Semua Bab Ksatria Pengembara Season 2: Bab 1451 - Bab 1460

2578 Bab

165. Bagian 7

“Kedatangan saya kemari untuk menemui Gusti Adipati dan menjelaskan duduk permasalahan yang sebenarnya” ucap Bintang kepada Adipati Sutapati dengan menjura hormat. Adipati Sutapati yang sejak tadi hanya terdiam membuat Bintang meneruskan ucapannya.“Kematian Juragan Suta, sepenuhnya bukan karena kesalahan saya, Juragan Suta mati karena terkena serangannya sendiri yang berasal dari cambuk kilat, saya sudah berusaha untuk memperingatkan Juragan Suta, tapi peringatan saya tak didengarkan oleh Juragan Suta. Selain itu, sebenarnya kedatangan saya ke tempat kediaman Juragan Suta hanya untuk menyelamatkan istri saya yang ditawan oleh Juragan Suta.” ucap Bintang berhenti sejenak dari ceritanya. Wajah jelita Tania tampak berubah mendengar kata istri yang baru saja disebutkan oleh Bintang. Ditatapnya Bintang dengan tatapan penuh arti.“Tapi istri Tuan telah membuat raden Aryasuta lumpuh seumur hidupnya!” tegas Mpu Bajil seakan tak ter
Baca selengkapnya

165. Bagian 8

SESOSOK tubuh terbaring tak bergerak diatas sebuah tempat peraduan besar, bila melihat sosoknya, sosok itu tak lain adalah raden Aryasuta, sidurjana, putra Juragan Suta, lurah Gelagah Ireng. Disekitar peraduan besar itu tampak beberapa orang tengah berdiri menatap sosok Bintang yang saat ini tengah memeriksa keadaan Aryasuta.“Bagaimana Tuan Bintang?” tanya Adipati Sutapati setelah Bintang selesai memeriksa.“Sepertinya raden Aryasuta masih bisa saya tolong, Gusti Adipati” ucap Bintang hingga membuat wajah Adipati Sutapati berubah ceria.“Kalau begitu tolong ya Tuan Bintang, Aryasuta satu-satunya keponakan yang saya miliki”“Baik Tuan Gusti Adipati.”“Tapi saya memiliki satu permintaan, Gusti Adipati”“Katakan saja Tuan Bintang, pasti akan kupenuhi”“Setelah saya selesai mengobati raden Aryasuta, kemungkinan saya memerlukan waktu hingga beberapa har
Baca selengkapnya

165. Bagian 9

Beberapa hari kemudian, Aryasuta benar-benar telah pulih dari keadaannya, hal ini tentu disambut gembira oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati juga menjelaskan tentang siapa yang telah menolong dirinya, awalnya Aryasuta sangat tidak menerima kenyataan kalau orang yang menolong dirinya adalah orang yang telah membunuh ayahnya. Tapi dengan tegas Adipati Sutapati justru menyalahkan Aryasuta atas sikap dan perbuatannya yang telah menyebabkan kematian ayahnya, tindakan bejat durjana yang dilakukan Aryasuta benar-benar membuat Adipati Sutapati benar-benar marah dan kemarahan Adipati Sutapati membuat Aryasuta gentar dan ciut nyalinya, apalagi wibawa dari ajian ‘macan putih’ ikut keluar dari ketegasan dan kewibawaan Adipati Sutapati. Makanya Aryasuta akhirnya hanya bisa tertunduk takut menerima nasib.“Tak kuizinkan seorangpun menganggu Tuan Bintang dikamarnya, kalau kutahu ada orang yang melakukan itu, aku sendiri yang akan menghukumnya!” ucap Adip
Baca selengkapnya

165. Bagian 10

“Sudah paman, ilmu ‘perjaka murni’ memang dahsyat” jawab Aryasuta.“Sejak nenekmu membawa adikmu itu, sampai sekarang sudah tidak ada kabar lagi” ucap Adipati Sutapati seraya terus menceritakan tentang hal itu kepada Aryasuta. Aryasuta terlihat menarik nafas panjang mendengar hal itu.“Maaf paman, jika diizinkan.. saya ingin membantu Tania untuk melewati masalah ini.” ucap Aryasuta setelah Adipati Sutapati selesai menceritakan tentang kisah masa lalu adiknya.“Membantu bagaimana maksudmu?”“Saya ingin menikahi Tania, paman” ucap Aryasuta hingga membuat Adipati Sutapati terdiam. “Itupun jika paman mengizinkan” sambung Aryasuta lagi.“Paman tak bisa menjawabnya Aryasuta, hal ini harus paman tanyakan terlebih dahulu dengan Tania, apakah dia menerimanya atau tidak?”“Baik paman, saya akan menunggu jawaban Tania” 
Baca selengkapnya

165. Bagian 11

Deggg...Baru saja berucap seperti itu, tiba-tiba saja dada Tania berdebar dengan kencang saat tiba-tiba saja Bintang mendekatkan wajahnya kearahnya. Tapi rupanya Bintang membelokkan wajahnya saat sudah dekat dan Bintang membisikkan sesuatu ditelinga Tania. Wajah Tania seketika berubah saat mendengar bisikan tersebut.“Bercinta.! masa seperti sih kakang!”“Benar... Nahkan apa tadi kakang bilang, pasti Tania mengejek”“Hi hi hi... Enggak kok kakang, Tania kira itu cuma akal-akalan kakang aja” ucap Tania tertawa renyah. Bintang sangat senang bila melihat Tania tertawa seperti itu, selain giginya yang putih dan tersusun rapi, apalagi lesung pipitnya yang terlihat semakin menambah manis dalam pandangan Bintang, apalagi dalam jarak sedekat ini, sungguh menggoda sekali.Tiba-tiba saja Tania memejamkan kedua matanya dan mengadahkan wajahnya kearah Bintang, bibirnya yang indah merekah terlihat seakan begitu menggoda Bint
Baca selengkapnya

165. Bagian 12

“Apakah Bopo menganggu?” tanya Adipati Sutapati tersenyum.“Ah Bopo... tentu saja tidak, mari masuk Bopo” ucap Tania seraya menggandeng tangan ayahnya.  Bintang segera menjura hormat yang langsung dibalas oleh Adipati Sutapati.“Mari, silahkan duduk, Gusti Adipati” ucap Bintang dengan ramah.“Bagaimana keadaan Tuan Bintang sekarang?”“Sudah mendingan Gusti Adipati... Mudah-mudahan dalam 3-4 hari ini sudah pulih sepenuhnya”“Syukurlah kalau begitu”“Saya mengucapkan terima kasih atas semua pelayanan yang Gusti Adipati berikan”“Tidak perlu berterima kasih Tuan Bintang... lagipula kalau Tuan Bintang mau berterima kasih, berterima kasihlah pada putri cantikku ini, karena dia yang selalu menjaga dan melayani Tuan” ucap Adipati Sutapati tersenyum kearah Tania yang juga tersenyum sumringah.“Sudah pasti Gusti Adipati, mendapatka
Baca selengkapnya

165. Bagian 13

Rumah kediaman Adipati Sutapati tampak berbeda malam itu, dibeberapa tempat tampak hiasan-hiasan menggantung, karena memang malam ini, putri Adipati Sutapati akan melangsungkan pernikahan.Di kamar Tania sendiri, tampak sosok Tania yang tengah didandani oleh beberapa orang emban pembantu, Tania sendiri tampak begitu cantik malam itu, mengenakan pakaian kebaya putih pengantin, dengan mahkota putih dikepalanya, ditambah hiasan-hiasan bunga-bunga dirambutnya sehingga menambah cantiknya sosok Tania. Terlihat senyum sumringah selalu menghias diwajah Tania, kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajah cantik jelita Tania.“Selamat ya den ayu, akhirnya den ayu menikah”“Iya, terima kasih emban”“Den ayu benar-benar cantik sekali, pasti calon suami den ayu terpesona dengan kecantikan den ayu malam ini... benar-benar cantik“ ucap beberapa emban memuji kecantikan dan kejelitaan Tania.Tok... Tok... Tok...Terdengar k
Baca selengkapnya

165. Bagian 14

“Tidak.. tidak.!” Tania tiba-tiba saja berteriak dengan keras seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, hal ini tentu saja langsung membuat heboh orang seisi ruangan tersebut.“Tania, kau kenapa?” tanya Bayusuta cepat.“Tidak... Tidak! Tidak.!!” Tania tiba-tiba saja sudah berlari meninggalkan tempat itu. Seketika saja tempat itu langsung heboh dengan kejadian tersebut, Aryasuta sendiri sampai bingung, bukan hanya Aryasuta tapi semua orang yang ada ditempat itu bingung dengan kejadian itu.Bayusuta yang ingin mengejar sosok Tania yang sudah menghilang dari balik ruangan, dilarang oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati sendiri yang kemudian melangkah menyusul Tania.Tania sendiri tampak berlari dengan kencang dengan derai air mata yang membasahi wajah, tak perduli emban-emban yang kebingungan melihat Tania yang berlari bagai orang kesetanan, bahkan beberapa kali Tania menabrak beberapa orang emban pembantu, tapi Tania terus
Baca selengkapnya

165. Bagian 15

“Berarti... Tania yang salah mengartikan ucapan kakang” ucap Tania dengan tertunduk sedih. Ucapan Tania kembali membuat wajah Bintang berubah, Bintang seakan baru tersadar akan sesuatu. Bintang kemudian dengan cepat kembali mengangkat wajah Tania yang tertunduk untuk menatap kearahnya.“Maksud Tania.. mau menikah dengan kakang?” tanya Bintang. Tania tak menjawab pertanyaan Bintang, tapi mengangguk pelan sehingga lagi-lagi membuat wajah Bintang berubah.“Kakangkan sudah beristri Tania.. Lagipula Tania cantik, kakang yakin diluar sana banyak lelaki yang bersedia untuk menjadi suami Tania”“Tapi Tania maunya menikah dengan kakang” ucap Tania terus terang, membuang rasa malunya jauh-jauh. karena menurut Tania ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya dan mengetahui perasaan Bintang padanya. Tania tak perduli walau Bintang sudah beristri.“Kenapa? umur kita cukup jauh terpaut Tania.. Lebih baik Ta
Baca selengkapnya

165. Bagian 16

“Tapi Tuan Bintang sudah beristri, putriku”“Ini masalah hati Bopo, Tania tak bisa membohongi hati Tania sendiri, kalau Tania cinta sama kakang Bintang. Walaupun Tania tahu, kalau kang Bintang sudah beristri” ucap Tania lagi masih dengan wajah tertunduk. Ditempatnya Bintang tampak meneguk ludah mendengar hal itu. “Kalau bukan karena kang Bintang, mungkin saat ini Tania sudah tiada Bopo.. berada didekat kang Bintang, Tania mendapatkan kebahagiaan yang sudah lama tidak Tania rasakan semenjak kanjeng ibu meninggal.” sambung Tania lagi, kali ini Adipati Sutapati tampak menarik nafas panjang.Adipati Sutapati menatap kearah Bintang.“Bagaimana Tuan Bintang?”“Bagaimana apanya Gusti Adipati?” tanya Bintang pura-pura bingung.“Putriku ingin menjadi istrimu” ucap Adipati Sutapati dengan mantap dan penuh wibawa.Glek... Bintang kembali meneguk ludahnya.“Tapi saya su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
144145146147148
...
258
DMCA.com Protection Status