Share

180. Bagian 7

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-25 01:03:31

Di tepi ranjang, Mahaguru Ummi Ayu menghentikan langkahnya, Bintang yang ada disebelahnya ikut berhenti, sejenak Mahaguru Ummi Ayu memutar tubuhnya hingga menghadap Bintang, kedua mata indahnya tampak menatap sayu kearah Bintang. Bintang pun saat itu juga tengah menatap kearah Mahaguru Ummi Ayu, sehingga kini keduanya saling bertatapan satu sama lain.

Sebagai lelaki yang sangat berpengalaman, Bintang tau kalau Mahaguru Ummi Ayu tengah menunggu reaksinya untuk bertindak, maka tangan Bintang pun terangkat dan dengan perlahan Bintang melepaskan cadar yang menutupi wajah Mahaguru Ummi Ayu.

Seketika terlihatlah seraut wajah cantik nan jelita yang begitu lembut terpampang didepan mata Bintang.  Meskipun sudah tidak muda belia lagi, namun Mahaguru Ummi Ayu masih kelihatan seperti baru lepas ABG saja Kulitnya putih, bersih dan segar. Dan kali ini bahkan dengan lembut Mahaguru Ummi Ayu mendekatkan wajahnya ke wajah Bintang. Segera menyambar aroma wangi dari tubuhnya hingga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 8

    “Pagi akan segera datang” ucap Mahaguru Ummi Ayu dengan pelan. Lalu kembali memalingkan pandangannya kearah Bintang yang saat itu juga tengah memandangnya.“Sepertinya hari ini saya tidak jadi tidak hadir, semuanya berkat Tuan, terima kasih Tuan, terima kasih…” ucap Mahaguru Ummi Ayu.“Tidak perlu berterima kasih mahaguru, saya senang bisa membantu, tapi bukankah tenaga murni mahaguru belum pulih sepenuhnya?”“Sudah pulih lebih dari setengahnya Tuan, itu sudah lebih dari cukup” ucap Mahaguru Ummi Ayu tersenyum lembut.“Mengapa tidak kita pulihkan sepenuhnya saja mahaguru, bukankah kita masih punya waktu” ucap Bintang lagi dengan senyum penuh arti. Mahaguru Ummi Ayu terdiam mendengar hal itu, tentu Mahaguru Ummi Ayu mengerti arti ucapan Bintang tersebut.“Lebih baik terlambat hadir daripada tidak hadir sama sekali bukan” goda Bintang lagi dengan tersenyum. Mahaguru Ummi A

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 9

    Dewa Panah terlihat menatap kearah atas, dimana matahari sedang bersinar dengan terik-teriknya siang itu, sehingga peluh tampak sudah membasahi tubuh keduanya.“Sabdo Siji, aku ingin menguji ilmu ‘Mata Malaikat’ mu dengan ilmu ‘Panah Matahari’ ku? apa kau bersedia?!”“Silahkan saja ketua, jangan sungkan!”“Tapi ini taruhannya nyawa!” ucap Dewa Panah dengan tegas.“Sejak memutuskan menjadi seorang pendekar, bukankah nyawa sudah menjadi taruhan disetiap pertarungan”.“Saya sungguh kagum denganmu Sabdo Siji” ucap Dewa Panah seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda hormat. Sabdo Siji dengan cepat membalasnya.Dewa Panah kemudian terlihat menatap kearah rombongannya, seorang gadis cantik jelita yang tak lain adalah Veninur, putri tunggal Dewa Panah tampak melangkah turun dari tempatnya berada, ditangannya tampak tergenggam s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 10

    Untunglah disaat Sabdo Siji terdesak hebat menghindari serangan-serangan panah tersebut, tiba-tiba saja serangan panah berhenti, Sabdo Siji menarik nafas lega menyadari kalau lawannya telah menghentikan serangan, dugaan Sabdo Siji, anak panah lawannya pasti sudah habis. Setelah berdiri dengan tenang, Sabdo Siji kembali menghadap kearah Dewa Panah.Seketika saja wajah Sabdo Siji berubah saat melihat kearah Dewa Panah, bukan sosok Dewa Panahnya yang mengejutkannya, melainkan kantung anak panah yang ada dihadapan Dewa Panah, dimana didalam kantong anak panah tersebut, tidak seperti dugaan Sabdo Siji yang telah habis, tapi didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak panah, seakan-akan sejak tadi anak-anak panah itu tidak pernah berkurang, padahal menurut Sabdo Siji, serangan Dewa Panah sudah menghabiskan belasan anak panah, tapi kenapa didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak-anak panah yang seakan-akan tak pernah berkurang. Sabdo Siji kini me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 11

    "Yeaaa...!""Heaaa...!"Dewa Pedang terus berusaha memburu lawannya dengan tebasan dan tusukan cepat. Sinar putih keperakan bergulung-gulung, menyerang ke arah Sabdo Siji."Heaaa...!""Yeaaa...!"Kembali terdengar teriakan keras menggelegar mengiringi serangan kedua tokoh itu.Wut! Bet!Trang!"Heaaa!"Setelah terjadi benturan keras, Dewa Pedang membabatkan Pedangnya ke kepala lawan. Sabdo Siji yang melihat gerakan lawan, dengan cepat merundukkan tubuh. Sehingga sabetan pedang Dewa Pedang itu meleset beberapa jari saja di atas kepalanya. Kemudian tanpa membuang waktu, Sabdo Siji langsung menusukkan pedangnya sebagai serangan balasan."Yeaaa!" "Heit..!"Dewa Pedang tersentak kaget, ketika tahu-tahu pedang Sabdo Siji meluncur deras ke dadanya. Dewa Pedang pun langsung melompat cepat ke belakang mengelakkan serangan berbahaya itu. Kemudian dengan gerak cepat Pedangnya ditebaskan ke arah pedang lawan.Tr

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 12

    “Tenaga murniku sedang bergejolak, ini gara-gara Tuan Bintang yang mampu memuaskan hasratku hingga melebihi takaran tenaga murniku, kalau tidak kusalurkan dalam pertarungan, ini bisa gawat!” batin Mahaguru Ummi Ayu. Sejenak Mahaguru Ummi Ayu terlihat menatap kearah barat, dimana masih beberapa jam lagi sebelum akhirnya matahari tergelincir diufuk barat.“Ayo kita bermain-main sekali lagi Dewa Pedang!” ucap Mahaguru Ummi Ayu akhirnya.Ucapan Mahaguru Ummi Ayu tentu saja mengejutkan Dewa Pedang, apalagi hari itu sudah semakin sore, Dewa Pedang heran dengan sikap Mahaguru Ummi Ayu yang terlihat begitu bersemangat dan wajah yang berseri-seri, karena Dewa Pedang tau, wajah berseri-seri Mahaguru Ummi Ayu dikarenakan sesuatu hal, hal yang sama disetiap wanita setelah habis bercumbu.“Apakah dia ingin bercumbu lagi denganku setelah pertarungan ini, karena itu hasratnya terlihat begitu menggebu-gebu” batin Dewa Pedang lagi. Setelah men

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 13

    Hup!""Haps...!"Tepat di saat matahari hampir tenggelam di balikcakrawala belahan Barat, keduanya yang tengahbertarung sengit itu melompat mundur beberapa tindak.Tring!Dewa Pedang kembali memasukkan pedangnya kedalam warangkanya, Melihat lawannya memasukkan pedang, Mahaguru Ummi Ayupun segera memasukkan pedang pusaka ke dalam warangkanya.“Ayo mahaguru, keluarkan Ilmu ‘Gadis Suci’ pamungkasmu!” ucap Dewa Pedang tersenyum.“Aku takkan sungkan ketua Dewa Pedang, keluarkan ajian ‘Gembala Geni’ mu!” ucap Mahaguru Ummi Ayu lagi.“Baik, ayo!”Keduanya berdiri saling berdiri berhadapan, sudah mempersiapkan ilmu pamungkas.Bila ditangan Mahaguru Ummi Ayu keluar semburat cahaya putih keperakan, ditangan Dewa Pedang keluar semburat cahaya kemerahan."Hiyaaa...!" Tiba-tiba Dewa Pedang berteriak menggelegar sambil melompat deras. Kedu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 14

    “Apa-apaan kau ini Hanny!” ucap Ayu Rhenata gusar.“Loh, kan emang benar, malam ini giliran kakak, nanti menyesal loh!” goda Ayu Hanny lagi.“Benar kak, pergi sana temui Tuan Bintang, kalau kakak tidak mau, Valensia mau menggantikan kakak untuk menemani Tuan Bintang malam ini” ucap Ayu Valensia tersenyum menggoda.“Hanny juga mau kak...!” ucap Ayu Hanny cepat.“Apa-apaan sih kalian ini!” gerutu Ayu Rhenata seraya memperhatikan keadaan sekelilingnya.“Sudah beres semua?!” sambungnya bertanya kepada Ayu Hanny dan Ayu Valensia.“Sudah dari tadi kak!” jawab keduanya bersamaan.“Mayrissa, Qilla.. dimana mereka?”“Malam ini mereka berdua yang berjaga dipintu gerbang kak Rhenata” jawab Ayu Valensia“Bagaimana urusan dapur untuk persiapan besok?!”“Urusan dapur serahkan saja sama kami kak, kak Rhen

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   180. Bagian 15

    Bintang memang sudah mengetahui sedikit banyak tentang sosok Ayu Rhenata dari Ayu Hanny, Ayu Rhenata adalah wanita yang selalu bersikap dingin dan terkesan angkuh kepada laki-laki, walaupun adik-adik seperguruannya tidak pernah melihat Ayu Rhenata memiliki hubungan dengan laki-laki, tapi ayu hanny pernah memergoki Ayu Rhenata yang tengah meraih puncak birahinya dengan bermain dengan jari-jarinya sendiri. Ayu hanny memaklumi hal itu, karena sebagai seorang wanita, tentulah Ayu Rhenata juga harus memenuhi kebutuhan hasrat seksualnya, hanya saja Ayu Rhenata lebih memilih bermain birahi sendiri tanpa harus melibatkan lawan jenisnya dan entah kenapa Bintang justru tertantang untuk menundukkan Ayu Rhenata.Saat Bintang mencoba menggeser duduknya lebih dekat kearah Ayu Rhenata, Ayu Rhenata justru kembali ingin beringsut mundur dari tempat duduknya, tapi gerakannya tertahan saat Bintang telah menggenggam tangannya, hal ini membuat Ayu Rhenata semakin tertunduk dengan wajah yang semak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status