"Jihan bangun, solat subuh dulu"Ihh apaan sih masih ngantuk juga udah di bangunin ajah.
aku masih memejamkan mataku dan pura-pura tidak mendengar ucapan Calvin, biarin ajah deh nanti juga cape sendiri
"Jihan ayok solat subuh dulu"
Tapi ternyata dugaan ku salah,dia masih terus memanggil namaku sambil menyuruh ku untuk solat subuh.
".... "
"Kalau kamu gak bangun, aku guyur yah" Aku sudah tidak perduli dengan ancaman dari Calvin, dan terus memejamkan mataku
"1... 2...3" saat hitungan ketiga aku segera bangkit dari tidur ku.
"Nihh aku udah bangun" Jawabku dengan kesal
"Yaudah sana ambil whudu setelah itu kita solat subuh berjamaah" Titahnya
Aku pun berjalan menuju kamar mandi, saat di dalam kamar mandi aku hanya diam sambil menatap keran air, aku bingung apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu.
Jujur aku sama sekali gak mengerti hal seperti ini, bahkan orangtua ku saja tidak pernah mengajarkan aku hal seperti ini, dia hanya menyuruhku belajar dan belajar.
"JIHAN KAMU GAK TIDUR KAN DI KAMAR MANDI?" Teriak Calvin dari luar kamar mandi, pemikiran macam apa itu mana mungkin aku tidur di kamar mandi.
Ceklek
Saat aku membuka pintu aku melihat Calvin sudah berdiri di depan pintu kamar mandi, dia suah memakai kaos berwarna hitam dan sarung berwarna biru dongker.
"Kamu belum ngambil wudu?" Tanya Calvin saat melihat ku keluar dari kamar mandi.
"Aku gatau cara ngambil wudu" Jawabku jujur, aku bisa melihat ekspresi terkejut Calvin saat aku mengatakan itu.
"kamu serius?" Tanyanya tak percaya
"Hem"
"Astagfirullah.. Emang kedua orang tua kamu gak pernah mengajarkan kamu cara berwudu?"
"Gak pernah" Jawabku jujur
"Di sekolah?" Tanya Calvin untuk kedua kalinya, aku menggelengkan kepala ku.
lagian orangtuaku mana tau hal seperti ini, yang mereka pikiran hanya pekerjaan dan belajar, mana sempat mereka memikirkan hal seperti ini
Bagi keluarga kami agama hanyalah sebuah formalitas semata, apalagi kedua orang tuaku mereka sama sekali tak pernah percaya adanya tuhan mereka hanya mempercayai kehidupan didunia makanya hidupnya pun hanya memikirkan duniawi saja.
"Solat, apa kamu pernah solat?" Tanya nya lagi aku hanya menggeleng kepala, aku bisa liat ekspresi Calvin yang keliatan bingung bahkan dia sudah mengusap wajahnya dengan kasar.
"Yasudah kalau gitu aku bakal ajarin mulai dari cara mengambil wudhu terlebih dahulu" Katanya kemudian ngajakku untuk masuk kedalam kamar mandi.
Sesampainya di sana Calvin langsung menyuruhku untuk membaca niat wudhu terlibih dahulu.
"Ikutin ucapan yang aku ucapan,Nawaitul wudhuu'a li raf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa."aku pun mengikutinya meskipun dengan suara yang sedikit kaku
Setelah itu Calvin menyuruhku membaca 'Basmallah' dan membasuh tangan pergelangan tangan hingga bersih sebanyak tiga kali. kemudian dia menyuruhku Berkumur sebanyak tiga kali sambil membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan.setelah itu Calvin menyuruhku membersihkan lubang hidung tiga kali untuk membersihkan kotoran. Membilas wajah tiga kali, mulai dari dahi sampai dengan dagu, serta hingga ke garis tepi dekat rambut. Mencuci kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan.Mengusap kepala sebanyak tiga kali. Selesai mengusap kepala, dilanjutkan mengusap dua telinga sebanyak tiga kali.
Membasuh kedua kaki sampai di atas mata kaki sebanyak tiga kali, dimulai dari kaki kanan terlebih dahulu.dan di akhiri doa setelah berwudhu
"Mulai hari ini dan seterusnya kamu harus menghapalkan apa yang tadi di praktekan, lebih tepatnya di lakukan setiap hari" Aku hanya melongo kalau ini di lakukan tiap hari bagaimana dengan waktu tidur ku yang tentang itu.
"Emm...gimana jangan tiap hari" Tawarku
"Tidak ada tawar-menawar, kamu tau kan kawajiban seorang muslim solat 5waktu, percuma kamu berbuat kebaikan tapi tidak pernah solat" tukas Calvin, kemudian berjalan keluar kamar mandi, sementara aku mengikuti nya dari belakang.
Calvin membuka lemarinya,dan mengambil paper bag di dalam lemari, "nih pake" titah calvin sambil memberikan paper bag nya padaku.
Aku menerimanya dan langsung melihat isi paper bag, dan ternyata itu mukena berwana pinky, aku menatap mukena yang ada di tanganku, Masa aku harus pake mukena warna pink, ini tuh bukan gaya aku banget
Tampa mengucapkan apapun, aku segera memasukkan kembali mukena itu kedalam paper bag nya, kemudian memberikan kembali paper bagnya pada Calvin.
"Kenapa di balikin lagi?" Tanya Calvin
"aku gamau pake itu,gimana kalau aku pake sarung ajah" saran ku pada calvin
"kamu itu perempuan masa mau pake sarung sih" omel calvin, dia keliatan sudah lelah menghadapi sikapku. rasain tuh, kan aku udah pernah bilang gaada seorangpun yang tahan sama sikap aku termasuk dia, geyel sih.
"pake mukena ini sekarang, gaada penolakan!!" titahnya dengan tegas tampa ekspresi, kalau udah gini aku mana bisa ngelawan. Padahal tadi aku so-soan pengen bikin dia kesel, tapi giliran udah ngeliat Calvin kesel, akunya malah takut.
Aku menghela nafas beratku kemudian memakai mukena warna pink ini, saat aku memakai ini aku bisa lihat calvin sudah tersenyum.
"kenapa senyum-senyum" tanyaku sinis
"kamu lucu" jawabnya dengan senyum yang terlihat begitu manis ... aku langsung mengalihkan pandanganku, kenapa aku malah gerogi gini sih, jihan sadar kamu gaboleh suka sama cowok aneh ini.
Setelah itu kami pun mulai solat subuh, sebenarnya Aku hanya mengikuti gerakan yang di lakukan calvin, karena aku sama sekali tidak pernah melakukan seperti ini, mana tau aku tentang bacaan-bacaannya.
Setelah selesai solat calvin membuka lembaran al-Quran yang sudah dia siapkan, kemudian dia membaca al-quran itu dengan suara yang begitu merdu, bahkan aku saja sampai tak berkedip saat mendengar calvin membaca al-Quran itu, Apa benar itu suara calvin,dia tidak sedang lipsing ka.
"kenapa?" aku langsung tersadar saat mendengar pertanyaan calvin, malu banget aku.
"gapapa"jawabku dengan tampa melihat kearah calvin.
"udah selesai kan?"tanyaku, lalu dia menjawab dengan anggukan,aku langsung melepas mukenaku dan segera berlari ke tempat tidurku.
Sementara calvin dia sedang sibuk merapikan mukena yang aku pakai, seharusnya si aku yang merapikan mukena nya tapi yasudah lah, biar calvin saja lagi pula dia sama sekali tak perotes ko dengan tingkahku.
Aku memejamkan mataku untuk meneruskan mimpi yang belum selesai.
****
"kenapa sih mukanya di tekuk gitu?"
Aku tak menghiraukan ucapan calvin sama sekali,aku masih kesal sama dia, pagi ini Dia membangunkan ku dengan cara yang begitu antimenstrim. saat aku sedang terlelap tidur calvin langsung menggendong ku ke kamar mandi dengan tubuh yang masih di balut selimut
Memang sih ini salahku juga, saat calvin membangunkanku, tapi aku malah pura-pura tidak mendengar dan saat calvin mengancam akan membawaku paksa menuju kamar mandi, aku malah terlihat cuek seakan-akan ucapan calvin hanya angin lalu.
"lagian kamu itu jadi cewek jangan keras kepala, kalau di suruh saama orang yang lebih tua itu harus di denger..."
Aku benar-benar sudah muak dengan ceramahannya, tampa pikir panjaang aku langsung bangkit dari tempat duduk ku setelah itu aku langsung pergi begitu saja, tampa mengucapkan apa-apa.
"sampai ketemu di sekolah, assalamu'alaikum nya jangan lupa" teriak calvin dari meja makan,aku hanya berjalan tampa memperdulikan ucapan calvin, dasar laki-laki tua.
Sepanjang jalan aku terus mengerutu pada diriku sediri, aku masih heran kenapa hidupku harus seperti ini.
Ini adalah beban buat ku, hidupku yang sekarang benar-benar membuatku frustasi
Aku kira menjadi dewasa itu menyenangkan, tapi nyatanya ini sangat buruk, semakin kita dewasa beban hidup dan masalah hidup selalu bertambah, sepertinya aku hidup pun sudah menjadi masalah.
Ingin rasanya aku kembali ke masa kecil, masa di mana aku tidak mengerti apa-apa dan hidup seakan tidak ada beban pikiran sama sekali,
Tapi sudahlah ini semuah sudah terlanjur terjadi, aku sudah terlanjur di lahirkan kedunia ini, mungkin tuhan memang sudah menakdirkan aku untuk hidup seperti ini.
****
Setelah perjalanan yang cukup panajang akhirnyaa saampai juga di sekolah, Aku berjalan di koridor sekolah menuju kelasku, tapi kenapa sepi sekali atau jangan-jangan sekolah libur, aku segera melirik kearah jam tangan yang aku pakai.
Dan ternyata masih jam 6:35, hah aku berangkat terlalu pagi, ishh... Sebenarnya ada apa dengan pagi ini, kenapa pagi ini aku sial banget, apa ini pertanda buruk yah.
"Argggghhhh" Aku sudah mengacak-acak rambutku saking kesalnya, tak lupa aku sudah menghentakkan kakiku dengan kasar.
Namun tiba-tiba saja ada seseorang yang merangkul pundak ku, aku menoleh ke arahnya dan ternyata itu Cinta.
"Wahai sahabat ku, kenapa pagi ini kau sudah menjadi gila?" Tanyanya diiringi dengan tawa yang membuatku semakin kesal.
"Dari dulu gua juga udah gila" Jawabku kemudian berjalan meninggalkan cinta, dasar tidak berprikesahabatan, dah lah males.
Setelah sampai di dalam kelas, aku segera duduk di tempat ku kemudian menidurkan kepalaku di meja, seperti aku masih bisa tidur meskipun hanya sebentar.
"Cin, nanti kalau ada guru bangunin gua yah" Kataku pada cinta yang sudah duduk di sebelah ku, sambil fokus pada bekal yang dia bawa dari rumah.
"Tidur ajah lu sampai puas, kan pa bandi nya gak ngajar"
Sontak aku langsung berdiri dengan wajah yang keliatan begitu bahagia
"Oh Iyah gua lupa, yaudah deh kalau gitu gua mau tidur sampai puas, kalau perlu gua gak usah bangun lagi" Jawabku asal
Kadang-kadang aku merasa aneh pada pak bandi, karena dia sering sekali mengajar di kelas ku, mungkin sampai ada 4 kali pertemuan dengan pelajaran yang berbeda-beda, Kadang-kadang sejarah, geografi, atau sosiologi,Sampai bosan aku ngeliatnya.
Mungkin pak bandi pinter kali yah atau... Sekolah ini kekurangan guru, tapi Masabodo lah yang penting sekarang aku bisa tidur sepuasnya.
Setelah itu aku langsung menidurkan kembali kepalaku.
Beberapa puluh menit kemudian
“jihan bangun” aku bisa mendengar suara cinta, tapi rasanya malas untuk membuka mataku,aku hanya menjawab dengan gumam tidak jelas.

“jihan bangun” cinta sudah menggoyangkan tanganku dengan kasar,membuatku kesal.
Dengan terpaksa aku membuka mataku,tapi saat aku membuka mata aku melihat seseorang yang sudah ada di depan wajahku, jarak aku dan dia begitu dekat, awalnya aku hanya memasang ekspresi melongo tapi....
"jihan bangun" cinta sudah menggoyangkan tanganku dengan kasar,membuatku kesal .Dengan terpaksa aku membuka mataku, tapi saat aku membuka mata aku langsung melihat seseorang yang sudah ada di depan wajahku, jarak aku dan dia begitu dekat, awalnya aku hanya memasang ekspresi melongo tapi."assalamuaalaikum"Suaranya membuatku tersadar, aku benar-benar sangat terkejut sampai-sampai kursi yang aku duduki hampir terjatuh ke belakang, untung saja calvin dengan sigap menahan bangku itu."hampir saja" katanya sambil tersenyum kearah ku.Aku gak lagi mimpikan kenapa calvin bisa ada disini,atau mungkin aku masih mimpi kali yah,aku coba mencubit pipi ku."awww..." ini bukan mimpi"berhenti menyakiti diri sendiri" katanya saat melihat ku mencubit pipiku sendiiri, setelah mengucapkan itu calvin kembali berja
Pagi ini aku sudah berada supermarket, sambil menunggu jam yang pas untuk berangkat ke sekolah, Lagi pula aku berangkat terlalu pagi hari ini, jadi aku memilih untuk belanja makannan kesukaanku.aku benar-benar bosan dengan makanan yang ada di rumah, tidak ada eskrim dan cemilan-cemilan seperti yang aku beli sekarang, yang ada hanya buah dan air putih, Calvin terlalu memikirkan tentang kesehatan bahkan aku selalu di larang untuk makan-makanan instan, Apa dia tidak merasa bosan dengan makanan yang dia makan.Kadang-kadang aku suka heran dengan kehidupan Calvin yang terlalu lurus, sampai-sampai membuat nya menjadi laki-laki yang terlihat membosankan.Memang sih di luar Calvin terlihat begitu tampan dan hebat membuat siapah saja terkagum-kagum, tapi di balik itu semuah Calvin memiliki kehidupan yang sangat biasa saja dan membuat nya menjadi laki-laki membosankan.Bagaimana
Siang ini Aku sedang berjalan menuju rooftop, untuk bertemu Zahira, entah kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu denganku, apa mungkin dia sedang ada masalah, karena sangat jarang sekali dia meminta ku datang menemuinya."Ada apa?" Tanyaku saat sudah sampai rooftopAku melihat Zahira sedang duduk di pinggir atap sambil tertunduk dan mengayunkan kakinya, posisinya itu loh bikin salah paham, Orang-orang pasti ngiranya Zahira mau bunuh diri."Kenapa sihh?" Tanyaku lagi seraya diduduk di sebelahan nya, dia beralih menatapku."Ka aku cape, kalau mati enak kali yah" Ucapannya dengan senyum sambil menatap ke bawah, tunggu... Jangan bilang Zahira berniat mengakhiri hidupnya di tempat ini"Ngomong apaan sih, jangan sembarangan" Omelku"Aku cape selalu di tuntut untuk selalu belajar,aku juga pengen seperti orang-orang yang hidup Dengan bebas tampa h
Malam ini aku hanya bisa duduk di sofa sambil di temani molli, kucing kesayangan Calvin.Malam ini benar-benar membuatku bosan, harusnya di malam minggu ini anak seusiaku nongkrong dan kumpul bersama teman-teman, bukannya malah duduk di rumah sambil nonton flm kartun kaya gini, ini bukan gaya aku banget.Sesekali aku menatap ruangan yang berada di sebalah kamarku, menunggu Calvin Keluar dari ruangan itu, Dari pulang sekolah Calvin terus berdiam diri di ruangannya, keluar hanya untuk mengajak solat setelah itu dia kembali ke tempat nya lagi.Ishh... Ini sangat menyebalkan, kalau tau begini lebih baik aku Terima saja ajakan Satria tadi, kenapa coba aku harus mikirin tentang Calvin yang belum tentu mikirin aku, buktinya sekarang dia nyuekin aku."Moli kamu bosen ga?" Tanya ku ke moli yang Sedang duduk di sebelah ku"Meongg" Jawabny
Rasanya hari ini begitu bahagia karena Calvin tidak datang ke sekolah, jadi aku tidak perlu lagi mendengar ceramahnya untuk hari ini.Biasanya jika ada Calvin aku terus saja di beri ceramahan, entah itu dari sikap aku cara berpakaian aku atau apapun itu, seperti nya jika aku melakukan sesuatu pasti selalu salah di mata Calvin.Kebiasaan nya yang membuat aku kesal sendiri. apalagi sebelum berangkat Calvin sudah memperingati aku agar tidak telat lagi, dan selalu menyuruhku untuk menghapalalkan bacaan-bacaan solat.Karena Calvin selalu menyuruhku menghapal setiap hari dan selalu mengancamku jika tidak hafal, uang jajanku akan di potong, jadi dengan susah payah aku menghafalkan bacaan solat ini."Elu lagi baca apa sih?" Tanya cinta Sambil mengambil buku yang Sedang aku baca, Aku memang sedang membaca buku tuntunan solat yang di berikan Calvin wak
FyuhSaat sampai di kamarku aku langsung terbaring di kasur, hari ini sungguh melelahkan padahal aku tidak melakukan aktivasi apapun di sekolah tapi kenapa hari ini cukup melehkan.Apalagi hari ini aku harus pulang naik taxi, biasanya aku selalu pulang bareng Calvin tapi sekarang karena dia tidak masuk jadi terpaksa aku harus pulang naik taxi, rugi banget.Aku mengambil sisa uangku di dalam tas, akhir-akhir ini aku memang sengaja untuk hidup hemat karena aku harus menabung untuk membeli leptop baru.Sebenarnya aku bisa ajah sih minta ke Calvin cuma aku ngerasa aneh ajah gitu kalau aku minta kaya gitu ke Calvin, yah meskipun aku suka minta uang ke dia dengan berani, tapi kalau yang ini beda cerita nya, Aku mengambil celengan ayam ku yang aku simpan di lemari."Ayam jaga uang aku baik-baik yah, inget ini uang buat beli leptop" Kataku sambil memasukan u
Seperti janjinya tadi, aku dan calvin sedang dalam perjalanan menuju rumah bunda, namun kami berdua masih belum memulai pembicaraan, bahkan selama di ruangan kami sama sekali tidak menatap satu sama lain.Sejujurnya saat aku melihat calvin di ruang kerjanya, calvin terlihat 100× lebih ganteng dari biasanya apalagi saat meliatnya memakai kemeja putih di tambah rambutnya berantakan, asli aku gabisa bohong kalau dia tuh ganteng.Aku bahkan gak akan pernah bosan jika harus menatap Calvin terus, tapi aku sadar aku kan lagi marah gamungkin dong aku merhatiin dia terus dengan tatapan terkagum-kagum bisa malu aku."Keluar!" Titah Calvin yang sudah membuka pintu mobil untuk ku.Saat kita berjalan menujukan rumah bunda, aku melihat bunda sedang berdiri di depan pintu rumahnya, dia sudah tersenyum senang kearah kami berdua."Assalamu'alaikum bunda" Ucap k
"Hei bangun" Aku mulai membuka mataku saat merasa seseorang menepuk-nepuk pipiku, saat aku membuka mataku aku langsung terkejut saat melihat wajah Calvin di dapan wajahku. Yaampun, Calvin kenapaa ganteng banget yah pagi ini, mukannya mirip kaya aktor-aktor drama Korea. "Fuhhhh.... Fuhhhh..." Aku langsung tersadar saat Calvin kembali meniup-niup wajahku. "Bangun solat subuh dulu" Bisikan Calvin di telingaku, suaranya terdengar begitu lembut, membuat jantungku berdebar. Aku segera berdiri dari tempat tidur kemudian pergi ke kamar mandi, aku memperhatikan wajahku di cermin, pipiku sudah memerah pasti ini gara-gara Calvin, untung ajah Calvin gatau kalau pipi aku udah merah gara-gara ngeliat muka dia dari deket kalau dia tau bisa malu aku. "Jihan cepetan" Teriak Calvin dari balik pintu, aku segera mengambil hudu sesuai den
Pagi ini aku sudah memakai baju gamis berwarna mocca dengan jilbab warna hitam. Seperti yang kalian tau apapun warna bajunya jilbab nya tetap hitam. Karena pagi ini aku akan ikut Calvin ke kantornya jadi aku harus berdandan rapi dan dewasa di depan para karyawan Calvin, aku tidak mau jika nanti aku kelihatan seperti anak kecil. "Sayang" Panggil Calvin yang sudah berdiri di belakang ku. "Bang Calvin aku keliatan kaya anak kecil gak?" Tanyaku sambil mentap tubuh ku di pantulan cermin full body yang berada di kamar ku. "Kamu udah cantik ko, istri aku itu selalu cantik" Jawab Calvin yang masih fokus pada handphone nya. Aku tersenyum mendengarnya meskipun hati aku sedikit kesal karena melihat Calvin yang sibuk sendiri. kemudian setelah itu aku memutarkan tubuh ku menatap wajah Calvin"bang Calvin liat aku dong jangan fokus ke hape terus kesal ku. "Maaf sayang aku lagi ngir
Assalamu'alaikum jangan lupa vote yah. "Kamu serius?" Suara bunda menggema keseluruh ruangan, saat mendengar kabar jika aku hamil. Mata mereka memancarkan kebahagiaan bahkan bunda sudah mengengam tangan ku sambil terus berterima kasih, aku ikut bahagia saat melihat ekspresi mereka. "Jihan ayah sangat bahagia mendengarnya, semoga kamu dan anak yang ada di dalam kandung mu, sehat yah" Ucap ayah seraya mengelus puncak kepala ku. "Amiinn, Jihan juga seneng ngeliat kalian bahagia" "Mama kamu apa sudah di kasih tau?" Tanya bunda. Mama
Saat aku membuka mata langsung melihat Calvin yang sedang menatap ku, melihat itu aku langsung tersenyum."Jihan kamu gapapa kan?, ada yang sakit gak?, kepala kamu masih pusing gak?" tanya Calvin tanpa jeda."Aku gapapa" Jawabku yang masih terbaring lemas di tempat tidur.Tak lama setelah itu, seorang dokter perempuan datang bersama perawatan nya, mereka tersenyum kearah kami berdua. Langsung saja aku meminta Calvin untuk membantu ku duduk."Dokter gimana istri saya? Dia gak apa-apa kan?, gak ada yang perlu di khawatirkan dok?" Tanya Calvin saat dokter itu datang menghampiri ku.Dokter itu kembali tersenyum. "Gimana ibu Jihan keadaan nya sekarang, apa masih terasa pusing?" Tanya dokter itu sambil memeriksa keadaan ku."Aku baik-baik ajak ko, cuma masih ngerasa lemas ajah" Jawabku.Kemudian bu dokt
Zahira pov"Ini dimana??" TanyakuAku bingung saat aku membuka mata, aku sudah berbaring di tempat yang aku gatau ini dimana."Kamu di rumah sakit" Jawab seseorang yang sedang berdiri di samping ku , aku memperhatikan laki-laki yang memakai jas putih. sepertinya dia adalah seorang dokter."Ko aku bisa ada disini?" Tanyaku lagi"Apa kamu tidak mengingat kejadian itu?" Tanya doket ituAku langsung terdiam sambil mengingat apa yang telah terjadi padaku, kejadian apa yang membuatku masuk kerumah sakit.Yang aku ingat saat itu aku pulang sekolah dan setelah sampai di rumah aku langsung di marahi oleh mamahku.Flasback on"Zahira bagaimana bisa nilai kamu turun begini, bukannya kamu sudah janji pada mama akan berusaha untuk memperbaiki nilai kamu"&
one week laterHari yang paling aku takutin akhirnya tiba juga, hari pertama ujian sekolah dan yang paling membuatku tersiksa adalah saat melihat jadwal pelajaran untuk ujian hari ini adalah matematika.Baru denger kata matematika ajah rasanya kepala aku udh pusing, apalagi kalau liat soalnya yang ada nanti aku pinsan lagi,Sebenarnya aku itu udah belajar cuma untuk pelajaran yang satu ini aku nyerah deh.'Anak mama yang paling mama sayang, tolong kerja samanya yah, bantuin mama kamu kerjain soal mati-matika ini' ucapku sambil mengelus perutku.Oh yah ngomong-ngomong soal anak, aku belum kasih tau siapaun termasuk Calvin, aku masih menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan ini semua. Lagi pula aku tidak mau mengganggu Calvin nantinya.Dan aku juga sudah periksa ke dokter, dia bilang kandung ku sudah masuk 1 bulan. Meskipun aku bahagia saat mengetahui kal
Hari ini aku sendang sibuk menempelkan kertas dinding rumahku dan kamar, kertas ini berisi tentang rangkuman pelajaran yang sengaja aku tulis.Sebenernya aku udah mencoba membaca dan memahami setiap pelajaran, namun sepertinya otaku tidak ada niatan untuk mengerti pelajaran ini.Aku sudah mencoba berbagai cara agar bisa mengerti tentang pelajaran yang aku pelajari, mulai dari menghafal setiap kalimat, hapal sih hapal namun saat hari berganti semuah hapalan yang aku hapalkan ikut hilang entah kemana.Sampai akhir aku memutuskan untuk menempelkan kertas yang berisi pelajaran, aku menempelkan kertas ini mulai dari ruang makan, ruang keluarga, Perpustakaan, dan kamar ku, bahkan rumahku sudah di penuhi dengan kertas² ini.Karena 1 minggu lagi kami akan menghadapi ujian jadi aku harus lebih kerja keras lagi, namun saat aku sedang fokus pada pelajaran tiba-tiba saja aku mendenga
Aku terus memperhatikan diriku di depan cermin, aku memperhatikan perubahan yang terjadi pada diriku hari ini, aku memang sudah yakin memutuskan untuk berjilbab dan berpakaian sesuai ketentuan islam.dan aku juga memutuskan untuk mengganti baju-bajuku yang dulu, menjadi baju-bajuku yang sekarang, baju yang lebih tertutup dan sangat jauh berbeda dari baju yang aku pakai sebelumnya.Sebenarnya aku belum bercerita apapun dengan Calvin tentang keputusan aku ini, meskipun aku tau pasti Calvin akan bahagia melihat perubahan aku ini, tapi saat melihat Calvin sibuk dengan pekerjaan aku merasa ragu untuk membicarakan ini aku takut akan menggangu waktu Calvin.Dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak memberitahu apa-apa pada Calvin, biar saja dia akan mengetahui dengan sendirinya."Jihan... Ayoo ini udah siang loh, nanti telat" Teriak Calvin dari balik pintu kamar mandiMendengar teriakan
Haruskah aku berhijab?, haruskah aku merubah diriku sepenuhnya?, apa mungkin aku bisa?,Itu adalah pertanyaan yang aku tanyanyakan pada diriku sendiri, semenjak kejadian kemarin aku terus memikirkan tentang Itu.Aku memang sudah berniat untuk berhijab, dan merubah cara berpakaian ku namun ... Aku masih belum siap, dan aku merasa masih belum pantas untuk berpakaian seperti itu.Aku menoleh kearah ruang kerja Calvin, seperti nya hari ini Calvin sedang sibuk buktinya dia sama sekali tidak keluar dari ruangan itu, aku rasa Calvin pasti tidak menyadari kalau sedari tadi aku sedang menunggunya.Padahal hari ini aku ingin mengajak Calvin jalan, bahkan aku sudah membuat rencana yang akan kita lakukan di hari minggu ini tapi nyatanya itu di luar ekspetasiku, semuah rencana yang sudah aku atur sebaik mungkin gagal karena Calvin sudah masuk ke ruang kerjanya .Aku memang sengaja men
"Sat apaan sih lu, dari tadi ngikutin gua ajah terus" Kesalku Pasalnya sejak pagi tadi satria terus mengikutiku kemanapun aku pergi, saat aku menyuruhnya untuk pergi satria terus menolak, dan yang lebih anehnya dia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi selalu tertahan. Aku sampai bingung melihat tingkah satria, dan sekarang dia sudah duduk di sebelahku tampa mengucapkan apa-apa, sampai-sampai aku risi melihat tingakhnya yang begitu aneh. "Jihan gua mau ngomong sama elu serius" Katanya. "Yaudah cepet ngomong" Jawabku dengan malas Aku sangat malas jika harus menganggappi ucapan satria, bukan apa-apa hanya saja ini sudah ke 20 kalinya satria mengucapkan kalimat itu dan yang membuat aku kesal kalimat yang dia ucapkan selalu menggantung. "Jihan sebenarnya gua.. Emm... Gua... " Tuh kan apa aku bilang, ucapannya selal