Aku membuka mataku saat mendengar suara bising yang berada dari handphone ku, dengan perasaan malas aku mengambil handphone ku yang berada di nakas. Saat di lihat ternyata itu telpon dari cinta, ck dasar pagi-pagi ganggu mulu.
"Hem" Jawabku dengan suara khas bangun tidur
"Jihan elu mau sekolah ga sih?" Aku langsung menjauhkan sedikit handphone dari telingaku saat mendengar suara cempreng cintacinta.
"Gua tau elu itu pengantin baru, tapi kan kewajiban elu di hari senin itu sekolah,gua tau elu... " Aku langsung memutuskan telponya, bisa sakit telinga aku jika mendengar Cerocosan dari cinta yang ga tau mengarah kemana. emng yah di depan cinta aku gak ada harga-dirinya banget, padahal umurnya masih 18 tahun. Memng gak ada sopan santun nya.
Aku segera bangkit dari tempat tidurku dan pergi ke kamar mandi, namun aku merasa sesuatu menahan ku, saat aku melepas selimut dari tubuh ku, aku melihat tangan kekar yang sudah melingkar di perutku.
apa-apaan ini? Jadi selama aku tidur Calvin terus memeluk tubuh ku, dasar pria gila aku kan sudah memperingati nya untuk tidak melakukan hal seperti ini.
Dan saat aku ingin melepaskan pelukannya dia malah semakin mengeratkan tangannya, dia ini sebenarnya tidur atau hanya pura-pura sih, dengan perasaan kesal aku langsung memukul tangannya cukup kencang.
Bugg
"Awww" Ringisnya setelah itu dia melepaskan pelukannya kemudian bangkit dari tidurnya
Rasain, lagian berani-beraninya membuat seorang jihan kesal
"Hahha rasain tuh... Wleee" Ledeku sambil mengulurkan lidah, kemudian berlari ke kamar mandi, aku gamau denger dia nyeramahin aku pagi-pagi,namun saat aku sudah berada di kamar mandi tiba-tiba saja.
Buggg
"Awww" Aku sudah terjatuh di kamar mandi dengan posisi yang begitu konyol, kaki dan tanganku terangkat ke atas sementara kepala dan badanku sudah tertidur di lantai
"Kamu ini kena.... Hahhahahahha" Aku bisa mendengar calvin tertawa, bukannya nolongin dia malah berdiri di depanku sambil tertawa kencang bikin aku malu, dasar menyebabkan.
"Hahahhahah kamu jatuh?" Aku hanya menatapnya datar, udah tau aku jatuh pake nanya
"Kalau elu gamau nolongin gua sana gua bisa bangun sendiri" Ucapku yang hendak bangun tapi ini sangat sulit, akhirnya dia nolongin aku juga mesikpun dengan tawa yang udah di tahan.
"Makanya kalau sama suami tuh harus sopan kan gini jadinya" Ceramahnya saat aku sudah berdiri, aku hanya terdiam tampa menjawab nya, seperti nya apa yang dia bilang benar aku ini kualat gara-gara ngeledek suami sendiri, tapi bodoamatlah.
"Makasih, yaudah sana gua mau mandi" Usirku dengan jutek
"Eh ngomong apa kamu barusan?"
"Gua.... Eh maksudnya jihan mau mandi jadi bang Calvin lebih baik keluar deh" Ucapku sambil tersenyum terpaksa padahal aku sudah mengucapkan sumpah serapa di dalam hati.
"Ok hati-hati jangan sampai terpeleset,a ku gamau liat istri kecilku ini kesakitan" Ucapnya mengelus-elus puncak Kepala ku kemudian berjalan keluar.
****
Setelah semuah selesai aku segera pergi ke ruang makan, disana calvin yang sedang sibuk mengoleskan selai roti.
Kemudian aku berjalan ke arah meja makan dan duduk di sebelahnya, saat melihat aku duduk calvin segera menaru roti yang sudah dia oleskan selai tak lupa susu putihnya.
Dia terlihat seperti seorang ayah yang sedang menyiapkan makan untuk anak nya, aku sama sekali tidak melihatnya seperti suami, aku tersenyum sedikit saat melihat pemandangan itu.
"Loh kenapa ko senyum" Yah ko ketahuan padahal aku udah ngumpet-ngumpet senyumnya.
"Aduhh kamu lucu banget si moli" Kataku sambil menggedong moli yang berada di bawah meja, tak menghiraukan ucapan Calvin, lebih tepatnya menghindari pertanyaan dari calvin.
setelah puas mengelus moli aku pun menurunkan moli kembali, Setelah itu aku hendak mengambil roti yang ada di hadapanku namun
Plakk
"Aww... Ko di pukul sih?" Tanya ku saat calvin tiba-tiba memukul tanganku
"Cuci tangan dulu baru bisa makan" Titahnya
Dengan kesal aku berjalan menuju tempat cuci tangan, ishh dasar sikapnya mirip sekali dengan ibu-ibu, sebenarnya calvin ini memiliki berapa kepribadian sih.
Aneh, Kadang-kadang dia terlihat menggemaskan, kadang-kadang juga dia terlihat menyeramkan, dan kadang-kadang dia terlihat seperti sorang ayah dan kadang-kadang dia seperti sorang ibu yang cerewet.
Setelah selesai mencuci tangan aku segera berjalan ke meja makan dan memulai acara sarapan.
"Lain kali kalau misalnya aku bangunin solat subuh, kamu bangun yah"
Aku hanya terdiam, lagian aku tak terbiasa bangun di jam segitu
"IYAH ATAU ENGGAK" tanyanya lagi
"Hah... Iyah tapi gak janji" Jawabku dengan malas
"Kamu itu orang Islam dan kewajiban kamu sebagai umat islam adalah solat lima waktu, percuma kamu memiliki agama tapi tak pernah menjalankan kewajiban nya" Ceramahnya
Dan sekarang kepribadian Calvin berubah menjadi sorang ustadz, kenapa sih aku harus dapet laki-laki yang suka ngatur-ngatur hidup aku ini
"Dan cara kamu berpakaian pun, tidak bisakah kamu berpakaian sedikit sopan" Aku Seakan-akan tutup telinga, aku sama sekali tidak menjawab ucapan Calvin abisnya aku bingung harus jawab apa, dan kalau aku jawab pasti Calvin bakal nyeramahin aku lagi.
"Dari tadi aku ngomong kamu dengerin apa enggak sih?" aku segera bangkit dari kursi, tampa menjawab ucapan Calvin
"Jihann" Panggil Calvin sambil menatapku
"Iyaiyah, aku ngerti tapi aku gabisa lakuin itu, jadi jihan harap bang Calvin mengerti maksud dari ucapan Jihan tadi"
"Yaudah gu... Eh jihan mau berangkat dulu" Ucapku setelah selesai mengucapkan itu
"Ayok" Ajak calvin yang ikut beranjak kemudian mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja.
"Mau kemana?" Tanya ku bingung
"Yah nganterin kamu lah" Jawabnya dengan santai kemudian berjalan keluar
"G ... Jihan bisa sendiri ko" Jawabku sambil mengikuti nya dari belakang, rasanya masih kaku jika harus berbicara seperti ini dengan orang yang baru aku kenal.
"Kalau pun aku biarin kamu sendiri, emangnya kamu tau jalan"
Lah Iyah juga yah, gimana kalau aku kesasar bisa gawat dong .
Selama perjalanan aku terus memperhatikan jalan sambil menghapal nya, aku sengaja menghapal jalan agar aku bisa keluar dengan bebas tampa harus di antar calvin
Mobilnya sudah berhenti di depan sekolah ku, aku melihat gerbang nya sudah tertutup dan tak ada satu murid yang berada di sekolah, mungkin KBMnya sudah di mulai.
"Jihan kamu yakin mau sekolah, kamu ga liat gerbang sekolah nya sudah tutup" Tanya calvin yang keliatan bingung
"Tenang ajah bang... Jihan punya jalan rahasia menuju sekolah dengan selamat" Ucapku percaya diri.
"Tapi.... "
"Yaudah bang Jihan mau berangkat yah" Ucapku sambil mengulurkan tangan, dengan santainya calvin menerima uluran tangan itu, namun aku segera menipis nya.
"Kenapa Mau salim kan?"
"Ishh bukan ... Bang calvin lupa sama kewajiban nya" Ucapku sambil mengulurkan tangan ku seperti sorang anak kecil minta uang pada orangtuanya.
Dia terdiam sejenak sambil memikirkan maksud dari ucapan ku, saat di rasa mengerti dia segera mengambil dompet yang ada di saku celananya .
"Nih"
"Masa yang ijo sih, ini mah cuma bisa beli permen doang" Kataku tak Terima saat dia memberikan uang 20ribu
"Hah yang bener ajah, jaman aku sekolah duit segini bisa beli berbagai macam makanan yang mengenyangkan perut"
"Etsss ... ingat kita hidup di jaman yang beda ok" Ucapku sambil menujuk kearah wajah calvin
"nih, banyak alasan kamu" Akhirnya calvin memberikan uang berwarna merah juga, aku tersenyum puas jarang-jarang loh aku dapet uang segini.
"Yaudah Jihan berangkat yah" Ucapku namun saat hendak keluar calvin memanggil ku, saat aku menoleh kearahnya ternyata dia sudah memberiku kode untuk mencium punggung tangannya
Aku menghela nafasku kasar kemudian mencium punggung tangannya
"Pipinya gak sekalian" Ucapnya dengan senyum menyebalkan, aku langsung menatap nya tajam kemudian berjalan meninggal pria menyebalkan itu.
"Assalamu'alaikum" Teriaknya yang tak aku hiraukan kan.
Sekarang aku sudah berdiri di belakang sekolah sambil memandangi pagar besi yang ada di belakang sekolah ini.
Setelah itu aku memanjat pagar ini dengan cepat, aku sama sekali tidak takut karena ini sudah menjadi kebiasaanku .
Bukkk
Saat berhasil aku segera menengok kekanan dan kiri melihat sekitar, untuk memastikan tidak ada seorang pun yang melihat aku.
Saat di rasa cukup aman aku kembali berjalan dengan santai, sambil melirik ke arah jam tangan yang aku pakai, sepertinya pelajaran pertama sedang berlangsung, lebih baik aku pergi ke gudang sekolah karena kalau aku tetap masuk ke kelas itu sama saja aku cari mati, karena guru pelajaran pertama pak bandi ... Dia adalah guru paling killer, dia juga adalah guru yang paling aku takutin jadi sebisa mungkin aku harus menghindar dari dia.
Saat aku akan berjalan menuju gudang sekolah, tiba-tiba ajah suara telpon ku berbunyi aku segera menjawab teleponnya saat tau siapah yang menelpon.
"Hem ada apa?"
"Ke kelas sekarang?!"
"Enggak, kalau gua ke kelas sekarang itu sama ajah gua cari mati" Ucapku
"Elu tenang ajah, pak bandi ga ngajar"
" Hah seriussss, elu yakin"tanya gue dengan semangat
"Iyah... Dan elu mau tau kabar yang paling menyenangkan ga?"
"Ya mai lah"
"Pak bandi gak akan masuk selama beberapa pertemuan"
"Yeeee" Teriak gue dengan semangat untung ajah di ruangan ini gaada siapah-siapah.
"Makasih yah cintaku atas informasinya" Setelah mengucapkan itu aku segera menutup telponnya dan berjalan menuju ke kelas dengan perasaan senang. namun langkahku terhenti saat satria sudah berdiri di hadapanku.
"Ngapain elu disini, belum puas lu sama pukulan gua kemarin" Tanya ku dengan jutek seperti biasanya, tapi anehnya satria malah senyum-senyum kaya orang stress.
"Ahh... Atau elu mau gangguin ade gua lagi yah, enggak yah gua gaakan ngebiarin"
"Berarti kalau gua gangguin elu boleh dong"
"Dasar gila, minggir gua mau lewat"ucapku dengan kesall.
Aku langsung pergi meninggalkan dia, tapi anehnya dia malah terus mengikuti aku dari belakang, kenapa sih nih orang.
Meskipun begitu aku bersikap Seakan-akan dia tidak ada , aku berjalan seperti biasa tanpa memperdulikan satria.
"Jihan bangun, solat subuh dulu"Ihh apaan sih masih ngantuk juga udah di bangunin ajah.aku masih memejamkan mataku dan pura-pura tidak mendengar ucapan Calvin, biarin ajah deh nanti juga cape sendiri"Jihan ayok solat subuh dulu"Tapi ternyata dugaan ku salah,dia masih terus memanggil namaku sambil menyuruh ku untuk solat subuh.".... ""Kalau kamu gak bangun, aku guyur yah" Aku sudah tidak perduli dengan ancaman dari Calvin, dan terus memejamkan mataku"1... 2...3" saat hitungan ketiga aku segera bangkit dari tidur ku."Nihh aku udah bangun" Jawabku dengan kesal"Yaudah sana ambil whudu setelah itu kita solat subuh berjamaah" TitahnyaAku pun berjalan menuju kamar mandi, saat di dalam kamar mandi aku hanya diam sambil menatap keran air, aku bingung apa yang harus ak
"jihan bangun" cinta sudah menggoyangkan tanganku dengan kasar,membuatku kesal .Dengan terpaksa aku membuka mataku, tapi saat aku membuka mata aku langsung melihat seseorang yang sudah ada di depan wajahku, jarak aku dan dia begitu dekat, awalnya aku hanya memasang ekspresi melongo tapi."assalamuaalaikum"Suaranya membuatku tersadar, aku benar-benar sangat terkejut sampai-sampai kursi yang aku duduki hampir terjatuh ke belakang, untung saja calvin dengan sigap menahan bangku itu."hampir saja" katanya sambil tersenyum kearah ku.Aku gak lagi mimpikan kenapa calvin bisa ada disini,atau mungkin aku masih mimpi kali yah,aku coba mencubit pipi ku."awww..." ini bukan mimpi"berhenti menyakiti diri sendiri" katanya saat melihat ku mencubit pipiku sendiiri, setelah mengucapkan itu calvin kembali berja
Pagi ini aku sudah berada supermarket, sambil menunggu jam yang pas untuk berangkat ke sekolah, Lagi pula aku berangkat terlalu pagi hari ini, jadi aku memilih untuk belanja makannan kesukaanku.aku benar-benar bosan dengan makanan yang ada di rumah, tidak ada eskrim dan cemilan-cemilan seperti yang aku beli sekarang, yang ada hanya buah dan air putih, Calvin terlalu memikirkan tentang kesehatan bahkan aku selalu di larang untuk makan-makanan instan, Apa dia tidak merasa bosan dengan makanan yang dia makan.Kadang-kadang aku suka heran dengan kehidupan Calvin yang terlalu lurus, sampai-sampai membuat nya menjadi laki-laki yang terlihat membosankan.Memang sih di luar Calvin terlihat begitu tampan dan hebat membuat siapah saja terkagum-kagum, tapi di balik itu semuah Calvin memiliki kehidupan yang sangat biasa saja dan membuat nya menjadi laki-laki membosankan.Bagaimana
Siang ini Aku sedang berjalan menuju rooftop, untuk bertemu Zahira, entah kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu denganku, apa mungkin dia sedang ada masalah, karena sangat jarang sekali dia meminta ku datang menemuinya."Ada apa?" Tanyaku saat sudah sampai rooftopAku melihat Zahira sedang duduk di pinggir atap sambil tertunduk dan mengayunkan kakinya, posisinya itu loh bikin salah paham, Orang-orang pasti ngiranya Zahira mau bunuh diri."Kenapa sihh?" Tanyaku lagi seraya diduduk di sebelahan nya, dia beralih menatapku."Ka aku cape, kalau mati enak kali yah" Ucapannya dengan senyum sambil menatap ke bawah, tunggu... Jangan bilang Zahira berniat mengakhiri hidupnya di tempat ini"Ngomong apaan sih, jangan sembarangan" Omelku"Aku cape selalu di tuntut untuk selalu belajar,aku juga pengen seperti orang-orang yang hidup Dengan bebas tampa h
Malam ini aku hanya bisa duduk di sofa sambil di temani molli, kucing kesayangan Calvin.Malam ini benar-benar membuatku bosan, harusnya di malam minggu ini anak seusiaku nongkrong dan kumpul bersama teman-teman, bukannya malah duduk di rumah sambil nonton flm kartun kaya gini, ini bukan gaya aku banget.Sesekali aku menatap ruangan yang berada di sebalah kamarku, menunggu Calvin Keluar dari ruangan itu, Dari pulang sekolah Calvin terus berdiam diri di ruangannya, keluar hanya untuk mengajak solat setelah itu dia kembali ke tempat nya lagi.Ishh... Ini sangat menyebalkan, kalau tau begini lebih baik aku Terima saja ajakan Satria tadi, kenapa coba aku harus mikirin tentang Calvin yang belum tentu mikirin aku, buktinya sekarang dia nyuekin aku."Moli kamu bosen ga?" Tanya ku ke moli yang Sedang duduk di sebelah ku"Meongg" Jawabny
Rasanya hari ini begitu bahagia karena Calvin tidak datang ke sekolah, jadi aku tidak perlu lagi mendengar ceramahnya untuk hari ini.Biasanya jika ada Calvin aku terus saja di beri ceramahan, entah itu dari sikap aku cara berpakaian aku atau apapun itu, seperti nya jika aku melakukan sesuatu pasti selalu salah di mata Calvin.Kebiasaan nya yang membuat aku kesal sendiri. apalagi sebelum berangkat Calvin sudah memperingati aku agar tidak telat lagi, dan selalu menyuruhku untuk menghapalalkan bacaan-bacaan solat.Karena Calvin selalu menyuruhku menghapal setiap hari dan selalu mengancamku jika tidak hafal, uang jajanku akan di potong, jadi dengan susah payah aku menghafalkan bacaan solat ini."Elu lagi baca apa sih?" Tanya cinta Sambil mengambil buku yang Sedang aku baca, Aku memang sedang membaca buku tuntunan solat yang di berikan Calvin wak
FyuhSaat sampai di kamarku aku langsung terbaring di kasur, hari ini sungguh melelahkan padahal aku tidak melakukan aktivasi apapun di sekolah tapi kenapa hari ini cukup melehkan.Apalagi hari ini aku harus pulang naik taxi, biasanya aku selalu pulang bareng Calvin tapi sekarang karena dia tidak masuk jadi terpaksa aku harus pulang naik taxi, rugi banget.Aku mengambil sisa uangku di dalam tas, akhir-akhir ini aku memang sengaja untuk hidup hemat karena aku harus menabung untuk membeli leptop baru.Sebenarnya aku bisa ajah sih minta ke Calvin cuma aku ngerasa aneh ajah gitu kalau aku minta kaya gitu ke Calvin, yah meskipun aku suka minta uang ke dia dengan berani, tapi kalau yang ini beda cerita nya, Aku mengambil celengan ayam ku yang aku simpan di lemari."Ayam jaga uang aku baik-baik yah, inget ini uang buat beli leptop" Kataku sambil memasukan u
Seperti janjinya tadi, aku dan calvin sedang dalam perjalanan menuju rumah bunda, namun kami berdua masih belum memulai pembicaraan, bahkan selama di ruangan kami sama sekali tidak menatap satu sama lain.Sejujurnya saat aku melihat calvin di ruang kerjanya, calvin terlihat 100× lebih ganteng dari biasanya apalagi saat meliatnya memakai kemeja putih di tambah rambutnya berantakan, asli aku gabisa bohong kalau dia tuh ganteng.Aku bahkan gak akan pernah bosan jika harus menatap Calvin terus, tapi aku sadar aku kan lagi marah gamungkin dong aku merhatiin dia terus dengan tatapan terkagum-kagum bisa malu aku."Keluar!" Titah Calvin yang sudah membuka pintu mobil untuk ku.Saat kita berjalan menujukan rumah bunda, aku melihat bunda sedang berdiri di depan pintu rumahnya, dia sudah tersenyum senang kearah kami berdua."Assalamu'alaikum bunda" Ucap k
Pagi ini aku sudah memakai baju gamis berwarna mocca dengan jilbab warna hitam. Seperti yang kalian tau apapun warna bajunya jilbab nya tetap hitam. Karena pagi ini aku akan ikut Calvin ke kantornya jadi aku harus berdandan rapi dan dewasa di depan para karyawan Calvin, aku tidak mau jika nanti aku kelihatan seperti anak kecil. "Sayang" Panggil Calvin yang sudah berdiri di belakang ku. "Bang Calvin aku keliatan kaya anak kecil gak?" Tanyaku sambil mentap tubuh ku di pantulan cermin full body yang berada di kamar ku. "Kamu udah cantik ko, istri aku itu selalu cantik" Jawab Calvin yang masih fokus pada handphone nya. Aku tersenyum mendengarnya meskipun hati aku sedikit kesal karena melihat Calvin yang sibuk sendiri. kemudian setelah itu aku memutarkan tubuh ku menatap wajah Calvin"bang Calvin liat aku dong jangan fokus ke hape terus kesal ku. "Maaf sayang aku lagi ngir
Assalamu'alaikum jangan lupa vote yah. "Kamu serius?" Suara bunda menggema keseluruh ruangan, saat mendengar kabar jika aku hamil. Mata mereka memancarkan kebahagiaan bahkan bunda sudah mengengam tangan ku sambil terus berterima kasih, aku ikut bahagia saat melihat ekspresi mereka. "Jihan ayah sangat bahagia mendengarnya, semoga kamu dan anak yang ada di dalam kandung mu, sehat yah" Ucap ayah seraya mengelus puncak kepala ku. "Amiinn, Jihan juga seneng ngeliat kalian bahagia" "Mama kamu apa sudah di kasih tau?" Tanya bunda. Mama
Saat aku membuka mata langsung melihat Calvin yang sedang menatap ku, melihat itu aku langsung tersenyum."Jihan kamu gapapa kan?, ada yang sakit gak?, kepala kamu masih pusing gak?" tanya Calvin tanpa jeda."Aku gapapa" Jawabku yang masih terbaring lemas di tempat tidur.Tak lama setelah itu, seorang dokter perempuan datang bersama perawatan nya, mereka tersenyum kearah kami berdua. Langsung saja aku meminta Calvin untuk membantu ku duduk."Dokter gimana istri saya? Dia gak apa-apa kan?, gak ada yang perlu di khawatirkan dok?" Tanya Calvin saat dokter itu datang menghampiri ku.Dokter itu kembali tersenyum. "Gimana ibu Jihan keadaan nya sekarang, apa masih terasa pusing?" Tanya dokter itu sambil memeriksa keadaan ku."Aku baik-baik ajak ko, cuma masih ngerasa lemas ajah" Jawabku.Kemudian bu dokt
Zahira pov"Ini dimana??" TanyakuAku bingung saat aku membuka mata, aku sudah berbaring di tempat yang aku gatau ini dimana."Kamu di rumah sakit" Jawab seseorang yang sedang berdiri di samping ku , aku memperhatikan laki-laki yang memakai jas putih. sepertinya dia adalah seorang dokter."Ko aku bisa ada disini?" Tanyaku lagi"Apa kamu tidak mengingat kejadian itu?" Tanya doket ituAku langsung terdiam sambil mengingat apa yang telah terjadi padaku, kejadian apa yang membuatku masuk kerumah sakit.Yang aku ingat saat itu aku pulang sekolah dan setelah sampai di rumah aku langsung di marahi oleh mamahku.Flasback on"Zahira bagaimana bisa nilai kamu turun begini, bukannya kamu sudah janji pada mama akan berusaha untuk memperbaiki nilai kamu"&
one week laterHari yang paling aku takutin akhirnya tiba juga, hari pertama ujian sekolah dan yang paling membuatku tersiksa adalah saat melihat jadwal pelajaran untuk ujian hari ini adalah matematika.Baru denger kata matematika ajah rasanya kepala aku udh pusing, apalagi kalau liat soalnya yang ada nanti aku pinsan lagi,Sebenarnya aku itu udah belajar cuma untuk pelajaran yang satu ini aku nyerah deh.'Anak mama yang paling mama sayang, tolong kerja samanya yah, bantuin mama kamu kerjain soal mati-matika ini' ucapku sambil mengelus perutku.Oh yah ngomong-ngomong soal anak, aku belum kasih tau siapaun termasuk Calvin, aku masih menunggu waktu yang tepat untuk membicarakan ini semua. Lagi pula aku tidak mau mengganggu Calvin nantinya.Dan aku juga sudah periksa ke dokter, dia bilang kandung ku sudah masuk 1 bulan. Meskipun aku bahagia saat mengetahui kal
Hari ini aku sendang sibuk menempelkan kertas dinding rumahku dan kamar, kertas ini berisi tentang rangkuman pelajaran yang sengaja aku tulis.Sebenernya aku udah mencoba membaca dan memahami setiap pelajaran, namun sepertinya otaku tidak ada niatan untuk mengerti pelajaran ini.Aku sudah mencoba berbagai cara agar bisa mengerti tentang pelajaran yang aku pelajari, mulai dari menghafal setiap kalimat, hapal sih hapal namun saat hari berganti semuah hapalan yang aku hapalkan ikut hilang entah kemana.Sampai akhir aku memutuskan untuk menempelkan kertas yang berisi pelajaran, aku menempelkan kertas ini mulai dari ruang makan, ruang keluarga, Perpustakaan, dan kamar ku, bahkan rumahku sudah di penuhi dengan kertas² ini.Karena 1 minggu lagi kami akan menghadapi ujian jadi aku harus lebih kerja keras lagi, namun saat aku sedang fokus pada pelajaran tiba-tiba saja aku mendenga
Aku terus memperhatikan diriku di depan cermin, aku memperhatikan perubahan yang terjadi pada diriku hari ini, aku memang sudah yakin memutuskan untuk berjilbab dan berpakaian sesuai ketentuan islam.dan aku juga memutuskan untuk mengganti baju-bajuku yang dulu, menjadi baju-bajuku yang sekarang, baju yang lebih tertutup dan sangat jauh berbeda dari baju yang aku pakai sebelumnya.Sebenarnya aku belum bercerita apapun dengan Calvin tentang keputusan aku ini, meskipun aku tau pasti Calvin akan bahagia melihat perubahan aku ini, tapi saat melihat Calvin sibuk dengan pekerjaan aku merasa ragu untuk membicarakan ini aku takut akan menggangu waktu Calvin.Dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak memberitahu apa-apa pada Calvin, biar saja dia akan mengetahui dengan sendirinya."Jihan... Ayoo ini udah siang loh, nanti telat" Teriak Calvin dari balik pintu kamar mandiMendengar teriakan
Haruskah aku berhijab?, haruskah aku merubah diriku sepenuhnya?, apa mungkin aku bisa?,Itu adalah pertanyaan yang aku tanyanyakan pada diriku sendiri, semenjak kejadian kemarin aku terus memikirkan tentang Itu.Aku memang sudah berniat untuk berhijab, dan merubah cara berpakaian ku namun ... Aku masih belum siap, dan aku merasa masih belum pantas untuk berpakaian seperti itu.Aku menoleh kearah ruang kerja Calvin, seperti nya hari ini Calvin sedang sibuk buktinya dia sama sekali tidak keluar dari ruangan itu, aku rasa Calvin pasti tidak menyadari kalau sedari tadi aku sedang menunggunya.Padahal hari ini aku ingin mengajak Calvin jalan, bahkan aku sudah membuat rencana yang akan kita lakukan di hari minggu ini tapi nyatanya itu di luar ekspetasiku, semuah rencana yang sudah aku atur sebaik mungkin gagal karena Calvin sudah masuk ke ruang kerjanya .Aku memang sengaja men
"Sat apaan sih lu, dari tadi ngikutin gua ajah terus" Kesalku Pasalnya sejak pagi tadi satria terus mengikutiku kemanapun aku pergi, saat aku menyuruhnya untuk pergi satria terus menolak, dan yang lebih anehnya dia seperti ingin mengucapkan sesuatu tapi selalu tertahan. Aku sampai bingung melihat tingkah satria, dan sekarang dia sudah duduk di sebelahku tampa mengucapkan apa-apa, sampai-sampai aku risi melihat tingakhnya yang begitu aneh. "Jihan gua mau ngomong sama elu serius" Katanya. "Yaudah cepet ngomong" Jawabku dengan malas Aku sangat malas jika harus menganggappi ucapan satria, bukan apa-apa hanya saja ini sudah ke 20 kalinya satria mengucapkan kalimat itu dan yang membuat aku kesal kalimat yang dia ucapkan selalu menggantung. "Jihan sebenarnya gua.. Emm... Gua... " Tuh kan apa aku bilang, ucapannya selal