Share

BAB 83

Merasakan cambuk memukulnya, Wen Pai tersadar dari meditasinya dan merasakan sedih, karena melupakan penderitaan Wen Pai kecil, iya mengapa dia melupakannya.

"Bangun, perlihatkan mangkuk sedekahmu, " Kata ketua.

Wen Pai memberikan mangkuk kosongnya dan di simpan oleh ketua dan terlihat sebilah rotan di tangannya, tanpa di suruh, Wen Pai manjuluekan tangannya siap di hukum, lima kali pukulan rotan membuat tangan Wen Pai biru ke merah merahan.

Setelah melihat toko sudah di buka, tanpa menunggu mandor Wen Pai membuka gerobak satu lagi dan mulai memindahkan kotaknya dengan menahan rasa sakit di kedua tangannya , dada, punggung dan pahanya.

Melihat kerja Wen Pai agak cepat, mandor berulah lagi, tiba tiba keisengannya keluar setelah mandor selesai makan siang , melihat Wen Pai berjalan ke gerobak, iseng iseng di cambuklah punggung khususnya duri di lempeng, sambil merasakan sakit Wen Pai tetap berjalan menuju gerobak ke dua untuk mengambil kotak terakhir da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status