Share

BAB. 89

"mmm, saya lupa.

"Hai, budak buka sepatumu., saya akan memberimu hadiah."

"Sana, tidur di genangan salju itu, itu ditengah."

"Bagus, angkat kakimu, sampai telapak kakimu, menghadap ke atas."

"Berikan rotan , saya akan memberinya hadiah."

" Tapi, kakak, telapak kaki tidak boleh di pukul, kalau tidak terpaksa."Ajudan jendral dua berkata sambil menyerahkan rotan ke ajudan jendral yang pertama.

Tanpa bicara apapun, ajudan jendral pertama memukuli rotan ke telapak kaki Wen Pai sebanyak lima kali sekencangnya.

Terlihat memar biru ke merahan yang lumayan benjolannya.

Sesudah itu ke dua ajudan itu pergi.

Wen pai bangun dan duduk disamping gerobak ke enam.

Menunggui pagi menjelang,  Wen Pai melakukan meditasi sebentar.

Begitu toko buka, Wen Pai mengangkat kotak dari gerobak ke enam dan selesai setelah makan siang dan mandor Tan membayar satu batang perak diberikan ke ketua dan Wen Pai pun mau jalan,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status