Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Bab 106_ Jurus Naga Mengamuk

Share

Bab 106_ Jurus Naga Mengamuk

Author: Khoirul N.
last update Last Updated: 2022-08-20 20:51:48

Jerit lolongan kematian terdengar menyedihkan memenuhi sekitar. Namun, Li Min seakan-akan menutup telinganya. Tanpa ampun dia terus membunuh para penjaga penjara.

Penjaga yang awalnya berniat kabur mengurungkan niatnya dan berbalik menyerang Li Min. Jika mereka harus mati hari ini, maka mereka harus membawa Li Min bersama, begitulah khayalan di kepala mereka.

Sekuat apa pun Li Min, ketika dia berada di lautan musuh, sedikit demi sedikit luka mulai tertoreh di tubuhnya. Jubah hitamnya basah karena darah, baik darah yang berasal dari tubuhnya maupun tubuh lawan. Napasnya mulai memburu ketika melihat lawan tersisa puluhan orang saja.

Dengan mengeraskan hati dan tekadnya, Li Min mengeluarkan seluruh kekuatannya dan mengeluarkan jurus Naga Mengamuk, jurus terkuat milik Sekte Naga Suci.

Chen Long yang dari awal memperhatikan setiap jurus yang dikeluarkan oleh Li Min menjadi terpaku karena mengenali jurus ini. Dia bersicepat menarik pedangnya dan menyerang Li Min.

"Bangs*t! Rupanya kau ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 107_ Saat Lelaki Menangis

    Dengan menggunakan pedangnya sebagai tongkat, Li Min berusaha bangkit dengan susah payah. Sejauh ini dia tidak mengalami luka dalam, tetapi sekujur tubuhnya dipenuhi sayatan pedang dan beberapa luka tusukan di daerah perut. Selain itu, tenaganya sudah benar-benar habis. Jika setelah ini dia bisa bertahan hidup, maka hal itu adalah anugerah yang langit berikan untuknya. Li Min mengembuskan napasnya dengan perlahan. Lantas, dia menoleh dan menatap Feng Yin dengan mata berkaca. Dia kembali teringat saat-saat sang tetua menolongnya dan Xiu Zhangjian. Bagaimana orang itu menyayanginya dan mendukung setiap tindakannya bahkan mengorbankan orang-orangnya, adalah budi yang tidak akan bisa dibalas meski dengan nyawanya. Bahkan, demi menjaga identitas dirinya dan sang adik, Feng Yin dengan mudah menyerahkan posisi ketua Sekte Harimau Putih pada dirinya. Tak terasa, air mata mulai menggenangi pelupuk mata Li Min. Jika dia harus mati hari ini, maka dia berharap Feng Yin bisa melanjutkan hidupny

    Last Updated : 2022-08-20
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 108_ Kehilangan

    Markas baru Sekte Harimau Putih berada di tengah hutan jauh di timur kota Yan Bian. Jika para pendekar berlari menggunakan kecepatan penuh mereka, maka mereka akan membutuhkan waktu satu dupa jika mereka melakukan perjalanan dari Kota Yan Bian. Perlu diketahui, jika kecepatan berlari seorang pendekar bisa melebihi kecepatan kuda Fergana. Xiu Zhangjian dengan kemampuan barunya, bisa bergerak lebih cepat dari dirinya yang dulu. Hanya saja untuk saat ini dia harus menyesuaikan kecepatannnya dengan pendekar lainnya.Pemuda itu sungguh tidak sabar untuk kembali berkumpul dengan saudara-saudara lainnya. Walau setiap hari mereka berada di tempat yang sama, mereka tidak bisa saling bercanda seperti dulu. Hingga saat ini, setelah sekian lama mereka menjadi budak, akhirnya mereka bisa menghirup udara segar dan berharap bisa menjalani kehidupan normal seperti dahulu.Ketika sampai di markas baru, mereka dapat melihat sebuah pemukiman yang dikelilingi oleh tembok batu. Xiu Zhangjian terpana ke

    Last Updated : 2022-08-21
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 109_ Hadiah Terakhir 

    Dengan tangan yang bergetar, Xiu Zhangjian mendekap tubuh kakaknya dengan begitu erat. Tak ada kata-kata yang bisa dia keluarkan untuk mengungkapkan kesedihannya. Pikirannya terus berputar, mencari cara untuk menyelamatkan kakaknya. "Ji-jian'er ...."Li Min dengan susah payah mendorong tubuh Xiu Zhangjian sehingga pemuda itu melepas pelukannya. Xiu Zhangjian tak melawan, tetapi mendekatkan wajahnya agar bisa menatap Li Min lebih dalam.Li Min mengeluarkan sebuah belati, dengan tangan bergetar dia menyerahkan belati tersebut pada Xiu Zhangjian. Sarung belati yang berwarna putih berubah merah karena tertutup oleh darah Li Min.Dengan suara yang begitu lirih, Li Min membisikan sesuatu pada adiknya. "I-ini adalah hadiah yang guru berikan saat aku menjadi muridnya."Xiu Zhangjian mengangguk, dia tahu jika belati yang sedang dia pegang adalah belati milik ayahnya yang sudah diberikan pada Li Min. "Kakak ... aku mohon, bertahanlah!" ucap Xiu Zhangjian di tengah tangisannya. Pemuda itu bern

    Last Updated : 2022-08-21
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 110_ Amukan sang Pewaris 

    Dalam amarahnya, Xiu Zhangjian sampai tidak menyadari kedatangan Feng Xinyue dan lainnya. Dia terus mengayunkan Pedang Naga Suci tanpa henti, mengeluarkan bayangan-bayangan pedang yang menghancurkan bangunan di penjara. "Ah!"Jeritan panjang yang menusuk telinga menyadarkan Xiu Zhangjian dari kemarahannya. Dia melihat beberapa sosok muncul dan berjalan ke arahnya. Mereka adalah orang-orang yang menemaninya kemari.Feng Xinyue memegangi bahunya yang berdarah akibat goresan bayangan pedang milik Xiu Zhangjian.Menyadari kesalahannya, Xiu Zhangjian menyarungkan pedangnya lagi dan menghampiri Feng Xinyue. "Xinyue, kau baik-baik saja?"Feng Xinyue melotot garang pada Xiu Zhangjian. "Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika leherku yang tergorok? Bagaimana kau akan menjelaskan hal itu pada ayahku, Kakak Jian?"Xiu Zhangjian terdiam menyadari kesalahannya. "Aku ... aku minta maaf. Aku tidak berniat melukaimu."Chen Yufei yang melihat kekasihnya begitu khawatir pada Feng Xinyue merasa perih di

    Last Updated : 2022-08-21
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 111_ Duka dalam Suka

    Chen Yufei berlari mendekati sebuah tubuh yang tergeletak tanpa kepala. Dia begitu yakin jika tubuh tersebut adalah Chen Long karena ikat pinggang yang dipakai adalah salah satu hadiah yang dia berikan saat ulang tahun pamannya itu."Paman ..." lirihnya dalam hati.Melihat Chen Yufei terkejut dengan kematian Chen Long, Feng Yin langsung menyambarnya. "Aku yang melakukannya."Chen Yufei menitikan air matanya. Walau dia pernah menyarankan pada Xiu Zhangjian agar membunuh pamannya, dia tidak pernah mengira jika dipisahkan dengan sang paman oleh kematian akan sesakit ini."Nona Chen, jika kau ingin membalas dendam, aku akan menerimanya."Chen Yufei menggeleng pelan, sebelum berkata, "Tidak, Tetua Feng. Sebelum Tetua Feng membunuh paman, aku sudah memintanya pada Kakak Jian. Pamanku pantas mati."Feng Yin melirik Xiu Zhangjian untuk meminta konfirmasinya. Membuat pemuda itu mengangguk membenarkan perkataan Chen Yufei. "Nona Chen mengatakannya sebelum kami pergi meninggalkan penjara Quzhou.

    Last Updated : 2022-08-22
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 112_ Ketua Baru

    "Ketua sekte telah tiba!" teriak seorang anggota sekte yang berjaga di gerbang.!!Anggota Sekte Harimau Putih dengan kompak menjatuhkan lututnya ke tanah, menimbulkan suara tertentu ketika terjadi benturan antara keduanya. Pandangan mereka menunduk, tidak berani mengangkat kepala karena merasa bersalah akan meninggalnya sang ketua. 'Karena kami pergi terlebih dahulu, Ketua harus mati ....''Karena kami tidak menunggunya, Ketua menghadapi kesulitan seorang diri.'Demikianlah batin para anggota dalam keheningan. Air mata menetes begitu saja membasahi wajah para anggota Sekte Harimau Putih. Sementara itu orang-orang dari sekte aliran putih yang sudah dibebaskan oleh Xiu Zhangjian tidak merespons apa pun karena mereka bingung harus melakukan apa, jangan sampai mereka salah bicara dan memperkeruh suasana.Melihat saudara-saudaranya merasa bersalah, Xiu Zhangjian yang masih menggendong Li Min berteriak dengan suara yang penuh wibawa. Orang-orang yang mendengarnya seperti terhipnotis oleh

    Last Updated : 2022-08-22
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 113_ Dekret Kaisar Huang 

    Beberapa waktu setelah kepergian para budak dari penjara Quzhou, tempat itu diramaikan oleh pasukan patroli ibukota dan orang-orang dari kementerian peradilan.Ma Youhao sebagai menteri peradilan dan Cai Qian selaku menteri pertahanan bahkan sampai turun langsung ke lapangan menangani kasus ini.Beberapa waktu yang lalu, seorang penjaga penjara yang berhasil lolos dan membawa surat dari Chen Long bergegas menuju kementerian pertahanan. Setelah membaca surat permintaan bantuan, Cai Qian segera meminta pasukan patroli ibukota untuk membantu penjara Quzhou, sementara dirinya pergi menemui Ma Youhao.Kedua pria paruh baya itu sekarang memasang wajah gelisah karena semua yang mereka lakukan tidak lagi berguna. Ketika mereka sampai, penjara Quzhou sudah sepi dan menyisakan aroma darah yang pekat serta bangunan-bangunan yang hancur.Seluruh tahanan dan budak kabur sedangkan penjaga yang bertugas tidak tersisa satu pun, termasuk sang kepala penjaga, Chen Long."Benar-benar mengerikan ...."

    Last Updated : 2022-08-23
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 114_ Jati Diri

    Dua hari telah berlalu semenjak kejadian kaburnya budak dari tahanan Quzhou. Bangunan-bangunan penjara yang hancur mulai dibangun kembali. Semua mayat yang menggunung beberapa waktu lalu sudah dibereskan dan dikremasi. Huang Fu telah menyebar orang-orang dari Aliansi Gongliao untuk mencari informasi tentang markas baru Sekte Harimau Putih karena setelah memeriksa markas lama mereka, tidak ada satu orang pun yang bisa mereka temui.Di sisi lain, kabar tentang kematian Li Min mulai menyebar ke telinga para ketua sekte aliran putih. Walau mereka sudah tergabung dalam Aliansi Gongliao, mereka bisa menyimpan rahasia dengan baik sehingga kabar ini belum terdengar oleh Huang Fu sebagai ketua aliansi tersebut.Di markas baru Sekte Harimau Putih, Xiu Zhangjian sedang berkumpul bersama beberapa tetua."Jadi, apa yang ingin Ketua bicarakan?" tanya Feng Yin ketika Xiu Zhangjian secara tiba-tiba mengumpulkan mereka.Xiu Zhangjian menghela napas panjang. Sebelum menjelaskan semuanya, dia melihat s

    Last Updated : 2022-08-23

Latest chapter

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 231_ Pertaruhan Manis

    Begitu keluar dari ruang rahasia, Xiu Zhangjian disambut oleh Feng Xinyue yang terlihat menunggunya. Yuan Shi dan Wang Tian Lin segera pamit dan pergi dari tempat itu. Xiu Zhangjian mendekati Feng Xinyue dengan wajah dipenuhi senyuman. Entah mengapa, kakinya terasa berat menyebabkan dia tidak bisa bergerak dengan cepat. Sementara Feng Xinyue, wajahnya sudah merona saat melihat senyuman di wajah suaminya. Feng Xinyue tidak tahu apakah ini sungguh terjadi atau matanya yang salah, Xiu Zhangjian terlihat lebih tampan dari biasanya. Mengangkat wajah Feng Xinyue dengan ujung jarinya, Xiu Zhangjian mendekatkan wajahnya ke wajah wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya. Cup! Keduanya hanya bisa memejamkan mata karena merasa hal ini terasa lain. Apakah setelah menikah semuanya menjadi lebih nikmat? Xiu Zhangjian membuka matanya dan melepas ciumannya. Tubuh Xiu Zhangjian membungkuk sementara kedua tangannya meraih kaki dan punggung wanitanya. !! Pasangan yang baru saja meresmikan pe

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 230_ Bulan Darah?

    Malam tahun baru dilewati dengan meriah. Setelah sesi makan pangsit dilalui, banyak orang yang menunggu malam pergantian tahun dengan bermain kembang api, bermain catur dan lainnya. Ketika tengah malam hampir tiba, satu rombongan pria berkuda memasuki wilayah Aliansi Naga Suci yang membuat beberapa anggota Aliansi yang berjaga menjadi waspada. Namun, begitu melihat plakat kekaisaran yang rombongan tersebut bawa, mereka langsung dipersilakan masuk. Dalam tradisi kekaisaran Quzhou, Kaisar akan mengirimkan kudapan kepada para pejabatnya yang tahun itu bekerja dengan giat dan menyelesaikan tugas penting. Dalam hal ini, makanan yang dikirimkan bukanlah hal yang paling utama, tetapi gengsi saat menerimanya yang begitu tinggi. Orang-orang yang menerima hadiah tahun baru dari kaisar adalah orang yang begitu berjasa dan bekerja keras sepanjang tahun. Tidak heran, pada pemerintahan sebelumnya, ada banyak pejabat yabg suka menjilat Huang Fu demi hadiah tahun baru ini.Xiu Zhangjian setelah m

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 229_ Lentera 

    Setelah berjalan beberapa saat, Xiu Zhangjian akhirnya mendapat sebuah penginapan. Seorang pelayan menyambut kedatangan mereka dengan ramah. "Selamat malam, Tuan dan Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" "Aku memesan satu kamar biasa dan satu kamar terbaik." Pelayan tersebut mengangguk dan memberikan dua plakat kecil. "Penjaga akan mengantar kalian." Feng Xinyue mengangguk dan meraih dua plakat tersebut. "Terima kasih." Xiu Zhangjian tersenyum tipis ketika menyadari kekasihnya sedang merasa cemburu. "Xinyue, jangan berpikiran sempit." "Aku tidak berpikiran sempit, aku hanya mengantisipasi gadis itu patah hati." Xiu Zhangjian mengangguk dengan senyuman. "Baiklah ... tetapi kau harus ingat satu hal, jangankan pelayan, seorang kaisar saja tidak berhasil merebut hatiku." "Huh ... sombong." Seorang penjaga mengantar Xiu Zhangjian dan Feng Xinyue ke kamar terbaik sebelum mengantar kusir kereta ke kamar yang Feng Xinyue pesankan untuknya. "Satu minggu lagi perayaan tahun baru, kira-

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 228_ Kunci Teh Enak

    Jantung Kaisar Xiang berdebar kencang. Ini adalah belati Naga dan Phoenix yang pernah menjadi miliknya selama belasan tahun. Dia masih begitu ingat jika belati ini dia berikan kepada Xiu Zhangjian dan Li Min beberapa waktu lalu ketika mereka akan mengambil Pedang Naga Suci di istana Tian Shang. Yuan Shi yang melihat keterkejutan di wajah Kaisar Xiang langsung bisa menebak isi dari pikiran sang kaisar. "Yang Mulia ... Belati Naga dan Phoenix merupakan warisan keluarga kekaisaran. Jika Yang Mulia menginginkannya, saya dengan senang hati akan menyerahkannya pada Yang Mulia." Alih-alih mengangguk, Kaisar Xiang menggeleng dengan senyuman. "Beberapa waktu lalu aku sudah memberikan belati ini pada seseorang. Tetapi, sepertinya orang itu sudah menyukai barang yang lain." "Terima kasih karena kemurahan hati yang mulia." "Sudahlah ... di mana Nona Chen?" tanya Kaisar Xiang seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari pengantin wanita yang belum terlihat batang hidungnya. "Chen Yufei menya

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 227_ Salju Hangat

    Butiran-butiran putih turun dari langit, begitu lembut, terasa dinging dan mencair seketika saat menyentuh tangan. Ini adalah hari di mana puncak musim dingin sedang berlangsung. Namun, dinginnya udara hari ini seolah tak terasa di kediaman keluarga Chen yang sedang bahagia.Kediaman mewah keluarga Chen dihiasi kain-kain berwarna merah, banyak orang berlalu-lalang dengan mantel bulu yang melingkar di leher mereka. Asap putih mengepul dari mulut setiap orang, menandakan jika udara benar-benar dingin.Sebuah kereta kuda berwarna coklat yang terlihat polos tetapi elegan berhenti di depan gerbang kediaman keluarga Chen. Tirai kereta dibuka, muncul seorang pemuda yang mengenakan jubah hitam, membawa sebuah kotak kayu dengan ukiran cantik yang mengelilinginya. Tangan lain pemuda itu menggenggam tangan seorang gadis cantik dengan begitu erat, seolah takut kehilangan gadis itu. "Xinyue, berhati-hatilah, jalanan sedikit licin.""Aku tidak perlu khawatir selama ada Kakak Jian di sampingku."S

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 226_ Menerima Pinangan 

    "Aku bersedia, Yang Mulia."Wajah Kaisar Xiang merah merona. "Kalau begitu, berhenti memanggilku Yang Mulia.""Lalu?" "Panggil aku Shuang'er."Wang Tian Lin mengangguk pelan. "Baiklah Shuang'er. Lalu kapan pernikahan kita akan digelar?""Mungkin setalah kondisi Quzhou menjadi jauh lebih baik dan rakyat bisa hidup dengan tenang. Apa kau mau menunggu?" tanya Kaisar Xiang.Wang Tian Lin mengangguk sekali, "Tentu saja. Selain itu, aku juga harus memperkuat fondasi paviliun langit dan menanam akar di banyak tempat demi menunjang kemudahanmu di masa depan."Di dalam ruang rahasia, Qu Lingfeng dan Yang Guo tidak tahan untuk tidak tertawa sehingga Wang Tian Lin bisa mendengarnya walau suara tersebut terdengar begitu pelan."Ada yang menguping pembicaraan kita."Dia adalah Wang Tian Lin, penguasa Paviliun langit yang begitu misterius. Sejak kecil, dia sudah menelan begitu banyak informasi dan memecahkan ratusan sandi rahasia milik beberapa kekaisaran, membuatnya menjadi jauh lebih oeka dari k

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 225_ Teh atau Arak

    Di bawah kepemimpinan Kaisar Xiang, Quzhou mulai berkembang dan para rakyatnya tidak menderita seperti dulu. Tentu saja hal ini bukan karenana Kaisar Xiang seorang, tetapi karena kerja keras para pejabatnya yang menginginkan Quzhou menjadi wilayah makmur seperti dulu.Dalam kerja keras ini, Wang Tian Lin juga mengambil peran cukup besar. Karena hal itu juga, Kaisar Xiang mau menggelontorkan sedikit hartanya untuk membantu meringankan beban para bangsawan dan pedagang yang membeli gandum-gandum serta beras rakyatnya dengan harga tinggi dan menjualnya dengan harga yang sangat rendah.Hari itu, Kaisar Xiang mengundang Wang Tian Lin untuk mengunjungi tempatnya. Wang Tian Lin walaupun dia sibuk, tetapi dia tidak ada niatan untuk menolak sedikit pun. Dengan diantar oleh kasim pembawa pesan, Wang Tian Lin bisa masuk dengan mudah ke kediaman pribadi kaisar.Udara yang sangat dingin karena sebentar lagi puncak musim dingin datang membuat Wang Tian Lin sesekali menarik jubahnya untuk melindung

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 224_ Menengok Boushan 

    Sebuah kereta kuda membelah jalanan hutan dari Sekte Harimau Putih menuju ke timur, tempat dulunya Sekte Naga Suci berdiri. Xiu Zhangjian berangkat bersama Feng Yin dan Feng Xinyue serta satu orang anggota Aliansi Naga Suci sebagai kusir. Tirai kereta dibuka, tampak hutan yang dipenuhi pohon-pohon besar yang tinggi menjulang seolah mereka ingin menembus sang cakrawala biru. Setelah setengah hari menaiki kereta, akhirnya mereka sampai di Boushan. Xiu Zhangjian turun dari kereta, pemuda itu berdiri memunggungi kereta dengan mata terpejam dan kedua tangan yang terbuka. Menghirup napas dalam, Xiu Zhangjian mengembuskannya perlahan. 'Setelah sekian lama ... akhirnya aku kembali.'Feng Xinyue membantu ayahnya menuruni kereta sementara Xiu Zhangjian berjalan mendekati gundukan tanah yang dikelilingi batu-batu berukuran sebesar kepala manusia yang sudah ditumbuhi rumput liar hingga setinggi pinggang manusia dewasa.Tangan Xiu Zhangjian tidak tahan untuk tidak mencabut rumput yang tumbuh d

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 223_ Kuil Naga Suci 

    Satu per satu anggota Aliansi Naga Suci yang sudah pulih mulai kembali ke markas Sekte Harimau Putih. Di antara mereka, ada banyak yang kehilangan anggota tubuh seperti tangan, kaki, atau mata. Meskipun begitu, mereka tidak kehilangan semangat hidup dan harga diri mereka sebagai pendekar. Melihat Xiu Zhangjian sedang sibuk mengurusi pembangunan kuil, mereka tidak tinggal dan segera membantu sang ketua."Kalian sudah benar-benar sembuh?" tanya Xiu Zhangjian saat melihat beberapa orang mendatangi dengan membawa banyak peralatan."Jangan khawatirkan kami, Ketua. Walau kami tidak bisa bergerak secepat sebelumnya, tetapi semangat kami masih membara.""Benar, Ketua. Kami sudah sangat ingin menggerakan badan. Tolong jangan halangi kami."Xiu Zhangjian tersenyum tipis, "Baiklah jika seperti itu. Namun, jangan memaksakan diri. Jika kalian sudah tidak kuat, maka istirahatlah.""Baik, Ketua."Beberapa orang mulai mengambil posisi dan mengerjakan apa yang bise mereka kerjakan. Ada yang memecah b

DMCA.com Protection Status