Share

165. Bagian 20

last update Last Updated: 2022-11-10 01:05:14

Sosok harimau setengah manusia yang berada paling depan tampak mengenakan pakaian mewah layaknya seorang manusia tapi berkepala harimau, sebuah mahkota juga tampak dikepalanya, memiliki kain bersayap dipunggungnya juga sebilah pedang besar juga tampak tersampir dipinggangnya, ukurannyapun jauh lebih besar dari harimau-harimau yang ada dibelakangnya. Dialah Raja Macan Putih, penguasa bangsa siluman harimau.

Di belakang Raja Macan Putih, terlihat dua sosok harimau setengah manusia yang memiliki syal biru dan syal merah dilehernya, keduanya adalah patih bangsa siluman harimau, sedangkan 5 sosok harimau setengah manusia yang ada dibelakangnya, adalah para panglima bangsa siluman harimau.

Raja Macan Putih tampak menatap tajam kearah sosok Adipati Sutapati.

“SUTAPATI..AKHIRNYA AKU BISA MENEMUKANMU” terdengar suara berat Raja Macan Putih. “AKU TAKKAN BASA BASI LAGI... KAU PASTI SUDAH tahu MAKSUD KEDATANGANKU KEMARI SUTAPATI” sambung Raja Macan P

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 21

    “GHRAAUMM..! GHRAAUMM..! GHRAAUMM..!”Seketika saja 5 panglima bangsa siluman harimau langsung menggeram dan kemudian menerkam kedepan. Adipati Sutapati yang melihat hal itu, segera memerintahkan para prajurit dan pendekar untuk menghadapinya, bahkan Bayusuta dan Aryasuta ikut terjun ke kancah pertempuran.Halaman rumah Adipati Sutapati berubah menjadi ajang pertempuran hebat diantara kedua belah pihak. Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati sendiri kini sudah tampak berhadapan satu sama lain. Tak ada yang menganggu keduanya.“SUTAPATI.... KUBERI KAU KESEMPATAN SEKALI LAGI... SERAHKAN PUTRIMU PADAKU! AKU BERJANJI AKAN MENJAGA DAN MEMBAHAGIAKANNYA” ucap Raja Macan Putih memperingatkan. Adipati Sutapati justru tersenyum sinis mendengar hal itu.“Putriku yang menolak untuk menikah denganmu Raja Macan Putih”“SEPERTINYA KAU LEBIH MEMILIH KADIPATEN GELAGAH IRENG INI KUHANCURKAN DAN RATA DENGAN TANAH SUTA

    Last Updated : 2022-11-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 22

    Betth! Betth! Betth! Betth!Adipati Sutapati bertarung sengit dengan Raja Macan Putih dengan jurus-jurus tingkat tinggi. Baik dari jurus maupun pergerakan, kedua hampir mirip. Menyadari hal itu, baik Adipati Sutapati maupun Raja Macan Putih terlihat sama-sama melompat mundur.Crraakkhh.! Crraakkhh.!Tiba-tiba saja kuku-kuku Raja Macan Putih terlihat memanjang dan meruncing.Cringg!!! Cringg!!!Begitu Raja Macan Putih mengadu kuku-kukunya yang panjang dan runcing, terlihat suara benda beradu seperti besi yang diadu, dapat dibayangkan betapa tajamnya kuku-kuku Raja Macan Putih yang bila terkena sesuatu, sudah pasti akan terpotong-potong. Adipati Sutapati yang melihat Raja Macan Putih sudah mengeluarkan jurus pamungkas dari ajian ‘macan putih’nya segera mengambil sikap semadi, kedua tangan Adipati Sutapati tampak merapat dengan mata terpejam.Mulut Adipati Sutapati terlihat berkomat kamit membaca sesuatu, hingga ; “GH

    Last Updated : 2022-11-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 23

    “GHHRAAAUMM..!”Kembali Adipati Sutapati mengeluarkan auman dahsyatnya.“GHHRAAAUMM!” Raja Macan Putihpun terlihat tak mau kalah, auman dahsyatnya terdengar keras menggetarkan tempat itu.Untuk sesaat pertempuran yang terjadi ditempat itu terhenti dan kini semuanya tampak memandang kearah Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati yang sudah sama-sama berwujud harimau setengah manusia dan manusia setengah harimau. Tapi hal itu cuma berlangsung sesaat saja, karena beberapa detik kemudian, pertempuan kembali pecah ditempat itu.“GHHRAAAUMM..!”“GHHRAAAUMM!”Hampir bersamaan Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati mengaum dahsyat seraya melompat dan saling menerkam kedepan. Kini keduanya kembali bertarung dengan dahsyatnya. Pertarungan antara dua raja hutan memang sangatlah dahsyat, saling terkam, saling cakar dan saling serang satu sama lain.Tempat kediaman Adipati Sutapati dan jalan-jalan utama

    Last Updated : 2022-11-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 24

    “JANGAN DENGARKAN KATA-KATANYA PUTRIKU, MENJAUHLAH DARI SINI!” ucap Adipati Sutapati dengan keras.“GGRRRR.... SUTAPATI, KAU BENAR-BENAR INGIN MATI RUPANYA!!” ucap Raja Macan Putih dengan geram.“JIKA MEMANG AKU HARUS MATI, KAUPUN HARUS IKUT MATI BERSAMAKU RAJA MACAN PUTIH” ucap Adipati Sutapati lagi.“GHHRAAAUMM..!”“GHHRAAAUMM!”Kembali hampir bersamaan Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati saling mengaum dahsyat seraya kembali melompat dan saling menerkam kedepan. Kini keduanya kembali bertarung dengan dahsyatnya. Di tempatnya, Tania terlihat semakin khawatir dengan keadaan ayahnya.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Kembali tempat itu dipenuhi dengan ledakan-ledakan dahsyat.“Akhh!” Mpu Bajil tersurut mundur dengan memegangi perutnya yang tergores kuku tajam salah satu patih bangsa siluman harimau. Patih bangsa siluman harimau itu terus memburu menerkam kearah

    Last Updated : 2022-11-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 25

    “GHHRAAAUMM!”Raja Macan Putih mengaum dahsyat dengan membusungkan dada seraya menjejakkan kakinya dengan keras ke punggung Adipati Sutapati yang semakin tersungkur ketanah. Auman Raja Macan Putih seakan ingin membuktikan siapa yang terkuat diantara mereka. Bahkan secara perlahan sosok Adipati Sutapati mulai kembali berubah kewujud manusianya semula. Dengan begini ajian ‘macan putih’ milik Adipati Sutapati sudah dikalahkan.Kekalahan Adipati Sutapati membuat perlawanan para prajurit dan para pendekar yang berada di pihak Adipati Sutapati langsung menghilangkan semangat juang mereka. Tania sendiri yang melihat hal itu semakin putus asa atas nasib yang akan menimpanya, apalagi melihat ayahnya yang tengah terluka parah, kakangnya, Bayusuta yang juga terluka parah dan kini tampak dipapah oleh beberapa orang prajurit.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Tiba-tiba saja terdengar ledakan beruntun dari luar tempat kediaman Adipati Sutapat

    Last Updated : 2022-11-11
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 26

    “Apa aku tidak salah dengar?!” tanya Bintang.“GRRR....APA MAKSUDMU?”“Gadis yang kau bilang calon istrimu itu adalah istriku” ucap Bintang sontak ucapan Bintang langsung membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah. Termasuk Bayusuta dan Aryasuta yang mendengar hal itu. Sementara Adipati Sutapati sendiri tahu kalau hal itu Bintang katakan hanya untuk membohongi Raja Macan Putih. Terbukti, ucapan Bintang membuat wajah Raja Macan Putih berubah sangat terkejut.“GGRRRR.... APA ITU BENAR SUTAPATI?!!” tanya Raja Macan Putih dengan menggeram marah kearah Adipati Sutapati yang masih berada diinjakkan kakinya.“Ii..itu benar” ucap Adipati Sutapati membenarkan ucapan Bintang sehingga semakin membuat Raja Macan Putih berubah paras harimaunya.“Gusti Adipati bertindak cepat dengan menikahkan putrinya, itu berarti kau tidak memiliki hak lagi untuk menikah dengan putri, Gusti Adipati”

    Last Updated : 2022-11-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 27

    Belum lagi hilang rasa terkejut Raja Macan Putih dan semua yang ada ditempat itu melihat apa yang terjadi, tiba-tiba saja sosok Bintang sudah berada tepat dihadapan Raja Macan Putih dan langsung melancarkan serangan ‘tendangan tanpa bayangan’nya dengan sangat cepat.Desss!!!‘Tendangan tanpa bayangan’ yang dilepaskan oleh Bintang dengan telak menghantam kepala Raja Macan Putih. Sosok besar Raja Macan Putih langsung terlempar jauh. Semua terkejut! semua terpana! semua terkesima! melihat apa yang terjadi. Bintang sendiri dengan cepat membantu sosok Adipati Sutapati bangkit berdiri.Serrr...Sosok Bintang menghilang bersama Adipati Sutapati, Tania yang saat itu juga masih terkesima terkejut melihat Bintang yang secara tiba-tiba muncul didekatnya bersama Adipati Sutapati.“Jaga bopomu, Tania” ucap Bintang. Entah bingung atau tak tahu harus berkata apa, Tania hanya mengangguk saja seraya merangkul le

    Last Updated : 2022-11-12
  • Ksatria Pengembara Season 2   165. Bagian 28

    Raja Macan Putih sendiri terus memperhatikan dengan tajam jalannya pertarungan. “Walau diserang sedemikian rupa, tapi dia sedikitpun tak terdesak, malah terkesan dia masih setengah-setengah dalam bertarung” batin Raja Macan Putih mulai menganalisa apa yang terjadi.Setelah sekian lama bertarung, Bintang tampak melenting keatas dengan cepat, kedua patih bangsa siluman harimau secara bersamaan segera ikut melompat keatas memburu sosok Bintang. Lompatan kedua patih bangsa siluman harimau ini memang sangat tinggi, tapi wajah kedua patih bangsa siluman harimau ini tampak berubah saat melihat jangkauan lompatan mereka tidak mampu mencapai lawannya yang terus melesat keatas dengan tinggi. Hingga akhirnya kedua patih bangsa siluman harimau inipun kembali meluruk kebawah.Di atas, tiba-tiba saja sosok Bintang berbalik dan dengan cepat meluruk kebawah kearah kedua patih bangsa siluman harimau tersebut, dan ;Blegaaar.! Blegaaar.!Saat kedua telapak tang

    Last Updated : 2022-11-12

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status