“Akhirnya!” Uzy berseru lega tatkala melihat jam dinding di toko “Sikil” telah menunjukkan pukul 9 malam. Waktunya tutup toko. Uzy sudah menantikan saat-saat ini sejak setengah jam yang lalu. Uzy berlari menuju ruang ganti, melepas seragam SPG-nya dengan tergesa-gesa. Dia tampak sedikit terburu-buru dan gelisah, berbeda dengan suasana santai yang biasanya ia tunjukkan setelah jam kerja selesai. Teman SPG-nya, Rudi, memandang Uzy dengan keheranan. "Eh, Uzy, kenapa terburu-buru banget sih pulangnya? Biasanya kan santai-santai aja setelah jam kerja selesai. Ngopi dulu yuk, kayak biasanya." Uzy, masih dengan napas agak terengah-engah, tersenyum kecut sekilas. "Ah, Rudi, kamu tahu kan dulu aku selalu santai pulang setelah kerja? Tapi sekarang ada satu hal yang harus aku lakukan!" Rudi terlihat penasaran. Ia menatap Uzy dengan rasa ingin tahu. "Apa sih yang harus kamu
Read more