Happy reading!!! Lebih baik sendiri, dibanding harus berteman dengan Fake Friend yang hanya mencari keuntungan saat berteman. * "A— aih! Udah pulang mah?" Ana tersentak kaget saat baru saja membuka pintu rumah langsung terlihat Okta—mamahnya yang sedang menunggunya dengan berkacak pinggang dan menatapnya datar. Okta menurunkan tangannya dan menghela nafasnya panjang. "Udah malem, dari Mana aja?" Tanyanya. Ana mengangkat kantong belanjaan ditangannya, "beli jajan." Sahutnya sembari terkekeh. "Udah sana, masuk kamar. Besok sekolah kan?" "Iya." Balasnya. "Oh iya mah, papah udah pulang?" Tanyanya. "Udah, lagi ada di ruang kerjanya. Gangguin sana!" Ana tersenyum jahil lalu mengangkat tangannya hormat ke arah Okta "Siap Bupol!" Katanya * Ana membuka p
Baca selengkapnya