All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1431 - Chapter 1440

2578 Chapters

164. Bagian 19

Keadaan ditempat itu kembali normal, para pendekar yang ada ditempat itu kembali meneruskan makan mereka.“Destywuni, sepertinya kau kenal baik dengan kedua orang tadi” ucap Bintang setelah mereka duduk berhadapan, sang pemilik warung tampak segera menyediakan air minum untuk keduanya.“Mereka adalah jago-jago andalan Adipati Sutapati kakang”“Adipati Gelagah Ireng maksudmu?”“Benar kakang”Bintang terlihat terdiam sejenak mendengar hal itu seperti tengah memikirkan hal itu.“Destywuni.. Kita berpisah disini!” ucap Bintang tiba-tiba hingga mengejutkan Dewi Mawar Hitam.“Loh, kenapa berpisah kakang? aku mau ikut kakang ke desa Jati Wangi”“Tidak, aku tidak akan ke desa Jati Wangi”“Terus kakang mau kemana?”“Kadipaten Gelagah Ireng.” ucap Bintang singkat, wajah Dewi Mawar H
Read more

164. Bagian 20

Kita ikut Tania dengan kuda coklat gagahnya yang melaju cepat menuju kepuncak lembah. Disepanjang perjalanan menaiki lembah, mata indahnya terus mengawasi setiap tempat, kalau-kalau ada binatang buruan yang bisa dipanahnya.Cukup lama juga Tania mengitari lembah itu, tapi sampai saat ini belum ada satupun hewan buruan yang terlihat olehnya. Kali ini Tania menghentikan lari kudanya seraya menatap tajam kearah sekelilingnya.“Ini aneh! biasanya banyak binatang yang berkeliaran ditempat ini, tapi kok sekarang tidak ada satupun yang terlihat” batin Tania heran dan bingung melihat keadaan yang sepi dilembah itu.Secara perlahan, Tania kembali memacu kudanya perlahan secara terus mengawasi keadaan sekitarnya.Hieeekkk!Tiba-tiba saja Tania menarik tali kekang kudanya dengan keras dan cepat hingga membuat kuda yang ditungganginya terhenti dan berteriak kaget. Untunglah Tania seorang gadis yang sangat ahli menunggangi kuda.Tania terliha
Read more

164. Bagian 21

Tania terlihat mengerutkan kening, karena walaupun jurang yang terhampar sudah tidak terlalu jauh, rusa buruannya tak sedikitpun mengurangi larinya.Set!Tania melepaskan anak panah dari busurnya yang kini melesat dengan sangat cepat kearah rusa buruannya tersebut.Taggh! Kieekhhh!!!Panah itu tepat menancap disalah satu kaki rusa tersebut, rupanya selain jago menunggangi kuda, Tania juga ahli dalam memanah, Tania memang tidak berniat untuk membunuh rusa tersebut, tapi cuma melumpuhkannya, Tania memilih kaki sebagai area sasarannya, agar rusa itu bisa ditangkapnya, minimal mengurangi laju larinya. Tapi wajah Tania kembali dibuat berubah saat melihat dengan kaki yang tertancap panah, rusa itu sedikitpun tak mengurangi larinya, padahal jurang sudah ada didepannya.“Hei!” betapa terkejut Tania saat melihat rusa itu justru melompat ke jurang yang ada dihadapannya, Tania sendiri akhirnya berhenti dipinggiran jurang dan menatap kearah jurang
Read more

164. Bagian 22

Grusak!!! Grusak!!Kembali terdengar suara semak belukar yang tersibak. Dan ini semakin membuat kuda tunggangan Tania gelisah, entah kenapa perasaan Tania mulai tak enak, bulu kuduknya meremang, hati Tania mengatakan kalau ini ada hubungannya dengan ketakutan yang dialami oleh rusa buruannya tadi.Grusak!!!Seiring dengan tersibaknya semak belukar yang ada beberapa tombak dihadapannya, sesosok mahluk muncul, seekor harimau dewasa berukuran cukup besar dan langsung bergerak cepat kearah Tania dan kuda tunggangannya. Seketika saja wajah Tania berubah pucat. Walaupun Tania seorang pendekar wanita yang tangguh, tapi ini pertama kalinya Tania bertemu dan berhadapan langsung dengan seekor harimau. Mental Tania langsung ciut melihat taring besar harimau tersebut.Ghhraaaumm...!!!Harimau itu mengaum dahsyat seraya menerkam kearah Tania dan kuda tunggangannya.Hieeekkk!!!Belum lagi Tania menyadari apa yang terjadi, kuda tunggangan Tania lang
Read more

164. Bagian 23

Wuutt!!Taniapun melayang turun dengan berpegangan erat pada selendang biru ditangannya. Tubuh Tania langsung berjatuh berguling-gulingan ditanah, walau sudah sekuat dan semampunya Tania mencoba menahannya.“Arrgggkhhh!”Tak kuasa Tania menahan rasa sakit yang mendera dikakinya hingga akhirnya sosok Tania berhenti juga berguling-guling dan kini sosok Tania tampak sudah terkapar ditanah. Kedua mata terpejam dengan nafas yang tersengal-sengal, tak dapat terbayangkan bagaimana rasa sakit yang diderita Tania saat ini. Untuk sesaat terlihat sosok Tania terdiam, tak bergerak sedikitpun kecuali dadanya yang terlihat kembang kempis secara perlahan yang menandakan kalau saat ini Tania masih bernafas.Ghhraaaumm...!!!Tiba-tiba saja sebuah auman dahsyat terdengar, hal ini membuat kedua mata Tania langsung terbuka. Wajah Tania langsung memucat. Tania mencoba bangkit dan mengamati keadaan disekitarnya.“Aku harus mencari tempat bersemb
Read more

164. Bagian 24

Tiba-tiba saja Tania merasakan kakinya dingin, tidak terasa lagi rasa sakit karena taring yang menancap. “Apakah aku sudah mati ?!” batin Tania tak berani untuk membuka kedua matanya karena menyangka dirinya telah mati.Ggrrrr.. Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Tania terkejut saat mendengar banyak geraman disekitarnya, bahkan ;Ghhraaaumm...!!!Sebuah auman keras terdengar keras begitu dekat ditelinga Tania, hampir saja Tania pingsan karena kuatnya getaran auman tersebut.Ggrrrr.. Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Kembali geraman-geraman itu terdengar semakin banyak. Dalam ketakutannya, Tania mencoba membuka kedua matanya untuk mengetahui apa yang terjadi. Dan Tania semakin terkejut saat melihat harimau yang paling dekat dengannya, tampak membelakanginya, Tania lebih terkejut lagi saat melihat belasan ekor harimau itu tampak berjejer rapi dihadapan harimau yang paling dekat dengannya itu, juga berdiri membelakanginya.“Kenapa mereka memb
Read more

164. Bagian 25

Tuk...!Tuk...! Tuk...!Tania dengan cepat melakukan beberapa kali totokan dikakinya yang terluka menganga akibat cengkraman dan gigitan harimau, juga dibagian tulangnya yang keluar dari dalam kulitnya akibat terjatuh dari jurang. Tania menarik nafas lega melihat darah yang keluar kini telah berhenti, selanjutnya Tania kembali mengarahkan perhatiannya kearah lelaki muda tampan yang kini sudah tampak dikelilingi oleh para harimau. Lelaki muda tampan itu sendiri masih terlihat tenang walaupun sudah dikelilingi oleh beberapa sosok harimau yang terus menggeram-geram dahsyat, tapi Tania heran, kenapa harimau-harimau itu sepertinya tengah menjaga jarak dengan sosok lelaki muda tampan tersebut. Hanya harimau yang tadi mencengkram Tania yang terlihat berani mendekati sosok lelaki muda tampan itu hingga jarak diantara keduanya hanya terpaut 3 tombak saja.“LEPASKAN GADIS ITU!” ucap lelaki muda tampan itu kembali dengan tegas dan penuh wibawa.Ghhraaaumm...!!!
Read more

164. Bagian 26

Kedua mata Tania tampak membesar melihat perubahan wujud sosok harimau yang tadi mencengkramnya itu, sementara itu belasan sosok harimau lainnya tampak beranjak mundur secara teratur, seakan sangat takut dengan sosok harimau yang telah menjelma menjadi Harimau setengah manusia tersebut.Ghhraaaumm...!!!Harimau setengah manusia mengaum dengan dahsyat sehingga terasa menggetarkan tempat itu. Bahkan Tania yang berada paling dekat dengan sosok Harimau setengah manusia itu sampai langsung pingsan tak sadarkan diri.Sementara itu. Harimau setengah manusia itu tampak menoleh kearah sosok Tania yang pingsan.Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Harimau setengah manusia itu tampak menggeram pendek kearah harimau lainnya, seakan itu sebuah perintah, beberapa ekor harimau tampak berjalan mendekati Tania. Salah satu harimau tampak menyosorkan kepalanya kebawah tubuh Tania dan mengangkatnya, dan kini tubuh Tania sudah berada diatas punggungnya.Beberapa ekor harimau
Read more

164. Bagian 27

Bila biasanya dalam pertarungan yang menyerang akan terlihat garang dan yang diserang akan terlihat kewalahan, tapi yang terlihat sekarang justru sebaliknya. Yang diserang terlihat dengan sangat tenang dan santai sekali bergerak menghindari terkaman-terkaman lawannya, sedangkan yang menyerang justru terlihat kewalahan sendiri.Menyadari keunggulan lawan yang tak bisa diserang dengan terkaman, Harimau setengah manusia mencelat mundur kembali ke belakang dan langsung menatap tajam kearah lawannya dengan geram.Crraakkhh...! Crraakkhh...!Tiba-tiba saja kuku-kuku Harimau setengah manusia itu terlihat memanjang dan meruncing.Cringg!!! Cringg!!!Begitu Harimau setengah manusia itu mengadu kuku-kukunya yang panjang dan runcing, terlihat suara benda beradu seperti besi yang diadu, dapat dibayangkan betapa tajamnya kuku-kuku Harimau setengah manusia itu, bila terkena sesuatu, sudah pasti akan terpotong-potong.Sementara Bintang masih tetap berdiri
Read more

164. Bagian 28

"Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulutnya. Matanya yang tadi selalu garang, kini tampak sayu seperti menahan sakit yang amat sangat. Pukulan ‘pemecah karang’, memang sangat cocok digunakan untuk melawan mahluk sejenis lelembut, karena memang pukulan ini sangat ditakuti oleh bangsa lelembut.“SSII...SIAPA KAU... SEBENARNYA ?!”Kali ini Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu. Ada suatu keanehan yang mungkin belum kita sadari semua, seharusnya setiap bangsa lelembut bisa melihat tanda Bintang sebagai gusti prabu Yudha Manggala, penguasa alam ghaib dan alam lelembut, tapi kenapa Harimau setengah manusia ini tidak mampu melihatnya.“Bawa aku menemui rajamu!” ucap Bintang dengan tegas dan penuh wibawa. Sosok tinggi tegap Harimau setengah manusia itu tampak kemudian tampak berjongkok, dan ;Blubb... bluubb...!Kembali dari sosok Harimau setengah manusia itu harimau b
Read more
PREV
1
...
142143144145146
...
258
DMCA.com Protection Status