Lagi-lagi aku teringat kejadian itu. Kejadian tiga tahun yang lalu. Kenapa sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan bayang-bayangnya. Aku berusaha membuka hati untuk menyakinkan hati, bahwa aku tak mau sendiri. Tapi trauma yang kau ciptakan sangat membekas dihatiku. Sudah cukup sebenarnya aku merasakan rasa sakit. Aku bahkan lupa bagaimana caranya tersenyum, lupa bagaimana caranya Bahagia, bahkan air mataku sudah kering untuk menangisinya. Tapi lagi-lagi aku bodoh, aku terlalu sayang sampai aku belum bisa menemukan penggantinya. Bukan. Belum menemukan tepatnya. Aku selalu menutup hati bagi siapapun yang akan masuk. Jangankan untuk masuk, baru mengetuk saja aku sudah tidak meresponnya.Ya Tuhan kenapa dengan aku ini?Apa ini sebuah karma?Tidak! aku yakin bisa menemukan penggantinya. Di saat yang tepat, di waktu yang tepat, dan di saat hati ini sudah bisa tertata seperti sedia kala. ******Aku lupa caranya bersyukur. Aku selalu m
Read more