MANGGALA mengerjap-ngerjapkan mata sambil berusaha mengumpulkan nyawa. Dia tahu, tidurnya nyenyak, tapi apa yang membuatnya terbangun? Kesadarannya belum utuh, ketika dia ingat ada Nayara di sini, itu membuat perasaannya membuncah. Tapi belum sempat perasaannya meluap, sayup-sayup terdengar rintihan dari kamar. Tak tahu apa yang suara itu lafalkan, tapi dia tahu itu suara Nayara. Secepat yang dia bisa, melompat, dia berlari ke kamar. Manggala… “Nayara…” Tidur gadisnya gelisah. Manggala berusaha membangunkan Nayara dari mimpi apa pun itu. MANGGALA… “Nayara…” “Manggala…” “Ya… It’s me.” Suara itu seperti nyata di telinga Nayara. “Mang—“ Nayara langsung terduduk dengan napas menderu. “Sshh…” Manggala duduk semakin tegak. “Nayara, it’s me.” Tangannya menepuk dan membelai lembut bahu Nayara. Nayara masih mengatur napas. Lemah, dia menarik lutut dan menguburka
Terakhir Diperbarui : 2021-10-28 Baca selengkapnya