Share

BAB 82

Kembali pengawal mencambuknya dan Wen Pai kecil menjerit dengan penuh kesakitan.

"Pukul terus, jangan berhenti . jika badannya tidak terluka dan keluar darah jangan berhenti, toh selama ada kacanya , apapun yang kita lakukan tidak akan membuat dia meninggal, Dia harus membayar dengan kesakitan karena berani membuat mati hewan peliharaanku, Ular yang saya pelihara dari kecil."

Setiap selesai cambuk menyentuhnya pasti badan Wen Pai bergetar dan menjerit dengan kencangnya.

"Hayo, budak, minta ampun, nanti saya bebaskan kamu, turunkan dia." Kata Pangeran sambil mendatanginya.

"Ambil kan garam kasar, baurkan ke seluruh badannya terutama yang tidak terlihat ada lukanya, saya ingin melihat kesengsaraannya."

Para pengawal bergidik mendengar hukuman yang akan di berikan kepada Wen Pai, selama ini justru kulit yang tidak terluka itu ADALAH luka yang paling dalam dan itu diperlihatkan dari kaca kaca sekeliling ruangan ini.

Didalam kaca, badan Wen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status