DI sinilah dia sekarang, di sebuah hotel bintang lima yang pertama dia lihat dari dalam taksi. Tidur telentang menatap marah langit-langit kamar. Berkali-kali dia memukul ranjang empuk tak bersalah denga tangan terkepal. Jengah sendirian menahan emosi, dia menyambar ponsel. Mencari satu nama teman, lalu menelepon nama itu. Suara ingar-bingar entakan musik menyambutnya. Membuat Nayara bersemangat, langsung duduk bersila di ranjang.“Woy, di menong?” tanyanya sambil berteriak.“Tempat biasa. Lu ke sini ya.” Temannya balas berteriak dari seberang sana.“Biasa yang mana, Nyong. Pangkalan lu banyak.”“High Five.”“Oke, gue ke sana sekarang.” Dia langsung melesat dengan hanya menyambar sling bag.Tempat yang dia tuju adalah hiburan malam yang biasa dijadikan tempat mereka—dia dan teman-temannya—mencari hibur
Last Updated : 2021-07-24 Read more