"Pangeran Cin Han, apa yang kamu katakan?" Tanya Jendral Shen.
"Paman, dari kecil paman paling sayang saya dan juga tidak pernah berbohong pada saya, katakan paman siapa saya?" Tanya pangeran.
"Kalian, keluar semua." Kata Raja pada semua dayang dan pengawalnya.
" Kamu mendengar dari siapa perkataan itu." Tanya Raja.
"Sejak kita mau keluar dari kerajaan, saya sudah mendengar desas desus, bahwa Ayahanda dan Ibunda mau mencari putra mahkota, jika ada putra mahkota lain , lalu saya siapa?" Tanya Pangeran Cin Han lagi.
"Apakah kamu tahu, putra mahkota sudah di takdirkan oleh takdirnya. Di kerajaan kita, biar putra Raja , kalau tidak ada tanda tertentu di badannya dia tidak dapat di nobatkan menjadi Raja." Kata Raja menerangkan.
"Kamu tetap anak saya, tapi ibumu bukan ratu, ibumu adalah adik kembar ratu, yang telah berbuat curang, dengan menukar kamu dengan putra mahkota."
"Tapi sayang, ibumu tidak tahu, bahwa di badan putra ma
Setelah pangeran pergi, Raja berkata kepada Jenderal Shen:"Kakak, kamu sudah mendengar tadi, bahwa pangeran dan Wen Pai akan bertanding 6 bulan lagi." "Jadi saya sarankan, biarkan Wen Pai belajar ilmu disini selama 6 bulan." "Saya tidak mau menerima penolakan kamu, jika kamu tidak akan memberikan ijin, saya akan menggunakan wewenang saya untuk minta tolong Baginda raja." "Baiklah, dia boleh belajar ilmu disini , tapi saya minta setiap malam , iya harus pulang ke kediaman saya." " Untuk itu, saya kasih ijin, tapi jika dia harus belajar malam atau pelajaran belum selesai, dia tidak kembali ke kediaman kamu." "Baiklah, saya mengerti, nanti tiap sore saya akan datang, kebetulan yang harus menjaga keamanan raja sekeluarga, adalah saya, jadi saya bisa sepanjang hari disini." " Baiklah, sudah di putuskan." "Raja, karena gurunya belum datang, bolehkah Wen Pai ikut kami pulang?" " Nanti, jika gurunya telah datang, saya ajak Wen
"Wen Pai, kamu sudah belajar banyak hari ini, saya ingin , kamu se tiap hari kemari untuk belajar." Kata pangeran Wei " berikan surat ini untuk jenderal, dia pasti mengijinkan kamu kemari setiap hari.""Iya, kakek, saya mau pulang sekarang, jenderal Shen sedang menunggu saya." Kata Wen Pai kecil kelelahan."Pergilah."Wen Pai tidak berani berjalan santai, karena itu dia berlari ke taman, dia takut jenderal menunggu nya lama.Ketika melihat jenderal Shen menunggu nya sambil menyabetkan rotan ke udara kosong, Wen Pai kecil tahu, jenderal telah menunggunya lama.Begitu sampai:"keluarkan kedua tanganmu, dijejelkan di depan mukamu."Wen Pai melakukan nya, rotan memukul kedua tangannya sebanyak 5 kali."Kenapa lama, kamu pergi main dulu ya, mau menyuruh saya menunggu mu."sambil memukul sambil mengomel."Ikut saya, kita mau ke kamar 2, hari ini kita coba kehebatan kamar itu."Jenderal, pangeran menitipkan surat." Kata Wen
Ketika tiduran di lantai tanah, Wen Pai teringat masa kecilnya, ketika pertama kali merasakan penderitaan di kamar rahasia ini.Setelah habis dihukum di kamar 2, Wen pai melihat badannya yang penuh memar, tapi karena sekarang, dia tidur telentang melihat langit yang hitam, sebentar lagi pasti akan turun salju.Melihat salju yang turun seputih kapas, Wen Pai kecil membayangkan hidup sengsaranya, mulai dari sekarang, dia mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya.Mengapa dia bisa lupa semua kejadian setelah dia sadar dari pingsannya?Karena kelelahan dan kesakitan dia tanpa sadar tertidur, dan terbangun setelah merasakan sakit yang menyengat di selangkangannya.Terlihatlah Jendral berdiri di depan menjulang tinggi, Jendral memang tinggi 1,8 meter ukuran disini.'Bangun, pecundang, budak pemalas, tolol, bego, cepat berdirinya, bukan begitu cara berdirinya, naikan kakimu keatas lalu jejekan tapak kakimu, usahaka
"Hai, bangun pemalas, kata Jendral sambil memainkan tali karet ditangan dan di arahkan ke pangkal paha Wen Pai, melihat itu , Wen pai merasa perih dan di susul dengan kesakitan yang luar biasa di sekitar daerah yang terkena tali karet itu."Jendral selalu bisa mencari alat untuk menyiksanya."Hayo bangun, " Hari ini sepanjang hari, kamu akan di dalam kamar 3, kelilingi kamar itu sampai nanti sore. Ini nasi kepalmu dan ini obat semutmu. Makan obatnya dulu baru nasimu." Kata Jendral sambil tersenyum licik.Melihat wajah Jendral, Wen Pai merinding, pasti Jendral ada merencanakan hal hal aneh.Sambil di masukannya obat semut itu, di kunyahnya sampai semua semut itu tertelan, baru dia mengunyah nasi kepalnya dan diketemukanlah telur semut dengan semut semut yang sangat liar didalam nasi kepal itu bersatu dg gumpalan beku gula."Saya ingin kamu mengisap gumpalan gula ini sampai meleleh semua, baru kamu boleh menelan semut mati itu." Makan nasi kepalnya m
Hari ke dua di lalui Wen Pai kecil di kediaman pangeran , malamnya dia tinggal di kamar rahasia sudah 3 malam dan semua kamar sudah dia alami, sekarang sedang hujan salju yang lebat dan dia baru di suruh tidur di ruang terbuka untuk merasakan hujan salju yang luar biasa dingin ini, setelah dia baru bangun dari air hangat rendaman, jadi tentu saja Wen Pai kecil makin berasa dingin.Ketika salju yang turun makin hebat dan Wen Pai kecil makin kedinginan dan hampir pingsan, dia melihat Jendral mendatanginya.."Hai, budak tolol, kemari, jangan bangun tapi berguling kemari.""Bagus, sekarang guling lagi ke ujung sana sampai batas salju lalu putar badanmu guling menuju kamar 1 , setelah itu guling ke mari , begitu kamu lakukan sampai kamar 4 dan terakhir sampai disini, mengerti? Jawab tolol.""Bangun dulu dari tidurmu."Baru Wen Pai kecil bangun menghadap Jendral, pahanya dipukul rotan."Setiap saya bertanya, kamu harus jawab, begitu kamu lupa menj
Begitu tersadar dari tidurnya, Wen Pai mendapati sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya dan tercium bau busuk dari sekitarnya. Wen Pai melihat di sekeliling, ternyata dia berada di sebuah lorong tempat menjual hewan untuk di makan, di sekitarnya banyak pengemis yang memakai pakaian compang camping sedang meminta sedekah di kedua pinggir jalan. Kira kira ada sepuluh orang, mereka semua tidak bebas, ada kakinya di rantai dengan tiang , ada yang tangannya di borgol satu sama lain, ada yang pinggangnya di rantai lalu di rantai itu di pasang beban. Ada yang lehernya di pasang lempeng besi yang membuat dia harus menggeleng gelengkan kepalanya se waktu waktu. Umur mereka beragam kira kira yang terkecil berumur tiga belas tahun dan yang tertua telah paruh baya sekitar empat puluh sampai lima puluh tahun. Sedangkan dia sendiri, Wen Pai melihat dirinya di depannya ada mangkuk besi kotor penuh dengan air busuk yang ia cium. Tangannya di borgol satu sa
Dengan malas dan terpaksa, Wen Pai menuju kotak kotak itu , melepas bajunya yang tipis, kotor dan bau itu, baru saja dia menaruh di gerobak, pemilik gerobak membuangnya ke genangan air yang kotor di bawah kolong gerobak di dekat kotoran kuda. "Baju yang kotor dan berbau itu jangan di taruh di gerobak, nanti kotak kotak itu bau." Kata pemilik gerobak itu, dia berani menghina dan mencemooh Wen Pai, karena mandor saja tidak menghargainya, dan sepertinya waktunya untuk tiga hari ini telah di beli oleh mandor itu. "Baiklah, saya serahkan pengemis ini ke kamu, tapi ingat dia tidak boleh cacat dan meninggal."Kata ketua pasrah. Siapa yang berani melawan mandor yang terkenal brutal dan tidak takut mati ini. Wen Pai memulai memindahkan kotak pertama dengan jalan perlahan lahan, karena dia harus menyesuaikan irama duri duri yang di dada, punggung dan pahanya itu. Wen Pai harus membiasakan irama duri itu dengan langkah langkahnya , kalau W
Baru sesaat , Wen Pai memejamkan mata sambil berdiri bersender di tembok pintu toko, cambuk kembali mendera dirinya. Ketika Wen Pai membuka mata terlihatlah mandor yang tersenyum puas dan ketua yang mengikutinya. "Siapa suruh kamu tidur disana, bukankah saya menyuruh jadi pengemis di gerobak gerobak itu." Kata mandor sambil melihat gerobak gerobak yang penuh dengan salju dan salju yang menderu itu. "Sana pergi, Ini Kamu dibeli obat oleh pejabat tadi untuk membuat kamu tidak kedinginan, Oh ya, baju kamu yang basah itu disuruh pakai selama kamu jadi pengemis." "Ini mangkuk pengemismu, menurut pejabat tadi yang menghampiri saya , setiap mengemis kamu harus mendapat hasil, jika tidak saya harus memukul kedua telapak tanganmu sebanyak , paling sedikit lima kali , kalau saya mau lebih juga boleh." "Jika kamu pukul telapak tangannya . bagaimana nanti dia mengangkat kotak kotak itu," "menurut pejabat itu dia tetep dapat mengangkatnya, tapi mungkin jad
"Besok, saya akan kirimkan pakaian untuk Selir Lie, kamu sekarang bisa memakai baju lebih indah dari Roseline." Kebahagiaan yang luar biasa dialami oleh Rose, apa yang Rose inginkan tercapai. Besok dia akan mendapat pakaian yang indah dari Baginda Raja langsung , menjadi selir kesayangan Putra Mahkota dan putus hubungan dengan keluarga Jendral Lie dan Roseline. Kehidupan Rose makin hari makin membaik dan pelan pelan Rose yang asli keluar dan menjadi kepribadian yang sabar tapi penuh percaya diri dan berwibawa. Dan sering menemani Baginda Raja , putra mahkota membuat syair di gazebo di taman kerajaan khusus untuk Baginda Raja. Kadang kadang dia memetik alat musik kuno untuk menghibur Baginda Raja dan Putra mahkota, sehingga membuat iri selir selir Baginda Raja dan sel
Selamat membaca dan menikmatinya. Saya bukan anggota keluarga Jendral Lie lagi dan saya mohon Baginda Raja memutuskan hubungan saya dengan mereka, jadikanlah saya budak setia putra mahkota saja yang sudah tidak ada hubungan lagi dengan mereka terutama Roseline, jika sampai nyonya Jendral Liu dan Selir Chu ingin mempersulit saya, saya mohon keadilan dari Baginda Raja., Mohon Rose. Putra Mahkota kaget dengan permintaan Rose. Apakah Baginda Raja akan marah karena kelancangan Rose atau mengabulkannya? “Ha… ha… ha… , sifat kamu juga sama dengan bibi kamu, jika dia sudah marah, apapun dia tidak takut, sayang dia terkena penyakit, sehingga terlambat mengobatinya. Baiklah saya kaburkan, kamu akan diangkat menjadi selir kesayangan putra mahkota, jika kamu bisa melahirkan anak
SELAMAT MEMBACA “Mari masuk ke ruangan santai.” kata Baginda raja . Mereka masuk keruangan santai Baginda Raja, dimana ada kursi yang ditengahnya ada tempat menaruh makanan. Baginda Raja duduk dan menyuruh Putra Mahkota duduk di sampingnya. “Ceritakan siapa kamu?” tanya Baginda Raja lebih lanjut. “Hamba adalah budak Putra mahkota.” Kata Rose dengan sopan. “Bukan itu yang saya maksud.” Kata Baginda Raja Emosi. “Rose, ceritakanlah semuanya.” Kata Putra Mahkota lembut. “Putra Mahkota tahu nama saya.’ Kata Rose kaget. “Tentu, nyonya jendral
SELAMAT MEMBACA SEMOGA MENIKMATINYA. "Jika kamu tidak becus juga membuka baju saya, nanti sesudah mandi, telapak tangan kamu saya rotan tiap telapak tiga kali, terserah kamu mau pillih yang mana?" Ancam putra mahkota. Rose dengan menahan malu dan wajah bersemu merah membantu putra mahkota membuka bajunya dan melihatnya utuh tanpa sehelai benang juga, di dalam hatinya dia menghibur dirinya. “Saya adalah budak, harus mengikuti perintah atasan, adakah kekuasaan saya menolaknya, lupakan malu, seorang budak sudah tidak ada malu lagi.” Batin Rose. dan dia mengerasi diri dan akan melakukan apapun yang diperintahkan dan dia tidak boleh malu. “Sekarang , kamu berdua turun dan layani saya, gosok seluruh badan saya tanpa kecuali. K
Selamat membaca semoga senang dengan ceritanya Selesai perjamuan mereka pulang dengan masing masing membawa seorang budak, kecuali putra mahkota membawa dua kung kung. Mulai hari ini , Rose masuk ke istana sebagai kung kung Lie. Sampai diistana, sudah malam dan kung kung Lie dan kung kung Mu tidur di satu kamar disebalah kamar putra Mahkota. Kung kung Wei disuruh istirahat, jadi yang harus menemani putra mahkota adalah kung kung Lie. “Rapikan ranjang, saya mau tidur,” kata Putra Mahkota. “Ya, tuanku.” Jawab Rose. “Sini kamu, naik keatas ranjang , berbaring di s
Selamat membaca"Hmmm, nanti setelah menjadi budak saya , akan selalu saya hukum berlutut kamu di samping saya, sampai kamu memohon ampun atau menangis, akan saya didik kamu menjadi budak yang tidak dapat berkata apapun." Kata putra mahkota dalam hati.Pertandingan di mulai , para budak laki laki disuruh berlarian secara acak di lapangan utama, biasa digunakan untuk menghukum para budak, hari ini para budak dan pelayan tidak bekerja pekerjaan rutin.Para budak dijadikan hewan buruan para bangsawan, mereka akan dipanah di tempat tempat yang tidak mematikan, anah panahnya pun , anak panah khusus yang tidak akan menimbulkan luka tembus, tapi mendatangkan luka memar.Para budak tidak boleh memakai baju lengkap, mereka hanya memakai celana pendek setengah lutut.
Cuplikan cuplikan kejadian apalagi yang akan terlihat oleh Rose sekarang? Bagaimana jadinya ini, Lisa itu bukan seorang wanita feminim, dia itu dari kacil tidak suka melakukan semua kegiatan wanita, terutama memasak, menjahit, melukis dan menyulam, apa jadinya kalau putra mahkota menginginkan semua itu. Beberapa hari lagi Festival istimewa akan diadakan, dan Rose harus bersiap menjemput putra mahkota. Rose sudah mendapat kiriman baju baru untuk dikenakan waktu Festival. Tentu saja bukan baju untuk Tuan putri, tapi hanya baju murah untuk pakaian budak. Rose sudah dipermandikan secara rendaman air obat hangat untuk membuat badannya tercium wangi dan khusus malam ini, Rose direndam dalam air obat hangat didepan perkarangan tabib selama semalam, besok sebelum matahari te
Persiapan apa saja yang akan dilakukan Rose untuk menjadi budak putra mahkota? Setelah sore, para budak wanita dengan lesu dan lemah, karena tidak makan dan minum digiring ke bilik mereka dan dikunci dari luar. "Sungguh enak budak baru itu, belum apa apa telah disayang oleh Jendral Lie. Tunggu sampai saya jadi budak kesayangan Baginda Raja, akan saya balas semuanya ini." Kata budak wanita yang tercantik sekarang di perkampungan ini. Dia beberapa hari yang lalu tidak dipilih oleh para bangsawan dan mereka dengan bercanda mengatakan;" Ah..., kamu tidak pantas menjadi budak kesayangan kami, lebih pantas kamu jadi budak Baginda Raja." Para Bangsawan tidak senang melihat kesombongannya, sehingga mengatakan itu dengan lucu, tapi berhubung budak ini besar diperkampungan ini dan belum pernah mendapat pendidikan formal tata krama , jadi dia tidak sadar di katain. Sekarang budak sombong inilah yang menguasai bilik budak ini dan makin sombong dan tidak t
"Apa? kamu budak tidak tahu diri mau belajar pengobatan tradisional." Pekik Jendral Lie dengan murka. ” Hmmm…, kamu mau jadi tabib , boleh, Hei, tabib Lie, ambil kan saya tumbuhan racun yang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa setiap yang memakan menggerakkan badannya.” Perintah Jendral Lie lebih Lanjut. Tabib Lie tidak dapat menolak dan mengambilkan nya sehelai daun yang berwarna ungu dan memberikannya kepada Jendral Lie. “Makan ini.” Perintah Jendral Lie kepada Rose. Rose dengan patuh mengambilnya dan memakannya , dikunyah sampai habis dan dia hanya dapat terpekur merasakan sakit yang makin menjalar di seluruh tubuhnya, sampai menggigil dia menahan sakit itu. “Jangan kamu kasih penawarnya kepada dia, racun ini tidak