Sosok harimau setengah manusia yang berada paling depan tampak mengenakan pakaian mewah layaknya seorang manusia tapi berkepala harimau, sebuah mahkota juga tampak dikepalanya, memiliki kain bersayap dipunggungnya juga sebilah pedang besar juga tampak tersampir dipinggangnya, ukurannyapun jauh lebih besar dari harimau-harimau yang ada dibelakangnya. Dialah Raja Macan Putih, penguasa bangsa siluman harimau.
Di belakang Raja Macan Putih, terlihat dua sosok harimau setengah manusia yang memiliki syal biru dan syal merah dilehernya, keduanya adalah patih bangsa siluman harimau, sedangkan 5 sosok harimau setengah manusia yang ada dibelakangnya, adalah para panglima bangsa siluman harimau.
Raja Macan Putih tampak menatap tajam kearah sosok Adipati Sutapati.
“SUTAPATI..AKHIRNYA AKU BISA MENEMUKANMU” terdengar suara berat Raja Macan Putih. “AKU TAKKAN BASA BASI LAGI... KAU PASTI SUDAH tahu MAKSUD KEDATANGANKU KEMARI SUTAPATI” sambung Raja Macan P
“GHRAAUMM..! GHRAAUMM..! GHRAAUMM..!”Seketika saja 5 panglima bangsa siluman harimau langsung menggeram dan kemudian menerkam kedepan. Adipati Sutapati yang melihat hal itu, segera memerintahkan para prajurit dan pendekar untuk menghadapinya, bahkan Bayusuta dan Aryasuta ikut terjun ke kancah pertempuran.Halaman rumah Adipati Sutapati berubah menjadi ajang pertempuran hebat diantara kedua belah pihak. Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati sendiri kini sudah tampak berhadapan satu sama lain. Tak ada yang menganggu keduanya.“SUTAPATI.... KUBERI KAU KESEMPATAN SEKALI LAGI... SERAHKAN PUTRIMU PADAKU! AKU BERJANJI AKAN MENJAGA DAN MEMBAHAGIAKANNYA” ucap Raja Macan Putih memperingatkan. Adipati Sutapati justru tersenyum sinis mendengar hal itu.“Putriku yang menolak untuk menikah denganmu Raja Macan Putih”“SEPERTINYA KAU LEBIH MEMILIH KADIPATEN GELAGAH IRENG INI KUHANCURKAN DAN RATA DENGAN TANAH SUTA
Betth! Betth! Betth! Betth!Adipati Sutapati bertarung sengit dengan Raja Macan Putih dengan jurus-jurus tingkat tinggi. Baik dari jurus maupun pergerakan, kedua hampir mirip. Menyadari hal itu, baik Adipati Sutapati maupun Raja Macan Putih terlihat sama-sama melompat mundur.Crraakkhh.! Crraakkhh.!Tiba-tiba saja kuku-kuku Raja Macan Putih terlihat memanjang dan meruncing.Cringg!!! Cringg!!!Begitu Raja Macan Putih mengadu kuku-kukunya yang panjang dan runcing, terlihat suara benda beradu seperti besi yang diadu, dapat dibayangkan betapa tajamnya kuku-kuku Raja Macan Putih yang bila terkena sesuatu, sudah pasti akan terpotong-potong. Adipati Sutapati yang melihat Raja Macan Putih sudah mengeluarkan jurus pamungkas dari ajian ‘macan putih’nya segera mengambil sikap semadi, kedua tangan Adipati Sutapati tampak merapat dengan mata terpejam.Mulut Adipati Sutapati terlihat berkomat kamit membaca sesuatu, hingga ; “GH
“GHHRAAAUMM..!”Kembali Adipati Sutapati mengeluarkan auman dahsyatnya.“GHHRAAAUMM!” Raja Macan Putihpun terlihat tak mau kalah, auman dahsyatnya terdengar keras menggetarkan tempat itu.Untuk sesaat pertempuran yang terjadi ditempat itu terhenti dan kini semuanya tampak memandang kearah Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati yang sudah sama-sama berwujud harimau setengah manusia dan manusia setengah harimau. Tapi hal itu cuma berlangsung sesaat saja, karena beberapa detik kemudian, pertempuan kembali pecah ditempat itu.“GHHRAAAUMM..!”“GHHRAAAUMM!”Hampir bersamaan Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati mengaum dahsyat seraya melompat dan saling menerkam kedepan. Kini keduanya kembali bertarung dengan dahsyatnya. Pertarungan antara dua raja hutan memang sangatlah dahsyat, saling terkam, saling cakar dan saling serang satu sama lain.Tempat kediaman Adipati Sutapati dan jalan-jalan utama
“JANGAN DENGARKAN KATA-KATANYA PUTRIKU, MENJAUHLAH DARI SINI!” ucap Adipati Sutapati dengan keras.“GGRRRR.... SUTAPATI, KAU BENAR-BENAR INGIN MATI RUPANYA!!” ucap Raja Macan Putih dengan geram.“JIKA MEMANG AKU HARUS MATI, KAUPUN HARUS IKUT MATI BERSAMAKU RAJA MACAN PUTIH” ucap Adipati Sutapati lagi.“GHHRAAAUMM..!”“GHHRAAAUMM!”Kembali hampir bersamaan Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati saling mengaum dahsyat seraya kembali melompat dan saling menerkam kedepan. Kini keduanya kembali bertarung dengan dahsyatnya. Di tempatnya, Tania terlihat semakin khawatir dengan keadaan ayahnya.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Kembali tempat itu dipenuhi dengan ledakan-ledakan dahsyat.“Akhh!” Mpu Bajil tersurut mundur dengan memegangi perutnya yang tergores kuku tajam salah satu patih bangsa siluman harimau. Patih bangsa siluman harimau itu terus memburu menerkam kearah
“GHHRAAAUMM!”Raja Macan Putih mengaum dahsyat dengan membusungkan dada seraya menjejakkan kakinya dengan keras ke punggung Adipati Sutapati yang semakin tersungkur ketanah. Auman Raja Macan Putih seakan ingin membuktikan siapa yang terkuat diantara mereka. Bahkan secara perlahan sosok Adipati Sutapati mulai kembali berubah kewujud manusianya semula. Dengan begini ajian ‘macan putih’ milik Adipati Sutapati sudah dikalahkan.Kekalahan Adipati Sutapati membuat perlawanan para prajurit dan para pendekar yang berada di pihak Adipati Sutapati langsung menghilangkan semangat juang mereka. Tania sendiri yang melihat hal itu semakin putus asa atas nasib yang akan menimpanya, apalagi melihat ayahnya yang tengah terluka parah, kakangnya, Bayusuta yang juga terluka parah dan kini tampak dipapah oleh beberapa orang prajurit.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Tiba-tiba saja terdengar ledakan beruntun dari luar tempat kediaman Adipati Sutapat
“Apa aku tidak salah dengar?!” tanya Bintang.“GRRR....APA MAKSUDMU?”“Gadis yang kau bilang calon istrimu itu adalah istriku” ucap Bintang sontak ucapan Bintang langsung membuat wajah-wajah yang ada ditempat itu berubah. Termasuk Bayusuta dan Aryasuta yang mendengar hal itu. Sementara Adipati Sutapati sendiri tahu kalau hal itu Bintang katakan hanya untuk membohongi Raja Macan Putih. Terbukti, ucapan Bintang membuat wajah Raja Macan Putih berubah sangat terkejut.“GGRRRR.... APA ITU BENAR SUTAPATI?!!” tanya Raja Macan Putih dengan menggeram marah kearah Adipati Sutapati yang masih berada diinjakkan kakinya.“Ii..itu benar” ucap Adipati Sutapati membenarkan ucapan Bintang sehingga semakin membuat Raja Macan Putih berubah paras harimaunya.“Gusti Adipati bertindak cepat dengan menikahkan putrinya, itu berarti kau tidak memiliki hak lagi untuk menikah dengan putri, Gusti Adipati”
Belum lagi hilang rasa terkejut Raja Macan Putih dan semua yang ada ditempat itu melihat apa yang terjadi, tiba-tiba saja sosok Bintang sudah berada tepat dihadapan Raja Macan Putih dan langsung melancarkan serangan ‘tendangan tanpa bayangan’nya dengan sangat cepat.Desss!!!‘Tendangan tanpa bayangan’ yang dilepaskan oleh Bintang dengan telak menghantam kepala Raja Macan Putih. Sosok besar Raja Macan Putih langsung terlempar jauh. Semua terkejut! semua terpana! semua terkesima! melihat apa yang terjadi. Bintang sendiri dengan cepat membantu sosok Adipati Sutapati bangkit berdiri.Serrr...Sosok Bintang menghilang bersama Adipati Sutapati, Tania yang saat itu juga masih terkesima terkejut melihat Bintang yang secara tiba-tiba muncul didekatnya bersama Adipati Sutapati.“Jaga bopomu, Tania” ucap Bintang. Entah bingung atau tak tahu harus berkata apa, Tania hanya mengangguk saja seraya merangkul le
Raja Macan Putih sendiri terus memperhatikan dengan tajam jalannya pertarungan. “Walau diserang sedemikian rupa, tapi dia sedikitpun tak terdesak, malah terkesan dia masih setengah-setengah dalam bertarung” batin Raja Macan Putih mulai menganalisa apa yang terjadi.Setelah sekian lama bertarung, Bintang tampak melenting keatas dengan cepat, kedua patih bangsa siluman harimau secara bersamaan segera ikut melompat keatas memburu sosok Bintang. Lompatan kedua patih bangsa siluman harimau ini memang sangat tinggi, tapi wajah kedua patih bangsa siluman harimau ini tampak berubah saat melihat jangkauan lompatan mereka tidak mampu mencapai lawannya yang terus melesat keatas dengan tinggi. Hingga akhirnya kedua patih bangsa siluman harimau inipun kembali meluruk kebawah.Di atas, tiba-tiba saja sosok Bintang berbalik dan dengan cepat meluruk kebawah kearah kedua patih bangsa siluman harimau tersebut, dan ;Blegaaar.! Blegaaar.!Saat kedua telapak tang