Share

165. Bagian 24

“JANGAN DENGARKAN KATA-KATANYA PUTRIKU, MENJAUHLAH DARI SINI!” ucap Adipati Sutapati dengan keras.

“GGRRRR.... SUTAPATI, KAU BENAR-BENAR INGIN MATI RUPANYA!!” ucap Raja Macan Putih dengan geram.

“JIKA MEMANG AKU HARUS MATI, KAUPUN HARUS IKUT MATI BERSAMAKU RAJA MACAN PUTIH” ucap Adipati Sutapati lagi.

“GHHRAAAUMM..!”

“GHHRAAAUMM!”

Kembali hampir bersamaan Raja Macan Putih dan Adipati Sutapati saling mengaum dahsyat seraya kembali melompat dan saling menerkam kedepan. Kini keduanya kembali bertarung dengan dahsyatnya. Di tempatnya, Tania terlihat semakin khawatir dengan keadaan ayahnya.

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!

Kembali tempat itu dipenuhi dengan ledakan-ledakan dahsyat.

“Akhh!” Mpu Bajil tersurut mundur dengan memegangi perutnya yang tergores kuku tajam salah satu patih bangsa siluman harimau. Patih bangsa siluman harimau itu terus memburu menerkam kearah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status