Esok harinya, aku berencana berpamitan pada Wita dan Bagas untuk pulang ke rumah. Setelah semalam, aku menginap di rumah Wita. Selesai sarapan dan bermain bersama Zidan dan Zakia, aku sampaikan rencanaku itu. "Wit, Mak mau pamit balik dulu ke rumah ya!" ucapku. Wita menghentikan kegiatannya mencuci piring dan menoleh kepadaku. "Mak mau pulang? Sekarang?" tanya Wita. "Iya, rencananya sekitar jam sembilan nantilah, masih sejam lagi, kan?" jawabku sambil melirik ke jam dinding. Wita terlihat menghembuskan napas dengan kasar. Kemudian mencuci tangan dan mengeringkannya dengan lap yang tergantung di wastafel, kemudian menarik kursi dan duduk berhadapan denganku. "Mak, apa ndak sebaiknya Mak di sini dulu? Sambil menunggu Mas Imron datang," usul Wita. "Mak, nunggu masmu di rumah saja. Biar sekalian masak buat masmu," ucapku mencari alasan. Memang aku sengaja ingin pulang ke rumah secepatnya, karena aku kuatir Dini membuat ulah lagi dan semakin m
Read more