Semua Bab Pendekar Pedang Suci: Bab 81 - Bab 90

231 Bab

Bab 81_ Menolak Kemustahilan

"Tapi apa Tuan Putri?" Dua pengawal itu kompak bertanya."Dia memintaku untuk membantunya."Qu Lingfeng dan Yang Guo yang sejak tadi tanpa sadar mencondongkan tubuhnya, kini kembali melakukan hal itu hingga membuat meja terdorong ke arah sang putri."Argh!" lenguh Xiang Shashuang pelan saja. Dahinya pun berkerut. "Kalian ini kenapa? Sengaja ingin menyerangku?"Biasanya perempuan itu tidak sesensitif ini. Jika melihat kesalahan tidak sengaja yang dilakukan dua pengawalnya, bukankah tuduhan yang baru dia ucapkan itu berlebihan? Selama ini Putri Xiang memiliki pribadi yang tenang dan tidak gegabah dalam hal apa pun. Meski bukan orang yang periang, dia tidak mudah marah.Lalu, mengapa sejak semalam dia menjadi lebih sering membentak? Qu Lingfeng dan Yang Guo menjadi semakin yakin masalah kali ini tidak akan mudah."Maafkan kami, Tuan Putri."Dua pengawal mundur, memberi jarak antara mereka dengan meja. Keduanya menundukkan kepala karena merasa sudah bertindak tidak sopan.Xiang Shashuang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-03
Baca selengkapnya

Bab 82_ Menjemput Takdir

Setelah para budak kembali ke dalam sel masing-masing, Li Min langsung menyampaikan pada Feng Yin tentang rencananya untuk pergi menemani sang adik dalam mencari Pedang Naga Suci. Xiu Zhangjian yang sejak tadi berusaha mencegah Li Min untuk ikut, hanya bisa menyisir rambutnya dengan kedua tangan. Dia tahu, mencegah Li Min untuk melakukan sesuatu seperti menaburkan garam di laut. Oleh sebab itu, dia memilih diam sambil memikirkan kata-kata yang pas untuk menyampaikan yang sebenarnya pada sang kakak nanti."Apa itu benar Jiang'er?" Suara Feng Yin terdengar lain.Xiu Zhangjian mengembuskan napas panjang. Dia menjawab ringkas saja. "Benar, Tetua."Sejujurnya dia tidak ingin memberitahukan hal itu kepada Feng Yin. Dia khawatir sang tetua akan memaksa untuk ikut juga. Padahal kondisinya masih belum memungkinkan. Bahkan kepala penjaga saja memberikan izin dua hari pada lelaki tua itu untuk beristirahat di dalam penjara sebelum kembali mengerjakan kewajibannya sebagai seorang budak. Padahal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

Bab 83_ Jeli atau Ceroboh?

Di pertengahan musim panas ini, angin berembus pelan, terasa hangat dan lembut ketika menyapu kulit. Suara serangga malam yang bersahutan membuat malam ini tak setenang malam di musim dingin. Walau malam ini bukan malam bulan purnama, tetapi kehadiran bintang-bintang membuat langit lebih cerah.Di rumpun hutan bambu yang lebat, dua bayangan hitam berkelabat di tengah gelapnya malam. Gerakan mereka begitu cepat ditambah dengan pakaian yang mereka kenakan semuanya berwarna hitam, membuat mata orang biasa tak akan bisa menangkapnya. Ketika sampai di tengah hutan bambu, bayangan hitam yang memimpin jalan melambatkan gerakannya sebelum benar-benar berhenti. Orang yang di belakangnya mengikuti kecepatan rekannya dan berhenti ketika mereka sampai di dekat batu besar."Ini tempatnya?" tanya satu orang berpakaian hitam. Rekannya mengangguk dua kali sebelum menjawab, "Seharusnya iya.""Seharusnya? Jian'er, apa kau sedang mabuk?" "Tidak, Kak Li Min." Xiu Zhangjian melihat Li Min mengangkat ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-11
Baca selengkapnya

Bab 84_ Celah Terang

Hari sudah malam ketika Xiang Shashuang duduk bersama dua pengawalnya di sebuah ruangan yang tak terlalu besar. Di antara mereka bertiga ada sebuah meja kecil yang di atasnya terdapat teko dan beberapa cangkir tanah.Yang Guo menuangkan isi teko ke cangkir milik Xiang Shashuang, Qu Lingfeng, dan juga miliknya. Semerbak aroma teh mulai menyeruak keluar. Xiang Shashuang mengangkat cangkir tehnya dan mengajak dua pengawalnya bersulang. Tentu pemandangan semacam ini tidak akan terjadi jika mereka masih tinggal di istana seperti dahulu. Yang Guo dan Qu Lingfeng tidak akan pernah bisa duduk satu meja dengan sang putri kerajaan Quzhou.Sebenarnya, ini sudah terlalu malam untuk acara minum teh bersama. Akan tetapi, dua pengawal itu tentu tidak bisa terlelap ketika sang putri masih terjaga. Mereka tahu, keresahan yang berlebihan bisa membuat seseorang sulit tidur bahkan meski merasakan kantuk sekalipun. Mereka yang mengerti perihal apa yang sedang dipikirkan sang putri, memilih untuk diam dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-12
Baca selengkapnya

Bab 85_ Insting sang Putri

Ketika melihat tiga sosok yang datang, Xiu Zhangjian menjura seraya berkata, "Xiu Zhangjian menyapa Tuan Putri. Perkenalkan, ini saudara saya."Xiu Zhangjian memberi kode pada kakaknya untuk memberi hormat pada Xiang Shashuang. Li Min menjura dan menyapa Xiang Shashuang dengan etiket semestinya. "Ketua Sekte Harimau Putih, Li Min menyapa Tuan Putri.""Bangunlah, aku bukan lagi putri dari negeri ini. Saat ini aku hanya orang biasa." Li Min dan Xiu Zhangjian bangkit begitu Xiang Shashuang memerintahkannya. Detik itu, dalam hati Xiu Zhangjian ingin sekali bertanya, mengapa sang putri pada akhirnya datang menemuinya di hutan bambu. 'Apa Tuan Putri percaya padaku?'"Tuan Putri, silakan duduk." Suara Li Min mengaburkan benak Xiu Zhangjian, membuat adiknya itu menelan kembali pertanyaan yang telah sampai di tenggorokan."Terima kasih, Ketua Li." Xiang Shashuang duduk di atas batu besar yang sebelumnya digunakan Xiu Zhangjian untuk duduk. Sedangkan yang lainnya berdiri rapi di depan Xiang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-12
Baca selengkapnya

Bab 86_ Tenggang Waktu 

Sesaat sebelum lonceng dini hari dibunyikan, dua bayangan hitam menyelinap masuk ke penjara bawah tanah Quzhou. Mereka berdua terlihat begitu mengerti situasi penjara sehingga banyaknya penjaga yang sedang bertugas tidak menyadari kedatangan mereka. Di dalam sel, Feng Yin hanya bisa menunggu dan berharap jika dua pemuda yang sudah dia anggap keluarga baik-baik saja. Senyum lega pun terkembang di wajah tuanya ketika melihat dua pemuda yang dinantikannya tampak memasuki pintu penjara bawah tanah. Memang, sejak kakak beradik itu pergi, Feng Yin tidak membiarkan dirinya jauh dari jeruji besi depan demi melihat ke arah pintu penjara."Tetua Feng." Li Min menyapa sebelum bersicepat mengganti pakaiannya dengan pakaian budak. Xiu Zhangjian pun melakukan hal yang sama. Sejujurnya, Feng Yin sudah tak sabar mendengar hasil dari misi yang dikerjakan mereka malam ini. Namun, sebagai seorang 'ayah', hal pertama yang dia tanyakan adalah keadaan keduanya. "Bagaimana? Apa kalian baik-baik saja?" X
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-13
Baca selengkapnya

Bab 87_ Siasat Xiangyu

Ketika matahari baru saja terbit, Xiangyu menyelinap masuk ke dalam istana sebagai seorang pelayan. Hidup dan besar di lingkungan istana sebagai seorang pelayan membuat Xiangyu bisa dengan mudah melakukan penyusupan.Kemarin dia sudah mengajukan cuti selama dua hari dan Xiangyu kebetulan mendapatkannya sehingga dia mengabari salah satu kawannya yang berada di biro penjahit istana untuk meminjam posisinya.Tak ada satu pun pelayan maupun penjaga yang mencurigai Xiangyu walau dia menggunakan cadar karena sebagian besar pelayan yang bekerja di bagian biro penjahit istana menggunakan cadar demi kesehatan mereka.Setelah melakukan beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan oleh penjahit istana, Xiangyu pamit kepada salah satu pelayan lainnya karena dia merasa tak enak badan.Xiangyu keluar dengan mengendap-endap. Setelah memastikan jika situasi aman, dia pergi menuju ke istana permaisuri yang jaraknya cukup jauh dari biro penjahit."Jika Huang Fu sialan itu punya harem aku pasti akan bisa mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-13
Baca selengkapnya

Bab 88_ Kode Wanita

Di dalam selnya, seperti biasa Feng Yin menyandarkan punggungnya di tembok penjara. Malam ini dia bisa bernapas lebih leluasa tanpa perlu memikirkan keselamatan dua pemuda yang kemarin meresahkannya. Sesuai dengan perintah Putri Xiang, Xiu Zhangjian dan Li Min tidak pergi ke hutan bambu dan tetap berada di penjara Quzhou untuk menunggu informasi dari mata-mata sang putri. Xiu Zhangjian menatap wajah Feng Yin yang terlihat kelelahan. Dia merasa sedih ketika mengingat orang yang sudah seperti ayahnya ini sekarang berada dalam kondisi yang menyedihkan. Terlebih saat pandangannya turun dan melihat kaki lelaki itu. Feng Yin yang menyadari tatapan Xiu Zhangjian, tersenyum kecil pada pemuda itu. "Jian'er." "Iya, Tetua Feng." "Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa aku terlihat sangat menyedihkan?" Li Min melirik adiknya dengan wajah dingin. Xiu Zhangjian hanya tertunduk tetapi hatinya tak berhenti mengeluh. 'Kenapa Kakak seolah-olah ingin menelanku.' "Kenapa kau hanya diam? Tetua Feng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-14
Baca selengkapnya

Bab 89_ Kabar Baik

Para budak penjara Quzhou baru kembali ke sel mereka menjelang dini hari. Setelah memeriksa situasi dan merasa aman, Li Min dan Xiu Zhangjian menyelinap keluar dari penjara Quzhou untuk pergi ke hutan bambu. 'Kalian harus tetap hidup, apa pun yang terjadi.' Sebuah kalimat pendek yang mengandung arti luar biasa. Sebelum Li Min dan Xiu Zhangjian pergi, Feng Yin beberapa kali mengatakan kalimat itu, membuat keduanya memiliki tekad dan semangat untuk kembali dengan selamat. Dalam hatinya, Xiu Zhangjian berjanji atas nama sang ayah, atas nama Sekte Naga Suci, dan orang-orang yang selama ini melindunginya. 'Aku, Xiu Zhangjian tidak akan mati sebelum menghancurkan Aliansi Gongliao.' Dua pemuda yang menggunakan pakaian serba hitam itu terus melompat dari satu atap ke atap lain hingga akhirnya keluar dari kota Yan Bian. Dari gerbang selatan, mereka hanya butuh waktu beberapa saat sebelum sampai di hutan bambu. Kawasan rumpun bambu yang gelap tidak menyulitkan kedua bersaudara itu. Dengan i
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-14
Baca selengkapnya

Bab 90_ Malam Pertama

Setelah interogasi singkat dari sang putri, Xiu Zhangjian bisa bernapas lega karena bisa lolos dari pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa dia jawab. Bukan dia tidak memiliki jawaban, hanya saja dia belum ingin mengungkapkannya.Ketika sampai di sel tujuh, Xiu Zhangjian dan Li Min berganti menggunakan pakaian budak. Seperti biasa, Feng Yin selalu menunggu mereka di sel enam dengan wajah cemas. "Kalian membuat jantungku hampir copot," ucap Feng Yin lirih. Li Min dan Xiu Zhangjian membungkuk pelan untuk meminta maaf pada Feng Yin karena telah membuatnya cemas.Malam ini mereka memang tak membuang waktu sama sekali untuk menunggu Xiang Shashuang, tetapi kali ini lebih banyak yang perlu dibahas dibanding malam sebelumnya sehingga mereka juga pergi lebih lama dari malam kemarin.Ketika lonceng pagi dibunyikan, seluruh budak di sel bawah tanah keluar dan memulai tugas untuk membangun benteng. Ketika Li Min sedang mengangkut batu seperti biasanya, lagi-lagi Xiangyu menghampirinya. Meli
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status