“Cari cewek lain, yang lebih sesuai untuk jadi istri,” jawab Dudi halus. Lantaran tidak enak membuka topik yang riskan ini, Dudi mengalihkan pandangan ke ponsel di tangannya. “Hm. Aku belum mikir menikah, sih. Masih jauh, kuliah saja baru mulai,” ungkap Uzy. “Apalagi begitu. Jangan main api, nanti kamu terbakar,” ujar Dudi. “Tuh, Zy. Dengarkan saran dari pakar,” timpal Mas Destan. Sedari tadi diam, tiba-tiba Mas Destan ikut menimbrung. Uzy memandang Dudi dan Mas Destan bergantian. “Pakar?” ulang Uzy. Mulutnya melongo, pertanda tak paham. “Pakar itu kata lain dari orang yang sudah memiliki pengalaman pahit,” sambung Mas Destan. Kemudian Mas Destan dan Dudi sama-sama tertawa. Bedanya, Mas Destan tertawa prihatin, sedangkan Dudi tertawa
Read more