Share

180. Bagian 9

Dewa Panah terlihat menatap kearah atas, dimana matahari sedang bersinar dengan terik-teriknya siang itu, sehingga peluh tampak sudah membasahi tubuh keduanya.

“Sabdo Siji, aku ingin menguji ilmu ‘Mata Malaikat’ mu dengan ilmu ‘Panah Matahari’ ku? apa kau bersedia?!”

“Silahkan saja ketua, jangan sungkan!”

“Tapi ini taruhannya nyawa!” ucap Dewa Panah dengan tegas.

“Sejak memutuskan menjadi seorang pendekar, bukankah nyawa sudah menjadi taruhan disetiap pertarungan”.

“Saya sungguh kagum denganmu Sabdo Siji” ucap Dewa Panah seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda hormat. Sabdo Siji dengan cepat membalasnya.

Dewa Panah kemudian terlihat menatap kearah rombongannya, seorang gadis cantik jelita yang tak lain adalah Veninur, putri tunggal Dewa Panah tampak melangkah turun dari tempatnya berada, ditangannya tampak tergenggam s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status