Wen Pai duduk di samping gerobak ke enam di bawah hujan salju yang deras, coba membayangi keadaan enam tahun ketika hujan salju juga.
Di antara keputus asa an dirinya Wen Pai mendongak kan kepalanya dan tiba tiba dia bisa merasakan keadaan yang sama dengan sekarang.
Enam tahun juga mendongak kan kepalanya dengan kesedihan memandang keatas memperhatikan turunnya salju.
Tiba-tiba Wen Pai dapat merasakan dan dapat melihat keadaan enam tahun waktu kecil.
Terbayang di matanya ketika dia waktu berumur beberapa bulan ketika bisa merangkak, dia ditaruh di ruang seluruh dinding adalah kaca, dia belum mengerti itu kaca, dia takut melihat begitu banyak anak yang seperti dia mengelilingi nya.
Saat itu adalah pertama kalinya dia takut ruangan kaca.
Lalu ketika dia berumur 1 tahun, dia diasuh oleh 3 orang pria yang datang membawa makanan dan minuman dan mengurus kebutuhan se hari hari, sesudah itu dia selalu ditinggalkan sendirian diruang kaca itu.<
"mmm, saya lupa. "Hai, budak buka sepatumu., saya akan memberimu hadiah." "Sana, tidur di genangan salju itu, itu ditengah." "Bagus, angkat kakimu, sampai telapak kakimu, menghadap ke atas." "Berikan rotan , saya akan memberinya hadiah." " Tapi, kakak, telapak kaki tidak boleh di pukul, kalau tidak terpaksa."Ajudan jendral dua berkata sambil menyerahkan rotan ke ajudan jendral yang pertama. Tanpa bicara apapun, ajudan jendral pertama memukuli rotan ke telapak kaki Wen Pai sebanyak lima kali sekencangnya. Terlihat memar biru ke merahan yang lumayan benjolannya. Sesudah itu ke dua ajudan itu pergi. Wen pai bangun dan duduk disamping gerobak ke enam. Menunggui pagi menjelang, Wen Pai melakukan meditasi sebentar. Begitu toko buka, Wen Pai mengangkat kotak dari gerobak ke enam dan selesai setelah makan siang dan mandor Tan membayar satu batang perak diberikan ke ketua dan Wen Pai pun mau jalan,
Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan hukuman. Terlihatlah Duduk Baginda Raja dan ternyata juga ada Raja dan Ratu negara Cin. Mereka memberi hormat ke pada Baginda Raja dan Raja dan Ratu negara Cin. Setelah memberi hormat Jendral Shen dan Pangeran Subwen berdiri. Wen Pai tetap berlutut sambil menundukkan kepala. "Siapa diantara kalian yang mau cerita?"tanya Baginda Raja. Pangeran Subwen berkata:"saya sebenarnya hanya iseng menyuruh Wen Pai mencambuk budak saya, tapi saya sungguh tidak tahu dia adalah budak yang terendah itu." "Apakah dia tidak menolak." Tanya Baginda Raja kembali. " Dia sepertinya keberatan lalu saya menggunakan kekuasaan, tentu saja tidak ada seorang budakpun yang bisa menolak saya." "Mmm. Karena ini menyangkut pangeran dan budak yang mencelakakan tuan putri, jadi saya menentukan Wen Pai akan saya berikan kepada Raja dan Ratu negara Cin sebagai budak disana." "Bagaimana Jendral Shen apa
"Belum" Jawab Pangeran Subwen bingung."Pangeran saya mau pinjam rantai itu ," perintah Raja Negara Cin."Ya, Tuan Raja." Jawab Pangeran Subwen."Tadi kamu ada berkata, katamu ke negara Cin pertama kali untuk apa? dan kamu juga ada berkata ibumu pernah bilang rantai ini akan mencari orang yang cocok? Tahukah kamu setelah dia menemukan orang yang cocok itu, dia akan bersatu dengan orang itu." Tanya Raja sambil menjelaskan."Saya pergi ke negara Cin karena mau berziarah ke makam ibu dekat dengan rumah yang dihuni anak itu, Makamnya tidak seperti biasa, makam itu ada di goa, begitu saya bertemu ibu yang tidak di dalam peti mati tapi di batu giok didalam goa .Ayah menyuruh saya menyentuhkan rantai itu dan berkata:" ibu saya sudah datang untuk menggantikan ibu untuk menjaga rantai ini sampai bertemu dengan pemilik rantai ini. setelah itu jasad ibu menghilang menjadi sinar putih dan memasuki badan saya melalui kepala." Terang pangeran Subwen."Ap
"Wen Pai, sekarang kamu sudah bersatu dengan rantai, jaga dirimu dengan baik, begitu kamu salah, rantai itu yang akan menghukum kamu dahulu." Kata Raja. "pertandingan itu kamu harus menang , karena kamu harus menjadi putra mahkota." Kata Ratu. "karena kamu harus membantu seseorang dan kamu tahu bukan siapa dia? Kata Raja lagi. "Hah, enam tahun itu calon putra mahkota, jadi saya telah melakukan hal yang sangat salah, Tuanku Raja maafkan saya," Tangis pangeran Subwen. "Seperti apakah penderitaan Enam Tahun itu, coba kamu ceritakan kepada kami" Kata Baginda Raja kepada pangeran Subwen. "SAya tidak bisa menceritakan." Jerit pangeran Subwen ketakutan. Wen Pai mengajukan diri menceritakan apa yang dia lihat dan selama di kaca dan apa yang di terbayangkan tentang enam tahun mulai dari sejak lahir dibesarkan di ruangan kaca. Dan bagaimana perilaku pangeran Subwen terhadap Enam Tahun selama sepuluh bulan. "Ketika dua tahun disur
"Maafkan saya, Tuanku Raja , saya tidak tahu, Wen Pai adalah calon putra mahkota." Jerit pangeran Subwen ketakutan. "Saya tidak ingat semuanya." "Maafkan saya putra mahkota," kata pangeran Subwen kepada Wen Pai. "Sudahlah, saya belum menjadi putra mahkota, saya adalah budak jendral Shen." Kata Wen Pai sambil tersenyum ramah. "Hahaha, jika mereka menjadi raja tentu hubungan persahabatan ke dua kerajaan kita makin langgeng." Tertawa Baginda Raja. "Ya, mengapa tidak dikenalkan mereka? Saran Raja. "Pengawal, panggil putra mahkota kemari. Putra mahkota datang memberi homat kepada Baginda Raja dan Raja dan Rat. Negeri Cin lalu ke Jendral Shen. Ketika putra mahkota melihat Wen Pai :" kenapa kamu ada disini?" Giliran Wen Pai memberi hormat kepada putra mahkota.:" Hamba melakukan salah, jadi di hukum disini." "Jadi budak yang mau dihukum adalah kamu." Kata putra mahkota menghampiri Wen Pai lalu menamparnya.
Pada saat itu, datang lah seseorang memasuki ruangan, sambil tersenyum dia berkata:" Baginda raja hormat untuk mu, sudah lama tidak bertemu. Semoga sehat selalu.""Hai, teman lama, memang sudah lama kita tidak bertemu." Jawab Baginda raja dengan bahagia."Adik, kamu." Kata Raja."Siapa yang butuh orang lain untuk mengeluarkan rantai saya." Sambil berkata begitu, penyihir ini mengeluarkan rantai nya. Ini untuk mu juga, di lemparnya rantai itu ke Wen Pai."Adik ternyata, kamu, bisa mengeluarkan rantai itu, kenapa kamu merahasiakannya dan waktu itu tidak mengeluarkannya." Tanya Raja."Siapa yang mau jadi Raja, Kakanda Raja bukankah tahu selama ini saya lebih senang menjadi tabib dan penyihir, apakah kamu kira Kuan Sung menjaga Putra Mahkota itu kemauannya sendiri." Jawab Penyihir lagiWen Pai melihat rantai yang dilempar, menerima nya dengan hormat dan rantai itu hinggap di tangan kanan Wen Pai memancarkan cahaya emas dan lalu masuk ke ta
"Ha ha ha ternyata tidak salah menjadikanmu pelindung putra mahkota dari bayi, waktu inilah kutunggu, wen Pai apakah kamu sudah teringat masa kecilmu, apakah kamu tidak dapat menyadari siapa yang mengajarimu melalui tanda lahirmu itu." Tanya penyihir ituMendadak Wen Pai berlutut dan mengalirlah air matanya yang membuat semua orang heran, dan dengan hidmat bersoja lah Wen Pai dalam posisi berlutut."Terima kasih saya ucapkan untuk dua tahun yang telah dididik menjadi manusia, kalau tidak saya akan menjadi manusia didikan hewan peliharaan." Jawab Wen Pai dengan suara tersendat."mmmm, Memang keji selirmu itu, untung dia sudah meninggal sehingga kamu tidak perlu menghukum dia yang akan membuat Ratu baik kamu sedih, kakakanda Raja." Kata pangeran Hendrik."Jika kamu tahu , putra mahkota di culik kenapa kamu tidak menolongnya." Tanya Raja"Apakah kakak lupa saat itu saya adalah budak kerajaan karena tidak dapat mengeluarkan rantai ini.? Apakah budak ke
"Wen Pai, terangkan kepada kami." Kata putra mahkota menuntut penjelasan Wen Pai. Wen Pai menarik nafas sambil berkata:" trik tambahan yang diberikan kepada budak hanya boleh untuk para budak, seorang pangeran tidak akan mendapatkan itu. Apakah harus saya jelaskan trik trik itu kepada kamu, putra mahkota? Bukankah tadi Jendral Shen sudah berkata :" Jika budak itu kalah dia tidak akan di beri makan selama tiga hari dan hanya akan mendapat minuman yang pahit dan getir itu selama tidak mendapat makanan. Saking getir dan pahit nya budak itu kadang kadang lebih rela menahan lapar sampai mau pingsan dan di saat itu Jendral tetap memaksakan cairan itu di minum dengan membuka mulut budak itu dan dipaksa untuk menelannya, tapi setelah saya sebagai Wen Pai sekarang, yang telah belajar obat obatan ramuan yang berguna untuk badan, saya sangat berterima kasih kepada Jendral Shen dan tuan Kuan Sung KHususnya yang memberikan saya obat kuat yang getir itu untuk membuat badan
"Besok, saya akan kirimkan pakaian untuk Selir Lie, kamu sekarang bisa memakai baju lebih indah dari Roseline." Kebahagiaan yang luar biasa dialami oleh Rose, apa yang Rose inginkan tercapai. Besok dia akan mendapat pakaian yang indah dari Baginda Raja langsung , menjadi selir kesayangan Putra Mahkota dan putus hubungan dengan keluarga Jendral Lie dan Roseline. Kehidupan Rose makin hari makin membaik dan pelan pelan Rose yang asli keluar dan menjadi kepribadian yang sabar tapi penuh percaya diri dan berwibawa. Dan sering menemani Baginda Raja , putra mahkota membuat syair di gazebo di taman kerajaan khusus untuk Baginda Raja. Kadang kadang dia memetik alat musik kuno untuk menghibur Baginda Raja dan Putra mahkota, sehingga membuat iri selir selir Baginda Raja dan sel
Selamat membaca dan menikmatinya. Saya bukan anggota keluarga Jendral Lie lagi dan saya mohon Baginda Raja memutuskan hubungan saya dengan mereka, jadikanlah saya budak setia putra mahkota saja yang sudah tidak ada hubungan lagi dengan mereka terutama Roseline, jika sampai nyonya Jendral Liu dan Selir Chu ingin mempersulit saya, saya mohon keadilan dari Baginda Raja., Mohon Rose. Putra Mahkota kaget dengan permintaan Rose. Apakah Baginda Raja akan marah karena kelancangan Rose atau mengabulkannya? “Ha… ha… ha… , sifat kamu juga sama dengan bibi kamu, jika dia sudah marah, apapun dia tidak takut, sayang dia terkena penyakit, sehingga terlambat mengobatinya. Baiklah saya kaburkan, kamu akan diangkat menjadi selir kesayangan putra mahkota, jika kamu bisa melahirkan anak
SELAMAT MEMBACA “Mari masuk ke ruangan santai.” kata Baginda raja . Mereka masuk keruangan santai Baginda Raja, dimana ada kursi yang ditengahnya ada tempat menaruh makanan. Baginda Raja duduk dan menyuruh Putra Mahkota duduk di sampingnya. “Ceritakan siapa kamu?” tanya Baginda Raja lebih lanjut. “Hamba adalah budak Putra mahkota.” Kata Rose dengan sopan. “Bukan itu yang saya maksud.” Kata Baginda Raja Emosi. “Rose, ceritakanlah semuanya.” Kata Putra Mahkota lembut. “Putra Mahkota tahu nama saya.’ Kata Rose kaget. “Tentu, nyonya jendral
SELAMAT MEMBACA SEMOGA MENIKMATINYA. "Jika kamu tidak becus juga membuka baju saya, nanti sesudah mandi, telapak tangan kamu saya rotan tiap telapak tiga kali, terserah kamu mau pillih yang mana?" Ancam putra mahkota. Rose dengan menahan malu dan wajah bersemu merah membantu putra mahkota membuka bajunya dan melihatnya utuh tanpa sehelai benang juga, di dalam hatinya dia menghibur dirinya. “Saya adalah budak, harus mengikuti perintah atasan, adakah kekuasaan saya menolaknya, lupakan malu, seorang budak sudah tidak ada malu lagi.” Batin Rose. dan dia mengerasi diri dan akan melakukan apapun yang diperintahkan dan dia tidak boleh malu. “Sekarang , kamu berdua turun dan layani saya, gosok seluruh badan saya tanpa kecuali. K
Selamat membaca semoga senang dengan ceritanya Selesai perjamuan mereka pulang dengan masing masing membawa seorang budak, kecuali putra mahkota membawa dua kung kung. Mulai hari ini , Rose masuk ke istana sebagai kung kung Lie. Sampai diistana, sudah malam dan kung kung Lie dan kung kung Mu tidur di satu kamar disebalah kamar putra Mahkota. Kung kung Wei disuruh istirahat, jadi yang harus menemani putra mahkota adalah kung kung Lie. “Rapikan ranjang, saya mau tidur,” kata Putra Mahkota. “Ya, tuanku.” Jawab Rose. “Sini kamu, naik keatas ranjang , berbaring di s
Selamat membaca"Hmmm, nanti setelah menjadi budak saya , akan selalu saya hukum berlutut kamu di samping saya, sampai kamu memohon ampun atau menangis, akan saya didik kamu menjadi budak yang tidak dapat berkata apapun." Kata putra mahkota dalam hati.Pertandingan di mulai , para budak laki laki disuruh berlarian secara acak di lapangan utama, biasa digunakan untuk menghukum para budak, hari ini para budak dan pelayan tidak bekerja pekerjaan rutin.Para budak dijadikan hewan buruan para bangsawan, mereka akan dipanah di tempat tempat yang tidak mematikan, anah panahnya pun , anak panah khusus yang tidak akan menimbulkan luka tembus, tapi mendatangkan luka memar.Para budak tidak boleh memakai baju lengkap, mereka hanya memakai celana pendek setengah lutut.
Cuplikan cuplikan kejadian apalagi yang akan terlihat oleh Rose sekarang? Bagaimana jadinya ini, Lisa itu bukan seorang wanita feminim, dia itu dari kacil tidak suka melakukan semua kegiatan wanita, terutama memasak, menjahit, melukis dan menyulam, apa jadinya kalau putra mahkota menginginkan semua itu. Beberapa hari lagi Festival istimewa akan diadakan, dan Rose harus bersiap menjemput putra mahkota. Rose sudah mendapat kiriman baju baru untuk dikenakan waktu Festival. Tentu saja bukan baju untuk Tuan putri, tapi hanya baju murah untuk pakaian budak. Rose sudah dipermandikan secara rendaman air obat hangat untuk membuat badannya tercium wangi dan khusus malam ini, Rose direndam dalam air obat hangat didepan perkarangan tabib selama semalam, besok sebelum matahari te
Persiapan apa saja yang akan dilakukan Rose untuk menjadi budak putra mahkota? Setelah sore, para budak wanita dengan lesu dan lemah, karena tidak makan dan minum digiring ke bilik mereka dan dikunci dari luar. "Sungguh enak budak baru itu, belum apa apa telah disayang oleh Jendral Lie. Tunggu sampai saya jadi budak kesayangan Baginda Raja, akan saya balas semuanya ini." Kata budak wanita yang tercantik sekarang di perkampungan ini. Dia beberapa hari yang lalu tidak dipilih oleh para bangsawan dan mereka dengan bercanda mengatakan;" Ah..., kamu tidak pantas menjadi budak kesayangan kami, lebih pantas kamu jadi budak Baginda Raja." Para Bangsawan tidak senang melihat kesombongannya, sehingga mengatakan itu dengan lucu, tapi berhubung budak ini besar diperkampungan ini dan belum pernah mendapat pendidikan formal tata krama , jadi dia tidak sadar di katain. Sekarang budak sombong inilah yang menguasai bilik budak ini dan makin sombong dan tidak t
"Apa? kamu budak tidak tahu diri mau belajar pengobatan tradisional." Pekik Jendral Lie dengan murka. ” Hmmm…, kamu mau jadi tabib , boleh, Hei, tabib Lie, ambil kan saya tumbuhan racun yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa setiap yang memakan menggerakkan badannya.” Perintah Jendral Lie lebih Lanjut. Tabib Lie tidak dapat menolak dan mengambilkan nya sehelai daun yang berwarna ungu dan memberikannya kepada Jendral Lie. “Makan ini.” Perintah Jendral Lie kepada Rose. Rose dengan patuh mengambilnya dan memakannya , dikunyah sampai habis dan dia hanya dapat terpekur merasakan sakit yang makin menjalar di seluruh tubuhnya, sampai menggigil dia menahan sakit itu. “Jangan kamu kasih penawarnya kepada dia, racun ini tidak