All Chapters of Ksatria Pengembara Season 2: Chapter 1251 - Chapter 1260

2578 Chapters

157. Bagian 14

“Ini adalah Pedang Merah dan Pedang Biru, kakang” ucap Jayalaksana.“Pedang Merah.. Pedang Biru” gumam Eyang Mandalaksana dan yang lain mendengar hal itu.“Lalu dimana Pedang Alam Semesta itu Jaya?” tanya Eyang Mandalaksana lagi cepat.“Pedang Alam Semesta itu adalah gabungan dari Pedang Merah dan Pedang Biru, kakang” jelas Jayalaksana.“Gabungan Pedang Merah dan Pedang Biru?” ulang Eyang Mandalaksana kaget.“Iya kakang, aku berencana menggabung kedua pedang ini hingga menjadi satu.. Menjadi Pedang Alam Semesta” ucap Jayalaksana seraya memberikan tanda kepada Jaya Sampoerna dan Prawira untuk menyerahkan Pedang Merah dan Pedang Biru yang ada ditangan mereka kepada Eyang Mandalaksana.Eyang Mandalaksana segera menerimanya, sesaat wajah Eyang Mandalaksana ber
Read more

157. Bagian 15

Jaya Sampoerna mengangkat kedua tangannya dengan kedua jari telunjuk tegak lurus, sedangkan jari-jari lainnya tampak mengepal.“Totokan satu jari.. Huh! Jurus yang sama takkan pernah mempan terhadapku!” ucap Roro dengan sinis. Lagi-lagi wajah Jaya Sampoerna berubah mendengar lawannya mengetahui jurus yang akan dipergunakannya.“Kita lihat saja” ucap Jaya Sampoerna lagi seraya mulai mempermainkan jurus ‘totokan satu jari’nya, dan ;Hiiaatttt..! Wusshhh !Sosok Jaya Sampoerna melesat kedepan dengan totokan satu jarinya yang dahsyat. Ditempatnya Roro masih terlihat tersenyum sinis, Roro memang berniat memberikan pelajaran untuk lawannya agar Jaya Sampoerna tau betapa luasnya dunia persilatan.Seerrr..!!!Sosok Roro ikut berkelebat kedepan, menyongsong kearah serangan Jaya Sampoerna. Jaya Sampoerna yang melihat lawannya menyongsong kearah dirinya kini terlihat tersenyum, Jaya Sampoer
Read more

157. Bagian 16

Blepp..!Sosok Roro yang kembali muncul, kembali diburu oleh kedua sinar hijau itu hingga kini terjadi pertarungan ilmu Jejak Buana dan ilmu Jari Malaikat.“Heaaah...!"Di suatu kesempatan, Roro sentakkan tangannya dari samping ke depan. Pukulan tenaga dalam jarak jauh dilepaskan kearah kedua sinar hijau, tapi hebatnya kedua sinar hijau itu berkelit menghindar sehingga pukulan tangan kosong Roro meleset dan itu terjadi secara berulang-ulang. Lama kelamaan Roro terlihat mulai terdesak oleh serangan lawannya. Ditempatnya Jaya Sampoerna terlihat tersenyum melihat hal itu. Serangannya mampu mendesak Roro.Roro yang merasa usahanya sia-sia, kini tampak muncul menjauh dari kedua sinar hijau itu.Zuuttt...! Zuuttt...!Tapi kedua sinar Hijau itu kembali mengejar kearah sosok Roro.Roro sendiri terlihat tampak merapatkan kedua tangannya didepan dada dengan mata terpejam.Bllesshhhh!Tiba-tiba saja sosok Ro
Read more

157. Bagian 17

“Aku tak boleh kalah dalam pertarungan ini.. Kalau kalah mau dikemanakan wajah mahaguru” batin Jaya Sampoerna. “Apa harus kugunakan jurus pamungkas itu.. tapi jurus itu belum sepenuhnya sempurna” sambung batin Jaya Sampoerna lagi. Jaya Sampoerna terdiam dengan pergulatan batinnya sendiri.“Tidak ada jalan lain.. daripada kalah dan memalukan” ucap Jaya Sampoerna akhirnya mengambil keputusan. Wajah Jaya Sampoerna tiba-tiba saja terangkat ke langit. Hal ini membuat semua yang ada ditempat itu mengangkat wajah mengikuti pandangan Jaya Sampoerna.“Mahaguru.. Kakang Jaya sepertinya akan mengeluarkan jurus itu ? tapi bukankah kakang Jaya belum sepenuhnya menguasai jurus itu?” ucap Prawira setengah berbisik kepada Mahaguru Jayalaksana.“Jaya Sampoerna sudah tau resikonya Prawira, kita lihat saja dulu” ucap Mahaguru Jayalaksana pelan. Jaya Sampoerna sendiri kini terlihat memejamkan kedua matanya dengan kedua tan
Read more

157. Bagian 18

Jaya Sampoerna mendorong kedua tangannya yang sudah menyatu kearah atas hingga ;Wuutt..!!! Wuutt..!!!Dua kilatan petir yang berada dikedua telunjuk Jaya Sampoerna yang menyatu, tiba-tiba saja melesat dengan cepat keatas, kearah langit.Graaaooommmm.. Graaaooommmm..!!!Di balik awan putih terlihat kilatan-kilatan cahaya petir yang berseliweran kesana kemari, sungguh aneh, padahal keadaan alam masih terang benderang, tapi terlihat kilatan cahaya petir yang bergemuruh dibalik awan yang berarak.Siang menjelang sore, cuaca juga masih panas terik, tapi kilatan petir terus bergerak kesana kemari, sungguh janggal apa yang terlihat dikaki langit. Keanehan ini pula yang dirasakan oleh orang-orang yang ada dibawah, kecuali para mahaguru tentunya, karena mereka memang tau kalau ini merupakan salah satu kesaktian yang dimiliki oleh Mahaguru Jayalaksana yang saat ini tengah dipergunakan oleh Jaya Sampoerna. Jari petir menggetarkan langit.Dhue
Read more

157. Bagian 19

Sosok Roro sendiri, walaupun terus dihujani oleh kilatan petir, terlihat mulai bangkit, terlihat sosok Roro yang masih diselimuti oleh aura putih terlihat merembes darah kering dari bibir indah Roro. Walaupun terlihat dari wajahnya, Roro tengah meringis menahan sakit, tapi tatapan tajam kedua mata indah Roro tampak tak pudar menatap kearah Jaya Sampoerna. Tak lama kedua mata Roro terlihat terpejam, dan ;Bllesshhhh!Tiba-tiba saja sosok Roro mamancarkan aura hitam yang sangat pekat. Bahkan, diwajah Roro terlihat tiga rajah perang muncul. Saat Roro membuka kedua matanya, terlihat kedua bola mata Roro terlihat sedikit mengecil. Aura kuat yang terpancar dari sosok Roro mengejutkan semua orang. Bahkan gelombang energinya sampai membuat getaran hingga sampai ketempat duduk para mahaguru.Kung Fu Pengubah Otot Permulaan tahap Hitam, tiga rajah perang; dapat menyerap seluruh energi dari alam semesta, hawa murni tak terputus-putus. Tubuh menjadi kebal luar dala
Read more

157. Bagian 20

Blaasshhh...!Sosok hitam pekat Roro menghilang, Kung Fu Pengubah Otot sirna, kini Roro sudah kembali kewujudnya semula. Bintang yang melihat hal itu tersenyum, lalu berbalik arah kearah Jaya Sampoerna yang ada dibelakangnya, tapi wajah Bintang terkejut saat tak melihat sosok Jaya Sampoerna dihadapannya, tapi keterkejutan Bintang hanya sesaat, saat Bintang menoleh kearah bawah, rupanya Jaya Sampoerna sudah terduduk dengan wajah pucat pasi dibawah. Bintang tersenyum dan segera membantu Jaya Sampoerna untuk bangkit berdiri.Serrr..!Sebuah bayangan muncul disebelah Jaya Sampoerna.“Mm..mahaguru” ucap Jaya Sampoerna dengan suara bergetar, rupanya sosok yang baru saja muncul disebelahnya itu adalah Mahaguru Jayalaksana.Rombongan Eyang Mandalaksanapun segera ikut turun ke arena pertarungan, demikian pula rombongan mahaguru Mellya dan Mahaguru Ummi Ayu.Roro sendiri tampak berjalan mendekati Bintang, begitu berada didekat Bin
Read more

157. Bagian 21

“Darimana nyimas Roro mempelajarinya?” tanya mahaguru Mellya lagi“Saya mendapatkannya saat mengikuti suami saya mengembara kenegeri yang sangat jauh diseberang lautan” jawab Roro lagi sehingga kembali membuat wajah ketiga mahaguru berubah.“Kung Fu Pengubah Otot, sungguh nama yang sangat hebat sekali” jawab Mahaguru Jayalaksana dan menyambung ucapan ; “Ada berapa tingkatan Kung Fu Pengubah Otot itu nyimas Roro?”“Semuanya ada 7 tahapan, tapi ditahapan terakhir terdiri dari 3 tahapan puncak, sehingga semuanya menjadi 10 tahapan” jelas Roro.“Aura putih dan hitam yang nyimas Roro pergunakan kemarin tahapan berapa?” tanya Mahaguru Ummi Ayu.“Aura putih itu tahapan ke-6, dan aura hitam itu tahapan ke-7”“Nyimas bilang tahapan ke-7 terdiri dari 3 tahapan puncak, berarti yang nyimas Roro pergunakan kemarin adalah tahapan ke-7 tingkat pertam
Read more

157. Bagian 22

“Tuan Bintang”“Iya mahaguru”“Sekali lagi saya menawarkan kepada tuan untuk menjadi pemimpin dari Padepokan Raja yang akan saya dirikan, sepertinya tidak ada orang yang pantas di dunia persilatan ini selain tuan.. saya akan memberikan sebuah pusaka kepada tuan, jika tuan mau memegang tampuk pimpinan di Padepokan Raja” ucap Mahaguru Jayalaksana lagi. Belum lagi Bintang menjawabnya, Mahaguru Jayalaksana terlihat memberikan perintah kepada Prawira dan Jaya Sampoerna melalui perintah dari tangannya, Prawira dan Jaya Sampoerna terlihat mengangguk dan segera berlalu pergi meninggalkan tempat itu. Sementara Bintang tetap diam menunggu, tak lama keduanya sudah kembali dengan membawa masing-masing satu bungkusan kain putih.Benda terbungkus kain putih itu kemudian diletakkan diatas meja dihadapan Bintang dan yang lain. Bintang terlihat menatap benda itu. Mahaguru Jayalaksana bangkit berdiri, lalu mulai membuka benda
Read more

157. Bagian 23

“Aku sudah melihat dan merasakan bagaimana ilmu kanuragan yang dimiliki Aria Amante.. Aku yakin Aria Amante tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan dan melindungi pusaka Pedang Merah ini dari tangan-tangan yang ingin merebutnya, karena itulah aku mengambil pusaka Pedang Merah ini untuk aku jaga” jelas Mahaguru Jayalaksana tak mau kalah. Bintang tampak menarik nafas mendengar hal itu.“Bagaimana bila mahaguru memberikan kesempatan kepada Aria Amante untuk mempertahankan pusaka Pedang Merah?”“Maksud tuan Bintang, bagaimana?”“Biarkan Aria Amante bertanding ilmu kanuragaan dengan salah satu murid mahaguru. Dengan begitu kita akan tau, apakah Aria Amante pantas untuk mewarisi pusaka Pedang Merah atau tidak?” ucap Bintang lagi.Semua yang ada ditempat itu mengerti apa maksud Bintang yang sebenarnya menjawab ucapan Mahaguru Jayalaksana, bila dibandingkan dengan Mahaguru J
Read more
PREV
1
...
124125126127128
...
258
DMCA.com Protection Status