Beberapa waktu setelah kepergian para budak dari penjara Quzhou, tempat itu diramaikan oleh pasukan patroli ibukota dan orang-orang dari kementerian peradilan.Ma Youhao sebagai menteri peradilan dan Cai Qian selaku menteri pertahanan bahkan sampai turun langsung ke lapangan menangani kasus ini.Beberapa waktu yang lalu, seorang penjaga penjara yang berhasil lolos dan membawa surat dari Chen Long bergegas menuju kementerian pertahanan. Setelah membaca surat permintaan bantuan, Cai Qian segera meminta pasukan patroli ibukota untuk membantu penjara Quzhou, sementara dirinya pergi menemui Ma Youhao.Kedua pria paruh baya itu sekarang memasang wajah gelisah karena semua yang mereka lakukan tidak lagi berguna. Ketika mereka sampai, penjara Quzhou sudah sepi dan menyisakan aroma darah yang pekat serta bangunan-bangunan yang hancur.Seluruh tahanan dan budak kabur sedangkan penjaga yang bertugas tidak tersisa satu pun, termasuk sang kepala penjaga, Chen Long."Benar-benar mengerikan ...."
Dua hari telah berlalu semenjak kejadian kaburnya budak dari tahanan Quzhou. Bangunan-bangunan penjara yang hancur mulai dibangun kembali. Semua mayat yang menggunung beberapa waktu lalu sudah dibereskan dan dikremasi. Huang Fu telah menyebar orang-orang dari Aliansi Gongliao untuk mencari informasi tentang markas baru Sekte Harimau Putih karena setelah memeriksa markas lama mereka, tidak ada satu orang pun yang bisa mereka temui.Di sisi lain, kabar tentang kematian Li Min mulai menyebar ke telinga para ketua sekte aliran putih. Walau mereka sudah tergabung dalam Aliansi Gongliao, mereka bisa menyimpan rahasia dengan baik sehingga kabar ini belum terdengar oleh Huang Fu sebagai ketua aliansi tersebut.Di markas baru Sekte Harimau Putih, Xiu Zhangjian sedang berkumpul bersama beberapa tetua."Jadi, apa yang ingin Ketua bicarakan?" tanya Feng Yin ketika Xiu Zhangjian secara tiba-tiba mengumpulkan mereka.Xiu Zhangjian menghela napas panjang. Sebelum menjelaskan semuanya, dia melihat s
Aula pertemuan yang awalnya hening karena kisah haru sang ketua seketika berubah bising. Beberapa orang yang pernah menjabat sebagai ketua sekte tidak bisa menahan diri untuk tidak berbicara, begitu pula dengan orang-orang dari Sekte Harimau Putih. Perlu diketahui, hampir semua orang yang ada di ruangan ini pernah ditangkap oleh Aliansi Gongliao dan dijadikan budak sehingga hidup mereka sangat menderita. Beberapa dari mereka pernah meminta bantuan kepada sekte lainnya, tetapi tidak ada yang memberikan bantuan. Sebenarnya ada, hanya saja setiap sekte yang ikut campur akan berakhir sama, menjadi budak di penjara Quzhou. "Ketua, kami pernah meminta bantuan pada mereka, tetapi sebagian dari mereka tidak pernah bergerak dan memilih untuk bergabung dengan Aliansi Gongliao. Kenapa sekarang Ketua ingin membebaskan mereka?" tanya Yuan Kang, salah satu tetua Sekte Harimau Putih yang berhasil melarikan diri saat hari penangkapan. Begitu sekte diserang, dia mendatangi beberapa sekte yang akrab
Sekte kedua yang akan mendapat surat undangan dari Xiu Zhangjian adalah Sekte Pembelah Langit. Sebuah hal yang tidak pernah pemuda itu duga adalah mereka membantu melindungi Feng Xinyue selama anggota Sekte Harimau Putih menjadi budak.Setelah menjelaskan beberapa alasan dan cara untuk mengirim surat pada Sekte Pembelah Langit, Yuan Kang mundur dan kembali ke tempat duduknya. Xiu Zhangjian melihat beberapa sekte terdekat. "Tetua Feng ....""Ya, Ketua."Xiu Zhangjian menunjuk dua lokasi yang berbeda tetapi berdekatan. "Sekte Pedang Perak dan Bulan Bintang, bukankah mereka memiliki hubungan baik dengan kita?"Feng Yin mengangguk membenarkan. "Ketua Jin dan Ketua Yue, hubungan kami cukup baik. Hanya saja, aku tidak tahu bagaimana kabar mereka saat ini.""Kalau begitu, dua sekte itu masukan dalam daftar."Beberapa waktu berlalu, mereka mendiskusikan hal ini dengan serius hingga muncul sembilan nama sekte yang akan mereka ajak untuk bergabung.Sementara itu Chen Yufei sudah menunggu Xiu Z
Di puncak Gunung Wudang, berdiri sebuah pemukiman yang cukup besar dan dihuni oleh ratusan orang yang semuanya adalah pria. Mereka semua adalah anggota sekte Gunung Wudang. Yan Zhihao sudah menjadi pemimpin Sekte Gunung Wudang tiga puluh tahun lamanya, setelah pemimpin sekte sebelumnya yang tak lain adalah guru dari lelaki itu meninggal dunia. Di kaki Gunung Wudang, seorang pria berpakaian serba hitam dengan wajah bercadar menambatkan kudanya di dekat pintu gerbang menuju puncak gunung. Seorang anggota Sekte Gunung Wudang yang sedang bertugas di pos pertama mengahampiri pria tersebut untuk menanyakan maksud kedatangannya. "Tuan, sebelum anda naik, tolong sebutkan nama dan latar belakang anda." Pria berpakaian hitam itu berhenti dan merogoh sesuatu dari balik jubahnya. Sebuah tanda pengenal dengan lambang Sekte Harimau Putih. Di bagian bawah tanda pengenal tersebut, tertera nama pria tersebut. "Zhou Tian, Sekte Harimau Putih?" tanya si penjaga. Zhou Tian mengangguk membenarkan. "
"Saudara Zhou, senang bisa melihatmu di sini. Bagaimana keadaanmu?""Mahaguru Yan, keadaan saya sangat baik. Namun, sebelum itu saya ingin menyampaikan sesuatu. Saya sangat senang anda menganggap saya sebagai saudara, tetapi panggilan tersebut terasa terlalu berat untuk saya terima. Mahaguru Yan bisa memanggil saya anak Zhou atau Tian'er."Yan Zhihao mendengkus pelan sebelum menjawab, "Apa salah jika aku ingin merasa muda lagi?""Ini ...." Zhou Tian lagi-lagi hanya bisa mengumpat dalam hatinya. Kenapa hari ini dia begitu bodoh? Apakah ketika dia bebas dari penjara Quzhou, dia lupa memasang otaknya dengan benar? Lagi-lagi dalam hatinya lelaki itu memaki diri sendiri.Yan Zhihao melihat wajah tertekan milik Zhou Tian tertawa senang. "Zhou Tian, jangan menganggap serius. Aku hanya bercanda. Tenang, aku tidak akan memanggilmu saudara. Jika aku memiliki keturunan, aku yakin usiamu sama dengan cucuku."Zhou Tian menyerahkan sebuah surat pada Yan Zhihao. Akhirnya perasaannya bisa tenang kare
Xiu Zhangjian sedang bersama dengan Feng Yin di ruang pribadi salah satu tetua Sekte Harimau Putih itu. Semenjak kepergian Li Min, Feng Yin melihat pemuda itu banyak berubah. Pemuda yang biasanya banyak bercanda dan cenderung menghindari keseriusan, sekarang lebih banyak diam dan memegang banyak pekerjaan.Sejujurnya, hal itu membuat Feng Yin menjadi tidak tega. Biar bagaimanapun, Xiu Zhangjian sudah seperti putranya sendiri. Xiu Zhangjian masih berdiri. Dia merasa bingung karena Feng Yin memanggilnya untuk datang ke tempat ini, tetapi tak ada yang dia katakan. Karena penasaran, dia berinisiatif untuk memulai terlebih dahulu. "Tetua Feng, ada apa? Mengapa anda memanggilku?"Feng Yin menepuk pelan tempat di sampingnya, meminta pemuda itu untuk duduk bersamanya. "Jian'er ... kemarilah."Xiu Zhangjian mendekat dan duduk di samping Feng Yin. Dia meletakan Pedang Naga Suci di sampingnya. "Tetua Feng ..." lirih Xiu Zhangjian hampir tidak terdengar.Feng Yin meraih tangan Xiu Zhangjian dan
Pedang Naga Suci langsung terbang ke tempat Xiu Zhangjian begitu terlepas dari pohon. Dengan sigap dia segera menangkap pedang tersebut. "Kenapa seperti ini?" Xiu Zhangjian kebingungan. "Apa aku harus mengeluarkan tenaga dalam? Sepertinya iya."Xiu Zhangjian mencobanya sekali lagi. Dia melesatkan pedang dan mengeluarkan tenaga dalamnya, membuat pedang yang sedang bergerak cepat seketika berbelok dan kembali padanya. "Wah! Aku berhasil!"Xiu Zhangjian berseru senang ketika berhasil membuktikan salah satu ucapan ayahnya tentang Pedang Naga Suci. Namun, itu tak berlangsung lama. Xiu Zhangjian langsung menenangkan dirinya dan kembali mengingat sebuah gerakan yang pernah Li Min perlihatkan padanya.Walau gerakan tersebut tak sempurna, dia tetap berusaha mengingatnya. 'Kunci utama untuk menguasai jurus ini adalah kau merupakan seorang pewaris dan memiliki Pedang Naga Suci. Tanpa dua hal tersebut, sehebat apa pun dirimu, jurus ini hanya angan-angan bagimu. Begitu pun sebaliknya, sebodoh a
Begitu keluar dari ruang rahasia, Xiu Zhangjian disambut oleh Feng Xinyue yang terlihat menunggunya. Yuan Shi dan Wang Tian Lin segera pamit dan pergi dari tempat itu. Xiu Zhangjian mendekati Feng Xinyue dengan wajah dipenuhi senyuman. Entah mengapa, kakinya terasa berat menyebabkan dia tidak bisa bergerak dengan cepat. Sementara Feng Xinyue, wajahnya sudah merona saat melihat senyuman di wajah suaminya. Feng Xinyue tidak tahu apakah ini sungguh terjadi atau matanya yang salah, Xiu Zhangjian terlihat lebih tampan dari biasanya. Mengangkat wajah Feng Xinyue dengan ujung jarinya, Xiu Zhangjian mendekatkan wajahnya ke wajah wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya. Cup! Keduanya hanya bisa memejamkan mata karena merasa hal ini terasa lain. Apakah setelah menikah semuanya menjadi lebih nikmat? Xiu Zhangjian membuka matanya dan melepas ciumannya. Tubuh Xiu Zhangjian membungkuk sementara kedua tangannya meraih kaki dan punggung wanitanya. !! Pasangan yang baru saja meresmikan pe
Malam tahun baru dilewati dengan meriah. Setelah sesi makan pangsit dilalui, banyak orang yang menunggu malam pergantian tahun dengan bermain kembang api, bermain catur dan lainnya. Ketika tengah malam hampir tiba, satu rombongan pria berkuda memasuki wilayah Aliansi Naga Suci yang membuat beberapa anggota Aliansi yang berjaga menjadi waspada. Namun, begitu melihat plakat kekaisaran yang rombongan tersebut bawa, mereka langsung dipersilakan masuk. Dalam tradisi kekaisaran Quzhou, Kaisar akan mengirimkan kudapan kepada para pejabatnya yang tahun itu bekerja dengan giat dan menyelesaikan tugas penting. Dalam hal ini, makanan yang dikirimkan bukanlah hal yang paling utama, tetapi gengsi saat menerimanya yang begitu tinggi. Orang-orang yang menerima hadiah tahun baru dari kaisar adalah orang yang begitu berjasa dan bekerja keras sepanjang tahun. Tidak heran, pada pemerintahan sebelumnya, ada banyak pejabat yabg suka menjilat Huang Fu demi hadiah tahun baru ini.Xiu Zhangjian setelah m
Setelah berjalan beberapa saat, Xiu Zhangjian akhirnya mendapat sebuah penginapan. Seorang pelayan menyambut kedatangan mereka dengan ramah. "Selamat malam, Tuan dan Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" "Aku memesan satu kamar biasa dan satu kamar terbaik." Pelayan tersebut mengangguk dan memberikan dua plakat kecil. "Penjaga akan mengantar kalian." Feng Xinyue mengangguk dan meraih dua plakat tersebut. "Terima kasih." Xiu Zhangjian tersenyum tipis ketika menyadari kekasihnya sedang merasa cemburu. "Xinyue, jangan berpikiran sempit." "Aku tidak berpikiran sempit, aku hanya mengantisipasi gadis itu patah hati." Xiu Zhangjian mengangguk dengan senyuman. "Baiklah ... tetapi kau harus ingat satu hal, jangankan pelayan, seorang kaisar saja tidak berhasil merebut hatiku." "Huh ... sombong." Seorang penjaga mengantar Xiu Zhangjian dan Feng Xinyue ke kamar terbaik sebelum mengantar kusir kereta ke kamar yang Feng Xinyue pesankan untuknya. "Satu minggu lagi perayaan tahun baru, kira-
Jantung Kaisar Xiang berdebar kencang. Ini adalah belati Naga dan Phoenix yang pernah menjadi miliknya selama belasan tahun. Dia masih begitu ingat jika belati ini dia berikan kepada Xiu Zhangjian dan Li Min beberapa waktu lalu ketika mereka akan mengambil Pedang Naga Suci di istana Tian Shang. Yuan Shi yang melihat keterkejutan di wajah Kaisar Xiang langsung bisa menebak isi dari pikiran sang kaisar. "Yang Mulia ... Belati Naga dan Phoenix merupakan warisan keluarga kekaisaran. Jika Yang Mulia menginginkannya, saya dengan senang hati akan menyerahkannya pada Yang Mulia." Alih-alih mengangguk, Kaisar Xiang menggeleng dengan senyuman. "Beberapa waktu lalu aku sudah memberikan belati ini pada seseorang. Tetapi, sepertinya orang itu sudah menyukai barang yang lain." "Terima kasih karena kemurahan hati yang mulia." "Sudahlah ... di mana Nona Chen?" tanya Kaisar Xiang seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari pengantin wanita yang belum terlihat batang hidungnya. "Chen Yufei menya
Butiran-butiran putih turun dari langit, begitu lembut, terasa dinging dan mencair seketika saat menyentuh tangan. Ini adalah hari di mana puncak musim dingin sedang berlangsung. Namun, dinginnya udara hari ini seolah tak terasa di kediaman keluarga Chen yang sedang bahagia.Kediaman mewah keluarga Chen dihiasi kain-kain berwarna merah, banyak orang berlalu-lalang dengan mantel bulu yang melingkar di leher mereka. Asap putih mengepul dari mulut setiap orang, menandakan jika udara benar-benar dingin.Sebuah kereta kuda berwarna coklat yang terlihat polos tetapi elegan berhenti di depan gerbang kediaman keluarga Chen. Tirai kereta dibuka, muncul seorang pemuda yang mengenakan jubah hitam, membawa sebuah kotak kayu dengan ukiran cantik yang mengelilinginya. Tangan lain pemuda itu menggenggam tangan seorang gadis cantik dengan begitu erat, seolah takut kehilangan gadis itu. "Xinyue, berhati-hatilah, jalanan sedikit licin.""Aku tidak perlu khawatir selama ada Kakak Jian di sampingku."S
"Aku bersedia, Yang Mulia."Wajah Kaisar Xiang merah merona. "Kalau begitu, berhenti memanggilku Yang Mulia.""Lalu?" "Panggil aku Shuang'er."Wang Tian Lin mengangguk pelan. "Baiklah Shuang'er. Lalu kapan pernikahan kita akan digelar?""Mungkin setalah kondisi Quzhou menjadi jauh lebih baik dan rakyat bisa hidup dengan tenang. Apa kau mau menunggu?" tanya Kaisar Xiang.Wang Tian Lin mengangguk sekali, "Tentu saja. Selain itu, aku juga harus memperkuat fondasi paviliun langit dan menanam akar di banyak tempat demi menunjang kemudahanmu di masa depan."Di dalam ruang rahasia, Qu Lingfeng dan Yang Guo tidak tahan untuk tidak tertawa sehingga Wang Tian Lin bisa mendengarnya walau suara tersebut terdengar begitu pelan."Ada yang menguping pembicaraan kita."Dia adalah Wang Tian Lin, penguasa Paviliun langit yang begitu misterius. Sejak kecil, dia sudah menelan begitu banyak informasi dan memecahkan ratusan sandi rahasia milik beberapa kekaisaran, membuatnya menjadi jauh lebih oeka dari k
Di bawah kepemimpinan Kaisar Xiang, Quzhou mulai berkembang dan para rakyatnya tidak menderita seperti dulu. Tentu saja hal ini bukan karenana Kaisar Xiang seorang, tetapi karena kerja keras para pejabatnya yang menginginkan Quzhou menjadi wilayah makmur seperti dulu.Dalam kerja keras ini, Wang Tian Lin juga mengambil peran cukup besar. Karena hal itu juga, Kaisar Xiang mau menggelontorkan sedikit hartanya untuk membantu meringankan beban para bangsawan dan pedagang yang membeli gandum-gandum serta beras rakyatnya dengan harga tinggi dan menjualnya dengan harga yang sangat rendah.Hari itu, Kaisar Xiang mengundang Wang Tian Lin untuk mengunjungi tempatnya. Wang Tian Lin walaupun dia sibuk, tetapi dia tidak ada niatan untuk menolak sedikit pun. Dengan diantar oleh kasim pembawa pesan, Wang Tian Lin bisa masuk dengan mudah ke kediaman pribadi kaisar.Udara yang sangat dingin karena sebentar lagi puncak musim dingin datang membuat Wang Tian Lin sesekali menarik jubahnya untuk melindung
Sebuah kereta kuda membelah jalanan hutan dari Sekte Harimau Putih menuju ke timur, tempat dulunya Sekte Naga Suci berdiri. Xiu Zhangjian berangkat bersama Feng Yin dan Feng Xinyue serta satu orang anggota Aliansi Naga Suci sebagai kusir. Tirai kereta dibuka, tampak hutan yang dipenuhi pohon-pohon besar yang tinggi menjulang seolah mereka ingin menembus sang cakrawala biru. Setelah setengah hari menaiki kereta, akhirnya mereka sampai di Boushan. Xiu Zhangjian turun dari kereta, pemuda itu berdiri memunggungi kereta dengan mata terpejam dan kedua tangan yang terbuka. Menghirup napas dalam, Xiu Zhangjian mengembuskannya perlahan. 'Setelah sekian lama ... akhirnya aku kembali.'Feng Xinyue membantu ayahnya menuruni kereta sementara Xiu Zhangjian berjalan mendekati gundukan tanah yang dikelilingi batu-batu berukuran sebesar kepala manusia yang sudah ditumbuhi rumput liar hingga setinggi pinggang manusia dewasa.Tangan Xiu Zhangjian tidak tahan untuk tidak mencabut rumput yang tumbuh d
Satu per satu anggota Aliansi Naga Suci yang sudah pulih mulai kembali ke markas Sekte Harimau Putih. Di antara mereka, ada banyak yang kehilangan anggota tubuh seperti tangan, kaki, atau mata. Meskipun begitu, mereka tidak kehilangan semangat hidup dan harga diri mereka sebagai pendekar. Melihat Xiu Zhangjian sedang sibuk mengurusi pembangunan kuil, mereka tidak tinggal dan segera membantu sang ketua."Kalian sudah benar-benar sembuh?" tanya Xiu Zhangjian saat melihat beberapa orang mendatangi dengan membawa banyak peralatan."Jangan khawatirkan kami, Ketua. Walau kami tidak bisa bergerak secepat sebelumnya, tetapi semangat kami masih membara.""Benar, Ketua. Kami sudah sangat ingin menggerakan badan. Tolong jangan halangi kami."Xiu Zhangjian tersenyum tipis, "Baiklah jika seperti itu. Namun, jangan memaksakan diri. Jika kalian sudah tidak kuat, maka istirahatlah.""Baik, Ketua."Beberapa orang mulai mengambil posisi dan mengerjakan apa yang bise mereka kerjakan. Ada yang memecah b