Share

180. Bagian 10

Untunglah disaat Sabdo Siji terdesak hebat menghindari serangan-serangan panah tersebut, tiba-tiba saja serangan panah berhenti, Sabdo Siji menarik nafas lega menyadari kalau lawannya telah menghentikan serangan, dugaan Sabdo Siji, anak panah lawannya pasti sudah habis. Setelah berdiri dengan tenang, Sabdo Siji kembali menghadap kearah Dewa Panah.

Seketika saja wajah Sabdo Siji berubah saat melihat kearah Dewa Panah, bukan sosok Dewa Panahnya yang mengejutkannya, melainkan kantung anak panah yang ada dihadapan Dewa Panah, dimana didalam kantong anak panah tersebut, tidak seperti dugaan Sabdo Siji yang telah habis, tapi didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak panah, seakan-akan sejak tadi anak-anak panah itu tidak pernah berkurang, padahal menurut Sabdo Siji, serangan Dewa Panah sudah menghabiskan belasan anak panah, tapi kenapa didalam kantong anak panah tersebut masih begitu banyak anak-anak panah yang seakan-akan tak pernah berkurang. Sabdo Siji kini me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status