Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pendekar Pedang Suci: Chapter 121 - Chapter 130

231 Chapters

Bab 121_ Kekuatan Orang Nekat

Sekte Tombak Langit terlihat begitu sibuk hari ini. Banyak anggotanya yang berkumpul di halamam luar untuk berlatih dan ada juga yang mengasah senjata mereka. Ini bukan kali pertama bagi Huo Shang datang ke markas Sekte Tombak Langit. Jadi dia tahu jika situasi ini tidak terjadi di waktu biasanya.Melihat tamunya bingung, Wang Tian Lin kemudian menjelaskan kenapa mereka begitu sibuk akhir-akhir ini. "Ini semua karena kalian."Huo Shang menatap Wang Tian Lin bingung. "Kami? Kenapa? Apa yang kami lakukan?"Wang Tian Lin tersenyum tipis. Dengan tenang dia lantas menjawab, "Karena kalian berani kabur dari penjara Quzhou, jadi pasti ada rencana besar yang sudah disiapkan. Aku tebak jika kabar penting yang kau bawa kali ini adalah rencana tersebut. Apa aku benar?""Insting Tuan Muda Paviliun Langit memang tajam. Tak heran jika kau menyandang gelar Tuan Muda terhebat sepanjang masa." "Itu hanya masa lalu. Tidak ada lagi Paviliun Langit beserta Wang Tian Lin yang di dalamnya." Wang Tian Lin
last updateLast Updated : 2022-08-27
Read more

Bab 122_ Kue dan Piring Kosong

Markas Sekte Harimau putih yang baru tidak seluas markas yang lama karena kekurangan tenaga saat membangunnya. Namun, ketika sekte aliran putih lainnya bergabung bersama mereka, selain kekurangan tempat untuk beristirahat, mereka juga memiliki lebih banyak tenaga dari sebelumnya. Dengan menggunakan Tarian Naga Gila, Xiu Zhangjian menumbangkan pohon-pohon di sekitar markas. Ketika proses ini terjadi, pemuda itu tidak ingin ada yang mendekatinya karena terlalu berbahaya. Sekitar satu dupa kemudian, Xiu Zhangjiam sudah berhasil meratakan tempat yang cukup luas bahkan dua kali lebih luas dari markas yang sudah dibangun. Xiu Zhangjian mengajak seluruh anggotanya melakukan pembangunan secepat kilat karena tinggal dua hari sebelum tamu-tamunya datang. Dari batang kayu yang berserakan, anggota Sekte Harimau Putih mengubahnya menjadi lembaran-lembaran papan dan beberapa macam lainnya untuk membuat atap dan pintu. Sebagian besar anggota sekte yang pernah menjadi budak, melakukan tugas lama
last updateLast Updated : 2022-08-27
Read more

Bab 123_ Keluarga Baru 

Huang Fu merasa tercerahkan seketika begitu mendengar penjelasan Hong Xie Zi. Tidak heran jika orang-orang menyebutnya sebagai yang tercerdas di antara petinggi Aliansi Gongliao. Kaisar tanah Quzhou itu memikirkan sebuah ide yang menurutnya terbaik. "Jadi ... kita akan memecahkan piring kosong itu?" Hong Xie Zi tertawa pelan. "Memecahkan piring ini begitu mudah, tetapi tidak membuat mereka putus asa. Tidak ada piring, daun pun jadi."Entah kenapa Huang Fu merasa jika dirinya tiba-tiba menjadi bodoh. Padahal, biasanya apa yang ada dalam pikiran Hong Xie Zi masuk ke dalam perhitungannya juga. "Lalu?"Hong Xie Zi memindahkan kue dalam genggamannya ke atas piring. "Jika aku anak kecil, apa yang harus Ketua lakukan untuk membuatku menangis?""Aku akan menjatuhkannya."Hong Xie Zi menggeleng pelan. "Anak itu tidak akan menangis selama dia masih bisa memungutnya." Lelaki itu kemudian menarik piring tersebut ke pangkuannya dan memasukan satu per satu kue itu ke mulutnya."Begitu rupanya. Ba
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

Bab 124_ Pengkhianatan Keluarga

Ketika malam tiba, Liu Chong yang baru saja sampai ke sektenya dikejutkan dengan kemunculan seorang petinggi Aliansi Gongliao. Firasat lelaki itu menjadi buruk ketika melihat senyuman jahat utusan tersebut."Ketua Liu, Yang Mulia Kaisar mengutusku untuk menjemput anda." "Apa ada sesuatu?" tanyanya meminta kejelasan."Anda tidak perlu banyak bertanya saat ini, Ketua Liu. Kaisar Huang sudah menunggu anda sejak tadi."Liu Chong hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar ketika melihat utusan tersebut berjalan melewatinya. Ketika berjalan memasuki markas sekte, dia kembali dikejutkan oleh kondisi sektenya. Para tetua dan anggota inti yang diikat dan dikumpulkan di lapangan utama, sementara murid junior lainnya dikurung dalam ruangan. 'Gawat!' Liu Chong langsung berbalik dan mengejar utusan tersebut. Dengan menggunakan kuda tercepat yang dia punya, Liu Chong pergi meninggalkan markas Sekte Sembilan Pedang.Ketika dini hari mulai berlalu, utusan yang dikirim oleh Kasim Bao datang bersama L
last updateLast Updated : 2022-08-28
Read more

Bab 125_ Lembah Hitam

Liu Chong hanya bisa pasrah ketika orang yang usianya sama dengan putranya memaksa dirinya untuk menjadi penunjuk jalan. Selain karena takut dengan Aliansi Gongliao itu sendiri, dia juga tidak bisa menganggap remeh pemuda itu.Di antara semua petinggi aliansi, tidak bisa dipungkiri jika Hong Xie Zi-lah yang paling mengerikan baginya. Racun-racun yang digunakan oleh pria itu juga sektenya bisa menyiksa makhluk hidup dengan sangat keji hingga mereka merasa kematian adalah pilihan terbaik. Dengan menggunakan kuda terbaik yang berada di istal ibukota, Hong Xie Zi dan orang-orangnya membawa Liu Chong bertolak ke markas Sekte Kalajengking Merah. Dalam perjalanan tersebut, Liu Chong terus berdoa semoga tidak ada hal buruk yang akan menimpanya. Biar bagaimanapun, dia masih ingin hidup.Sementara itu dalam hatinya, Xie Zi merasa terlalu senang karena bisa membuat salah satu ketua sekte yang pernah jaya pada masanya merasa ketakutan dan begitu terintimidasi, hingga tidak berani untuk melawan
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Bab 126_ Racun Keji

Setelah persiapan pertempuran besar di Boushan belasan tahun lalu, Sekte Kalajengking Merah tidak pernah seramai ini lagi. Mungkin, saat ini menggambarkan Sekte Kalajengking Merah pada saat-saat tersebut, detik-detik Aliansi Gongliao menguasai wilayah Quzhou.Pada saat ini, para anggota Sekte Kalajengking Merah sibuk menyiapkan racun-racun mereka. Mulai dari Tanaman beracun, hewan berbisa, dan senjata-senjata rahasia.Kemampuan dari orang-orang tersebut begitu beragam. Mengendalikan hewan beracun, mengolah tanaman dan hewan menjadi racun, ahli jebakan, hampir semua hal yang berkaitan dengan racum mereka kuasai.Hong Xie Zi melihat para anggotanya dengan teliti, mengawasi satu per satu tugas yang mereka kerjakan untuk mengantisipasi kecelakaan yang merugikan banyak orang.Walau mereka adalah orang-orang dari sekte yang mengolah seni racun, tetapi tubuh mereka sama seperti pendekar biasa, hanya sedikit lebih tahan pada racun-racun tingkat menengah ke bawah saja. Namun, itu semua tidak c
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

Bab 127_ Serangan Mengejutkan

Ketika para anggota Sekte Kalajengking Merah meninggalkan markas, matahari sudah berada di sisi barat sehingga dalam waktu satu dupa, mereka sudah berjalan dalam gelapnya malam. Jika dari Sekte Kalajengking Merah, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Sekte Harimau Putih hanya sekitar enam dupa. Ya! Sebenarnya Lembah Hitam dan hutan larangan berada di wilayah yang sama tetapi tetap terpisahkan satu sama lain. Walau mereka tinggal di Lembah Hitam, mereka tidak menginjakan kaki di wilayah hutan larangan karena beberapa alasan. Wajah-wajah anggota Sekte Kalajengking merah berseri-seri. Mereka tampak percaya diri bahwa malam ini akan memenangkan pertempuran melawan sekte yang kini menjadi musuh besar Aliansi Gongliao itu. Kepercayaan diri tersebut timbul setelah Hong Xie Zi membagikan banyak senjata untuk anggotanya. Di samping itu, mereka juga mengetahui jika terdapat lapisan racun api es di senjata yang dibagikan. "Aku yakin mereka akan mati dengan mengenaskan." "Benar. Bagaim
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

Bab 128_ Saat Dedaunan Gugur

Dengan cepat Hong Xie Zi mengambil senjata rahasia yang terselip di pinggang dan melemparkannya. Dia sungguh bernafsu untuk membunuh Xiu Zhangjian. Hanya dalam beberapa kedipan mata, belasan jarum melesat cepat ke arah Xiu Zhangjian. Dengan menggunakan tenaga dalamnya, Xiu Zhangjian mengibaskan tangan yang membuat jarum-jarum itu melesat ke segala arah. 'Sial! Kalau seperti ini terus, bisa-bisa tempat ini menjadi ladang ranjau!' Pikiran Xiu Zhangjian berkecamuk ketika melihat jarum-jarum beracun yang tersebar ke segala arah. Dia semakin khawatir ketika melihat sebuah pohon yang masih kecil langsung mati ketika ada jarum yang menancap di batangnya. Jika hal ini terus berlanjut, maka tumbuhan akan mati dan jarum yang tertinggal bisa berpotensi melukai seseorang. 'Sepertinya tidak ada jalan lain.' Xiu Zhangjian menggantung pedangnya di punggung dan menangkap satu per satu jarum yang dilemparkan oleh Hong Xie Zi. Dengan tenaga dalamnya yang luar biasa, jarum setipis rambut yang berge
last updateLast Updated : 2022-08-30
Read more

Bab 129_ Kepala yang Tergantung

Tangisan Xiu Zhangjian pecah ketika Yang Wuyang mengembuskan napas terakhirnya. Walau mereka menjalin hubungan keluarga belum lama, tetapi Xiu Zhangjian menghormati Yang Wuyang seperti dia menghormati pamannya sendiri.Orang-orang yang dulunya anggota Sekte Matahari Barat berlari mendekati Xiu Zhangjian. Namun, di tengah isakannya, pemuda itu melarang siapa pun mendekatinya."Berhenti!" Mendengar teriakan Xiu Zhangjian, tidak ada satu pun yang berani maju."Ada banyak jarum beracun di sekitar sini."Setelah berkata demikian, Xiu Zhangjian membopong tubuh Yang Wuyang dan membawanya ke dalam sekte. Orang-orang mengikuti Xiu Zhangjian di belakangnya. Beberapa orang anggota Sekte Harimau Putih terlihat berlinangan air mata.Ketika Xiu Zhangjian tiba di aula, sudah ada Feng Yin yang menunggunya dengan wajah cemas. "Ketua!" Tubuh Yang Wuyang diletakan di sebuah kursi panjang yang ada di aula. Xiu Zhangjian berlutut di depan jasad Yang Wuyang dan bersujud sebanyak tiga kali. "Tetua Yang,
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

Bab 130_ Pengkhianat Palsu

Di belakang benteng Sekte Harimau Putih, tempat yang sebenarnya disiapkan Xiu Zhangjian untuk membuat sebuah Paviliun mendadak menjadi tempat pemakaman. Sebagian besar orang sudah berkumpul di tempat itu dan hampir semuanya menggunakan jubah hitam.Begitu sampai di sektenya, Xiu Zhangjian mendapati ada puluhan liang lahat yang sudah digali. Peti mati berjejeran di samping masing-masing lubang. Feng Yin mendekati Xiu Zhangjian untuk memintanya agar memimpin pemakaman. Pemakaman berjalan khidmat. Tidak ada lagi air mata yang menggenangi wajah mereka. Begitu pemakaman selesai, Xiu Zhangjian meminta para tetua untuk berkumpul.Liu Chong yang mengalami luka ringan akibat dihempaskan Hong Xie Zi hingga membentur pohon, kini ikut dalam rapat tersebut. Walau sebelumnya dia terlihat memihak pada Aliansi Gongliao, ternyata hal itu hanyalah bagian dari siasat berperang.Xiu Zhangjian, dari tempatnya duduk menatap Liu Chong dengan senyum syukur."Ketua Liu, terima kasih. Rencana ini tidak akan
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status