Sudah dua pekan berlalu, namun balasan surat tak kunjung bertamu. Membuat Linara semakin resah perkara kabar Bunda, setiap malam selalu dihantui ketakutan dan kekhawatirannya akan kegagalan yang timbul.Akankah gagal?Semua yang Linara rancang untuk bertemu Bunda, dari mulai mengusai bahasa, mencari sumber informasi meskipun tidak 100% akurat, akan kah semua gagal begitu saja? Hanya karena menunggu balasan surat yang tak kunjung datang menyurat kembali?Resah dan gundah setiap malam, layaknya ritual wajib yang dilakukan sebelum tidur. Setiap pergantian hari, siang berganti malam hingga berganti kembali menjadi pagi, putaran poros hari yang menjadi drama saksi bisu kegelisahan hidup.“Bunda, Linara rindu...,”Jeritan hati kecilnya yang selalu menguak rindu, tapi tak kunjung syahdu. Hingga mata tertutup dengan sembab setiap harinya. Sungguh menyiksa, pabila hidup menahan rindu yang tak beradu, layaknya hidup hilang tanpa daksa.&nb
Read more