Semua Bab Kekasihku Berengsek: Bab 21 - Bab 30

67 Bab

Di Jual

DI JUAL Shinta berkenalan dengan seorang pria paruh baya. Pria paruh baya tersebut sangat peduli terhadap Shinta. Memberikan Shinta sebuah tempat tinggal, memberikan semua kebutuhan yang Shinta butuhkan. Tapi itu semua ternyata hanya tipu daya dari pria paruh baya agar Shinta jatuh ke dalam jangkauannya. Namanya adalah Dani. Seorang pria paruh baya yang berpakaian sangat bagus dan juga kaya. Namun Dani memiliki kepribadian yang kurang baik, yaitu selalu meremehkan perempuan. Menurutnya perempuan derajatnya selalu di bawah laki-laki. Pada mulanya Shinta merasa Dani selalu membantunya. Tak jarang mereka pun sering berbicara berdua. Bahkan Shinta sangat terbuka kepada Dani tentang masa lalunya. Namun, suatu Ketika Dani meminta Shinta untuk mengantarkan barang ke seseorang yang  berada di salah satu hotel yang cukup megah. Shinta tak pernah sekalipun berpikir bahwa Dani akan menjebaknya. Jadi, Shinta mengambil barang tersebbut dan bergegas menuju lokasi yang sudah
Baca selengkapnya

Kehidupan seorang pelacur

KEHIDUPAN SEORANG PELACURTujuh tahun lebih Shinta menjalani kehidupan sebagai seorang pelacur. Lebih baik jika Shinta melupakan masa lalu keluarganya. Pada mulanya sangat sulit menerima kebenaran bahwa Shinta menjadi seorang Wanita penghibur. “Lama kelamaan aku akan terbiasa.”. Pikir Shinta. Perekonomian Shinta perlahan mulai membaik. Kadang-kadang Shinta pergi berbelanja bersama dengan teman-teman sesama pelacur. Bahkan beberapa pelanggan setia Shinta memberi kartu kredit kepada Shinta dengan Cuma-Cuma. “Aku tidak akan menjadi Wanita yang rendah diri lagi.”. Pungkas Shinta. Hampir setiap hari dikala tidak ada pelanggan Shinta pergi tamasya, dan berbelanja kebutuhan hidupnya. Kala itu telepon genggam Shinta berdering dan Shinta menyadari bahwa panggilan itu datang dari Dani. Dani memberitahu Shinta bahwa nanti malam Shinta akan menemani salah seorang pelanggan setianya di luar kota. “Baik. Aku akan berangkat nanti sore.”. Jawab Shinta. Saa
Baca selengkapnya

Shinta Jatuh Cinta

SHINTA JATUH CINTAShinta benar-benar cantik dan elegan hari itu. Shinta menerima undangan dari Dani untuk menemani seseorang. Tempat yang diputuskan untuk bertemu adalah restoran yang terletak di utara. Tempat itu bernama Heaven hotel. “Kamu pasti Shinta.”. Ucap pria tersebut. Mereka pun berkenalan dan makan Bersama. “Kamu sangat Cantik hari ini.”. Sambung pria itu lagi. Shinta mengerti arti di balik kata-kata tersebut. Faktanya, Shinta memiliki kesan yang baik terhadap pria tersebut, Menurut Shinta, Pria ini sangat dewasa dan bijaksana. Mereka berdua berbicara hingga sore menjelang. “Mari Shinta, aku sudah menyiapkan kamar untuk kita.”. Pria tersebut berkata sambil tersenyum pada Shinta. Shinta tahu apa  yang coba pria ini lakukan. Shinta bangkit tanpa terlalu memikirkan apa-apa. Mereka disambut oleh manajer hotel dengan ramah, menejer itu tahu bahwa orang yang sedang Bersama Shinta adalah orang kaya yang memiliki banyak bisnis di ba
Baca selengkapnya

Kenyataan Pahit

KENYATAAN PAHITDua bulan berlalu begitu saja seperti hari-hari biasanya. ketika Shinta memarkirkan mobilnya. Sehabis belajar mengendarainya. Karena itu, Shinta menyiman kunci mobilnya sebelum berbalik dan meninggalkan temat parkir. Shinta berjalan beberapa Langkah, telepon genggamnya tibatiba berdering. Itu adalah panggilan dari pria tersebut. Shinta segera menjawab panggilan tersebut. Begitu Shinta selesai berbicara dengan pria tersebut. Shinta segera menutup telepon genggamnya. Setelah beberapa saat, Shinta akhirnya sampai di lokasi. Pria tersebut mengenakan kacamata hitam dengan kaus berkerah berwarna hitam. Sedang menunggu kedatangan Shinta. Mereka berdua segera bertemu. Begitu asyik obrolan mereka. Hingga mereka berdua hilang dari pandangan, dan segera memasuki kamar yang sudah di pesan.Gubrak, pintu kamar mereka tiba-tiba di buka dengan paksa. Shinta sangat terkejut. Sesosok Wanita muncul, dengan wajah yang terlihat marah. “Ternyata istri dari pria tersebut
Baca selengkapnya

Kunjungan dari seseorang

KUNJUNGAN DARI SESEORANGAku kembali setelah seharian penuh bersama Shinta. Tak menyangka ternyata Shinta juga memiliki perasaan terhadap salah satu pelanggannya. Memang benar. Bagaimana pun semua Wanita akan luluh terhadap laki-laki yang memperlakukannya dengan baik. Aku merasa sedikit terharu saat ini. Tentu saja, karena bertemu dengan Shinta. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dan menjalin pertemanan dengan Shinta. Saat ini aku tengah berpikir bagaiman Shinta bisa menjalani kehidupan seperti itu.*kring* *kring* *kring* segera aku melihat ID penelepon. Ternyata itu adalah panggilan dari Mr. Xiao. “Halo, Mr. Xiao.”. Ucapku. Sambil berjalan menuju rumah aku berbicara dengan Mr. Xiao. Katanya, dia sangat khawatir karena seharian ini aku tidak dapat dihubungi. “Astaga, karena asyik berbincang dengan Shinta aku mengghiraukan beberapa panggilan telepon. Salah satunya adalah panggilan telepon dari Mr. Xiao. Di rumah. Mr. Xiao sudah meliihat Shaina d
Baca selengkapnya

Tak Terduga

TAK TERDUGAAku segera menutup telepon. Dengan wajah masam Mr. Xiao memerhatikanku. Alih-alih Kembali melanjutkan makan, aku tak berniat lagi melanjutkannya. Saat aku duduk dengan wajah hampa, Mr. Xiao melambai padaku. “kenapa kamu tidak bersuara tadi saat menerima panggilan?”. Tanya Mr. Xiao heran. “Tidak apa-apa.”. Jawabku canggung. Sejujurnya, aku merasa seakan-akan dunia telah berhenti semenjak aku menerima telepon tadi. Mr. Xiao juga bertanya kenapa aku tidak menghabiskan makananku. aku mengatakan sekenanya bahwa perutku sudah kenyang. Melihat gelagatku yang aneh Mr. Xiao mengatakan ingin mengantar pulang. Namun, aku menolaknya. Aku segera pergi meinggalkan Mr. Xiao. Di samping jalan aku memberhentikan sebuah taksi. Lalu segera mengatakan alamat rumahku kepada pengemudi taksi. Di sepanjang jalan aku mengecek uang tabunganku yang tersimpan di akun bank. “Masih kurang setengahnya, aku harus mencari di mana lagi. Tinggal satu minggu batas waktuny
Baca selengkapnya

Menyelidiki Shaina

MENYELIDIKI SHAINAMenejer restoran memutuskan untuk meminta bantuan kepada salah seorang teman Shaina di restoran. Yaitu Marselina. Tapi, sebelum itu menejer restoran memberitahukan maksud dan tujuannya, agar nanti Marselina tidak kaget. Menejer restoran menannyakan kepada Marselina, kenapa belakangan ini kinerja Shaina menurun. “Shaina juga sering terlihat bingung, seperti memiliki beban yang berat.”. Lanjut menejer restoran. Hal itu jelas sedikit membuat Marselina bertanya-tanya. “Mengapa menejer restoran begitu peduli terhadap Shaina? Apakah benar yang di ceritakan oleh Kay mengenai Shaina.”. Pikir Marselina. “Jangan pernah berpikir yang tidak-tidak.”. Bentak menejer restoran. Karena curiga melihat gelagat dari anak buahnya ini menejer restoran un menegurnya. “Baik pak, akan saya lakukan.”. Sergah Marselina dengan suara yang agak gemetar karena takut. “Tapi ingat. Jangan beritahu siapa-siapa. Saya tidak ingin hal ini s
Baca selengkapnya

Kerjasama

KERJASAMAReza melihat ekspresi dari Marselina. Dan menyadari ada yang tidak beres. Setelah diberitahu lebih lanjut. Reza terkejut. Di sisi lain, Reza memang jadi memiliki kesempatan untuk dekat dengan Marselina. Namun, sepertinya Marselina tidak menyukainya. Siang itu, saat jam istirahat. Marselina dan Shaina makan siang bersama. Tak lama kemudian Reza menyusul. Karena sebelumnya Marselina dan Reza telah membuat kesepakatan. Karena tidak ingin karyawan lain curiga, Reza memilih keluar lebih lambat. Ketiganya asyik dalam percakapan mereka. “Shaina, aku sering melihatmu murung setelah menerima panggilan telepon.”. Ucap Marselina dengan senyum hangat.  Namun samar-samar ada nada khawatir. Sejak remaja, Shaina hanya menceritakan masalahnya kepada teman-teman yang memang di percayai. “Saya akan mendengarkan Shaina.”. Ujar Marselina lagi. “hmm… Aku tahu, apa aku menggangu kalian di sini?”. Tiba-tiba Reza bersuara. Sebelum
Baca selengkapnya

Mengadu

MENGADUDi restoran, kedekatan Shaina dengan Mr. Xiao semakin santer. Karyawan-karyawan yang memang sedari awal tidak menyukai Shaina, sudah berani terang-terangan mengejek Shaina. Bahkan di depan menejer restoran. Wajah Shaina hanya bisa menunduk mendengar ejekan tersebut. “Aku tidak apa-apa.”. Ucap Shaina kepada Marselina. Karena itu Marselina mengurungkan niat untuk melaporkan hasil yang didapat kepada menejer restoran. Kay dan teman-temannya tersenyum dingin sembari melirik Shaina yang juga ada di ruangan. Kay memiliki ekspresi sombong di wajahnya. “Kita lihat, saja apakah dia memang sengaja mendekati Mr. Xiao.”. Ujar Kay dengan nada arogan. Shaina hanya bisa berdiri tak berdaya sambil menatap Kay. “Dasar. Pelacur murah, menyedihkan. Menurutmu apa yang sedang kamu lihat.”. Lanjut Kay. Kay menyilangkan tangan di dadanya.Karena kejadian itu, Marselina melirik kepada Reza tentang Shaina. “Kay, apa yang kamu lakukan itu keterlalua
Baca selengkapnya

Pertikaian

PertikaianMr. Xiao memanggil Pak Alif. Yang notabene adalah menejer restoran. Di dalam ruangan, terlihat jelas bahwa Pak Alif ketakutan. Pak Alif menghadap Mr. Xiao. Namun Mr. Xiao belum mengatakan apa-apa di depan Pak Alif. Keheningan terjadi di dalam ruangan. Kemudian Mr. Xiao berdiri, lalu berjalan menuju pintu. Sebelum keluar Mr. Xiao berhenti sejenak. “Selesaikan semuanya. Atau kamu tahu akibatnya.”. Tegas mr. Xiao kepada Pak Alif. Kemudian Mr. Xiao pergi meninggalkan restoran.Di tempat kejadian, ketika Pak Alif di panggil Mr. Xiao. “Kamu berani memukul saya. Lihat saja. Aku akan membuat perhitungan denganmu!”. Seru Kay kepada Marselina. Terlihat jelas dari tatapan mata Kay yang melotot kepada Marselina, masih tidak terima atas perlakuan sebelumnya. Kay memimpin teman-temannya untuk mengajak konfrontasi kepada Marselina dan Reza. Shaina mendengar apa yang dikatakan Kay yang juga bertindak agresif, namun Shaina tidak dapat berbuat apa-apa. W
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status