Penjualan perusahaan Grup Bravista mulai menurun. Sebab mereka tidak menggunakan Akun dan Akun Aplikasi milik perusahaan keluarga Levrawnch Britama lagi. Akibat Kimin telah menemukan kata sandi langsung dari komputer Bram yang berada di dalam ruang kerjanya.
Saat itu, Farhan yang melihat Kimin yang sedang mengotak atik komputer di ruangan Bram, langsung menghajar Kimin sampai rambut palsu, jenggot dan kumis Kiminpun kecabut semua.
Semua orang di perusahaan Grup Bravista akhirnya berkumpul melihat kejadian itu. Sementara Bram dan pengikut pengikutnya, langsung mengetahui bahwa dia adalah Tuan Levrawnch Britama sekaligus Direktur Gian Ananda.
Bram menyuruh Farhan, Arka Abimanyu, Viktor, Agil dan yang lainnya untuk menyandra Reyhan di gedung tua itu. Dan Bram sendiri baru saja tiba di lokasi penyandraan itu sambil bertepuk tangan berkali kali.
"Luarrrr biasaaa... Penyamaranmu sungguh berjalan bagus calon anak mantuku... Terlihat kusut, tua, dan bau." Kat
Tidak hanya orang lain, dan juga keluarga Levrawnch Britama yang menonton berita itu. Saat ini Vera, Ririn, Rama, teman teman mereka semua, termasuk Jayen dan Pevita juga sedang menonton siaran langsung itu. Setelah Haikal menyebutkan nama alamat tempat penyandraan Reyhan, Jayen langsung menghubungi bagian keamanan untuk pergi bersamanya menolong Reyhan dan teman temannya. "Sayang, apa aku bisa pergi menolong Tuan Levrawnch Britama??" Kata Jayen pada Pevita. "Iya sayang.. Bisa. Tapi kamu hati hati yah... Aku khawatir." Kata Pevita pada suaminya itu. "Iya sayang... Jangan khawatir, aku akan segera kembali ke rumah, jika urusan disana sudah selesay semuanya." Kata Jayen sambil mencium istrinya. Lalu bergegas pergi kelokasi kejadian bersama para keamanan yang saat ini sudah berkumpul di depan rumah Jayen. Sementara Marsyalinda, sangat kaget dengan berita itu. "Reyhan?? Reyhan masih hidup???" Tanyanya pada diri sendiri. Dia langsung bangun
Terlalu banyak hal yang terjadi di akhir akhir ini. Chriss bahkan tidak terlalu memperdulikan dirinya. Dia hanya fokus pada kesembuhan istrinya. Tiba tiba, para dokter dan juga perawat melangkah cepat sambil mendorong dua bad pasien yang baru masuk. Di lihatnya wanita yang mirip dengan Marsyalinda, Chrisspun mengucek matanya seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Sedangkan di bad yang satunya lagi, pasiennya tidak terlihat. Akan tetapi teman teman Reyhan di lihat jelas oleh Chriss. Sakin penasaran, Chriss akhirnya melangkah laju mendekati teman teman Reyhan. Namun, baru saja akan melangkah, dokter memanggil Chriss dan berkata, "Pak Chriss, istri anda telah sadar." Langkahnya terhenti seketika medengar ucapan dokter itu. Pikirannya terasa plong, seakan beban yang terberat baginya selama ini, sudah terselesaykan. Dia melangkah mendekati dokter dan bertanya sekali lagi untuk memastikan apa yang baru saja dia dengar. "Dokter Willy, apa kata anda
Tiba tiba Gebriella, Ayuan dan juga Ibunya Ayuan datang menjenguk Reyhan di rumah sakit, bersama para karyawan perusahaan One B yang juga ikut datang membesuk Reyhan. Namun Dokter hanya mengijinkan 3 orang saja untuk masuk di dalam ruangan UGD, yaitu Gebriella, Ayuan dan juga Ibunya Ayuan. Sakin paniknya, Gebriella yang memakai pakaian jadul itu langsung mendekati Reyhan. "Sayaaanng... Kenapa kamu luka seperti ini??? Kenapa tidak aku saja??" Kata Gebriella sambil menangis memegang erat tangan Reyhan. Chriss penasaran dengan wanita yang terlihat sangat biasa biasa itu, seolah sangat dekat dengan Reyhan. Hingga akhirnya, Chrisspun bertanya pada wanita itu. "Siapa namamu?? Kenapa kamu bisa mengenali anakku meskipun wajahnya sudah babak belur???" "Maafkan aku Om... Sakin paniknya, aku sampai tidak sadar kalau Om ada disini juga. Namaku Gebriella. Aku yang mendonorkan ginjal untuk Reyhan waktu itu. Aku ingin mengatakannya, namun aku takut Nyonya Levrawnch Britama
Reyhan mendekati Gebriella dan memeluk Gebriella dari belakang. Disandarkan tubuhnya hingga ke belakang Gebriella. Diapun menggesek-gesekkan senjata tumpulnya yang saat ini sudah berdiri tegak bak kerasnya besi di bokong Gebriella yang hanya menggunakan dress pendek dan tipis. Kedua tangannyapun ia gesekkan berkali kali ke pegunungan Gebriella, hingga Gebriella mendesah pelan, "Aaahhhhh..." Mendengar desahan Gebriella, Reyhan ingin mencoba lebih dari itu. Tangannya bukan hanya di gesekkan, namun dia meramas ramas pelan bukit Gebriella, sambil mencium pundak Gebriella hingga ke leher dan Reyhanpun berbisik di telinga Gebriella, "Sayaaannnggg... Aku ingin begitu sekarang..." Mendengar ucapan Reyhan, Gebriella langsung bangun dari tidurnya. Dia mencubit pipi Reyhan yang terlihat sedikit kecewa dan berkata, "Heeeeeeyyyy... Sayaaannng... Kita belum menikah loh... Dan aku akan melakukan itu di saat malam pertama kita". "Kalau begitu, ayo... Kita akan menikah sekara
Tiba tiba Marsyalinda yang di duga telah meninggal, hadir di tengah tengah acara pernikahan itu."Hahaha... Hahaha... Luar biasa kamu Tuan Levrawnch!!! Saya yang menyelamatkan anda, anda malah menikah dengan dia yang merebut anda dari aku." Kata Marsyalinda dengan nada sedikit keras hingga terdengar oleh semua orang sambil tertawa dan menepuk tangan berjalan ke arah Reyhan."Kok wanita ini masih hidup???" Kata Adi."Gimana caranya dia bisa hidup?? Apa yang muncul di hadapan kita sekarang ini adalah Syetan???""Sayang, kok Marsyalinda masih hidup??" Tanya Bernand pada Lenia."Aku juga nggak tahu sayang... Kenapa dia masih hidup." Jawab Lenia dengan pandangan yang masih tertuju pada Marsyalinda.Semua orang yang hadir di acara pernikahan itu sangat kaget melihat kemunculan Marsyalinda. Marsyalinda berfikir bahwa Reyhan dan Gebriella belum mengikrarkan janji suci di depan penghulu. Hingga akhirnya, secepatnya dia berlari mendekati Reyhan.
Baru saja Gebriella akan mengambil pisau itu dari dalam tas Marsyalinda, Marsyalinda sudah menangis histeri duluan bak orang yang telah di pukul. "Marsya... Sebelumnya terimakasih banyak karena kamu sudah membantu menyelamatkan aku dari kejadian itu. Aku jug tidak ada niat untuk menyakiti kamu. Tapi jujur saja, aku tidak bisa menikah denganmu, karena aku sudah menikah dengan Gebriella." Jelas Reyhan, sedikit menjauh dari Marsyalinda dan memegang tangan Gebriella sambil menatap dalam wajah Gebriella. Mendengar ucapan Reyhan, Marsyalinda merasa sangat emosi. Namun dia mencoba untuk menahannya dan mencoba beracting di depan Reyhan, demi mendapatkan hati Reyhan. Melihat semua orang yang begitu simpati padanya, Marsyalindapun berpura pura menangis dan berkata, "Rey... Maafkan aku telah menggangu pernikahan kalian. Aku pikir, kamu belum menikah. Kalau begitu, aku pergi dulu. Entah di mana kaki ini berpijak, aku akan berusaha untuk tidak menganggumu dan istrimu lagi
Semua stasiun televisi menyiarkan pernikahan Reyhan dan juga Gebriella. Mereka juga baru mengetahui bahwa, ternyata selama ini Marsyalinda masih hidup. "Tuan Levrawnch ternyata sangat tampan yah bu'..." "Ho'oh. Kalau saja anakku kaya, aku akan menikahkan dengannya. Hahah..." "Aaahhh... Ibu' mah menghayalnya sangat kejauhan. Eeehhhh... Bukannya itu anak dari perusahaan Grup Bravista??" "Yang mana bu'?? Bukannya dia sudah mati??" "Nah itu dia... Kok dia muncul lagi di pernikahan Tuan Levrawnch Britama??" "Eh, coba dengar kelanjutannya bu'. Tuh, wanita itu sedang menceritakan kejadian 6 bulan yang lalu." "Wah... Ibu' ternyata update banget yah..." Kata para Ibu' Ibu' yang sedang menonton berita di TV tentang pernikahan Tuan Reyhan Levrawnch Britama bersama Gebriella Oscandra. Saat ini, wajah Reyhan juga sudah di ekspos ke umum. Sehingga semuanya sudah mengetahui wajah Reyhan yang sebenarnya. Saat ini, Reyhan, Marsy
Di meja makan, Marsyalinda mendekatkan kursinya demgan kursi makan Reyhan. "Reyyy... Hari ini aku meminta ijin padamu untuk keluar. Aku akan mencari pekerjaan di luar, agar tidak bosan di sini terus. Kamu jangan nakal yah..." Kata Marsyalinda manjah pada Reyhan. Sementara Gebriella mulai emosi melihat sifat Marsyalinda sejak dari pertama mereka berkumpul di meja makan itu. Reyhan memegang tangan Gebriella sambil melihat Gebriella sambil memberikan isyarat, jangan terpancing. Selesay makan, Gebriella dan Marsyalinda sama sama mengambilkan gelas yang berisi air minum untuk Reyhan. Namun, Reyhan memilih untuk mengambil gelas yang di berikan Gebriella untuknya, dan mengabaikan gelas air minum pemberian Marsyalinda. "Baiklah... Tidak apa apa. Yang penting kamu sehat. Kalau begitu aku pergi sekarang dulu yah..." Kata Marsyalinda sambil mengelap mulutnya dengan menggunakan tissu. "Iya Marsya..." Jawab Reyhan. "Ah, sudah... Jangan bilang hati