MayangSemenjak aku bertemu dengan ibu nya Pak Rendra, hubunganku dengan Pak Rendra semakin dekat. Tidak sungkan-sungkan tiap pagi Pak Rendra mampir ke rumah hanya sekedar untuk sarapan bareng. Kadang dia yang memasak, kadang beli, bahkan kadang aku yang memasak. Tiap subuh pasti dia mengirim pesan memberitahu kalau mau sarapan bareng, lengkap dengan siapa yang akan memasak. Aku rasa ini sudah keterlaluan karena kita belum ada ikatan yang jelas.Aku merasa nyaman dengan keadaan seperti ini, tapi justru tanpa statusnya ini yang membuat aku was-was dengan keadaan, apakah nantinya dia mengajak serius atau dia hanya akan meninggalkan luka seperti Rifki.“Hari ini jadwalnya apa saja Yang?” Pak Rendra menanyakan kegiatanku saat dia sedang asyik mengoles selai di roti tawar. Pagi ini kami sarapan soti tawar sesuai permintaan dia subuh tadi. Tapi karena di rumahnya tidak ada roti tawar jadi dia menyuruhku yang menyiapkannya. Untung saja persedian roti tawar
Read more