All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1231 - Chapter 1240

2578 Chapters

156. Bagian 18

Di tempatnya, Bintang tiba-tiba saja merasakan tubuhnya seperti terbetot dengan keras kebawah, seperti ada dorongan yang sangat keras dari atas dan tarikan yang sangat kuat dari bawah. Bintang segera menyadari kalau mahaguru Jayalaksana yang melakukan semua itu. Apa yang menjadi dugaan Bintang memang tak salah, mahaguru Jayalaksana telah mengirimkan serangan keras kepadanya untuk membuat Bintang bertekuk lutut dihadapannya.Di tempatnya, mahaguru Jayalaksana tampak tersenyum karena meyakini sebentar lagi, ksatria pengembara akan bertekuk lutut dihadapannya.Tak ingin dipermalukan. Diam-diam Bintang mengerahkan salah satu kesaktian pemberian mendiang sesepuh Raja Penidur yang selama ini belum pernah digunakannya, sebuah ajian yang sangat cocok menghadapi serangan-serangan kasat mata yang menggunakan kekuatan tenaga batin. Ajian ini mampu menetralisir serangan kasat mata yang dilakukan oleh mahaguru Jayalaksana. Ditempatnya, mahaguru Jayalaksana tampak
Read more

156. Bagian 19

“Mari!” ucap Ratu Pemikat dengan ‘ilmu kembang perawan’nya.“Mari!” ucap Roro tak mau kalah. Jurus ‘tapak bromo’ dipersiapkan."Hiaaah!"“Heaaah!"Hampir bersamaan kedua perempuan cantik berbeda penampilan ini saling maju menyerang kedepan.Pertarungan keduanya berlangsung sengit, baik Roro maupun Ratu Pemikat melancarkan serangan-serangan dahsyat dari jurus-jurus yang mereka miliki. Sementara para penonton tampak memperhatikan pertarungan yang sedang berjalan dengan penuh keseriusan. Sementara itu bagi murid-murid Mahaguru Jayalaksana yang rata-rata adalah laki-laki, tampak terpukau dan terpesona melihat pertarungan kedua perempuan cantik ini.Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!Jurus-jurus tingkat tinggipun mulai dikerahkan hingga terjadi ledakan-ledakan disekitar pertarungan keduanya.Belasan jurus, puluhan jurus, bahkan kini ratusan jur
Read more

156. Bagian 20

Roro terlihat masih berdiri dengan tenang memperhatikan apa yang akan dilakukan lawan, hingga akhirnya Roro terlihat merapatkan kedua telapak tangannya didepan dada.“Pukulan Kembang Perawan, heaaaa!” “Wusshhh....wussshhhhhh!”Ratu Pemikat langsung menyerang kedepan dengan melepaskan cahaya kuning lembayung dari kedua tangannya. Cahaya kuning lembayung itupun langsung menyerang kearah Roro putri.“Tapak bromo kawah besar, yeaaahhh!” Roro melepaskan pukulan mautnya.Wusssshhhh.!!!Gelombang angin panas menyengat keluar dari kedua telapak Roro putri. Ditempatnya Ratu Pemikat tampak tercekat pukulan maut yang dilepaskan oleh lawannya. Tapi sudah terlambat bagi Ratu Pemikat untuk menarik serangannya. Maka ;DHUARRRR.!!!Ledakan dahsyatpun tak dapat dihindari saat adu tenaga dalam tersebut mencapai puncaknya. Hingga menimbulkan kabut asap tebal di
Read more

156. Bagian 21

Sejenak mahaguru Jayalaksana terlihat menatap kearah barat, dapat dilihatnya bagaimana matahari sudah condong ke barat, mega-mega merahpun sudah tampak menghiasi langit barat.“Baiklah.. Adu kanuragan hari ini cukup sampai disini. Besok akan kita lanjutkan lagi diwaktu dan tempat yang sama” ucap mahaguru Jayalaksana lagi.“Jadi besok yang akan bertarung adalah pemenang-pemenang hari ini. Dimana Roro Ajeng, cucu dari kakang Mandalaksana akan berhadapan dengan Genne si Ratu Cinta, Murid dari Padepokan Dewi Kayangan dan muridku, Jaya Sampoerna yang akan berhadapan dengan Roro Putri Srikandi, cucu kakang Mandalaksana” ucap mahaguru Jayalaksana mengumumkan pertarungan yang akan dilaksanakan esok hari. -o0o- MALAM KEMBALI DATANG, Pulau Batu Raja kembali sunyi, karena memang tak ada diadakan perjamuan dan pesta seperti malam sebelumnya. Hal ini tentu untuk memberikan kesempatan bagi p
Read more

156. Bagian 22

Bagaimana Bintang bisa sampai diatas mahkota patung prajurit raksasa berpedang tersebut. Ini berawal saat Bintang untuk pertama kalinya tiba di Pulau Batu Raja, dimana seperti yang lainnya, untuk memasuki Pulau Batu Raja, Bintangpun harus melewati kedua patung prajurit berpedang raksasa tersebut, saat melewati kedua patung tersebut, sekilas Bintang terpandang kearah puncak mahkota yang ada diatas kepala salah satu patung prajurit berpedang tersebut. Hal inilah yang membuat Bintang sempat terpaku untuk memperhatikan dengan seksama, benda apa yang ada diatas mahkota kepala patung raksasa tersebut. Bintang merasa seperti mengenali benda tersebut, makanya saat malam tiba, Bintangpun bergegas untuk menuju ke mahkota yang ada diatas kepala patung raksasa tersebut. Saat sudah berada diatas mahkota tersebut, ternyata dugaan Bintang benar, benda itu adalah sebuah teropong, teropong yang ukurannya cukup besar, tapi kali ini bukan keberadaan teropong itu yang mengejutkan Bint
Read more

156. Bagian 23

“Sekarang sudah pas!” kata Bintang seraya menarik wajahnya dari teropong Bintang tersebut, dan ; “Silahkan kalau nona mau melihat!” ucap Bintang memberikan tempat Amanda untuk mencobanya, dengan masih bingung, Amanda akhirnya mendekatkan juga matanya keteropong Bintang.Sesaat wajah jelita Amanda terlihat saat matanya sudah berada di teropong Bintang, dicoba diputarnya kebeberapa arah hingga akhirnya Amanda menarik wajahnya kembali.“Hebat, jauh lebih jelas sekarang tuan” ucap Amanda dengan gembira, menatap kagum kearah Bintang. “Bagaimana tuan tau tentang benda ini ? Apakah tuan pernah memilikinya atau melihatnya?” tanya Amanda cepat.“Aku sudah mengembara jauh keberbagai penjuru negeri, disalah satu negeri yang kusinggahi, dinegeri itu semuanya kecanggihan teknologi ada, termasuk teropong bintang dan aku pernah mencoba beberapa benda ini disana.. Bahkan disana ukuran teropong bintangnya jauh lebih besar dar
Read more

156. Bagian 24

“Itu sahabat saya.. Namanya Sembrani” ucap Bintang lagi.“Ss...sem..Sembrani..” ulang Amanda lagi.Sosok putih yang semakin lama semakin terlihat jelas itu adalah sosok seekor kuda putih yang memiliki sayap samar-samar dipunggungnya, hal ini yang kemudian membuat Amanda semakin membesar kedua matanya.Hiekk!Sembrani meringkik pelan saat mendarat dengan lembut diatas puncak mahkota patung raksasa tersebut. Begitu kedua kakinya menyentuh lantai, sepasang sayap yang ada dipunggung Sembrani menghilang. Amanda yang melihat hal itu terlihat mengucek-ucek matanya seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bintang sendiri kini sudah tampak mendekati Sembrani dan begitu sudah dekat Bintang langsung memeluk lembut leher Sembrani.Hiekk!Sembrani meringkik pelan. Bintang mengalihkan pandangannya kearah Amanda Gayatri.“Oh.. Dia nona Amanda Gayatri,
Read more

157. Pedang Alam Semesta

BINTANG tampak berjalan cepat menelusuri jalan didalam bangunan megah tempat kediaman Mahaguru Jayalaksana. Sewaktu berada di puncak mahkota patung prajurit berpedang raksasa, Bintang merasakan sesuatu yang menarik perhatiannya, karena itulah kini Bintang mengikuti rasa yang menarik perhatiannya tersebut. Hingga langkah Bintang tiba disebuah bangunan yang cukup besar, diujung sana terlihat telah berdiri sesosok perempuan yang sepertinya memang tengah menunggu dirinya.Sosok perempuan judes berwajah cantik. Perempuan bermahkota kecil dengan mengenakan gelang lempengan emas di kedua lengannya. Bintang mengenalinya, sosok itu adalah Ratu Pemikat.Saat ini Bintang sudah berdiri dihadapan Ratu Pemikat seraya berkata ; “Rupanya benar, Nadien.. kau yang telah mengirimkan Pelet Kembang Perawan kepadaku” ucap Bintang kepada Ratu Pemikat, Nadien adalah nama Ratu Pemikat.Ratu Pemikat hanya tersenyum dan berkata ; “Aku sungguh tak menyangka kalau kakang adalah ketua dunia persilatan” Ratu Pemika
Read more

157. Bagian 2

Pagi itu, Ratu Pemikat Nadien dan Ratu Cinta Genne tampak datang menghampiri mahaguru mereka, Mellya dengan tersenyum-senyum sumringah. Hal ini membuat mahaguru Mellya memandang aneh kearah keduanya dan tanpa sengaja mahaguru Mellya melihat bekas cupangan yang begitu banyak disekitar leher dan belahan dada keduanya. Hal ini yang kemudian membuat mahaguru Mellya ikut tersenyum.Ketiganya lalu duduk berhadap-hadapan untuk menikmati hidangan sarapan pagi yang telah dipersiapkan.“Siapa yang menemani kalian tadi malam?” tanya Mahaguru Mellya tiba-tiba hingga membuat Ratu Pemikat dan Ratu Cinta saling berpandangan satu sama lain.“Ketua dunia persilatan, mahaguru” ucap Genne“Ketua dunia persilatan..?!” ulang Mahaguru Mellya“Benar, mahaguru” ucap Genne lagi. Mahaguru Mellya terlihat mengalihkan pandangannya kearah Nadien.“Lalu kau dengan siapa, Nadien?”“Sama, mahaguru” ucap Ratu Pemikat tersipu malu, tapi jawaban Ratu Pemikat justru membuat Mahaguru Mellya terkejut dan berubah paras jel
Read more

157. Bagian 3

ARENA pertarungan sudah dipenuhi oleh murid-murid dari Pulau Batu Raja, ada yang terlihat sibuk memperbaiki kursi-kursi yang ada ditempat itu, ada pula yang sibuk memperbaiki arena pertandingan. Satu demi satu rombongan mahaguru datang. Bahkan Bintangpun kini sudah hadir di arena pertarungan tersebut, sesekali Bintang tampak memandang kearah istri-istrinya, Roro dan Ajeng yang saat itu juga tengah memandangnya dengan tersenyum.Akhirnya rombongan yang ditunggu tiba, siapa lagi kalau bukan si empunya rumah, Mahaguru Jayalaksana atau yang lebih dikenal dengan sebutan si Jari Malaikat, tapi kali ini ada yang berbeda dari rombongan yang ikut bersama Mahaguru Jayalaksana, dimana disebelah Mahaguru Jayalaksana tampak berjalan seorang gadis muda jelita yang tentu saja menarik perhatian.Rombongan Mahaguru Mellya dan Mahaguru Ummi Ayu tampak bangkit dari tempatnya, lalu menjura hormat pada rombongan Mahaguru Jayalaksana, hanya rombongan Eyang Mandalaksana dan Bintang yang masih tetap tenang d
Read more
PREV
1
...
122123124125126
...
258
DMCA.com Protection Status