Share

165. Bagian 8

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-08 01:03:39

SESOSOK tubuh terbaring tak bergerak diatas sebuah tempat peraduan besar, bila melihat sosoknya, sosok itu tak lain adalah raden Aryasuta, sidurjana, putra Juragan Suta, lurah Gelagah Ireng. Disekitar peraduan besar itu tampak beberapa orang tengah berdiri menatap sosok Bintang yang saat ini tengah memeriksa keadaan Aryasuta.

“Bagaimana Tuan Bintang?” tanya Adipati Sutapati setelah Bintang selesai memeriksa.

“Sepertinya raden Aryasuta masih bisa saya tolong, Gusti Adipati” ucap Bintang hingga membuat wajah Adipati Sutapati berubah ceria.

“Kalau begitu tolong ya Tuan Bintang, Aryasuta satu-satunya keponakan yang saya miliki”

“Baik Tuan Gusti Adipati.”

“Tapi saya memiliki satu permintaan, Gusti Adipati”

“Katakan saja Tuan Bintang, pasti akan kupenuhi”

“Setelah saya selesai mengobati raden Aryasuta, kemungkinan saya memerlukan waktu hingga beberapa har

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 9

    Beberapa hari kemudian, Aryasuta benar-benar telah pulih dari keadaannya, hal ini tentu disambut gembira oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati juga menjelaskan tentang siapa yang telah menolong dirinya, awalnya Aryasuta sangat tidak menerima kenyataan kalau orang yang menolong dirinya adalah orang yang telah membunuh ayahnya. Tapi dengan tegas Adipati Sutapati justru menyalahkan Aryasuta atas sikap dan perbuatannya yang telah menyebabkan kematian ayahnya, tindakan bejat durjana yang dilakukan Aryasuta benar-benar membuat Adipati Sutapati benar-benar marah dan kemarahan Adipati Sutapati membuat Aryasuta gentar dan ciut nyalinya, apalagi wibawa dari ajian ‘macan putih’ ikut keluar dari ketegasan dan kewibawaan Adipati Sutapati. Makanya Aryasuta akhirnya hanya bisa tertunduk takut menerima nasib.“Tak kuizinkan seorangpun menganggu Tuan Bintang dikamarnya, kalau kutahu ada orang yang melakukan itu, aku sendiri yang akan menghukumnya!” ucap Adip

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 10

    “Sudah paman, ilmu ‘perjaka murni’ memang dahsyat” jawab Aryasuta.“Sejak nenekmu membawa adikmu itu, sampai sekarang sudah tidak ada kabar lagi” ucap Adipati Sutapati seraya terus menceritakan tentang hal itu kepada Aryasuta. Aryasuta terlihat menarik nafas panjang mendengar hal itu.“Maaf paman, jika diizinkan.. saya ingin membantu Tania untuk melewati masalah ini.” ucap Aryasuta setelah Adipati Sutapati selesai menceritakan tentang kisah masa lalu adiknya.“Membantu bagaimana maksudmu?”“Saya ingin menikahi Tania, paman” ucap Aryasuta hingga membuat Adipati Sutapati terdiam. “Itupun jika paman mengizinkan” sambung Aryasuta lagi.“Paman tak bisa menjawabnya Aryasuta, hal ini harus paman tanyakan terlebih dahulu dengan Tania, apakah dia menerimanya atau tidak?”“Baik paman, saya akan menunggu jawaban Tania”

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 11

    Deggg...Baru saja berucap seperti itu, tiba-tiba saja dada Tania berdebar dengan kencang saat tiba-tiba saja Bintang mendekatkan wajahnya kearahnya. Tapi rupanya Bintang membelokkan wajahnya saat sudah dekat dan Bintang membisikkan sesuatu ditelinga Tania. Wajah Tania seketika berubah saat mendengar bisikan tersebut.“Bercinta.! masa seperti sih kakang!”“Benar... Nahkan apa tadi kakang bilang, pasti Tania mengejek”“Hi hi hi... Enggak kok kakang, Tania kira itu cuma akal-akalan kakang aja” ucap Tania tertawa renyah. Bintang sangat senang bila melihat Tania tertawa seperti itu, selain giginya yang putih dan tersusun rapi, apalagi lesung pipitnya yang terlihat semakin menambah manis dalam pandangan Bintang, apalagi dalam jarak sedekat ini, sungguh menggoda sekali.Tiba-tiba saja Tania memejamkan kedua matanya dan mengadahkan wajahnya kearah Bintang, bibirnya yang indah merekah terlihat seakan begitu menggoda Bint

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 12

    “Apakah Bopo menganggu?” tanya Adipati Sutapati tersenyum.“Ah Bopo... tentu saja tidak, mari masuk Bopo” ucap Tania seraya menggandeng tangan ayahnya. Bintang segera menjura hormat yang langsung dibalas oleh Adipati Sutapati.“Mari, silahkan duduk, Gusti Adipati” ucap Bintang dengan ramah.“Bagaimana keadaan Tuan Bintang sekarang?”“Sudah mendingan Gusti Adipati... Mudah-mudahan dalam 3-4 hari ini sudah pulih sepenuhnya”“Syukurlah kalau begitu”“Saya mengucapkan terima kasih atas semua pelayanan yang Gusti Adipati berikan”“Tidak perlu berterima kasih Tuan Bintang... lagipula kalau Tuan Bintang mau berterima kasih, berterima kasihlah pada putri cantikku ini, karena dia yang selalu menjaga dan melayani Tuan” ucap Adipati Sutapati tersenyum kearah Tania yang juga tersenyum sumringah.“Sudah pasti Gusti Adipati, mendapatka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 13

    Rumah kediaman Adipati Sutapati tampak berbeda malam itu, dibeberapa tempat tampak hiasan-hiasan menggantung, karena memang malam ini, putri Adipati Sutapati akan melangsungkan pernikahan.Di kamar Tania sendiri, tampak sosok Tania yang tengah didandani oleh beberapa orang emban pembantu, Tania sendiri tampak begitu cantik malam itu, mengenakan pakaian kebaya putih pengantin, dengan mahkota putih dikepalanya, ditambah hiasan-hiasan bunga-bunga dirambutnya sehingga menambah cantiknya sosok Tania. Terlihat senyum sumringah selalu menghias diwajah Tania, kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajah cantik jelita Tania.“Selamat ya den ayu, akhirnya den ayu menikah”“Iya, terima kasih emban”“Den ayu benar-benar cantik sekali, pasti calon suami den ayu terpesona dengan kecantikan den ayu malam ini... benar-benar cantik“ ucap beberapa emban memuji kecantikan dan kejelitaan Tania.Tok... Tok... Tok...Terdengar k

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 14

    “Tidak.. tidak.!” Tania tiba-tiba saja berteriak dengan keras seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, hal ini tentu saja langsung membuat heboh orang seisi ruangan tersebut.“Tania, kau kenapa?” tanya Bayusuta cepat.“Tidak... Tidak! Tidak.!!” Tania tiba-tiba saja sudah berlari meninggalkan tempat itu. Seketika saja tempat itu langsung heboh dengan kejadian tersebut, Aryasuta sendiri sampai bingung, bukan hanya Aryasuta tapi semua orang yang ada ditempat itu bingung dengan kejadian itu.Bayusuta yang ingin mengejar sosok Tania yang sudah menghilang dari balik ruangan, dilarang oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati sendiri yang kemudian melangkah menyusul Tania.Tania sendiri tampak berlari dengan kencang dengan derai air mata yang membasahi wajah, tak perduli emban-emban yang kebingungan melihat Tania yang berlari bagai orang kesetanan, bahkan beberapa kali Tania menabrak beberapa orang emban pembantu, tapi Tania terus

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 15

    “Berarti... Tania yang salah mengartikan ucapan kakang” ucap Tania dengan tertunduk sedih. Ucapan Tania kembali membuat wajah Bintang berubah, Bintang seakan baru tersadar akan sesuatu. Bintang kemudian dengan cepat kembali mengangkat wajah Tania yang tertunduk untuk menatap kearahnya.“Maksud Tania.. mau menikah dengan kakang?” tanya Bintang. Tania tak menjawab pertanyaan Bintang, tapi mengangguk pelan sehingga lagi-lagi membuat wajah Bintang berubah.“Kakangkan sudah beristri Tania.. Lagipula Tania cantik, kakang yakin diluar sana banyak lelaki yang bersedia untuk menjadi suami Tania”“Tapi Tania maunya menikah dengan kakang” ucap Tania terus terang, membuang rasa malunya jauh-jauh. karena menurut Tania ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya dan mengetahui perasaan Bintang padanya. Tania tak perduli walau Bintang sudah beristri.“Kenapa? umur kita cukup jauh terpaut Tania.. Lebih baik Ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 16

    “Tapi Tuan Bintang sudah beristri, putriku”“Ini masalah hati Bopo, Tania tak bisa membohongi hati Tania sendiri, kalau Tania cinta sama kakang Bintang. Walaupun Tania tahu, kalau kang Bintang sudah beristri” ucap Tania lagi masih dengan wajah tertunduk. Ditempatnya Bintang tampak meneguk ludah mendengar hal itu. “Kalau bukan karena kang Bintang, mungkin saat ini Tania sudah tiada Bopo.. berada didekat kang Bintang, Tania mendapatkan kebahagiaan yang sudah lama tidak Tania rasakan semenjak kanjeng ibu meninggal.” sambung Tania lagi, kali ini Adipati Sutapati tampak menarik nafas panjang.Adipati Sutapati menatap kearah Bintang.“Bagaimana Tuan Bintang?”“Bagaimana apanya Gusti Adipati?” tanya Bintang pura-pura bingung.“Putriku ingin menjadi istrimu” ucap Adipati Sutapati dengan mantap dan penuh wibawa.Glek... Bintang kembali meneguk ludahnya.“Tapi saya su

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status