Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 2 / 181. Gempar! Raibnya Pedang Pusaka

Share

181. Gempar! Raibnya Pedang Pusaka

last update Last Updated: 2023-02-28 01:01:00

Duer!

Guntur menggelegar dengan dahsyat malam itu, rembulan tak tampak dikaki langit, Bintang-Bintangpun juga tak tampak yang biasanya ada menemani sang bulan. Sebagian langit malam itu tampak telah ditutupi awan hitam, sesekali kilat terlihat saling sambar menyambar diantara awan-awan hitam yang berarak secara perlahan kearah utara.

Duer!!

Guntur kembali menggelegar, seiring dengan tetesan hujan yang secara perlahan mulai berjatuhan ke bumi. Semakin lama semakin deras.

Hujan yang demikian deras membuat suasana malam itu terasa lebih dingin, orang-orang yang tengah terlelap tidur semakin terlelap dengan suasana seperti itu. Demikian pula yang terjadi di Padepokan Dharma Semesta yang sudah sepi melenggang. Para tamu sudah tidur dikamarnya masing-masing. Tapi tidak halnya dengan murid-murid Padepokan Dharma Semesta yang tampak masih sibuk dengan tugasnya masing-masing, dari yang membersihkan tempat, peralatan makan dan lain-lain, bahkan dibagian dapur juga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 2

    “Maksud Tuan, dengan bercinta, Tuan mengobati mahaguru”“Benar, hasilnya bukankah kau sudah lihat sendiri, tenaga murni mahaguru kalian sudah kembali sepenuhnya” jelas Bintang hingga membuat Ayu Rhenata terdiam.“Oh ya, bisa ceritakan padaku, apa yang terjadi di arena pertarungan hari ini Rhenata?” sambung Bintang lagi bertanya.Ayu Rhenata lalu menceritakan apa yang terjadi hari ini di arena pertarungan, terutama tentang pertarungan Sabdo Siji menghadapi Dewa Panah.“Jadi Sabdo Siji telah dikalahkan oleh Dewa Panah” gumam Bintang pelan. Ayu Rhenata mengangguk membenarkan.Ayu Rhenata melanjutkan ceritanya tentang kekalahan telak Sabdo Siji terhadap Dewa Pedang, juga kemunculan Mahaguru Ummi Ayu yang menyelamatkan Sabdo Siji dan akhirnya bertarung dengan Dewa Pedang. Sementara Bintang terus mendengarkannya dengan seksama dengan sesekali merapikan rambut Ayu Rhenata yang ada dihadapannya.&ldquo

    Last Updated : 2023-02-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 3

    Dan yang lebih memukau lagi adalah bentuk dari kedua pedang pusaka tersebut, bila Pedang Alam Semesta memiliki bentuk unik dipertengahan gagangnya, terlihat seperti wajah manusia yang menjadi pertemuan kedua bilah pedang bercahaya biru dan merah, terkesan angker dan dipenuhi aura dahsyat.Sedangkan Pedang Langit Bumi milik Dewa Pedang bentuk sedikit lebih kecil dari Pedang Alam Semesta, tapi terkesan sangat indah bentuknya, ditambahlah sinar putih cemerlang yang keluar dari bilang pedangnya, semakin menambah indah bentuk pedang tersebut dalam pandangan orang-orang yang melihatnya. Sosok Dewa Pedang semakin gagah dengan menggenggam Pedang Langit Bumi ditangannya.Kedua-duanya kini saling menyilangkan pedang berpamor dahsyat itu didepan dada mereka masing-masing dengan saling menatap tajam.“Jurus Pedang Air Mengalir!” ucap Dewa Pedang seraya mengangkat Pedang Langit Buminya menyilang didepan wajah.

    Last Updated : 2023-02-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 4

    “Huupp!” Dengan cepat Jaya Sampoerna melompat keudara, tapi Dewa Pedang sepertinya sudah menduga hal itu akan dilakukan oleh lawannya, maka begitu serangan sabetan pedangnya hanya mengenai angin, Dewa Pedang langsung mengalihkan serangannya kearah atas, mengejar sosok Jaya Sampoerna yang lebih dulu melompat tinggi keudara. Jaya Sampoerna yang melihat serangan Dewa Pedang yang mengejar dirinya, juga tak tinggal diam begitu saja. Jaya Sampoerna tiba-tiba saja berbalik dan menukik kearah bawah.Jurus ‘Pedang Menembus Bumi’ dikerahkan.Trangg! Trangg! Trangg...!Kedua pedang bertemu ditengah-tengah hingga kembali menimbulkan pijaran bunga api yang berpijar, tubuh Dewa Pedang yang melesat keatas rupanya lebih diuntungkan dengan bertempu ditanah lalu kemudian melesat keatas, sehingga kini dari benturan pedang tersebut, sosok Jaya Sampoerna terbawa keatas oleh tenaga benturan pedang, dan keduanya masih terus bertarung dengan sengit, dim

    Last Updated : 2023-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 5

    Di tempatnya berada, Bintang juga tampak mengagumi pertarungan yang terjadi. Sejenak Bintang mengedarkan pandangannya kearah sekitarnya, tampak semuanya juga ikut terpana melihat pertarungan yang terjadi, hingga pandangan Bintang pada satu sosok yang ternyata saat itu juga tengah menatap kearahnya. Cukup lama keduanya saling berpandangan satu sama lain. Hingga akhirnya melemparkan senyumnya kearah sosok tersebut yang masih terdiam menatap kearahnya.Slasshhh...!Kedua badai pusaran yang berbeda hawa itu bertemu ditengah-tengah.DAAAASSSSSTTTT….!Dua ujung pedang saling bertemu ditengah-tengah. Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun dalam radius depa. Sungguh maha dahsyat dampak yang terjadi disekitar tempat itu, kekuatan gempuran keduanya membuat tempat itu menjadi luluh lantah.Ke-6 Dewa Dari Barat yang melihat hal itu segera bertindak cepat dengan, ke-enamnya segera menyalurkan tenaga dalam mereka da

    Last Updated : 2023-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 6

    “Bila tidak bisa bergabung, bagaimana kalau ber-aliansi saja!” sebuah suara terdengar membahana ditempat itu dan mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu. Semua orang yang ada di arena tampak menolehkan pandangan saat satu sosok tubuh tampak melayang dengan sangat ringannya kearah mereka.“Tuan Bintang...” ucap mereka melihat kemunculan Bintang diarena pertarungan.“Ber-aliansi bagaimana maksud Tuan Bintang?” tanya Dewa Pedang lagi.“Padepokan Raja akan membuka cabang diwilayah barat ini dengan para ketua sebagai pemimpinnya” jelas Bintang hingga membuat semua orang yang ada ditempat itu terdiam. Ke-7 Dewa Dari Barat sendiri terlihat saling pandang satu sama lain, satu demi satu tampak menganggukkan kepalanya.“Bagaimana Jaya Sampoerna?” tanya Bintang kepada Jaya Sampoerna.Jaya Sampoerna sendiri tampak menatap kearah Sabdo Siji, Sabdo Siji tampak mengangguk dengan mantap. Sabdo Siji

    Last Updated : 2023-03-01
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 7

    “Heaa!”Bintangpun kemudian menjalankan kuda itu secara perlahan, melewati gerbang perbatasan Padepokan Dharma Semesta, untung saja yang menjaga pintu gerbang perbatasan hanyalah murid-murid kelas bawah Padepokan Dharma Semesta, sehingga mereka hanya menjura hormat saat Bintang melewati mereka, kalaU saja salah satu dari limo ayu yang menjaganya, tentu Bintang menjadi tak enak.Bintang terus membawa Veninur dengan kudanya menjauhi Padepokan Dharma Semesta, melewati pasar dadakan yang ada dikaki bukit ayu, kemudian mengarah kehutan yang berada disebelah tenggara bukit ayu. Di belakangnya, Veninur semakin bertanya-tanya, kemana Bintang akan membawanya, dan janji apa yang Bintang maksud tadi.“Sebenarnya mau kemana dia membawaku, bagaimana kalau dia berniat jahat padaku, ah, aku tak mungkin menang menghadapinya, astaga... apa yang harus aku lakukan...” pikiran Veninur terus dirasuki oleh pikiran-pikiran jahat yang mungkin Bintang lakukan kep

    Last Updated : 2023-03-02
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 8

    “I...itu, kuda kakang?!” ujar Veninur seakan tak percaya. Bintang tersenyum dan mengangguk.“Jangan takut, sentuhlah...” ucap Bintang lembutDengan memberanikan dirinya, Veninur keluar dari persembunyiannya dibelakang sosok Bintang. Tapi Veninur tetap tak berani melangkah kedepan, kecuali masih berdiri ditempatnya saja memandang kearah Sembrani.Hieek...Terdengar Sembrani meringkik pelan. Bintang sendiri segera menoleh kearah Veninur begitu mendengar ringkikan pelan.“Ayo!” tiba-tiba saja Bintang kembali menggenggam tangan Veninur dan menariknya kedepan. Veninur yang sempat terkejut akhirnya bersikap pasrah saja membiarkan dirinya dibawah oleh Bintang kehadapan Sembrani.Bintang mengangkat tangan Veninur yang ada dicengkramannya, lalu kemudian menempelkannya di kening Sembrani. Kemudian Bintang melepaskannya.Kini tinggallah telapak tangan Veninur yang menempel dikening Sembrani.Hieek...

    Last Updated : 2023-03-02
  • Ksatria Pengembara Season 2   181. Bagian 9

    Setelah merasa mendapat ketinggian yang cukup, Bintang kemudian melepaskan kedua tangannya yang sejak tadi menggenggam kedua tangan Veninur ditali kekang. Kini Bintang menyerahkan sepenuhnya kendali Sembrani kepada Veninur.“Silahkan...” bisik Bintang lagi pelan. Lagi-lagi Veninur tersenyum mendengarnya.Berikutnya, Veninur yang memegang kendali. Dengan penuh ketakjuban melihat keadaan dari atas sana, Veninur benar-benar merasa seperti mimpi bisa menaiki seekor kuda terbang.“Hei...!” Bintang tiba-tiba terperanjat kaget saat Veninur melakukan satu manuver dengan berputar-putar diudara, kontan saja kedua tangan Bintang yang tadinya bebas langsung bergerak memeluk erat pinggang Veninur.Seerrr... Lagi-lagi Veninur merasakan desiran dan getaran aneh ditubuhnya saat Bintang memeluk dirinya dari belakang, ada perasaan hangat meringkupi sekujur tubuhnya yang kemudian berubah menjadi suatu perasaan yang sangat nyaman yang belum pernah dir

    Last Updated : 2023-03-02

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status