"Mak … Mak, di mana?" Kudengar suara Dini, menantuku memanggil. "Di belakang, Din," sahutku. Kulanjutkan pekerjaan membilas baju. "Mak, kenapa, di tudung belum ada lauk? Dini laper!" tanya Dini ketus. Aku menoleh kepadanya. Dini sudah berdiri di ambang pintu tempat cucian. "Mak, belum masak! Baju kemarin numpuk, makanya, Mak nyuci dulu," jelasku. "Tapi, ini udah jam sepuluh, Mak! Mak, kan tau kalau jam segitu, Dini makan lagi! Nyucinya tinggal aja, Mak masak dulu, gih!" perintah Dini padaku. "Ta— tapi ini nanggung, Din."
Read more