MENGADU
Di restoran, kedekatan Shaina dengan Mr. Xiao semakin santer. Karyawan-karyawan yang memang sedari awal tidak menyukai Shaina, sudah berani terang-terangan mengejek Shaina. Bahkan di depan menejer restoran. Wajah Shaina hanya bisa menunduk mendengar ejekan tersebut. “Aku tidak apa-apa.”. Ucap Shaina kepada Marselina. Karena itu Marselina mengurungkan niat untuk melaporkan hasil yang didapat kepada menejer restoran. Kay dan teman-temannya tersenyum dingin sembari melirik Shaina yang juga ada di ruangan. Kay memiliki ekspresi sombong di wajahnya. “Kita lihat, saja apakah dia memang sengaja mendekati Mr. Xiao.”. Ujar Kay dengan nada arogan. Shaina hanya bisa berdiri tak berdaya sambil menatap Kay. “Dasar. Pelacur murah, menyedihkan. Menurutmu apa yang sedang kamu lihat.”. Lanjut Kay. Kay menyilangkan tangan di dadanya.Karena kejadian itu, Marselina melirik kepada Reza tentang Shaina. “Kay, apa yang kamu lakukan itu keterlaluaPertikaianMr. Xiao memanggil Pak Alif. Yang notabene adalah menejer restoran. Di dalam ruangan, terlihat jelas bahwa Pak Alif ketakutan. Pak Alif menghadap Mr. Xiao. Namun Mr. Xiao belum mengatakan apa-apa di depan Pak Alif. Keheningan terjadi di dalam ruangan. Kemudian Mr. Xiao berdiri, lalu berjalan menuju pintu. Sebelum keluar Mr. Xiao berhenti sejenak. “Selesaikan semuanya. Atau kamu tahu akibatnya.”. Tegas mr. Xiao kepada Pak Alif. Kemudian Mr. Xiao pergi meninggalkan restoran.Di tempat kejadian, ketika Pak Alif di panggil Mr. Xiao. “Kamu berani memukul saya. Lihat saja. Aku akan membuat perhitungan denganmu!”. Seru Kay kepada Marselina. Terlihat jelas dari tatapan mata Kay yang melotot kepada Marselina, masih tidak terima atas perlakuan sebelumnya. Kay memimpin teman-temannya untuk mengajak konfrontasi kepada Marselina dan Reza. Shaina mendengar apa yang dikatakan Kay yang juga bertindak agresif, namun Shaina tidak dapat berbuat apa-apa. W
SEMAKIN DEKATSeorang Pria tiba. Di sebuah restoran yang lokasinya berada di dalam hotel yang sangat mewah. Dengan setelan jas dan sepatu kulit. Dua orang Pramusaji menyapa pria tersebut dengan ramah sebagai tanda hormat. Pria tersebut memesan meja dengan makanan yang paling mewah. Tak berselang lama di meja pria tersebut sudah tersedia anggur dan hidangan yang menggugah selera. Lalu, perempuan yang ditunggu-tunggu tiba. Dengan dress hitam sebatas lutut. Menampilkan jenjang kakinya yang putih menawan. Juga dengan riasan makeup tipis. Memperlihatkan kecantikan yang natural. “Maaf, menunggu lama Mr. Xiao.”. Ucap perempuan itu dengan lembut. Mr. Xiao tersenyum sambil berdiri menyambut Shaina. “Ini bukan masalah besar.”. Jawab Mr. Xiao terpana melihat kecantikan dari Shaina. Mr. Xiao menghampiri Shaina, mencium lembut tangannya. “Kamu cantik sekali hari ini.”. Lanjut Mr. Xiao. Shaina tersipu malu, kemudian membungkuk sedikit sebagai tanda
HATI TIDAK DAPAT DIBOHONGI Di dalam restoran, beberapa karyawan yang menjadi pendukung Kay, memicingkang matanya sebagai tanda ketidaksukaan mereka Ketika bertemu dengan Marselina. Kemudian, Marselina melirik ke Reza, sebelum Kembali bekerja. Seolah-olah mata mereka bisa memberitahukan sesuatu. Jelas sudah, jika beberapa karyawan di sini masih menyimpan dendam terhadapnya. Marselina hanya bisa tersenyum acuh tak acuh. Lagi pula dia sudah mulai terbiasa dengan hal seperti ini.Shaina menghampiri Marselina sebelum mereka berpisah di depan jalan, untuk Kembali ke rumah masing-masing. “Seli, kamu tahu hari ini adalah hari yang sangat penting bagiku. Pertama, aku ingin mengucapkan terima kasih. Karena semenjak hari pertama aku bekerja di sini. Aku merasa kamu dan Reza sangat peduli terhadapku. Lalu yang Kedua, seminggu belakangan ini aku sudah tiga kali pergi makan malam Bersama Mr. Xiao. Entah aku harus senang atau tidak. Di satu sisi, aku melihat perbedaan dari Mr. Xia
MENGUNJUNGI SHINTA Sebuah mobil sedang terlihat meninggalkan sebuah rumah yang tampak sederhana. Kemudian memasuki sebuah daerah yang tampak tidak asing lagi bagi Shaina. Sepanjang jalan Shaina memiliki wajah sumringah. Begitu tiba di tempat tujuan tampak terlihat sesosok perempuan pembawa gerobak reot dengan atap yang di tutupi Jerami yang di pilin-pilin menyerupai genting. Di sisi samping gerobaknya terdapat tulisan rumah. Keduanya hanya bertemu sesekali untuk sekadar mengobrol. Shaina tersenyum tipis sebelum berkata “Bagaimana kabarmu Shin?”. Tanya Shaina. Tapi Shinta bukannya menjawab pertanyaan Shaina. Malah yang terjadi kemudian sebaliknya, adalah Shinta bertanya ketus kepada Shaina. Melihat reaksi yang ditimbulkan Shinta membuat Shaina terheran-heran. “Apa yang kamu lakukan di sini?”. Ujar Shinta. “Saya di sini untuk…”.“Jangan bilang kalau anda datang kemari Bersama pria di sana itu.”. Potong Shinta sambil telunjuknya mengarah ke Mr. Xiao. “Anda tahu, bahwa saya b
TERKUAKTernyata laki-laki yang dulu pernah membuat Shinta jatuh cinta tidak lain adalah mr. Xiao. Mengetahui itu membuat Shaina tidak bisa berkata-kata. Shaina merasa sangat bodoh, karena tidak bisa menebak siapa orang yang dulu Shinta ceritakan kepadanya.Sejujurnya Shinta masih merasakan sesak di dadanya hingga hari ini. Jika mengingat masa lalunya Ketika dia jatuh cinta kepada Mr. Xiao. Kalau masa lalu dapat di ubah, Shinta tidak menginginkan atau bahkan menghindari orang yang bernama Mr. Xiao itu. Meskipun dulu Shinta sangat miskin. Nyatanya, dulu pria yang Shinta anggap sangat dewasa dan bijaksana itu telah melukainya terlalu dalam. Dan itu tidak bisa di maafkan. Ada segurat luka yang menyusup dalam di hatinya. Cerita hubungan Shinta dengan Mr. Xiao telah dikubur dalam-dalam. Amarah Shinta seperti api yang menjilat-jilat di tengah kehidupan ganas yang mengancam.Sebetulnya Shaina tidak ingin mengorek luka Shinta lebih dalam. Apalagi cara yang dilakukan M
SECARA TIDAK HORMATDi restoran tempat Shaina bekerja. Pak Alif sedang mengumpulkan seluruh karyawan. Di antara kerumunan karyawan tersebut. Terdapat Marselina, Reza, Shaina dan karyawan lainnya. Pada saat Pak Alif memberikan arahan, Marselina sempat melirik ke arah Shaina. Saat itu Shaina sedang menundukkan kepalanya. Seperti orang yang tahu apa yang akan terjadi. “pada hari ini saya akan mengumumkan sesuatu hal. Bahwa mulai hari ini, salah satu karyawan di sini akan di PHK secara tidak hormat. Karena sudah berani menyinggung atasan kita.”. Ujar pak Alif tegas. Hal selanjutnya Pak Alif menjelaskan situasi yang akan terjadi di restoran itu. Dalam kalimatnya Pak Alif juga sedikit menyinggung, alasan lain, yaitu karyawan itu sangat tidak sopan dan kurang ajar terhadap bos besar di restoran tersebut. Maka dari itu hukuman yang patut di berikan ialah pemecatan secara tidak hormat. Mengetahui hal itu, Marselina menepuk Pundak Shaina.***Jam Istirahat tiba, M
MARSELINA MEMINTA MAAF KEPADA SHAINA “Shaina ini semua adalah salah paham! Sungguh, itu semua adalah kesalahpahaman.”. Ucap Marselina cemas, melihat perubahan wajah dari Shaina. “Kesalahpahaman katamu! Cukup sudah.”. Jawab Shaina kesal, setelah mengetahui bahwa Marselina yang memberikan informasi mengenai permasalahan hutangnya.“Shaina dengarkan aku dulu. Aku tahu aku salah. Tapi, kamu harus tahu kenapa aku melakukan itu. Baru setelah itu kamu berhak untuk tidak memercayaiku lagi.”. Lanjut Marselina dengan hati-hati. Jika Marselina tidak mau mengikuti apa yang di tugaskan oleh Pak Alif, sudah pasti dia akan diberi hukuman. Yang lebih parah mungkin akan dipecat dari restoran. Mungkin kira-kira seperti itu yang ada di pikiran Marselina. Karena keadaan saat itu tidak semudah yang di pikirkan oleh orang-orang. Terlebih Shaina. Sebab orang yang menyuruh marselina tidak lain adalah mr. Xiao. “baik. Aku mengerti. Lalu apa selanjutnya? setelah kamu menjelaskan semua
BALAS DENDAM“Dengan berapa seriusnya kejadian pertengkaran itu, aku tahu bahwa harus waspada.” Pikir Shaina dalam hati. terlihat dari raut wajahnya yang terlihat cemas. Apa pun masalahnya, Shaina harus lebih berhati-hati menghadapi Mr. Xiao. Terlebih istrinya. Mau tidak mau Shaina teringat akan kejadian yang sempat menimpa Shinta. Sejak hubungan di antara Shinta dan Mr. Xiao terendus oleh istri dari Mr. Xiao. Ketika itu Shinta kemudian di culik selama kurang lebih satu minggu. Di sana Shinta mendapat perlakuan yang sangat keji, di lecehkan, di perkosa, dan di siksa. Bahkan penyakit HIV Aids yang di derita Shinta hingga saat ini, di dapat karena saat penculikan seseorang bos di sana telah memerintah bawahannya untuk mengambil secara acak orang di jalan agar ikut memperkosa Shinta.Karena itu, Shaina jadi tahu. Bahwa sekecil apapun kesalahpahaman yang di lakukan baik Shinta, Shaina atau siapapun orangnya kepada mr. Xiao dan keluarganya. Dapat di pa