Malam itu berlalu dengan tak satu pun pertanyaan yang berhasil kulontar, semua tersimpan hanya di lubuk hati. Tahu si Kulkas pulang dengan Grab membuatku menduga dia tak ingin orang lain tahu keberadaannya di sini. Ya, biarkan saja tanya-tanya itu mengendap, menjadi misteri, tanpa harus memaksa keadaan. Aku dan dia itu jauh berbeda, bagai singkong dengan keju. Eh, kok diumpamakan jadi makanan, sih? Plak! Waktu yang ditunggu-tunggu. Mengenakan stelan warna terang kumulai hari ini penuh semangat. Pak Madin yang menjemputku, sampai di ruko berlantai dua itu kujumpai keluarga Pak Calvin dalam formasi lengkap, Chacha—calon istrinya juga ada. Sampai di sini aku segera mengerti, kalau diri hanya sebagai pekerja. Kecewa? Sedikit. Namun, aku harus tahu diri untuk tak terbang atas segala perhatian si Kulkas, karena bisa saja diri langsung jatuh, remuk tak berbentuk. Itu
Last Updated : 2021-09-07 Read more