All Chapters of Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya: Chapter 181 - Chapter 190

241 Chapters

181. Bram Sedang Kasmaran

Bram baru saja tiba di rumahnya untuk mengambil handphone. Dilihatnya ada panggilan masuk dari Direktur Eliza dengan durasi obrolan selama 10 menit."Toro, cek CCTV siapa yang masuk ke ruanganku tadi." Perintah Bram pada anak buahnya dengan nada suara yang sedikit panik."Aku yang mengangkat telepon tadi, Opa... Kalau nggak salah namanya Direktur Eliza." Kata Rana yang baru saja sampai di depan pintu ruangan Bram.Bram melihat Rana. Dia tidak menyangka Rana sudah berani menjawab panggilan telepon di handphonenya. Bram akhirnya mulai curiga dan ingin bertanya pada Rana untuk memastikan ingatan Rana yang sudah pulih kembali atau belum."Oh ternyata cucu Opa yang menjawab telepon tadi... Apa yang di katakan oleh Direktur Eliza, sayang...??" Tanya Bram.Rana menceritakan semuanya pada Bram, lalu lanjut berkata, "Tapi Opa, Direktur wanita itu seperti kebingungan saat aku bersuara.""Apakah... Direktur Eliza cemburu karena yang mengangkat telepon
Read more

182. Wanita Cantik Yang Sangat Polos

Sebelum menemui Bram, Lenia selalu mematikan notivikasi handphonenya. Agar tidak ketahuan oleh Bram.Lenia lalu masuk ke dalam mobil bersama dengan Bram. Lenia merasa ingin tertawa karena saat ini, Bram sangat ngebucin Lenia. Sedangkan Lenia merasa ini adalah kesempatan yang tepat baginya untuk memulai apa yang sudah dia rencanakan selama ini."Kenapa Direktur Eliza hanya diam saja? Apakah Direktur Eliza masih marah soal wanita yang mengangkat telepon tadi?" Tanya Bram pada Lenia.Lenia merasa ini adalah hal yang lucu ketika Bram berfikir bahwa dia sudah menyukai Bram."Siapa wanita itu?? Apakah dia tinggal di rumahmu??" Tanya Lenia."Hahaha... Apakah kamu cemburu?? Dia adalah cucuku, Rana." Jawab Bram."Aku tidak percaya, bolehkah aku menemui dia?? Aku ingin memastikan, dia adalah gadis yang masih kecil atau bukan." Kata Lenia."Apa makud Direktur Eliza mengatakan seperti itu?? Apakah Direktur Eliza mempunyai anak sebelumnya?" Gumam
Read more

183 Emosi Yang Membludak

Sepanjang jalan, Bram dan Lenia sudah mengobrol panjang lebar. Dan kini mereka baru saja sampai di restoran. Sedangkan teman teman Reyhan saat ini sedang memblokir semua video Bernand yang beredar di media sosial. "Gimana Haikal, udah selesay apa belum??" Tanya Vino. "Sudah Tuan Vino, tapi penonton terus membagikan Video yang masih ada. Jadi dalam sejam kita hanya bisa memblokir 300 Video yang beredar, dan dalam sejam juga orang bisa membagikan 200 sampai 250 Video." Jelas Haikal. "Jadi gimana baiknya??" Tanya Vino. "Gimana kalau kita blokir langsung dengan menggunakan kode Video...??" Jelas Reno. "Oh iya, benar apa yang di katakan Reno. Kenapa dari tadi kamu gak bilang Ren... Huuuhhhh!!! Memperlambat saja." Kata Adi sambil mengacak acak rambut Reno. "Iya Bro Adi, kan aku juga baru ingat sekarang. Gimana sih?" Jawab Reno. Haikal akhirnya melaksanakan apa yang di katakan oleh Reno, di bantu oleh Edo. Sedangkan Reyhan sedang memantau akr
Read more

184. Orang Terkaya Kini Di Landa Susah

Saras hanya diam dan mencoba untuk mengerti. Namun Saras berencana untuk mencaritahu apa penyebab membuat Ibu tirinya itu terlihat kesal saat melihat layar handphone. Karena Saras tahu, yang dapat merubah mood Ibu tirinya itu hanyalah ayahnya."Mami mau mandi dulu. Soalnya Mami mau ke Toko Roti V&R. Apakah kamu mau ikut??" Tanya Pevita pada Saras."Tidak Mi, Mami saja. Aku harus membuat lamaran pekerjaan untuk melamar di perusahaan Eliza." Jawab Saras."Perusahaan Eliza?? Maksud kamu, perusahaan keluarga Levrawnch Britama??" Tanya Pevita untuk memastikan."Iya. Benar Mi... Aku akan melamar disitu. Tujuanku, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi selama ini di perusahaan itu." Kata Saras.Pevita tahu, bahwa Saras melakukan itu, karena keluarga Levrawnch Britama selama ini sudah membantu ayahnya."Saras, ada hal yang belum di katakan Papimu untukmu, tentang keluarga Levrawnch Britama dan juga tentang perusahaan Eliza." Kata Pevita
Read more

185. Ternyata Reyhan Masih Hidup

Reyhan melanjutkan mengirim pesan ke Rama. "Rama ini aku, Tuan Levrawnch Britama. kamu akan aku tugaskan menjadi Direktur Restoran RLB. Cari satu karyawan juga untuk memantau keseluruhan yang terjadi di restoran itu. Baik dari karyawan lainnya maupun keadaan di restoran RLB."Rama yang membaca pesan dari nomor baru itu merasa gemetar karena harus menjadi Direktur restoran RLB. Dia tidak menyangka bahwa Tuan Levrawnch Britama harus menunjuknya untuk menjadi Pemimpin."Wah gimana ini?? Sebelumnya aku tidak pernah memimpin. Apakah aku mampu?? Aku merasa seluruh tulangku melemas." Kata Rama pelan. Dan tiba tiba dia mendapatkan pesan susulan dari Reyhan, "Pak Gandi akan mengajarkanmu dan juga yang lainnya di kediaman Jayen mulai hari senin".Membaca pesan kedua dari Reyhan, Gandi mulai redah dari gugupnya yang begitu kencang. Dia akhirnya membalas pesan dari Reyhan. "Siap Tuan Levrawnch Britama. Saya akan mengundang Alia, teman dari istri saya untuk mengikuti saya se
Read more

186. Rencana

Hari ini di awali dengan pagi yang begitu cerah. Reyhan yang masih di ruangan kerjanya saat ini tengah sibuk mengirimkan pesan ke orang orang yang dia percaya. Setelah semuanya selesai, Reyhan menelpon kakaknya untuk menyempatkan waktu luang bertemu dengannya di Kota Naung.Lenia langsung mengganti pakaian yang biasa di pakai oleh Nona Levrawnch Britama dan menuju ke Kota Naung di antar oleh supir pribadinya.Dengan perjalanan yang panjang dan melelahkan, Lenia justru tidak merasa capek ataupun bosan. Dia mengingat bahwa sebelumnya dia pernah ke daerah itu bersama pemuda yang menghiburnya malam itu."Di mana pemuda lucu itu??" Gumam Lenia pelan sambil tertawa kecil."Nona Levrawnch, kita sudah sampai." Kata supir Lenia.Lenia langsung turun dari mobilnya. Dia menghirup udara segar dan melihat pemandangan yang di hiasi berbagai macam bunga bunga yang berwarna warni.Gebriella langsung menjemputnya. "Kak Lenia... Lama tak jumpa." Kata Gebriell
Read more

187. Kunjungan Bernand Di Perusahaan Eliza

Lenia dan Ali sedang asik bermain. Tak lama kemudian, suara dari handphone Lenia berdering. Dia melihat ke layar handphonenya dan ternyata ada panggilan dari Gandi.Lenia : "Hallo!!"Gandi : "Direktur Eliza, Bernand datang ke perusahaan. Saat ini dia sedang berteriak di depan perusahaan sambil berkata, kalau Direktur Eliza adalah Nona Levrawnch Britama. Semua orang kantor merasa kebingungan dan bertanya tanya pada saya. Disini juga ada banyak kameramen. Apa yang harus saya lakukan Direktur Eliza???"Gandi merasa kebingungan. Dia bisa saja menyuruh para satpam untuk menangkap dan menghusir Bernand dari perusahaan itu. Namun Gandi masih menghormati Bernand sebagai suami dari Nona Levrawnch Britama.Lenia : "Panggil semua satpam dan husir lelaki itu dari perusahaan kita. Dia bukan suamiku lagi."Mendengar ucapan Lenia yang sedang mengobrol melalui handphone, Nyonya Levrawnch langsung mendekati Lenia dan bertanya, "Apakah itu Bernand?""Iya Mi..
Read more

188. Lenia Palsu

Bernand akhirnya di bawah oleh anak buah Bram ke kediaman Bram. Sementara Gandi yang melihat aksi Bram dan anak buahnya, langsung menelpon Lenia.Lenia : "Hallo, Gan. Gimana??"Gandi : "Gawat, Direktur Eliza. Bernand di bawah oleh Bram dan anak buahnya. Aku takut, mereka akan bertanya tanya soal keluarga Levrawnch Britama."Lenia terkejut. Dia takut semua rahasianya akan di bongkar oleh Bernand pada Bram.Lenia : "Cepat, cepat carikan aku topeng palsu, atau cari orang yang mirip denganku. Oh iya, kamu suruh satu orang untuk membuat makam Tuan Levrawnch Britama dengan makam palsu." Gandi : "Baik Direktur Eliza."Setelah obrolan terputus, Gandi meminta Rii untuk membuat makam palsu. Sedangkan dia sediri mencari orang yang wajahnya sedikit mirip dengan Lenia.Tidak lama kemudian, Gandi menemukan orang yang mirip dengan Lenia. Gandi menyuruh Naura untuk memake up orang itu.Meski Naura merasa heran dengan perintah Gandi, namu
Read more

189. Menyayangi Rana Melebihi Dari Anaknya

Bernand terhipnotis dengan suara Rana. Dia berfikir bahwa suara Rana benar adalah suara anaknya, Yulia. "Dimana anakku??" Teriak Bernand pada Toro dan lainnya sehingga terdengar oleh Bram yang sedang duduk di kursi goyangnya. Bram yang mendengar suara Bernand baru tersadar kembali kalau Rana memang adalah anak Bernand dan juga Lenia. Sedangkan Yulia yang mendengar teriakan Bernand itu, tiba tiba merasa sakit dan pening di kepalanya. "Aduh, ada apa denganku?? Kenapa kepalaku sangat sakit seperti ini saat mendengar suara bapak bapak itu??" Kata Rana dengan wajahnya yang mengkerut akibat menahan sakit sambil memegang kepalanya sampai terjongkok. Bram yang melihat reaksi Rana, langsung berlari menghampiri Rana. Ranapun pingsan dan terjatuh di lantai. "Panggil dokter, panggil sekarang. Cepat!!" Teriak Bram sambil memegang Rana. "Cucuku, ada apa denganmu?? Apa yang kamu rasakan??" Tanya Bram dengan panik. Melihat Bram begitu
Read more

190. Bos Wanita Kami

Mendengar Ayahnya cuma diam saja, Marsyalindapun mematikan teleponnya. "Ada apa dengan Papi? Apa Papi sedang ada masaalah??" Gumam Marsyalinda dalam hati. Lalu mencoba untuk mengirim pesan singkat pada Boby. "Apa Papi sedang ada masaalah di sana??" Boby, "Tidak ada Nona Marsya. Pak Bram hanya merasa sedikit panik saja karena Rana tiba tiba pingsan." Membaca jawaban pesan dari Boby, Marsyalinda merasa heran. Marsya akhirnya menanyakan semua yang terjadi di rumah, dan juga tentang keadaan keluarga Levrawnch Britama saat ini. Boby menceritakan semuanya kepada Marsyalinda tentang apa yang di tanyakan Marsyalinda padanya. "Apakah benar Papi sudah menyayangi Rana sebagai cucunya sendiri?? Dan buat apa aku menyiapkan semuanya selama ini, kalau ternyata keluarga Levrawnch Britama saja sudah menjadi gembel di jalanan?? Apa untungnya untukku jika aku melanjutkan semua yang aku rencanakan selama ini?" Gumam Marsyalinda pelan pada dirinya sendiri.
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
25
DMCA.com Protection Status