Beranda / Romansa / Annoying couple / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab Annoying couple: Bab 1 - Bab 10

34 Bab

Bab 1 AWAL

Pagi ini aku harus berdiri di tengah lapangan, beberapa murid sudah menatapku dan di balas dengan tatapan tajam oleh ku, membuat mereka  langsung tertunduk takut, cih... Masa di gituin ajah taku, LEMAH BANGET. “JIHANN?!” teriak itu membuatku terkejut, namun saat tau siapah orang yang berteriak, aku langsung  memutar bola mataku malas lalu menjawab “ada apa sih bu, pagi-pagi udah teriak-teriak” Ya, dia adalah Bu Nina, guru yang akhir-akhir ini selalu saja Memarahiku setiap pagi, membuat gendang telingaku hampir pecah gara-gara mendengar omelannya yang menurutku sama sekali tidak berguna. “kamu ini selalu ajah telat, gaada disiplin nya banget  jadi anak sekolah, terus cara bicara kamu gaada sopan-sopannya sama guru, udah cara berpakain kamu yang kaya preman pasar” omel bu Nina sambil menatapku dengan tajam. “yaelah bu ini
Baca selengkapnya

Bab 2 HANCUR

aku terus berdo'a sepanjang jalan pulang, agar tidak bertemu dengan mama ku di rumah.   Perasaan ku sedikit tenang saat melihat keaadan rumah yang terlihat sepi, sepertinya mama sedang tidak ada di rumah ... namun saat aku sampai di ruang keluarga tiba-tiba saja.    Brak    Sontak aku langsung memjamkan mataku, saat melihat laptop milik ku di lempar ke lantai di tepat di depanku.    "BELUM CUKUP KAMU MEMPERMALUKAN KELUARGA INI." bentak mama dengan suara yang sudah benggema di seluruh ruangan, Aku hanya bisa tertunduk takut, sambil memainkan kuku tangan, aku tidak berani jika harus melawan atau menjawab ucapan mama.    "Kamu ini bukan bikin prestasi tapi bikin malah bikin frustasi"    "Otak kamu ini di pake
Baca selengkapnya

Bab 3 TERKEJUT

Siang ini aku memilih untuk pergi ke kantin, bukan untuk makan Siang, melainkan untuk mencari seseorang yang berani-berani nya menjadikan adik ku sebagai bahan taruhan, namun sayang aku tidak menemukan keberadaan Satria.  Aku sudah tanya kebeberapa laki-laki yang aku temuin di Koridor sekolah dan lapangan Sekolah juga, mereka bilang kalau satria itu sering berkumpul di gudang sekolah bersama temen-temen nya.  Dengan langkah yang berani aku berjalan menuju gudang sekolah, tak lupa aku udah memasang ekspresi jutek dengan cara berpakaian layaknya preman sekolah, tidak heran kalau mereka memberiku julukan badgirl.  Tapi aku sama sekali tidak bangga dengan julukan itu, sebenarnya aku tidak suka dengan julukannya karena terkesan aku itu wanita paling buruk dan nakal di sekolah ini, padahal masih banyak wanita yang lebih buruk dari aku hanya saja ... Mereka menyembunyikan itu semuah dari orang-orang. 
Baca selengkapnya

Bab 4 MENOLAK

Aku terus menangis di dalam kamar, bagaimana aku tidak menangis mama memaksaku untuk menerima perjodohan ini, aku tidak mau jika harus menikah di usia muda.Bagaimana nasibku di masa depan, di saat teman-temanku sibuk hangout sedangkan aku sibuk mengurus suami dan anakku, dengan baju daster layaknya ibu-ibu yang sering aku temui, oh my gosh jangan sampai.Sebenarnya aku sudah menolak nya beberapa kali, tapi mama tetap kekeh menyuruh ku untuk menerima perjodohan ini, bahkan mama sudah berbicara pada keluarga Reonaldi jika  aku menyetujui perjodohan ini, padahal aku sama sekali tidak pernah menerima perjodohan ini."Ka... Udah yah jangan nangis terus, aku jadi ikut sedih" Mohon Zahira yang sedari tadi menemani ku."Aku gamau nikah zah ... Gimana dong""Gima ... " Ucapan Zahira terpotong saat tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamarku, saat tau siapah yang masuk aku langsung 
Baca selengkapnya

Bab 5 TERJADI

Hari yang paling aku takutkan telah tiba, dimana aku sudah memakai gaun pengantin, dengan wajah yang sudah di baluti make up, memang sih aku sudaah keliatan cantik dan anggun.Bahkan aku sampai terheran-heran melihat diriku dari pantulan cermin, ini tidak seperti aku. julukan badbgrl dalam diriku seakan hilang saat aku berpakain seperti ini.Sejujurnya di acara pernikahan ini aku di suruh mengenakan pakaian yang lebih islami tapi aku menolak, jelas lah aku menolak bukan apa-apa aku hanya merasa aneh, masa perempuan bar-bar seperti aku harus berpakaian yang islammi, aku merasa belum siap dan merasa kurang pantas.Wajar saja sih keluarga calvin meminta ku mengenakan pakaian seperti itu, karena hampir seluruh keluarga nya terlihat begitu agamis, mungkin hanya aku saja yang paling bar-bar."mbak nanti saat di pelaminan senyum yah, biar kelitan bahagia, kalau kamu pasang muka datar seperti ini nanti di sangka d
Baca selengkapnya

Bab 6 ORANG ASING

Aku takut ... Ini benar-benar menyeramkan, bagaimana bisa aku hidup bersama dengan laki-laki yang sama sekali tidak aku kenal, Apalagi sekarang setelah acara pernikahan Calvin langsung membawa ku entah kemana.  Sedari Tadi aku hanya memandang jalan yang tidak aku kenal, aku benar-benar takut bagaimana jika ternyata Calvin adalah psikopat, biasanya kan psikopat itu orangnya keliatan baik dan soft seperti Calvin ini, aduhh... Kalau bener bisa mati aku.  Tapi aku masih bingung sama perjanjian yang di buat bang deril ke Calvin, soalnya sebelum kita pergi bang deril bilang gini.  'inget perjanjian yang kita buat'  Dan kenapaa juga bang deril tiba-tiba ngebiarin aku buat nikah sama Calvin, biasanya dia kalau sudah memutuskan sesuatu gabisa di ubah lagi, tapi kenapa ini tiba-tiba ...  "Ayo keluar" Titah Calvin yang udah membuka pintu mobilnya untuk
Baca selengkapnya

Bab 7 PELUKAN DI PAGI HARI

Aku membuka mataku saat mendengar suara bising yang berada dari handphone ku, dengan perasaan malas aku mengambil handphone ku yang berada di nakas. Saat di lihat ternyata itu telpon dari cinta, ck dasar pagi-pagi ganggu mulu.  "Hem" Jawabku dengan suara khas bangun tidur  "Jihan elu mau sekolah ga sih?" Aku langsung menjauhkan sedikit handphone dari telingaku saat mendengar suara cempreng cintacinta.  "Gua tau elu itu pengantin baru, tapi kan kewajiban elu di hari senin itu sekolah,gua tau elu... " Aku langsung memutuskan telponya, bisa sakit telinga aku jika mendengar Cerocosan dari cinta yang ga tau mengarah kemana. emng yah di depan cinta aku gak ada harga-dirinya banget, padahal umurnya masih 18 tahun. Memng gak ada sopan santun nya.  Aku segera bangkit dari tempat tidurku dan pergi ke kamar mandi, namun aku merasa sesuatu menahan ku, saat aku melepas selimut dari tubuh ku,
Baca selengkapnya

Bab 8 FORMALITAS

"Jihan bangun, solat subuh dulu"Ihh apaan sih masih ngantuk juga udah di bangunin ajah.  aku masih memejamkan mataku dan pura-pura tidak mendengar ucapan Calvin, biarin ajah deh nanti juga cape sendiri  "Jihan ayok solat subuh dulu"  Tapi ternyata dugaan ku salah,dia masih terus memanggil namaku sambil menyuruh ku untuk solat subuh.  ".... " "Kalau kamu gak bangun, aku guyur yah" Aku sudah tidak perduli dengan ancaman dari Calvin, dan terus memejamkan mataku  "1... 2...3" saat hitungan ketiga aku segera bangkit dari tidur ku. "Nihh aku udah bangun" Jawabku dengan kesal "Yaudah sana ambil whudu setelah itu kita solat subuh berjamaah" Titahnya Aku pun berjalan menuju kamar mandi, saat di dalam kamar mandi aku hanya diam sambil menatap keran air, aku bingung apa yang harus ak
Baca selengkapnya

Bab 9 CALVIN

"jihan bangun" cinta sudah menggoyangkan tanganku dengan kasar,membuatku kesal .  Dengan terpaksa aku membuka mataku, tapi saat aku membuka mata aku langsung melihat seseorang yang sudah ada di depan wajahku, jarak aku dan dia begitu dekat, awalnya aku hanya memasang ekspresi melongo tapi.  "assalamuaalaikum"  Suaranya membuatku tersadar, aku benar-benar sangat terkejut sampai-sampai kursi yang aku duduki hampir terjatuh ke belakang, untung saja calvin dengan sigap menahan bangku itu.  "hampir saja" katanya sambil tersenyum kearah ku.  Aku gak lagi mimpikan kenapa calvin bisa ada disini,atau mungkin aku masih mimpi kali yah,aku coba mencubit pipi ku.  "awww..." ini bukan mimpi  "berhenti menyakiti diri sendiri" katanya saat melihat ku mencubit pipiku sendiiri, setelah mengucapkan itu calvin kembali berja
Baca selengkapnya

Bab 10 MEMBOSANKAN

Pagi ini aku sudah berada supermarket, sambil menunggu jam yang pas untuk berangkat ke sekolah, Lagi pula aku berangkat terlalu pagi hari ini, jadi aku memilih untuk belanja makannan kesukaanku.  aku benar-benar bosan dengan makanan yang ada di rumah, tidak ada eskrim dan cemilan-cemilan seperti yang aku beli sekarang, yang ada hanya buah dan air putih, Calvin terlalu memikirkan tentang kesehatan bahkan aku selalu di larang untuk makan-makanan instan,  Apa dia tidak merasa bosan dengan makanan yang dia makan.  Kadang-kadang aku suka heran dengan kehidupan Calvin yang terlalu lurus, sampai-sampai membuat nya menjadi laki-laki yang terlihat membosankan.  Memang sih di luar Calvin terlihat begitu tampan dan hebat membuat siapah saja terkagum-kagum, tapi di balik itu semuah Calvin memiliki kehidupan yang sangat biasa saja dan membuat nya menjadi laki-laki membosankan.  Bagaimana
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status