Semua Bab Rahasia Di Balik Lelaki Miskin Adalah Lelaki Kaya: Bab 141 - Bab 150

241 Bab

141. Tentang Restoran RLB

Baru saja sampai di pintu utama, Gebriella sudah mengejar Reyhan dan berkata, "Rey... Aku akan ikut bersamamu". Langkah Reyhan terhenti seketika di depan pintu. Dia membalikkan tubuhnya ke arah Gebriella dan berkata pelan, "Sayang... Bukannya aku tidak ingin kamu ikut, tapi aku khawatir jika akan terjadi sesuatu hal padamu nanti. Juga... Orang tuamu pasti tidak akan mengijinkanmu untuk ikut denganku". Gebriella melangkah pelan mendekati Reyhan, "Sayang... Jika aku ikhlas memberikanmu satu ginjalku, bahkan akupun akan ikhlas tanpa ke dua ginjalku demi kamu". Kata Gebriella membuat Neta, Elena dan kedua adiknya merasa sedih mendengar ucapan Gebriella. "Sayang... Aku sungguh mencintaimu dan menyayangimu... Aku juga tidak tahu cara menolak kemauanmu. Jika kamu tetap ingin ikut bersamaku, aku janji akan mengorbankan jantungku untuk mereka. Tapi tidak dengan hatiku, sebab hatiku seutuhnya milikmu.." Kata Reyhan sambil menyandarkan jidatnya di jidat Gebriella.
Baca selengkapnya

142. Pak Kimin

Pagi ini seorang bapak tua usia 55 tahun, melamar kerja sebagai cleaning service di Perusahaan Grup Bravista. Bapak tua itu berpakaian rapi dengan baju jaman dulu tahun lima puluhan. Dia berkumis dan berjenggot lebat, berambut putih sebagian dan menggunakan kacamata baca. "Selamat pagi..." Kata bapak tua itu sambil membawa berkas lamarannya yang di isi di dalam kantong plastik. "Pagi. Mau cari siapa pak???" Tanya seorang satpam yang bertugas di depan perusahaan grup Bravista. "Saya mendapatkan informasi lowongan pekerjaan di perusahaan ini. Katanya disini ada lowongan pekerjaan sebagai CS. Saya tidak mengerti kepanjangan dari CS itu apa pak. Tapi karena saya sangat butuh pekerjaan, makanya saya langsung kesini," kata bapak itu. "CS itu kepanjangan dari cleaning service. Sebentar Pak, saya akan menghubungi bagian HRDnya terlebih dahulu." Kata satpam itu. Setelah menghubungi bagian HRD, bapak itu di suruh masuk oleh satpam dan menghadap
Baca selengkapnya

143. Perusahaan Keluarha Levrawnch Britama Di Tutup

Tiba tiba Chriss mendapatkan telepon dari Sekertaris pemegang semua perusahaan keluarga Levrawnch Britama di Kota Hunan, yaitu Nathan. Chriss : "Hallo" Nathan : "Bos, 8 orang pemilik saham kini sudah beralih juga ke Grup Bravista. Sementara dana untuk membayar pasangon para karyawan yang di berhentikan kini tidak mencukupi. Hampir semua perusahaan yang kita miliki di Kota Hunan juga planningnya akan segera di tutup, karena penjualan yang kian menurun drastis. Kira kira gimana solusinya Bos???" Chriss : "Saya akan menelpon bendahara di perusahaan CRB untuk membayar pasangon para karyawan di perusahaan Kota Hunan". Nathan : "Tadi saya sudah menelpon Nona Sebriena, dan katanya dana yang ada di Perusahaan CRB juga saat ini sedang menurun akibat melakukan debit berkali kali". Chriss : "Katakan pada Sebriena, kurangi karyawan di perusahaan CRB dan bayar pasangon mereka sekalian dengan pasangon para karyawan perusahaan keluarga Levrawnch Britama di K
Baca selengkapnya

144. Bram Sangat Di Banggakan Viktor Dan Teman Temannya

Di perusahaan Grup Bravista, terdengar suara canda tawa oleh Bram dan juga lainnya. Mereka sangat senang saat membaca berita tentang keluarga Levrawnch Britama di Internet dan media sosial lainnya. "Hahaha... Mau beli nggak bos???" Tanya Viktor. "Apa kamu bilang??? Mau bellliii...?? Aku tidak biasa membeli perusahaan yang sudah bangkrut seperti itu, hahaha..." Jawab Bram terdengar sangat merendahkan keluarga Levrawnch Britama. "Invest Booosss... Inveeeeessstt... Hahaha..." Kata Farhan mencoba bercanda dengan Bram. "Pembantuku saja tidak ingin melakukan Investasi perusahaan rendahan seperti itu, apalagi aku??? Hah!! Hahaha..." Kata Bram lagi sambil tertawa jijik. "Ceeeaaaaarrrrssss" Merekapun bersulang dengan bahagia, karena saham dan penjualan brand mereka selama satu bulan terakhit, meningkat terus dari 35% hingga saat ini sudah mencapai 92%. Sementara Reyhan yang melihat dan mendengarkan ucapan ucapan mereka, merasa sangat kesal. Sam
Baca selengkapnya

145. Foto Reyhan Berlumuran Darah

Suasana makin tegang, Chriss makin panik dengan nasib perusahaan CRB. Sementara perusahaan keluarga Levrawnch Britama yang ada di Kota Hunan sudah di tutup semua. Chriss hanya bisa duduk di kursi tunggu pasien. Dia menyandarkan kepalanya di tembok sambil memejamkan mata. Pikiran terasa buntuh,  jiwa dan ragapun merasa lelah. Hingga Chrisspun berkata, "Tuhan... Apa salahku...??"   2 MINGGU KEMUDIAN. Nyonya Levrawnch kini dalam keadaan kritis. Chriss yang kini makin stress, hanya diam menatap lirih istrinya yang berada di dalam ruangan ICU. Semua keluarga Deborapun menyalahkan Chriss yang telah gagal menjaga perusahaan sekaligus telah gagal menjaga istri dan anak anaknya. Perusahaan CRB kini menuju bangkrut. Chriss merasa sangat lelah untuk memikirkan hal yang tidak mampu dia hadapi sendiri. Air mata yang tak bisa di bendung olehnya, kini telah membasahi pipi bak air yang sedang mengalir deras. Seumur hidupnya dia merasa bahwa hari ini
Baca selengkapnya

146. Menyandra Reyhan

"Non Gebby!!?" Kata Edo kaget sambil melihat ke arah Gebriella. Semua orang yang ada di ruangan itupun melihat dan mendekati Gebriella. Vino dan teman temannya mengangkat Gebriella dan di tidurkan ke atas tempat duduk soffa panjang. "Adi, telpon Reyhan sekarang, suru dia pulang." Kata Vino khawatir. "Oh iya Tuan, kenapa Tuan Reyhan belum pulang pulang sampai sekarang yah??? Aku baru sadar." Kata Haikal sambil mengeluarkan sepatu Gebriella. Sakin sibuknya, Vino dan yang lainnyapun baru menyadari hal itu. Adi langsung menelpon Reyhan berkali kali. Tapi tidak ada jawaban sama sekali. "Gimana bro???" Tanya Reno pada Adi. "Nggak di jawab jawab Ren. Aduh, gimana nih???" Jawab Adi. "Telpon lagi." Perintah Vino. Tiba tiba Lily berteriak dengan spontan, "Aaaaaaaawwww....!!!" "Kamu kenapa sayang...??" Tanya Adi berlari mendekati Lili yang sedang menjauhkan hendphone Gebriella yang masih ada di genggamannya. "Kak A
Baca selengkapnya

147. Siaran Langsung

Penjualan perusahaan Grup Bravista mulai menurun. Sebab mereka tidak menggunakan Akun dan Akun Aplikasi milik perusahaan keluarga Levrawnch Britama lagi. Akibat Kimin telah menemukan kata sandi langsung dari komputer Bram yang berada di dalam ruang kerjanya. Saat itu, Farhan yang melihat Kimin yang sedang mengotak atik komputer di ruangan Bram, langsung menghajar Kimin sampai rambut palsu, jenggot dan kumis Kiminpun kecabut semua. Semua orang di perusahaan Grup Bravista akhirnya berkumpul melihat kejadian itu. Sementara Bram dan pengikut pengikutnya, langsung mengetahui bahwa dia adalah Tuan Levrawnch Britama sekaligus Direktur Gian Ananda. Bram menyuruh Farhan, Arka Abimanyu, Viktor, Agil dan yang lainnya untuk menyandra Reyhan di gedung tua itu. Dan Bram sendiri baru saja tiba di lokasi penyandraan itu sambil bertepuk tangan berkali kali. "Luarrrr biasaaa... Penyamaranmu sungguh berjalan bagus calon anak mantuku... Terlihat kusut, tua, dan bau." Kat
Baca selengkapnya

148. Marsyalinda Meninggal

Tidak hanya orang lain, dan juga keluarga Levrawnch Britama yang menonton berita itu. Saat ini Vera, Ririn, Rama, teman teman mereka semua, termasuk Jayen dan Pevita juga sedang menonton siaran langsung itu. Setelah Haikal menyebutkan nama alamat tempat penyandraan Reyhan, Jayen langsung menghubungi bagian keamanan untuk pergi bersamanya menolong Reyhan dan teman temannya. "Sayang, apa aku bisa pergi menolong Tuan Levrawnch Britama??" Kata Jayen pada Pevita. "Iya sayang.. Bisa. Tapi kamu hati hati yah... Aku khawatir." Kata Pevita pada suaminya itu. "Iya sayang... Jangan khawatir, aku akan segera kembali ke rumah, jika urusan disana sudah selesay semuanya." Kata Jayen sambil mencium istrinya. Lalu bergegas pergi kelokasi kejadian bersama para keamanan yang saat ini sudah berkumpul di depan rumah Jayen. Sementara Marsyalinda, sangat kaget dengan berita itu. "Reyhan?? Reyhan masih hidup???" Tanyanya pada diri sendiri. Dia langsung bangun
Baca selengkapnya

149. Reyhan Di Rawat Di Rumah Sakit Yang Sama Dengan Ibunya

Terlalu banyak hal yang terjadi di akhir akhir ini. Chriss bahkan tidak terlalu memperdulikan dirinya. Dia hanya fokus pada kesembuhan istrinya. Tiba tiba, para dokter dan juga perawat melangkah cepat sambil mendorong dua bad pasien yang baru masuk. Di lihatnya wanita yang mirip dengan Marsyalinda, Chrisspun mengucek matanya seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Sedangkan di bad yang satunya lagi, pasiennya tidak terlihat. Akan tetapi teman teman Reyhan di lihat jelas oleh Chriss. Sakin penasaran, Chriss akhirnya melangkah laju mendekati teman teman Reyhan. Namun, baru saja akan melangkah, dokter memanggil Chriss dan berkata, "Pak Chriss, istri anda telah sadar." Langkahnya terhenti seketika medengar ucapan dokter itu. Pikirannya terasa plong, seakan beban yang terberat baginya selama ini, sudah terselesaykan. Dia melangkah mendekati dokter dan bertanya sekali lagi untuk memastikan apa yang baru saja dia dengar. "Dokter Willy, apa kata anda
Baca selengkapnya

150. Reyhan Dan Gebriella Sekamar

Tiba tiba Gebriella, Ayuan dan juga Ibunya Ayuan datang menjenguk Reyhan di rumah sakit, bersama para karyawan perusahaan One B yang juga ikut datang membesuk Reyhan. Namun Dokter hanya mengijinkan 3 orang saja untuk masuk di dalam ruangan UGD, yaitu Gebriella, Ayuan dan juga Ibunya Ayuan. Sakin paniknya, Gebriella yang memakai pakaian jadul itu langsung mendekati Reyhan. "Sayaaanng... Kenapa kamu luka seperti ini??? Kenapa tidak aku saja??" Kata Gebriella sambil menangis memegang erat tangan Reyhan. Chriss penasaran dengan wanita yang terlihat sangat biasa biasa itu, seolah sangat dekat dengan Reyhan. Hingga akhirnya, Chrisspun bertanya pada wanita itu. "Siapa namamu?? Kenapa kamu bisa mengenali anakku meskipun wajahnya sudah babak belur???" "Maafkan aku Om... Sakin paniknya, aku sampai tidak sadar kalau Om ada disini juga. Namaku Gebriella. Aku yang mendonorkan ginjal untuk Reyhan waktu itu. Aku ingin mengatakannya, namun aku takut Nyonya Levrawnch Britama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
25
DMCA.com Protection Status