Kita ikut Tania dengan kuda coklat gagahnya yang melaju cepat menuju kepuncak lembah. Disepanjang perjalanan menaiki lembah, mata indahnya terus mengawasi setiap tempat, kalau-kalau ada binatang buruan yang bisa dipanahnya.
Cukup lama juga Tania mengitari lembah itu, tapi sampai saat ini belum ada satupun hewan buruan yang terlihat olehnya. Kali ini Tania menghentikan lari kudanya seraya menatap tajam kearah sekelilingnya.
“Ini aneh! biasanya banyak binatang yang berkeliaran ditempat ini, tapi kok sekarang tidak ada satupun yang terlihat” batin Tania heran dan bingung melihat keadaan yang sepi dilembah itu.
Secara perlahan, Tania kembali memacu kudanya perlahan secara terus mengawasi keadaan sekitarnya.
Hieeekkk!
Tiba-tiba saja Tania menarik tali kekang kudanya dengan keras dan cepat hingga membuat kuda yang ditungganginya terhenti dan berteriak kaget. Untunglah Tania seorang gadis yang sangat ahli menunggangi kuda.
Tania terliha
Tania terlihat mengerutkan kening, karena walaupun jurang yang terhampar sudah tidak terlalu jauh, rusa buruannya tak sedikitpun mengurangi larinya.Set!Tania melepaskan anak panah dari busurnya yang kini melesat dengan sangat cepat kearah rusa buruannya tersebut.Taggh! Kieekhhh!!!Panah itu tepat menancap disalah satu kaki rusa tersebut, rupanya selain jago menunggangi kuda, Tania juga ahli dalam memanah, Tania memang tidak berniat untuk membunuh rusa tersebut, tapi cuma melumpuhkannya, Tania memilih kaki sebagai area sasarannya, agar rusa itu bisa ditangkapnya, minimal mengurangi laju larinya. Tapi wajah Tania kembali dibuat berubah saat melihat dengan kaki yang tertancap panah, rusa itu sedikitpun tak mengurangi larinya, padahal jurang sudah ada didepannya.“Hei!” betapa terkejut Tania saat melihat rusa itu justru melompat ke jurang yang ada dihadapannya, Tania sendiri akhirnya berhenti dipinggiran jurang dan menatap kearah jurang
Grusak!!! Grusak!!Kembali terdengar suara semak belukar yang tersibak. Dan ini semakin membuat kuda tunggangan Tania gelisah, entah kenapa perasaan Tania mulai tak enak, bulu kuduknya meremang, hati Tania mengatakan kalau ini ada hubungannya dengan ketakutan yang dialami oleh rusa buruannya tadi.Grusak!!!Seiring dengan tersibaknya semak belukar yang ada beberapa tombak dihadapannya, sesosok mahluk muncul, seekor harimau dewasa berukuran cukup besar dan langsung bergerak cepat kearah Tania dan kuda tunggangannya. Seketika saja wajah Tania berubah pucat. Walaupun Tania seorang pendekar wanita yang tangguh, tapi ini pertama kalinya Tania bertemu dan berhadapan langsung dengan seekor harimau. Mental Tania langsung ciut melihat taring besar harimau tersebut.Ghhraaaumm...!!!Harimau itu mengaum dahsyat seraya menerkam kearah Tania dan kuda tunggangannya.Hieeekkk!!!Belum lagi Tania menyadari apa yang terjadi, kuda tunggangan Tania lang
Wuutt!!Taniapun melayang turun dengan berpegangan erat pada selendang biru ditangannya. Tubuh Tania langsung berjatuh berguling-gulingan ditanah, walau sudah sekuat dan semampunya Tania mencoba menahannya.“Arrgggkhhh!”Tak kuasa Tania menahan rasa sakit yang mendera dikakinya hingga akhirnya sosok Tania berhenti juga berguling-guling dan kini sosok Tania tampak sudah terkapar ditanah. Kedua mata terpejam dengan nafas yang tersengal-sengal, tak dapat terbayangkan bagaimana rasa sakit yang diderita Tania saat ini. Untuk sesaat terlihat sosok Tania terdiam, tak bergerak sedikitpun kecuali dadanya yang terlihat kembang kempis secara perlahan yang menandakan kalau saat ini Tania masih bernafas.Ghhraaaumm...!!!Tiba-tiba saja sebuah auman dahsyat terdengar, hal ini membuat kedua mata Tania langsung terbuka. Wajah Tania langsung memucat. Tania mencoba bangkit dan mengamati keadaan disekitarnya.“Aku harus mencari tempat bersemb
Tiba-tiba saja Tania merasakan kakinya dingin, tidak terasa lagi rasa sakit karena taring yang menancap. “Apakah aku sudah mati ?!” batin Tania tak berani untuk membuka kedua matanya karena menyangka dirinya telah mati.Ggrrrr.. Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Tania terkejut saat mendengar banyak geraman disekitarnya, bahkan ;Ghhraaaumm...!!!Sebuah auman keras terdengar keras begitu dekat ditelinga Tania, hampir saja Tania pingsan karena kuatnya getaran auman tersebut.Ggrrrr.. Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Kembali geraman-geraman itu terdengar semakin banyak. Dalam ketakutannya, Tania mencoba membuka kedua matanya untuk mengetahui apa yang terjadi. Dan Tania semakin terkejut saat melihat harimau yang paling dekat dengannya, tampak membelakanginya, Tania lebih terkejut lagi saat melihat belasan ekor harimau itu tampak berjejer rapi dihadapan harimau yang paling dekat dengannya itu, juga berdiri membelakanginya.“Kenapa mereka memb
Tuk...!Tuk...! Tuk...!Tania dengan cepat melakukan beberapa kali totokan dikakinya yang terluka menganga akibat cengkraman dan gigitan harimau, juga dibagian tulangnya yang keluar dari dalam kulitnya akibat terjatuh dari jurang. Tania menarik nafas lega melihat darah yang keluar kini telah berhenti, selanjutnya Tania kembali mengarahkan perhatiannya kearah lelaki muda tampan yang kini sudah tampak dikelilingi oleh para harimau. Lelaki muda tampan itu sendiri masih terlihat tenang walaupun sudah dikelilingi oleh beberapa sosok harimau yang terus menggeram-geram dahsyat, tapi Tania heran, kenapa harimau-harimau itu sepertinya tengah menjaga jarak dengan sosok lelaki muda tampan tersebut. Hanya harimau yang tadi mencengkram Tania yang terlihat berani mendekati sosok lelaki muda tampan itu hingga jarak diantara keduanya hanya terpaut 3 tombak saja.“LEPASKAN GADIS ITU!” ucap lelaki muda tampan itu kembali dengan tegas dan penuh wibawa.Ghhraaaumm...!!!
Kedua mata Tania tampak membesar melihat perubahan wujud sosok harimau yang tadi mencengkramnya itu, sementara itu belasan sosok harimau lainnya tampak beranjak mundur secara teratur, seakan sangat takut dengan sosok harimau yang telah menjelma menjadi Harimau setengah manusia tersebut.Ghhraaaumm...!!!Harimau setengah manusia mengaum dengan dahsyat sehingga terasa menggetarkan tempat itu. Bahkan Tania yang berada paling dekat dengan sosok Harimau setengah manusia itu sampai langsung pingsan tak sadarkan diri.Sementara itu. Harimau setengah manusia itu tampak menoleh kearah sosok Tania yang pingsan.Ggrrrr.. Ggrrrr....!!!Harimau setengah manusia itu tampak menggeram pendek kearah harimau lainnya, seakan itu sebuah perintah, beberapa ekor harimau tampak berjalan mendekati Tania. Salah satu harimau tampak menyosorkan kepalanya kebawah tubuh Tania dan mengangkatnya, dan kini tubuh Tania sudah berada diatas punggungnya.Beberapa ekor harimau
Bila biasanya dalam pertarungan yang menyerang akan terlihat garang dan yang diserang akan terlihat kewalahan, tapi yang terlihat sekarang justru sebaliknya. Yang diserang terlihat dengan sangat tenang dan santai sekali bergerak menghindari terkaman-terkaman lawannya, sedangkan yang menyerang justru terlihat kewalahan sendiri.Menyadari keunggulan lawan yang tak bisa diserang dengan terkaman, Harimau setengah manusia mencelat mundur kembali ke belakang dan langsung menatap tajam kearah lawannya dengan geram.Crraakkhh...! Crraakkhh...!Tiba-tiba saja kuku-kuku Harimau setengah manusia itu terlihat memanjang dan meruncing.Cringg!!! Cringg!!!Begitu Harimau setengah manusia itu mengadu kuku-kukunya yang panjang dan runcing, terlihat suara benda beradu seperti besi yang diadu, dapat dibayangkan betapa tajamnya kuku-kuku Harimau setengah manusia itu, bila terkena sesuatu, sudah pasti akan terpotong-potong.Sementara Bintang masih tetap berdiri
"Huaghh!!"Darah kental hitam kemerahan tersembur keluar dari dalam mulutnya. Matanya yang tadi selalu garang, kini tampak sayu seperti menahan sakit yang amat sangat. Pukulan ‘pemecah karang’, memang sangat cocok digunakan untuk melawan mahluk sejenis lelembut, karena memang pukulan ini sangat ditakuti oleh bangsa lelembut.“SSII...SIAPA KAU... SEBENARNYA ?!”Kali ini Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu. Ada suatu keanehan yang mungkin belum kita sadari semua, seharusnya setiap bangsa lelembut bisa melihat tanda Bintang sebagai gusti prabu Yudha Manggala, penguasa alam ghaib dan alam lelembut, tapi kenapa Harimau setengah manusia ini tidak mampu melihatnya.“Bawa aku menemui rajamu!” ucap Bintang dengan tegas dan penuh wibawa. Sosok tinggi tegap Harimau setengah manusia itu tampak kemudian tampak berjongkok, dan ;Blubb... bluubb...!Kembali dari sosok Harimau setengah manusia itu harimau b
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig