Share

BAB 70

Author: Masandra
last update Last Updated: 2021-09-16 23:59:40

Wen Pai tidak tahu berapa lama dia di gantung dan di hukum cambuk, yang dia tahu seluruh badannya sakit, perih , nyeri, kadang kadang dia pingsan merasakan sakit yang di deritanya dan siuman begitu merasakan cambuk menderanya.

Dia merasa tali yang menggantungnya turun dan kakinya menyentuh lantai, begitu dia membuka mata, dilihatnya Jendral tersenyum bangga dan puas sambil berkata:" Alat yang canggih, saya tidak perlu lagi capai untuk menghukum anak sialan ini, alat bisa mewakili saya."

"Lepaskan tangan kamu dari tali, hayo cepat ikut saya, saya ingin kamu melakukan sesuatu baru nanti saya kasih kamu sekepalan nasi ini." 

Wen Pai mengikuti Jendral keluar, ternyata sedang ada badai salju, salju yang tertimbun lumayan banyak, setinggi semata kaki.

" Cepat, berbaringlah di salju itu, tapi sebelumnya lepaskan seluruh bajumu, bajumu tidak boleh robek, tapi badanmu harus terluka, belum seluruh badan terluka, hukumanmu belum selesai, mengertikah kamu?"<

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 71

    Wen Pai duduk di tengah salju dari Malam sampai sekarang sambil menunggu Jendral datang. Wen Pai tahu, dia pasti akan menerima hukuman lebih berat lagi. Badai masih belum berhenti, masih turun dengan derasnya. Badan Wen Pai serasa mau beku, tapi Karena kekuatan pil itu, Wen Pai tidak membeku hanya kedinginan saja. Wen Pai ingat dia pernah diajar oleh Pangeran Wei untuk menghilangkan dingin dan sakit, ketika Pangeran itu melihat Jendral mencambuknya dengan keji ketika dia baru sembuh dari sakitnya sejak diajak tinggal dan mau di jadikan cucu mantu di Istana ini. Jadi dari tengah malam, ketika dia sudah tidak tahan, Wen Pai mencoba meditasi untuk menghilangkan kedinginan nya. Wen Pai tidak sadar, ilmu yang diajari Pangeran itu adalah ilmu meditasi tinggi untuk mencapai tingkat qi, energi Sakti, tinggi. Jadi hukuman ini, malapetaka atau berkah bagi Wen Pai, nanti kemudian hari baru diketahui. Menjelang pagi, Wen Pai tidak

    Last Updated : 2021-09-17
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB. 72

    Sebelum menghadap Pangeran Wei. Jendral menyuruh Wen Pai ganti baju, ya. Kalau Pangeran datang ke kediaman Jendral, baju Wen Pai berubah menjadi baju Pangeran, tapi begitu Pangeran kembali ke kediaman nya, Jendral menyuruh Wen Pai memakai baju budak lagi. Wen Pai hidup dengan 2 identitas yang bertolak belakang. Wen Pai berjalan perlahan lahan ke kediaman Pangeran Wei, sejak Wen Pai menjadi budak jendral, dia pindah tempat tinggal, dulu dia tinggal dengan Pangeran Wei di kediaman nya. Sekarang se minggu se kali, Pangeran Wei memanggil Wen Pai untuk diberikan makanan enak dan baju indah semahal baju Pangeran. "Masuklah Wen Pai, hari ini saya mau makan dengan mu, setelah itu saya mau mengajarkan kamu bahasa , menggambar dan menulis kaligrafi." Wen Pai masuk, ketika melihat makanan yang dihidangkan, hatinya sakit, Karena untuk makan makanan itu, pasti akan mendatangkan ketakutan dan kesakitan yang luar biasa. "Wen Pai, apakah

    Last Updated : 2021-09-17
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 73

    "Pangeran Cin Han, apa yang kamu katakan?" Tanya Jendral Shen. "Paman, dari kecil paman paling sayang saya dan juga tidak pernah berbohong pada saya, katakan paman siapa saya?" Tanya pangeran. "Kalian, keluar semua." Kata Raja pada semua dayang dan pengawalnya. " Kamu mendengar dari siapa perkataan itu." Tanya Raja. "Sejak kita mau keluar dari kerajaan, saya sudah mendengar desas desus, bahwa Ayahanda dan Ibunda mau mencari putra mahkota, jika ada putra mahkota lain , lalu saya siapa?" Tanya Pangeran Cin Han lagi. "Apakah kamu tahu, putra mahkota sudah di takdirkan oleh takdirnya. Di kerajaan kita, biar putra Raja , kalau tidak ada tanda tertentu di badannya dia tidak dapat di nobatkan menjadi Raja." Kata Raja menerangkan. "Kamu tetap anak saya, tapi ibumu bukan ratu, ibumu adalah adik kembar ratu, yang telah berbuat curang, dengan menukar kamu dengan putra mahkota." "Tapi sayang, ibumu tidak tahu, bahwa di badan putra ma

    Last Updated : 2021-09-17
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 74

    Setelah pangeran pergi, Raja berkata kepada Jenderal Shen:"Kakak, kamu sudah mendengar tadi, bahwa pangeran dan Wen Pai akan bertanding 6 bulan lagi." "Jadi saya sarankan, biarkan Wen Pai belajar ilmu disini selama 6 bulan." "Saya tidak mau menerima penolakan kamu, jika kamu tidak akan memberikan ijin, saya akan menggunakan wewenang saya untuk minta tolong Baginda raja." "Baiklah, dia boleh belajar ilmu disini , tapi saya minta setiap malam , iya harus pulang ke kediaman saya." " Untuk itu, saya kasih ijin, tapi jika dia harus belajar malam atau pelajaran belum selesai, dia tidak kembali ke kediaman kamu." "Baiklah, saya mengerti, nanti tiap sore saya akan datang, kebetulan yang harus menjaga keamanan raja sekeluarga, adalah saya, jadi saya bisa sepanjang hari disini." " Baiklah, sudah di putuskan." "Raja, karena gurunya belum datang, bolehkah Wen Pai ikut kami pulang?" " Nanti, jika gurunya telah datang, saya ajak Wen

    Last Updated : 2021-09-18
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 75

    "Wen Pai, kamu sudah belajar banyak hari ini, saya ingin , kamu se tiap hari kemari untuk belajar." Kata pangeran Wei " berikan surat ini untuk jenderal, dia pasti mengijinkan kamu kemari setiap hari.""Iya, kakek, saya mau pulang sekarang, jenderal Shen sedang menunggu saya." Kata Wen Pai kecil kelelahan."Pergilah."Wen Pai tidak berani berjalan santai, karena itu dia berlari ke taman, dia takut jenderal menunggu nya lama.Ketika melihat jenderal Shen menunggu nya sambil menyabetkan rotan ke udara kosong, Wen Pai kecil tahu, jenderal telah menunggunya lama.Begitu sampai:"keluarkan kedua tanganmu, dijejelkan di depan mukamu."Wen Pai melakukan nya, rotan memukul kedua tangannya sebanyak 5 kali."Kenapa lama, kamu pergi main dulu ya, mau menyuruh saya menunggu mu."sambil memukul sambil mengomel."Ikut saya, kita mau ke kamar 2, hari ini kita coba kehebatan kamar itu."Jenderal, pangeran menitipkan surat." Kata Wen

    Last Updated : 2021-09-18
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 76

    Ketika tiduran di lantai tanah, Wen Pai teringat masa kecilnya, ketika pertama kali merasakan penderitaan di kamar rahasia ini.Setelah habis dihukum di kamar 2, Wen pai melihat badannya yang penuh memar, tapi karena sekarang, dia tidur telentang melihat langit yang hitam, sebentar lagi pasti akan turun salju.Melihat salju yang turun seputih kapas, Wen Pai kecil membayangkan hidup sengsaranya, mulai dari sekarang, dia mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya.Mengapa dia bisa lupa semua kejadian setelah dia sadar dari pingsannya?Karena kelelahan dan kesakitan dia tanpa sadar tertidur, dan terbangun setelah merasakan sakit yang menyengat di selangkangannya.Terlihatlah Jendral berdiri di depan menjulang tinggi, Jendral memang tinggi 1,8 meter ukuran disini.'Bangun, pecundang, budak pemalas, tolol, bego, cepat berdirinya, bukan begitu cara berdirinya, naikan kakimu keatas lalu jejekan tapak kakimu, usahaka

    Last Updated : 2021-09-18
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB. 77

    "Hai, bangun pemalas, kata Jendral sambil memainkan tali karet ditangan dan di arahkan ke pangkal paha Wen Pai, melihat itu , Wen pai merasa perih dan di susul dengan kesakitan yang luar biasa di sekitar daerah yang terkena tali karet itu."Jendral selalu bisa mencari alat untuk menyiksanya."Hayo bangun, " Hari ini sepanjang hari, kamu akan di dalam kamar 3, kelilingi kamar itu sampai nanti sore. Ini nasi kepalmu dan ini obat semutmu. Makan obatnya dulu baru nasimu." Kata Jendral sambil tersenyum licik.Melihat wajah Jendral, Wen Pai merinding, pasti Jendral ada merencanakan hal hal aneh.Sambil di masukannya obat semut itu, di kunyahnya sampai semua semut itu tertelan, baru dia mengunyah nasi kepalnya dan diketemukanlah telur semut dengan semut semut yang sangat liar didalam nasi kepal itu bersatu dg gumpalan beku gula."Saya ingin kamu mengisap gumpalan gula ini sampai meleleh semua, baru kamu boleh menelan semut mati itu." Makan nasi kepalnya m

    Last Updated : 2021-09-18
  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB. 78

    Hari ke dua di lalui Wen Pai kecil di kediaman pangeran , malamnya dia tinggal di kamar rahasia sudah 3 malam dan semua kamar sudah dia alami, sekarang sedang hujan salju yang lebat dan dia baru di suruh tidur di ruang terbuka untuk merasakan hujan salju yang luar biasa dingin ini, setelah dia baru bangun dari air hangat rendaman, jadi tentu saja Wen Pai kecil makin berasa dingin.Ketika salju yang turun makin hebat dan Wen Pai kecil makin kedinginan dan hampir pingsan, dia melihat Jendral mendatanginya.."Hai, budak tolol, kemari, jangan bangun tapi berguling kemari.""Bagus, sekarang guling lagi ke ujung sana sampai batas salju lalu putar badanmu guling menuju kamar 1 , setelah itu guling ke mari , begitu kamu lakukan sampai kamar 4 dan terakhir sampai disini, mengerti? Jawab tolol.""Bangun dulu dari tidurmu."Baru Wen Pai kecil bangun menghadap Jendral, pahanya dipukul rotan."Setiap saya bertanya, kamu harus jawab, begitu kamu lupa menj

    Last Updated : 2021-09-18

Latest chapter

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 149

    "Besok, saya akan kirimkan pakaian untuk Selir Lie, kamu sekarang bisa memakai baju lebih indah dari Roseline." Kebahagiaan yang luar biasa dialami oleh Rose, apa yang Rose inginkan tercapai. Besok dia akan mendapat pakaian yang indah dari Baginda Raja langsung , menjadi selir kesayangan Putra Mahkota dan putus hubungan dengan keluarga Jendral Lie dan Roseline. Kehidupan Rose makin hari makin membaik dan pelan pelan Rose yang asli keluar dan menjadi kepribadian yang sabar tapi penuh percaya diri dan berwibawa. Dan sering menemani Baginda Raja , putra mahkota membuat syair di gazebo di taman kerajaan khusus untuk Baginda Raja. Kadang kadang dia memetik alat musik kuno untuk menghibur Baginda Raja dan Putra mahkota, sehingga membuat iri selir selir Baginda Raja dan sel

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 148

    Selamat membaca dan menikmatinya. Saya bukan anggota keluarga Jendral Lie lagi dan saya mohon Baginda Raja memutuskan hubungan saya dengan mereka, jadikanlah saya budak setia putra mahkota saja yang sudah tidak ada hubungan lagi dengan mereka terutama Roseline, jika sampai nyonya Jendral Liu dan Selir Chu ingin mempersulit saya, saya mohon keadilan dari Baginda Raja., Mohon Rose. Putra Mahkota kaget dengan permintaan Rose. Apakah Baginda Raja akan marah karena kelancangan Rose atau mengabulkannya? “Ha… ha… ha… , sifat kamu juga sama dengan bibi kamu, jika dia sudah marah, apapun dia tidak takut, sayang dia terkena penyakit, sehingga terlambat mengobatinya. Baiklah saya kaburkan, kamu akan diangkat menjadi selir kesayangan putra mahkota, jika kamu bisa melahirkan anak

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 147

    SELAMAT MEMBACA “Mari masuk ke ruangan santai.” kata Baginda raja . Mereka masuk keruangan santai Baginda Raja, dimana ada kursi yang ditengahnya ada tempat menaruh makanan. Baginda Raja duduk dan menyuruh Putra Mahkota duduk di sampingnya. “Ceritakan siapa kamu?” tanya Baginda Raja lebih lanjut. “Hamba adalah budak Putra mahkota.” Kata Rose dengan sopan. “Bukan itu yang saya maksud.” Kata Baginda Raja Emosi. “Rose, ceritakanlah semuanya.” Kata Putra Mahkota lembut. “Putra Mahkota tahu nama saya.’ Kata Rose kaget. “Tentu, nyonya jendral

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 146

    SELAMAT MEMBACA SEMOGA MENIKMATINYA. "Jika kamu tidak becus juga membuka baju saya, nanti sesudah mandi, telapak tangan kamu saya rotan tiap telapak tiga kali, terserah kamu mau pillih yang mana?" Ancam putra mahkota. Rose dengan menahan malu dan wajah bersemu merah membantu putra mahkota membuka bajunya dan melihatnya utuh tanpa sehelai benang juga, di dalam hatinya dia menghibur dirinya. “Saya adalah budak, harus mengikuti perintah atasan, adakah kekuasaan saya menolaknya, lupakan malu, seorang budak sudah tidak ada malu lagi.” Batin Rose. dan dia mengerasi diri dan akan melakukan apapun yang diperintahkan dan dia tidak boleh malu. “Sekarang , kamu berdua turun dan layani saya, gosok seluruh badan saya tanpa kecuali. K

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 145

    Selamat membaca semoga senang dengan ceritanya Selesai perjamuan mereka pulang dengan masing masing membawa seorang budak, kecuali putra mahkota membawa dua kung kung. Mulai hari ini , Rose masuk ke istana sebagai kung kung Lie. Sampai diistana, sudah malam dan kung kung Lie dan kung kung Mu tidur di satu kamar disebalah kamar putra Mahkota. Kung kung Wei disuruh istirahat, jadi yang harus menemani putra mahkota adalah kung kung Lie. “Rapikan ranjang, saya mau tidur,” kata Putra Mahkota. “Ya, tuanku.” Jawab Rose. “Sini kamu, naik keatas ranjang , berbaring di s

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 144

    Selamat membaca"Hmmm, nanti setelah menjadi budak saya , akan selalu saya hukum berlutut kamu di samping saya, sampai kamu memohon ampun atau menangis, akan saya didik kamu menjadi budak yang tidak dapat berkata apapun." Kata putra mahkota dalam hati.Pertandingan di mulai , para budak laki laki disuruh berlarian secara acak di lapangan utama, biasa digunakan untuk menghukum para budak, hari ini para budak dan pelayan tidak bekerja pekerjaan rutin.Para budak dijadikan hewan buruan para bangsawan, mereka akan dipanah di tempat tempat yang tidak mematikan, anah panahnya pun , anak panah khusus yang tidak akan menimbulkan luka tembus, tapi mendatangkan luka memar.Para budak tidak boleh memakai baju lengkap, mereka hanya memakai celana pendek setengah lutut.

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 143

    Cuplikan cuplikan kejadian apalagi yang akan terlihat oleh Rose sekarang? Bagaimana jadinya ini, Lisa itu bukan seorang wanita feminim, dia itu dari kacil tidak suka melakukan semua kegiatan wanita, terutama memasak, menjahit, melukis dan menyulam, apa jadinya kalau putra mahkota menginginkan semua itu. Beberapa hari lagi Festival istimewa akan diadakan, dan Rose harus bersiap menjemput putra mahkota. Rose sudah mendapat kiriman baju baru untuk dikenakan waktu Festival. Tentu saja bukan baju untuk Tuan putri, tapi hanya baju murah untuk pakaian budak. Rose sudah dipermandikan secara rendaman air obat hangat untuk membuat badannya tercium wangi dan khusus malam ini, Rose direndam dalam air obat hangat didepan perkarangan tabib selama semalam, besok sebelum matahari te

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 142

    Persiapan apa saja yang akan dilakukan Rose untuk menjadi budak putra mahkota? Setelah sore, para budak wanita dengan lesu dan lemah, karena tidak makan dan minum digiring ke bilik mereka dan dikunci dari luar. "Sungguh enak budak baru itu, belum apa apa telah disayang oleh Jendral Lie. Tunggu sampai saya jadi budak kesayangan Baginda Raja, akan saya balas semuanya ini." Kata budak wanita yang tercantik sekarang di perkampungan ini. Dia beberapa hari yang lalu tidak dipilih oleh para bangsawan dan mereka dengan bercanda mengatakan;" Ah..., kamu tidak pantas menjadi budak kesayangan kami, lebih pantas kamu jadi budak Baginda Raja." Para Bangsawan tidak senang melihat kesombongannya, sehingga mengatakan itu dengan lucu, tapi berhubung budak ini besar diperkampungan ini dan belum pernah mendapat pendidikan formal tata krama , jadi dia tidak sadar di katain. Sekarang budak sombong inilah yang menguasai bilik budak ini dan makin sombong dan tidak t

  • Pria Tampan terdahsyat yang legendaris.   BAB 141

    "Apa? kamu budak tidak tahu diri mau belajar pengobatan tradisional." Pekik Jendral Lie dengan murka. ” Hmmm…, kamu mau jadi tabib , boleh, Hei, tabib Lie, ambil kan saya tumbuhan racun yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa setiap yang memakan menggerakkan badannya.” Perintah Jendral Lie lebih Lanjut. Tabib Lie tidak dapat menolak dan mengambilkan nya sehelai daun yang berwarna ungu dan memberikannya kepada Jendral Lie. “Makan ini.” Perintah Jendral Lie kepada Rose. Rose dengan patuh mengambilnya dan memakannya , dikunyah sampai habis dan dia hanya dapat terpekur merasakan sakit yang makin menjalar di seluruh tubuhnya, sampai menggigil dia menahan sakit itu. “Jangan kamu kasih penawarnya kepada dia, racun ini tidak

DMCA.com Protection Status