Wen Pai tidak tahu berapa lama dia di gantung dan di hukum cambuk, yang dia tahu seluruh badannya sakit, perih , nyeri, kadang kadang dia pingsan merasakan sakit yang di deritanya dan siuman begitu merasakan cambuk menderanya. Dia merasa tali yang menggantungnya turun dan kakinya menyentuh lantai, begitu dia membuka mata, dilihatnya Jendral tersenyum bangga dan puas sambil berkata:" Alat yang canggih, saya tidak perlu lagi capai untuk menghukum anak sialan ini, alat bisa mewakili saya." "Lepaskan tangan kamu dari tali, hayo cepat ikut saya, saya ingin kamu melakukan sesuatu baru nanti saya kasih kamu sekepalan nasi ini." Wen Pai mengikuti Jendral keluar, ternyata sedang ada badai salju, salju yang tertimbun lumayan banyak, setinggi semata kaki. " Cepat, berbaringlah di salju itu, tapi sebelumnya lepaskan seluruh bajumu, bajumu tidak boleh robek, tapi badanmu harus terluka, belum seluruh badan terluka, hukumanmu belum selesai, mengertikah kamu?"
Last Updated : 2021-09-16 Read more