All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1841 - Chapter 1850

2578 Chapters

180. Bagian 4

“Apa yang sebenarnya terjadi?”“Saat kami tiba di Blambang Sewu, Tuan muda sudah seperti orang yang mengalami gangguan jiwa mahaguru, gusti prabu Blambang Sewu meminta kami untuk membawa Tuan muda kembali” jelas murid Dewa Tombak yang memang ditugasnya untuk membawa Jiwo Satrio kembali.“Apakah gusti prabu Blambang Sewu tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Jiwo Satrio?” Tanya Mahaguru Ummi Ayu lagi. Murid Dewa Tombak tampak menggeleng.Mahaguru Ummi Ayu kemudian mengalihkan pandangannya kearah Ayu Mayrissa yang ada dibelakangnya saat itu.“Mayrissa, apa kau tau kenapa Jiwo Satrio jadi seperti ini?!” Tanya Mahaguru Ummi Ayu kepada Ayu Mayrissa dengan mengirimkan suara batinnya kepada Ayu Mayrissa. Di tempatnya, Ayu Mayrissa tampak terdiam seraya terus memperhatikan keadaan Jiwo Satrio yang sangat memprihatinkan sekali dilihatnya.Dengan menarik nafas berat dan panjang, akhirnya Ayu Mayris
Read more

180. Bagian 5

Kini tampak Ayu Rhenata dan Ayu Hanny menatap kearah Ayu Valensia dengan mata melotot, Ayu Rhenata terlihat dengan cepat membawa Ayu Valensia menjauhi tempat itu diikuti oleh Ayu Hanny, karena ada banyak murid-murid Perguruan Tombak Dewa ditempat itu.Setelah cukup jauh.“Tutupi lehermu itu Valensia” ucap Ayu Rhenata lagi hingga membuat Ayu Valensia terkejut dan langsung meraba lehernya.“Ganas sekali sepertinya Tuan Bintang bersamamu Valensia, sehingga meninggalkan banyak bekas merah dilehermu itu” ucap Ayu Hanny tersenyum menggoda sehingga semakin membuat Ayu Valensia semakin menjadi salah tingkah dengan wajah memerah, Ayu Valensia segera melepaskan selendang merah muda yang melilit dipinggang rampingnya, lalu kemudian disampirkan dilehernya.“Gara-gara percumbuanmu, mahaguru sendiri yang terpaksa harus mengobati Jiwo Satrio” ucap Ayu Rhenata lagi sehingga kembali membuat Ayu Valensia berubah.“Jiwo Satri
Read more

180. Bagian 6

“Ah tidak, ilmu itu mirip dengan ilmu dewa yang saya miliki”“Ilmu ‘Gadis Suci’ yang saya miliki memang sudah mencapai taraf ilmu dewa Tuan”“Cara penggunaannya sangat mirip sekali” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Mahaguru Ummi Ayu berubah mendengarnya.“Ilmu dewa apa yang Tuan miliki yang sangat mirip dengan Ilmu ‘Gadis Suci’?” tanya Mahaguru Ummi Ayu penasaran.“Namanya Segel Dewa Kehidupan”“Segel Dewa Kehidupan. Apakah ini sama dengan segel yang Tuan gunakan kepada Jiwo Satrio?”“Ya sama, saya memiliki ilmu dewa yang bernama Segel Sembilan Dewa, dan segel yang saya gunakan kepada Jiwo Satrio adalah Segel Dewa Kematian, hal ini saya lakukan agar Jiwo Satrio tidak bisa menyakiti dan mempermainkan para perempuan lagi”“I.. tu berarti Tuan memiliki Sembilan S
Read more

180. Bagian 7

Di tepi ranjang, Mahaguru Ummi Ayu menghentikan langkahnya, Bintang yang ada disebelahnya ikut berhenti, sejenak Mahaguru Ummi Ayu memutar tubuhnya hingga menghadap Bintang, kedua mata indahnya tampak menatap sayu kearah Bintang. Bintang pun saat itu juga tengah menatap kearah Mahaguru Ummi Ayu, sehingga kini keduanya saling bertatapan satu sama lain.Sebagai lelaki yang sangat berpengalaman, Bintang tau kalau Mahaguru Ummi Ayu tengah menunggu reaksinya untuk bertindak, maka tangan Bintang pun terangkat dan dengan perlahan Bintang melepaskan cadar yang menutupi wajah Mahaguru Ummi Ayu.Seketika terlihatlah seraut wajah cantik nan jelita yang begitu lembut terpampang didepan mata Bintang.  Meskipun sudah tidak muda belia lagi, namun Mahaguru Ummi Ayu masih kelihatan seperti baru lepas ABG saja Kulitnya putih, bersih dan segar. Dan kali ini bahkan dengan lembut Mahaguru Ummi Ayu mendekatkan wajahnya ke wajah Bintang. Segera menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga
Read more

180. Bagian 8

“Pagi akan segera datang” ucap Mahaguru Ummi Ayu dengan pelan. Lalu kembali memalingkan pandangannya kearah Bintang yang saat itu juga tengah memandangnya.“Sepertinya hari ini saya tidak jadi tidak hadir, semuanya berkat Tuan, terima kasih Tuan, terima kasih…” ucap Mahaguru Ummi Ayu.“Tidak perlu berterima kasih mahaguru, saya senang bisa membantu, tapi bukankah tenaga murni mahaguru belum pulih sepenuhnya?”“Sudah pulih lebih dari setengahnya Tuan, itu sudah lebih dari cukup” ucap Mahaguru Ummi Ayu tersenyum lembut.“Mengapa tidak kita pulihkan sepenuhnya saja mahaguru, bukankah kita masih punya waktu” ucap Bintang lagi dengan senyum penuh arti. Mahaguru Ummi Ayu terdiam mendengar hal itu, tentu Mahaguru Ummi Ayu mengerti arti ucapan Bintang tersebut.“Lebih baik terlambat hadir daripada tidak hadir sama sekali bukan” goda Bintang lagi dengan tersenyum. Mahaguru Ummi A
Read more

180. Bagian 9

Dewa Panah terlihat menatap kearah atas, dimana matahari sedang bersinar dengan terik-teriknya siang itu, sehingga peluh tampak sudah membasahi tubuh keduanya.“Sabdo Siji, aku ingin menguji ilmu ‘Mata Malaikat’ mu dengan ilmu ‘Panah Matahari’ ku? apa kau bersedia?!”“Silahkan saja ketua, jangan sungkan!”“Tapi ini taruhannya nyawa!” ucap Dewa Panah dengan tegas.“Sejak memutuskan menjadi seorang pendekar, bukankah nyawa sudah menjadi taruhan disetiap pertarungan”.“Saya sungguh kagum denganmu Sabdo Siji” ucap Dewa Panah seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda hormat. Sabdo Siji dengan cepat membalasnya.Dewa Panah kemudian terlihat menatap kearah rombongannya, seorang gadis cantik jelita yang tak lain adalah Veninur, putri tunggal Dewa Panah tampak melangkah turun dari tempatnya berada, ditangannya tampak tergenggam s
Read more

180. Bagian 10

Untunglah disaat Sabdo Siji terdesak hebat menghindari serangan-serangan panah tersebut, tiba-tiba saja serangan panah berhenti, Sabdo Siji menarik nafas lega menyadari kalau lawannya telah menghentikan serangan, dugaan Sabdo Siji, anak panah lawannya pasti sudah habis. Setelah berdiri dengan tenang, Sabdo Siji kembali menghadap kearah Dewa Panah.Seketika saja wajah Sabdo Siji berubah saat melihat kearah Dewa Panah, bukan sosok Dewa Panahnya yang mengejutkannya, melainkan kantung anak panah yang ada dihadapan Dewa Panah, dimana didalam kantong anak panah tersebut, tidak seperti dugaan Sabdo Siji yang telah habis, tapi didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak panah, seakan-akan sejak tadi anak-anak panah itu tidak pernah berkurang, padahal menurut Sabdo Siji, serangan Dewa Panah sudah menghabiskan belasan anak panah, tapi kenapa didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak-anak panah yang seakan-akan tak pernah berkurang. Sabdo Siji kini me
Read more

180. Bagian 11

"Yeaaa...!""Heaaa...!"Dewa Pedang terus berusaha memburu lawannya dengan tebasan dan tusukan cepat. Sinar putih keperakan bergulung-gulung, menyerang ke arah Sabdo Siji."Heaaa...!""Yeaaa...!"Kembali terdengar teriakan keras menggelegar mengiringi serangan kedua tokoh itu.Wut! Bet!Trang!"Heaaa!"Setelah terjadi benturan keras, Dewa Pedang membabatkan Pedangnya ke kepala lawan. Sabdo Siji yang melihat gerakan lawan, dengan cepat merundukkan tubuh. Sehingga sabetan pedang Dewa Pedang itu meleset beberapa jari saja di atas kepalanya. Kemudian tanpa membuang waktu, Sabdo Siji langsung menusukkan pedangnya sebagai serangan balasan."Yeaaa!" "Heit..!"Dewa Pedang tersentak kaget, ketika tahu-tahu pedang Sabdo Siji meluncur deras ke dadanya. Dewa Pedang pun langsung melompat cepat ke belakang mengelakkan serangan berbahaya itu. Kemudian dengan gerak cepat Pedangnya ditebaskan ke arah pedang lawan.Tr
Read more

180. Bagian 12

“Tenaga murniku sedang bergejolak, ini gara-gara Tuan Bintang yang mampu memuaskan hasratku hingga melebihi takaran tenaga murniku, kalau tidak kusalurkan dalam pertarungan, ini bisa gawat!” batin Mahaguru Ummi Ayu. Sejenak Mahaguru Ummi Ayu terlihat menatap kearah barat, dimana masih beberapa jam lagi sebelum akhirnya matahari tergelincir diufuk barat.“Ayo kita bermain-main sekali lagi Dewa Pedang!” ucap Mahaguru Ummi Ayu akhirnya.Ucapan Mahaguru Ummi Ayu tentu saja mengejutkan Dewa Pedang, apalagi hari itu sudah semakin sore, Dewa Pedang heran dengan sikap Mahaguru Ummi Ayu yang terlihat begitu bersemangat dan wajah yang berseri-seri, karena Dewa Pedang tau, wajah berseri-seri Mahaguru Ummi Ayu dikarenakan sesuatu hal, hal yang sama disetiap wanita setelah habis bercumbu.“Apakah dia ingin bercumbu lagi denganku setelah pertarungan ini, karena itu hasratnya terlihat begitu menggebu-gebu” batin Dewa Pedang lagi. Setelah men
Read more

180. Bagian 13

Hup!""Haps...!"Tepat di saat matahari hampir tenggelam di balikcakrawala belahan Barat, keduanya yang tengahbertarung sengit itu melompat mundur beberapa tindak.Tring!Dewa Pedang kembali memasukkan pedangnya kedalam warangkanya, Melihat lawannya memasukkan pedang, Mahaguru Ummi Ayupun segera memasukkan pedang pusaka ke dalam warangkanya.“Ayo mahaguru, keluarkan Ilmu ‘Gadis Suci’ pamungkasmu!” ucap Dewa Pedang tersenyum.“Aku takkan sungkan ketua Dewa Pedang, keluarkan ajian ‘Gembala Geni’ mu!” ucap Mahaguru Ummi Ayu lagi.“Baik, ayo!”Keduanya berdiri saling berdiri berhadapan, sudah mempersiapkan ilmu pamungkas.Bila ditangan Mahaguru Ummi Ayu keluar semburat cahaya putih keperakan, ditangan Dewa Pedang keluar semburat cahaya kemerahan."Hiyaaa...!" Tiba-tiba Dewa Pedang berteriak menggelegar sambil melompat deras. Kedu
Read more
PREV
1
...
183184185186187
...
258
DMCA.com Protection Status