All Chapters of Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya: Chapter 151 - Chapter 160

241 Chapters

151. Menikah

Reyhan mendekati Gebriella dan memeluk Gebriella dari belakang. Disandarkan tubuhnya hingga ke belakang Gebriella. Diapun menggesek-gesekkan senjata tumpulnya yang saat ini sudah berdiri tegak bak kerasnya besi di bokong Gebriella yang hanya menggunakan dress pendek dan tipis. Kedua tangannyapun ia gesekkan berkali kali ke pegunungan Gebriella, hingga Gebriella mendesah pelan, "Aaahhhhh..." Mendengar desahan Gebriella, Reyhan ingin mencoba lebih dari itu. Tangannya bukan hanya di gesekkan, namun dia meramas ramas pelan bukit Gebriella, sambil mencium pundak Gebriella hingga ke leher dan Reyhanpun berbisik di telinga Gebriella, "Sayaaannnggg... Aku ingin begitu sekarang..." Mendengar ucapan Reyhan, Gebriella langsung bangun dari tidurnya. Dia mencubit pipi Reyhan yang terlihat sedikit kecewa dan berkata, "Heeeeeeyyyy... Sayaaannng... Kita belum menikah loh... Dan aku akan melakukan itu di saat malam pertama kita". "Kalau begitu, ayo... Kita akan menikah sekara
Read more

152. Tiba Tiba Marsyalinda Datang

Tiba tiba Marsyalinda yang di duga telah meninggal, hadir di tengah tengah acara pernikahan itu."Hahaha... Hahaha... Luar biasa kamu Tuan Levrawnch!!! Saya yang menyelamatkan anda, anda malah menikah dengan dia yang merebut anda dari aku." Kata Marsyalinda dengan nada sedikit keras hingga terdengar oleh semua orang sambil tertawa dan menepuk tangan berjalan ke arah Reyhan."Kok wanita ini masih hidup???" Kata Adi."Gimana caranya dia bisa hidup?? Apa yang muncul di hadapan kita sekarang ini adalah Syetan???""Sayang, kok Marsyalinda masih hidup??" Tanya Bernand pada Lenia."Aku juga nggak tahu sayang... Kenapa dia masih hidup." Jawab Lenia dengan pandangan yang masih tertuju pada Marsyalinda.Semua orang yang hadir di acara pernikahan itu sangat kaget melihat kemunculan Marsyalinda. Marsyalinda berfikir bahwa Reyhan dan Gebriella belum mengikrarkan janji suci di depan penghulu. Hingga akhirnya, secepatnya dia berlari mendekati Reyhan.
Read more

153. Acting Marsyalinda

Baru saja Gebriella akan mengambil pisau itu dari dalam tas Marsyalinda, Marsyalinda sudah menangis histeri duluan bak orang yang telah di pukul. "Marsya... Sebelumnya terimakasih banyak karena kamu sudah membantu menyelamatkan aku dari kejadian itu. Aku jug tidak ada niat untuk menyakiti kamu. Tapi jujur saja, aku tidak bisa menikah denganmu, karena aku sudah menikah dengan Gebriella." Jelas Reyhan, sedikit menjauh dari Marsyalinda dan memegang tangan Gebriella sambil menatap dalam wajah Gebriella. Mendengar ucapan Reyhan, Marsyalinda merasa sangat emosi. Namun dia mencoba untuk menahannya dan mencoba beracting di depan Reyhan, demi mendapatkan hati Reyhan. Melihat semua orang yang begitu simpati padanya, Marsyalindapun berpura pura menangis dan berkata, "Rey... Maafkan aku telah menggangu pernikahan kalian. Aku pikir, kamu belum menikah. Kalau begitu, aku pergi dulu. Entah di mana kaki ini berpijak, aku akan berusaha untuk tidak menganggumu dan istrimu lagi
Read more

154. Malam Pertama Terganggu

Semua stasiun televisi menyiarkan pernikahan Reyhan dan juga Gebriella. Mereka juga baru mengetahui bahwa, ternyata selama ini Marsyalinda masih hidup. "Tuan Levrawnch ternyata sangat tampan yah bu'..." "Ho'oh. Kalau saja anakku kaya, aku akan menikahkan dengannya. Hahah..." "Aaahhh... Ibu' mah menghayalnya sangat kejauhan. Eeehhhh... Bukannya itu anak dari perusahaan Grup Bravista??" "Yang mana bu'?? Bukannya dia sudah mati??" "Nah itu dia... Kok dia muncul lagi di pernikahan Tuan Levrawnch Britama??" "Eh, coba dengar kelanjutannya bu'. Tuh, wanita itu sedang menceritakan kejadian 6 bulan yang lalu." "Wah... Ibu' ternyata update banget yah..." Kata para Ibu' Ibu' yang sedang menonton berita di TV tentang pernikahan Tuan Reyhan Levrawnch Britama bersama Gebriella Oscandra. Saat ini, wajah Reyhan juga sudah di ekspos ke umum. Sehingga semuanya sudah mengetahui wajah Reyhan yang sebenarnya. Saat ini, Reyhan, Marsy
Read more

155. Obat Mengandung Racun Untuk Gebriella

Di meja makan, Marsyalinda mendekatkan kursinya demgan kursi makan Reyhan. "Reyyy... Hari ini aku meminta ijin padamu untuk keluar. Aku akan mencari pekerjaan di luar, agar tidak bosan di sini terus. Kamu jangan nakal yah..." Kata Marsyalinda manjah pada Reyhan. Sementara Gebriella mulai emosi melihat sifat Marsyalinda sejak dari pertama mereka berkumpul di meja makan itu. Reyhan memegang tangan Gebriella sambil melihat Gebriella sambil memberikan isyarat, jangan terpancing. Selesay makan, Gebriella dan Marsyalinda sama sama mengambilkan gelas yang berisi air minum untuk Reyhan. Namun, Reyhan memilih untuk mengambil gelas yang di berikan Gebriella untuknya, dan mengabaikan gelas air minum pemberian Marsyalinda. "Baiklah... Tidak apa apa. Yang penting kamu sehat. Kalau begitu aku pergi sekarang dulu yah..." Kata Marsyalinda sambil mengelap mulutnya dengan menggunakan tissu. "Iya Marsya..." Jawab Reyhan. "Ah, sudah... Jangan bilang hati
Read more

156. Pelan Pelan.. Sakit..

Marsyalinda pergi ke tempat diskotik. Dia merasa dunia ini tidaklah adil baginya. Botol per botol minuman yang di berikan oleh resepsionist untuknyapun habis di minum olehnya. Namun, Marsyalinda masih saja terus memesan minuman. Tiba tiba ada seorang lelaki memandang Marsyalinda dari kejauhan. Dia mendekati Marsyalinda dengan memegang 1 botol minuman dan mencoba menyapa Marsyalinda, "Hallo sayang... Kenapa kamu mabuk berat seperti ini??" Kata lelaki itu pada Marsyalinda. "Marsyalinda mengangkat wajahnya dan melihat Yudha dengan mata yang mulai sayup akibat terlalu mabuk, "Siapa kamu??" "Aku Yudha, dan... Namamu siapa??" Tanya Yudha balik sambil mendekatkan mulutnya ke telinga Marsyalinda. "Aku Marsya. Marrrrsyaaaaalinnnda... Eh, kenapa... Mukamu, seperti... Dia... Hah??" Tanya Marsyalinda dengan suara terbata bata sambil memegang wajah Yudha. "Seperti dia?? Dia siapa?? Haha... Sepertinya kamu membutuhkan teman curhat. Gimana kalau kita curhatn
Read more

157. 6 Tahun Kemudian

6 TAHUN KEMUDIAN Keluarga Levrawnch Britama menjalankan hari hari mereka dengan merasa sangat bahagia tanpa ada  halangan ataupun tantangan. Waktu Reyhan dan Gebriella balik dari Negara Elmirats pada 6 tahun yang lalu, mereka tidak bertemu lagi dengan Marsyalinda. Hingga saat ini dia pergi dan tak pernah kembali. "Bibi', Kak Yulia sudah berangkat ke sekolah??" Tanya Lenia. "Sudah Nyonya, Kak Yulia sudah berangkat sejak 30 menit yang lalu. Tapi Adek Ali susah banget untuk di bangunin Nyonya." Jelas Bibi' pada Lenia. "Biar nanti aku bangunin saja Bi'..." Kata Lenia pada Bibi' yang bekerja sebagai babby sitter Yulia dan Ali. Yulia adalah anak Lenia dan Bernand. Dia sudah berusia 6 tahun, dan saat ini sudah sekolah di SD kelas 1. Yulia sangat berbeda dengan Ali. Jika Yulia anak yang sangat rajin, Ali anak yang sangat suka mengejek dan membangkang. Ali adalah anak Reyhan dan Gebriella. Saat ini dia sedang sekolah di TK International. D
Read more

158. Yulia Hilang

Chriss bergegas menemui Gandi. Sedangkan Bernand memantau perusahaan CRB di Negara Guardan. Pulang sekolah, Yulia menunggu supir jemputannya di depan gerbang sekolah. Dia sama seperti ibunya yang memakai masker dan juga kacamata saat keluar rumah. Diam diam ada yang melihat gerak gerik Yulia dan memotret Yulia dari kejauhan untuk di laporkan pada Bos mereka. Tiba tiba, anak kakak kelasnya yang bernama Lando bertanya padanya. "Yulia, apakah kamu ada jemputan??" "Aku sedang menunggu supirku kak. Supirku tahu kalau kita akan pulang jam 12." Jawab Yulia. Lando melihat jam di tangannya dan berkata, "Tapi sekarang baru jam 11. Gimana kalau aku antar kamu saja bersama supirku. Tapi kamu taukan jalan pulang kerumahmu?" Yulia masih ragu akan menjawah apa. Sebab, alamat rumah keluarga Levrawnch Britama sangat di rahasiakan. Namun Lando terus berkata akan mengatakan Yulia, hingga akhirnya Yuliapun setuju dengan ajakan Lando. Mereka 
Read more

159. Bertemu Dalam Keadaan Sakit

[Pemirsa, kembali lagi bersama saya Ariska, yang akan membawakan berita terheboh, terdahsyat dan terkini. Direktur restoran RLB, saat ini terluka parah dan sedang di bawah di Rumah Sakit The L Medika. Kabarnya, mobil dengan plat nomor 7493N yang di bawah Direktur Restoran Ternama yaitu Restoran RLB, bertabrakan dengan truk yang berlawanan arah dengannya.] Vera, Ririn, dan juga Sisi, bersama orang tua Vera dan Ririn, saat ini sedang berkumpul di Toko Roti. Mereka kaget dengan berita yang baru saja di kabarkan melalui siaran TV itu. Vera langsung menelpon Pevita berkali kali. Namun nomor teleponnya tidak aktif. Sedangkan Ririn menelpon suaminya Rama, yang saat ini sedang bekerja. Rama : "Hallo sayang..." Ririn : "Cepat pulang sekarang. Jayen mengalami kecelakaan." Rama : "Apa??? Di mana?? Aku jemput kamu sekarang yah..." (Tut. Tut. Tut) "Hmmppp... Setiap kali nelpon, pasti seperti ini. Belum selesay bicara, teleponnya langsung di matikan
Read more

160. Anakku??

Saras bersandar di dinding. Dia bukanlah type anak yang cengeng setelah ibunya meninggal. Keputus asaannya membuat pikirannya buntuh. Di ambillah handphonenya, seolah ingin menelpon sang mendiang ibu. "Kumohon Mami... Jagalah Papi ketika ku tak mampu menjaganya. Sebab kau tahu Mi..?? Harta terbesar peninggalanmu adalah Papi yang hebat. Kuyakin Papi kuat melewati ini semua demi aku. Dan demi motivasimu di surga." Melihat Saras sesedih itu, Pevita mendektinya dan memeluknya. "Nak... Ada aku Nak... Memang tidak sebaik Ibumu. Tapi aku akan berusaha untuk selalu menjagamu." Kata Pevita pada Saras. "Nak...?? Masa' anak Pevita udah sebesar galon?? Kalo adik gak mungkinkan?? Sedangkan Pevita adalah anak tunggal. Ah sudahlah. Bukan urusanku." Ucap Adi dalam hati sambil melihat kearah Saras dan juga Pevita. Tiba tiba dokter keluar dari kamar pasien darurat yang baru masuk. Semuanya langsung mendekati dokter dan menunggu penjelasan dari doker tentang Jayen. "Tua
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
DMCA.com Protection Status