"Jadi jual budak itu menguntungkan ya, saya mau mulai beli budak , ah. " "Kamu kira gampang mempunyai budak yang sehat." "Hei, tidak senang saya melihat kain kotor di pahanya, turunkan saja, dia toh budak, jadi bisa di perlakukan seperti apapun? "Hai, budak, saya lihat kamu sudah besar, kamu tentu bisa merentangkan kakimu sejajar pangkal paha, bukan? Mana cambuk, jawab saya." "Pangeran, maaf, budak ini tidak bisa berbicara." "Sial, justru saya paling senang mendengar mereka mengeluh dan menjerit." "Hei,masa kamu mau dia cuma merentangkan pahanya saja." "Oh, tentu saja tidak, mari kita berlomba menghukumnya, siapa yang paling banyak menghukumnya." "Kalau malam ini kita kurang puas, besok malam kita culik lagi dia." "Dia toh budak, asal tidak meninggal kita tidak salah." Mulailah pangeran itu memanjakan tangannya memainkan cambuk ke badan Wen Pai, tapi setiap kali cambuk itu mengenai lempeng besi , cambuk
Last Updated : 2021-09-19 Read more