Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pendekar Pedang Suci: Chapter 101 - Chapter 110

231 Chapters

Bab 101_ Maling yang Kemalingan

Huang Fu memasuki istana Tian Shang dengan langkah gusar. Begitu dia menginjakan kaki di halaman istana, matanya memelotot dengan rahang yang ikut mengeras ketika melihat kerumunan pengawal di dekat paviliun pribadinya. 'Pasti ada hal buruk sudah terjadi.' Begitu melihat kedatangan Huang Fu, Kasim Bao segera mengumumkan kedatangan pria tersebut. "Yang Mulia Kaisar telah tiba!" Para penjaga yang berkerumun segera menepi dan memberi jalan pada penguasanya. Mereka segera membungkuk ketika Huang Fu melewati mereka. Kasim Bao menghampiri Huang Fu dan memberi penghormatan khusus pada kaisarnya. Tanpa dia sadari, wajahnya saat ini terlihat pucat dan mengeluarkan keringat dingin. "Ada apa?" tanya Huang Fu dengan nada dingin. Demi menjaga wibawanya, dia memaksa untuk terlihat tenang walau hatinya berkecamuk. Kasim Bao membungkuk seraya menjawab pertanyaan Huang Fu. "Yang Mulia, telah terjadi pembunuhan." Mata Huang Fu seketika melebar, terkejut sekaligus marah dengan kabar yang disamp
last updateLast Updated : 2022-08-18
Read more

Bab 102_ Sumpah Chen Long 

Penjara Quzhou tidak pernah sepi ketika pagi hari. Suara teriakan para penjaga yang memaki para budak selalu menjadi musik pengiring penjara Quzhou setiap hari. Apalagi ketika lonceng besar sudah dibunyikan, suara-suara makian para penjaga seringkali terdengar hingga dalam kamar Chen Long.Hari ini, ketika Chen Long membuka matanya, dia menyadari ada sesuatu yang aneh. Suara-suara yang biasanya dia dengar setiap hari tidak lagi terdengar. Walau ada keributan dari luar ruangannya, itu bukan suara makian atau ancaman. Dia juga tidak mendengar suara cambuk yang kadang sengaja dilecutkan para penjaga untuk menghancurkan mental tahanan.Chen Long dengan wajah membesi keluar dari kamarnya, melihat apa yang terjadi di luar sana. Sontak saja kehadiran lelaki itu membuat para penjaga yang awalnya ribut cepat-cepat menutup mulutnya sehingga ruangan menjadi hening kembali."Ada apa?" tanya Chen Long.Tidak biasanya para penjaga berkumpul di waktu seperti ini, apalagi dengan wajah pucat dan kerin
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Bab 103_ Impian Manis

Di bagian selatan penjara Quzhou, dua orang pria dengan penampilan yang sangat berbeda sedang berjalan beriringan dengan langkah yang penuh kehati-hatian. Yang satu menggunakan pakaian serba hitam dan terlihat gagah, sementara yang lainnya menggunakan pakaian budak dengan satu kakinya yang buntung, membuat budak itu terlihat lebih mengenaskan.Dengan langkah tertatih karena kakinya yang buntung, pria berpakaian budak bertanya pada sosok yang lebih muda. "Ketua, kenapa kita tidak lewat gerbang belakang seperti yang lain?"Li Min tersenyum kecil. Masih dengan memapah tubuh Feng Yin, dia menjawab pertanyaan tetuanya. "Tetua Feng, jika kita mengikuti jejak saudara-saudara kita, mungkin mereka tidak akan bisa pergi dengan tenang."Mendengar jawaban ketuanya, Feng Yin menghentikan langkahnya yang membuat Li Min ikut berhenti. "Ketua ... apa maksudmu?"Walau pikiran Li Min biasanya tidak mudah untuk ditebak, tetapi Feng Yin tidak pernah sebingung ini hingga membuatnya mempertanyakan keputusa
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Bab 104_ Hidup dan Mati

Ancaman yang keluar dari mulut Li Min nyatanya mampu membuat para penjaga berhenti seketika. Mereka mengingat bagaimana rupa kawan mereka yang telah mati. Walau jumlah mereka banyak, tetapi mereka meyakini siapa saja yang menjadi penyerang pertama pasti akan tewas karena pedang ketua Sekte Harimau Putih. Melihat pasukannya bergeming, Chen Long mendengkus kesal. Terlintas sebuah pemikiran yang sedikit konyol. "Penjaga yang menyerang pertama dan tetap hidup akan menjadi kepala penjaga menggantikanku!" Sontak saja teriakan Chen Long membuat para penjaga ketar-ketir. Di satu sisi mereka bisa menghadapi kematian kapan saja, dan di sisi lain mereka mendapat posisi yang selalu mereka idamkan. Memangnya siapa yang tidak ingin berhenti dibentak dan dimaki oleh Chen Long? Para penjaga itu diam-diam selalu menginginkan posisinya.Li Min tersenyum lebar ketika Chen Long berkata demikian. "Ingat! Itu hanya jika kalian hidup. Bisa saja saat aku mati, Chen Long akan menikam kalian dari belakang."
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Bab 105_ Pertempuran di Penjara

Penjaga penjara Quzhou yang menggunakan seragam penjaga berwarna hitam mulai membentuk lingkaran yang mengepung Feng Yin, Li Min, dan juga Chen Long. Mereka seperti segerombolan semut yang berebut sebutir gula. Tatapan mereka ganas dengan pedang yang sudah keluar dari sarung siap mencabik tubuh Feng Yin.Li Min yang masih menyerang Chen Long memberikan serangan terakhir yang membuat mundur beberapa langkah. Walau berhasil dipukul mundur, Chen Long tersenyum puas karena menemukan kelemahan Li Min. Rupanya ketua Sekte Harimau Putih itu sangat takut kehilangan Feng Yin!Feng Yin menghela napas pelan. Dia sudah menyangka hal ini akan terjadi. Pria yang memiliki satu kaki itu menggenggam ujung tongkatnya sebelum menariknya. Dari dalam tongkat yang dipegang Feng Yin, terlihat sebuah pedang ramping dengan ujung runcing melebihi runcingnya jarum. "Majulah!" tantang Feng Yin dengan suara rendah dan wajah tetap tenang.Perintah yang diucapkan oleh Feng Yin membuat hati setiap orang bergetar.
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Bab 106_ Jurus Naga Mengamuk

Jerit lolongan kematian terdengar menyedihkan memenuhi sekitar. Namun, Li Min seakan-akan menutup telinganya. Tanpa ampun dia terus membunuh para penjaga penjara.Penjaga yang awalnya berniat kabur mengurungkan niatnya dan berbalik menyerang Li Min. Jika mereka harus mati hari ini, maka mereka harus membawa Li Min bersama, begitulah khayalan di kepala mereka.Sekuat apa pun Li Min, ketika dia berada di lautan musuh, sedikit demi sedikit luka mulai tertoreh di tubuhnya. Jubah hitamnya basah karena darah, baik darah yang berasal dari tubuhnya maupun tubuh lawan. Napasnya mulai memburu ketika melihat lawan tersisa puluhan orang saja. Dengan mengeraskan hati dan tekadnya, Li Min mengeluarkan seluruh kekuatannya dan mengeluarkan jurus Naga Mengamuk, jurus terkuat milik Sekte Naga Suci. Chen Long yang dari awal memperhatikan setiap jurus yang dikeluarkan oleh Li Min menjadi terpaku karena mengenali jurus ini. Dia bersicepat menarik pedangnya dan menyerang Li Min. "Bangs*t! Rupanya kau ka
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Bab 107_ Saat Lelaki Menangis

Dengan menggunakan pedangnya sebagai tongkat, Li Min berusaha bangkit dengan susah payah. Sejauh ini dia tidak mengalami luka dalam, tetapi sekujur tubuhnya dipenuhi sayatan pedang dan beberapa luka tusukan di daerah perut. Selain itu, tenaganya sudah benar-benar habis. Jika setelah ini dia bisa bertahan hidup, maka hal itu adalah anugerah yang langit berikan untuknya. Li Min mengembuskan napasnya dengan perlahan. Lantas, dia menoleh dan menatap Feng Yin dengan mata berkaca. Dia kembali teringat saat-saat sang tetua menolongnya dan Xiu Zhangjian. Bagaimana orang itu menyayanginya dan mendukung setiap tindakannya bahkan mengorbankan orang-orangnya, adalah budi yang tidak akan bisa dibalas meski dengan nyawanya. Bahkan, demi menjaga identitas dirinya dan sang adik, Feng Yin dengan mudah menyerahkan posisi ketua Sekte Harimau Putih pada dirinya. Tak terasa, air mata mulai menggenangi pelupuk mata Li Min. Jika dia harus mati hari ini, maka dia berharap Feng Yin bisa melanjutkan hidupny
last updateLast Updated : 2022-08-20
Read more

Bab 108_ Kehilangan

Markas baru Sekte Harimau Putih berada di tengah hutan jauh di timur kota Yan Bian. Jika para pendekar berlari menggunakan kecepatan penuh mereka, maka mereka akan membutuhkan waktu satu dupa jika mereka melakukan perjalanan dari Kota Yan Bian. Perlu diketahui, jika kecepatan berlari seorang pendekar bisa melebihi kecepatan kuda Fergana. Xiu Zhangjian dengan kemampuan barunya, bisa bergerak lebih cepat dari dirinya yang dulu. Hanya saja untuk saat ini dia harus menyesuaikan kecepatannnya dengan pendekar lainnya.Pemuda itu sungguh tidak sabar untuk kembali berkumpul dengan saudara-saudara lainnya. Walau setiap hari mereka berada di tempat yang sama, mereka tidak bisa saling bercanda seperti dulu. Hingga saat ini, setelah sekian lama mereka menjadi budak, akhirnya mereka bisa menghirup udara segar dan berharap bisa menjalani kehidupan normal seperti dahulu.Ketika sampai di markas baru, mereka dapat melihat sebuah pemukiman yang dikelilingi oleh tembok batu. Xiu Zhangjian terpana ke
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more

Bab 109_ Hadiah Terakhir 

Dengan tangan yang bergetar, Xiu Zhangjian mendekap tubuh kakaknya dengan begitu erat. Tak ada kata-kata yang bisa dia keluarkan untuk mengungkapkan kesedihannya. Pikirannya terus berputar, mencari cara untuk menyelamatkan kakaknya. "Ji-jian'er ...."Li Min dengan susah payah mendorong tubuh Xiu Zhangjian sehingga pemuda itu melepas pelukannya. Xiu Zhangjian tak melawan, tetapi mendekatkan wajahnya agar bisa menatap Li Min lebih dalam.Li Min mengeluarkan sebuah belati, dengan tangan bergetar dia menyerahkan belati tersebut pada Xiu Zhangjian. Sarung belati yang berwarna putih berubah merah karena tertutup oleh darah Li Min.Dengan suara yang begitu lirih, Li Min membisikan sesuatu pada adiknya. "I-ini adalah hadiah yang guru berikan saat aku menjadi muridnya."Xiu Zhangjian mengangguk, dia tahu jika belati yang sedang dia pegang adalah belati milik ayahnya yang sudah diberikan pada Li Min. "Kakak ... aku mohon, bertahanlah!" ucap Xiu Zhangjian di tengah tangisannya. Pemuda itu bern
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more

Bab 110_ Amukan sang Pewaris 

Dalam amarahnya, Xiu Zhangjian sampai tidak menyadari kedatangan Feng Xinyue dan lainnya. Dia terus mengayunkan Pedang Naga Suci tanpa henti, mengeluarkan bayangan-bayangan pedang yang menghancurkan bangunan di penjara. "Ah!"Jeritan panjang yang menusuk telinga menyadarkan Xiu Zhangjian dari kemarahannya. Dia melihat beberapa sosok muncul dan berjalan ke arahnya. Mereka adalah orang-orang yang menemaninya kemari.Feng Xinyue memegangi bahunya yang berdarah akibat goresan bayangan pedang milik Xiu Zhangjian.Menyadari kesalahannya, Xiu Zhangjian menyarungkan pedangnya lagi dan menghampiri Feng Xinyue. "Xinyue, kau baik-baik saja?"Feng Xinyue melotot garang pada Xiu Zhangjian. "Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika leherku yang tergorok? Bagaimana kau akan menjelaskan hal itu pada ayahku, Kakak Jian?"Xiu Zhangjian terdiam menyadari kesalahannya. "Aku ... aku minta maaf. Aku tidak berniat melukaimu."Chen Yufei yang melihat kekasihnya begitu khawatir pada Feng Xinyue merasa perih di
last updateLast Updated : 2022-08-21
Read more
PREV
1
...
910111213
...
24
DMCA.com Protection Status