“Apakah Bopo menganggu?” tanya Adipati Sutapati tersenyum.
“Ah Bopo... tentu saja tidak, mari masuk Bopo” ucap Tania seraya menggandeng tangan ayahnya. Bintang segera menjura hormat yang langsung dibalas oleh Adipati Sutapati.
“Mari, silahkan duduk, Gusti Adipati” ucap Bintang dengan ramah.
“Bagaimana keadaan Tuan Bintang sekarang?”
“Sudah mendingan Gusti Adipati... Mudah-mudahan dalam 3-4 hari ini sudah pulih sepenuhnya”
“Syukurlah kalau begitu”
“Saya mengucapkan terima kasih atas semua pelayanan yang Gusti Adipati berikan”
“Tidak perlu berterima kasih Tuan Bintang... lagipula kalau Tuan Bintang mau berterima kasih, berterima kasihlah pada putri cantikku ini, karena dia yang selalu menjaga dan melayani Tuan” ucap Adipati Sutapati tersenyum kearah Tania yang juga tersenyum sumringah.
“Sudah pasti Gusti Adipati, mendapatka
Rumah kediaman Adipati Sutapati tampak berbeda malam itu, dibeberapa tempat tampak hiasan-hiasan menggantung, karena memang malam ini, putri Adipati Sutapati akan melangsungkan pernikahan.Di kamar Tania sendiri, tampak sosok Tania yang tengah didandani oleh beberapa orang emban pembantu, Tania sendiri tampak begitu cantik malam itu, mengenakan pakaian kebaya putih pengantin, dengan mahkota putih dikepalanya, ditambah hiasan-hiasan bunga-bunga dirambutnya sehingga menambah cantiknya sosok Tania. Terlihat senyum sumringah selalu menghias diwajah Tania, kebahagiaan jelas terpancar dari raut wajah cantik jelita Tania.“Selamat ya den ayu, akhirnya den ayu menikah”“Iya, terima kasih emban”“Den ayu benar-benar cantik sekali, pasti calon suami den ayu terpesona dengan kecantikan den ayu malam ini... benar-benar cantik“ ucap beberapa emban memuji kecantikan dan kejelitaan Tania.Tok... Tok... Tok...Terdengar k
“Tidak.. tidak.!” Tania tiba-tiba saja berteriak dengan keras seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, hal ini tentu saja langsung membuat heboh orang seisi ruangan tersebut.“Tania, kau kenapa?” tanya Bayusuta cepat.“Tidak... Tidak! Tidak.!!” Tania tiba-tiba saja sudah berlari meninggalkan tempat itu. Seketika saja tempat itu langsung heboh dengan kejadian tersebut, Aryasuta sendiri sampai bingung, bukan hanya Aryasuta tapi semua orang yang ada ditempat itu bingung dengan kejadian itu.Bayusuta yang ingin mengejar sosok Tania yang sudah menghilang dari balik ruangan, dilarang oleh Adipati Sutapati, Adipati Sutapati sendiri yang kemudian melangkah menyusul Tania.Tania sendiri tampak berlari dengan kencang dengan derai air mata yang membasahi wajah, tak perduli emban-emban yang kebingungan melihat Tania yang berlari bagai orang kesetanan, bahkan beberapa kali Tania menabrak beberapa orang emban pembantu, tapi Tania terus
“Berarti... Tania yang salah mengartikan ucapan kakang” ucap Tania dengan tertunduk sedih. Ucapan Tania kembali membuat wajah Bintang berubah, Bintang seakan baru tersadar akan sesuatu. Bintang kemudian dengan cepat kembali mengangkat wajah Tania yang tertunduk untuk menatap kearahnya.“Maksud Tania.. mau menikah dengan kakang?” tanya Bintang. Tania tak menjawab pertanyaan Bintang, tapi mengangguk pelan sehingga lagi-lagi membuat wajah Bintang berubah.“Kakangkan sudah beristri Tania.. Lagipula Tania cantik, kakang yakin diluar sana banyak lelaki yang bersedia untuk menjadi suami Tania”“Tapi Tania maunya menikah dengan kakang” ucap Tania terus terang, membuang rasa malunya jauh-jauh. karena menurut Tania ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya dan mengetahui perasaan Bintang padanya. Tania tak perduli walau Bintang sudah beristri.“Kenapa? umur kita cukup jauh terpaut Tania.. Lebih baik Ta
“Tapi Tuan Bintang sudah beristri, putriku”“Ini masalah hati Bopo, Tania tak bisa membohongi hati Tania sendiri, kalau Tania cinta sama kakang Bintang. Walaupun Tania tahu, kalau kang Bintang sudah beristri” ucap Tania lagi masih dengan wajah tertunduk. Ditempatnya Bintang tampak meneguk ludah mendengar hal itu. “Kalau bukan karena kang Bintang, mungkin saat ini Tania sudah tiada Bopo.. berada didekat kang Bintang, Tania mendapatkan kebahagiaan yang sudah lama tidak Tania rasakan semenjak kanjeng ibu meninggal.” sambung Tania lagi, kali ini Adipati Sutapati tampak menarik nafas panjang.Adipati Sutapati menatap kearah Bintang.“Bagaimana Tuan Bintang?”“Bagaimana apanya Gusti Adipati?” tanya Bintang pura-pura bingung.“Putriku ingin menjadi istrimu” ucap Adipati Sutapati dengan mantap dan penuh wibawa.Glek... Bintang kembali meneguk ludahnya.“Tapi saya su
Malam semakin larut, bila sebagian orang diberbagai penjuru belahan bumi sudah tertidur lelap, tidak halnya di kadipaten Gelagah Ireng, terlihat dijalan-jalan utama kadipaten ronda prajurit silih berganti, sementara itu ditempat kediaman Adipati Sutapati sendiri terlihat penjagaan sangat ketat. Adipati Sutapati memang sudah memerintahkan para prajurit dan pendekar untuk siaga 1 di wilayah kadipaten Gelagah Ireng.Di antara gelapnya malam dikediaman Adipati Sutapati.Serrr....Sebuah bayangan hitam berkelebat cepat dari satu jendela kamar ke jendela kamar yang lain, hingga akhirnya bayangan hitam itu berhenti tepat disebuah jendela kamar. Sejenak sosok bayangan hitam itu terlihat memandang kesekelilingnya, seolah-olah takut kalau keberadaannya diketahui oleh orang lain.Tok!Jarinya mengetuk pelan dijendela kamar itu. Tak ada apapun yang terdengar dari dalam kamar.Tok! Tok!Kali ini sosok berjubah hitam itu tampak me
Begitu sudah berada didalam kamar, Tania dengan cepat menutupi jendela kamar itu. Setelah menutup jendela, Tania segera melepas jubah hitam yang dikenakannya dan dibiarkannya begitu saja jatuh kelantai. Kini terlihatlah sosok Tania yang masih lengkap dengan kebaya pengantinnya, dengan kerudung putih dikepalanya.“Apa yang kau lakukan disini malam-malam begini Tania? pakai kebaya pengantin lagi” tanya Bintang yang heran dengan kedatangan Tania ditengah malam begini, tapi bukannya menjawab pertanyaan Bintang, Tania justru tiba-tiba saja melompat kedalam pelukan Bintang. Bintang tentu saja dibuat kelabakan dengan pelukan yang tiba-tiba itu, apalagi saat Bintang mencium semerbak harum yang keluar dari tubuh Tania yang kini memeluknya dengan erat. Sementara Bintang tetap diam tanpa membalas pelukan hangat itu.Setelah cukup lama memeluk tubuh Bintang, akhirnya Tania merenggangkan pelukannya, tapi tak melepas kedua tangannya dari memeluk Bintang.“Ma
Pertahanan Bintang pun roboh dengan kata-kata permohonan itu, sambil menatap wajahnya. Wajahnya bersemu merah. Mata keduanya saling menatap, wajah keduanya akhirnya semakin mendekat… dekat dan dekat… sehingga Bintang dapat rasakan nafasnya menyentuh wajahnya. Tangan kanan Bintang meraih dagunya yang lembut seolah tidak ada tulang di dagunya itu, sedikit Bintang tarik dagunya sehingga bibirnya terbuka, sengal nafasnya bisa Bintang rasakan. Matanya terkatup, cantik sekali Tania malam ini dengan balutan kebaya pengantinnya.Bintang pun mendekatkan bibirnya dengan bibirnya, Bintang pagut lembut… Tania tidak membalas juga tidak menolak. Kembali Bintang pagut bibirnya, lembut dan manis Bintang rasakan. Bintang pagut bibir atas dan bawahnya bergantian. Kali ini Tania mulai merespon, Tania membalas pagutan Bintang dengan memagut bibir Bintang juga, basah dan indah. Pagutan keduanya semakin liar, Bintang pindahkan kedua tangannya disamping wajahnya dengan po
Sosok harimau setengah manusia yang berada paling depan tampak mengenakan pakaian mewah layaknya seorang manusia tapi berkepala harimau, sebuah mahkota juga tampak dikepalanya, memiliki kain bersayap dipunggungnya juga sebilah pedang besar juga tampak tersampir dipinggangnya, ukurannyapun jauh lebih besar dari harimau-harimau yang ada dibelakangnya. Dialah Raja Macan Putih, penguasa bangsa siluman harimau.Di belakang Raja Macan Putih, terlihat dua sosok harimau setengah manusia yang memiliki syal biru dan syal merah dilehernya, keduanya adalah patih bangsa siluman harimau, sedangkan 5 sosok harimau setengah manusia yang ada dibelakangnya, adalah para panglima bangsa siluman harimau.Raja Macan Putih tampak menatap tajam kearah sosok Adipati Sutapati.“SUTAPATI..AKHIRNYA AKU BISA MENEMUKANMU” terdengar suara berat Raja Macan Putih. “AKU TAKKAN BASA BASI LAGI... KAU PASTI SUDAH tahu MAKSUD KEDATANGANKU KEMARI SUTAPATI” sambung Raja Macan P