Beranda / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Bab 119_ Tarian Naga Mengamuk

Share

Bab 119_ Tarian Naga Mengamuk

Penulis: Khoirul N.
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-26 15:06:49

Xiu Zhangjian sedang bersama dengan Feng Yin di ruang pribadi salah satu tetua Sekte Harimau Putih itu. Semenjak kepergian Li Min, Feng Yin melihat pemuda itu banyak berubah. Pemuda yang biasanya banyak bercanda dan cenderung menghindari keseriusan, sekarang lebih banyak diam dan memegang banyak pekerjaan.

Sejujurnya, hal itu membuat Feng Yin menjadi tidak tega. Biar bagaimanapun, Xiu Zhangjian sudah seperti putranya sendiri.

Xiu Zhangjian masih berdiri. Dia merasa bingung karena Feng Yin memanggilnya untuk datang ke tempat ini, tetapi tak ada yang dia katakan. Karena penasaran, dia berinisiatif untuk memulai terlebih dahulu. "Tetua Feng, ada apa? Mengapa anda memanggilku?"

Feng Yin menepuk pelan tempat di sampingnya, meminta pemuda itu untuk duduk bersamanya. "Jian'er ... kemarilah."

Xiu Zhangjian mendekat dan duduk di samping Feng Yin. Dia meletakan Pedang Naga Suci di sampingnya.

"Tetua Feng ..." lirih Xiu Zhangjian hampir tidak terdengar.

Feng Yin meraih tangan Xiu Zhangjian dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 120_ Paviliun Langit 

    Pedang Naga Suci langsung terbang ke tempat Xiu Zhangjian begitu terlepas dari pohon. Dengan sigap dia segera menangkap pedang tersebut. "Kenapa seperti ini?" Xiu Zhangjian kebingungan. "Apa aku harus mengeluarkan tenaga dalam? Sepertinya iya."Xiu Zhangjian mencobanya sekali lagi. Dia melesatkan pedang dan mengeluarkan tenaga dalamnya, membuat pedang yang sedang bergerak cepat seketika berbelok dan kembali padanya. "Wah! Aku berhasil!"Xiu Zhangjian berseru senang ketika berhasil membuktikan salah satu ucapan ayahnya tentang Pedang Naga Suci. Namun, itu tak berlangsung lama. Xiu Zhangjian langsung menenangkan dirinya dan kembali mengingat sebuah gerakan yang pernah Li Min perlihatkan padanya.Walau gerakan tersebut tak sempurna, dia tetap berusaha mengingatnya. 'Kunci utama untuk menguasai jurus ini adalah kau merupakan seorang pewaris dan memiliki Pedang Naga Suci. Tanpa dua hal tersebut, sehebat apa pun dirimu, jurus ini hanya angan-angan bagimu. Begitu pun sebaliknya, sebodoh a

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-26
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 121_ Kekuatan Orang Nekat

    Sekte Tombak Langit terlihat begitu sibuk hari ini. Banyak anggotanya yang berkumpul di halamam luar untuk berlatih dan ada juga yang mengasah senjata mereka. Ini bukan kali pertama bagi Huo Shang datang ke markas Sekte Tombak Langit. Jadi dia tahu jika situasi ini tidak terjadi di waktu biasanya.Melihat tamunya bingung, Wang Tian Lin kemudian menjelaskan kenapa mereka begitu sibuk akhir-akhir ini. "Ini semua karena kalian."Huo Shang menatap Wang Tian Lin bingung. "Kami? Kenapa? Apa yang kami lakukan?"Wang Tian Lin tersenyum tipis. Dengan tenang dia lantas menjawab, "Karena kalian berani kabur dari penjara Quzhou, jadi pasti ada rencana besar yang sudah disiapkan. Aku tebak jika kabar penting yang kau bawa kali ini adalah rencana tersebut. Apa aku benar?""Insting Tuan Muda Paviliun Langit memang tajam. Tak heran jika kau menyandang gelar Tuan Muda terhebat sepanjang masa." "Itu hanya masa lalu. Tidak ada lagi Paviliun Langit beserta Wang Tian Lin yang di dalamnya." Wang Tian Lin

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 122_ Kue dan Piring Kosong

    Markas Sekte Harimau putih yang baru tidak seluas markas yang lama karena kekurangan tenaga saat membangunnya. Namun, ketika sekte aliran putih lainnya bergabung bersama mereka, selain kekurangan tempat untuk beristirahat, mereka juga memiliki lebih banyak tenaga dari sebelumnya. Dengan menggunakan Tarian Naga Gila, Xiu Zhangjian menumbangkan pohon-pohon di sekitar markas. Ketika proses ini terjadi, pemuda itu tidak ingin ada yang mendekatinya karena terlalu berbahaya. Sekitar satu dupa kemudian, Xiu Zhangjiam sudah berhasil meratakan tempat yang cukup luas bahkan dua kali lebih luas dari markas yang sudah dibangun. Xiu Zhangjian mengajak seluruh anggotanya melakukan pembangunan secepat kilat karena tinggal dua hari sebelum tamu-tamunya datang. Dari batang kayu yang berserakan, anggota Sekte Harimau Putih mengubahnya menjadi lembaran-lembaran papan dan beberapa macam lainnya untuk membuat atap dan pintu. Sebagian besar anggota sekte yang pernah menjadi budak, melakukan tugas lama

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-27
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 123_ Keluarga Baru 

    Huang Fu merasa tercerahkan seketika begitu mendengar penjelasan Hong Xie Zi. Tidak heran jika orang-orang menyebutnya sebagai yang tercerdas di antara petinggi Aliansi Gongliao. Kaisar tanah Quzhou itu memikirkan sebuah ide yang menurutnya terbaik. "Jadi ... kita akan memecahkan piring kosong itu?" Hong Xie Zi tertawa pelan. "Memecahkan piring ini begitu mudah, tetapi tidak membuat mereka putus asa. Tidak ada piring, daun pun jadi."Entah kenapa Huang Fu merasa jika dirinya tiba-tiba menjadi bodoh. Padahal, biasanya apa yang ada dalam pikiran Hong Xie Zi masuk ke dalam perhitungannya juga. "Lalu?"Hong Xie Zi memindahkan kue dalam genggamannya ke atas piring. "Jika aku anak kecil, apa yang harus Ketua lakukan untuk membuatku menangis?""Aku akan menjatuhkannya."Hong Xie Zi menggeleng pelan. "Anak itu tidak akan menangis selama dia masih bisa memungutnya." Lelaki itu kemudian menarik piring tersebut ke pangkuannya dan memasukan satu per satu kue itu ke mulutnya."Begitu rupanya. Ba

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 124_ Pengkhianatan Keluarga

    Ketika malam tiba, Liu Chong yang baru saja sampai ke sektenya dikejutkan dengan kemunculan seorang petinggi Aliansi Gongliao. Firasat lelaki itu menjadi buruk ketika melihat senyuman jahat utusan tersebut."Ketua Liu, Yang Mulia Kaisar mengutusku untuk menjemput anda." "Apa ada sesuatu?" tanyanya meminta kejelasan."Anda tidak perlu banyak bertanya saat ini, Ketua Liu. Kaisar Huang sudah menunggu anda sejak tadi."Liu Chong hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar ketika melihat utusan tersebut berjalan melewatinya. Ketika berjalan memasuki markas sekte, dia kembali dikejutkan oleh kondisi sektenya. Para tetua dan anggota inti yang diikat dan dikumpulkan di lapangan utama, sementara murid junior lainnya dikurung dalam ruangan. 'Gawat!' Liu Chong langsung berbalik dan mengejar utusan tersebut. Dengan menggunakan kuda tercepat yang dia punya, Liu Chong pergi meninggalkan markas Sekte Sembilan Pedang.Ketika dini hari mulai berlalu, utusan yang dikirim oleh Kasim Bao datang bersama L

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 125_ Lembah Hitam

    Liu Chong hanya bisa pasrah ketika orang yang usianya sama dengan putranya memaksa dirinya untuk menjadi penunjuk jalan. Selain karena takut dengan Aliansi Gongliao itu sendiri, dia juga tidak bisa menganggap remeh pemuda itu.Di antara semua petinggi aliansi, tidak bisa dipungkiri jika Hong Xie Zi-lah yang paling mengerikan baginya. Racun-racun yang digunakan oleh pria itu juga sektenya bisa menyiksa makhluk hidup dengan sangat keji hingga mereka merasa kematian adalah pilihan terbaik. Dengan menggunakan kuda terbaik yang berada di istal ibukota, Hong Xie Zi dan orang-orangnya membawa Liu Chong bertolak ke markas Sekte Kalajengking Merah. Dalam perjalanan tersebut, Liu Chong terus berdoa semoga tidak ada hal buruk yang akan menimpanya. Biar bagaimanapun, dia masih ingin hidup.Sementara itu dalam hatinya, Xie Zi merasa terlalu senang karena bisa membuat salah satu ketua sekte yang pernah jaya pada masanya merasa ketakutan dan begitu terintimidasi, hingga tidak berani untuk melawan

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-29
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 126_ Racun Keji

    Setelah persiapan pertempuran besar di Boushan belasan tahun lalu, Sekte Kalajengking Merah tidak pernah seramai ini lagi. Mungkin, saat ini menggambarkan Sekte Kalajengking Merah pada saat-saat tersebut, detik-detik Aliansi Gongliao menguasai wilayah Quzhou.Pada saat ini, para anggota Sekte Kalajengking Merah sibuk menyiapkan racun-racun mereka. Mulai dari Tanaman beracun, hewan berbisa, dan senjata-senjata rahasia.Kemampuan dari orang-orang tersebut begitu beragam. Mengendalikan hewan beracun, mengolah tanaman dan hewan menjadi racun, ahli jebakan, hampir semua hal yang berkaitan dengan racum mereka kuasai.Hong Xie Zi melihat para anggotanya dengan teliti, mengawasi satu per satu tugas yang mereka kerjakan untuk mengantisipasi kecelakaan yang merugikan banyak orang.Walau mereka adalah orang-orang dari sekte yang mengolah seni racun, tetapi tubuh mereka sama seperti pendekar biasa, hanya sedikit lebih tahan pada racun-racun tingkat menengah ke bawah saja. Namun, itu semua tidak c

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-30
  • Pendekar Pedang Suci   Bab 127_ Serangan Mengejutkan

    Ketika para anggota Sekte Kalajengking Merah meninggalkan markas, matahari sudah berada di sisi barat sehingga dalam waktu satu dupa, mereka sudah berjalan dalam gelapnya malam. Jika dari Sekte Kalajengking Merah, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Sekte Harimau Putih hanya sekitar enam dupa. Ya! Sebenarnya Lembah Hitam dan hutan larangan berada di wilayah yang sama tetapi tetap terpisahkan satu sama lain. Walau mereka tinggal di Lembah Hitam, mereka tidak menginjakan kaki di wilayah hutan larangan karena beberapa alasan. Wajah-wajah anggota Sekte Kalajengking merah berseri-seri. Mereka tampak percaya diri bahwa malam ini akan memenangkan pertempuran melawan sekte yang kini menjadi musuh besar Aliansi Gongliao itu. Kepercayaan diri tersebut timbul setelah Hong Xie Zi membagikan banyak senjata untuk anggotanya. Di samping itu, mereka juga mengetahui jika terdapat lapisan racun api es di senjata yang dibagikan. "Aku yakin mereka akan mati dengan mengenaskan." "Benar. Bagaim

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-30

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 231_ Pertaruhan Manis

    Begitu keluar dari ruang rahasia, Xiu Zhangjian disambut oleh Feng Xinyue yang terlihat menunggunya. Yuan Shi dan Wang Tian Lin segera pamit dan pergi dari tempat itu. Xiu Zhangjian mendekati Feng Xinyue dengan wajah dipenuhi senyuman. Entah mengapa, kakinya terasa berat menyebabkan dia tidak bisa bergerak dengan cepat. Sementara Feng Xinyue, wajahnya sudah merona saat melihat senyuman di wajah suaminya. Feng Xinyue tidak tahu apakah ini sungguh terjadi atau matanya yang salah, Xiu Zhangjian terlihat lebih tampan dari biasanya. Mengangkat wajah Feng Xinyue dengan ujung jarinya, Xiu Zhangjian mendekatkan wajahnya ke wajah wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya. Cup! Keduanya hanya bisa memejamkan mata karena merasa hal ini terasa lain. Apakah setelah menikah semuanya menjadi lebih nikmat? Xiu Zhangjian membuka matanya dan melepas ciumannya. Tubuh Xiu Zhangjian membungkuk sementara kedua tangannya meraih kaki dan punggung wanitanya. !! Pasangan yang baru saja meresmikan pe

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 230_ Bulan Darah?

    Malam tahun baru dilewati dengan meriah. Setelah sesi makan pangsit dilalui, banyak orang yang menunggu malam pergantian tahun dengan bermain kembang api, bermain catur dan lainnya. Ketika tengah malam hampir tiba, satu rombongan pria berkuda memasuki wilayah Aliansi Naga Suci yang membuat beberapa anggota Aliansi yang berjaga menjadi waspada. Namun, begitu melihat plakat kekaisaran yang rombongan tersebut bawa, mereka langsung dipersilakan masuk. Dalam tradisi kekaisaran Quzhou, Kaisar akan mengirimkan kudapan kepada para pejabatnya yang tahun itu bekerja dengan giat dan menyelesaikan tugas penting. Dalam hal ini, makanan yang dikirimkan bukanlah hal yang paling utama, tetapi gengsi saat menerimanya yang begitu tinggi. Orang-orang yang menerima hadiah tahun baru dari kaisar adalah orang yang begitu berjasa dan bekerja keras sepanjang tahun. Tidak heran, pada pemerintahan sebelumnya, ada banyak pejabat yabg suka menjilat Huang Fu demi hadiah tahun baru ini.Xiu Zhangjian setelah m

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 229_ Lentera 

    Setelah berjalan beberapa saat, Xiu Zhangjian akhirnya mendapat sebuah penginapan. Seorang pelayan menyambut kedatangan mereka dengan ramah. "Selamat malam, Tuan dan Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" "Aku memesan satu kamar biasa dan satu kamar terbaik." Pelayan tersebut mengangguk dan memberikan dua plakat kecil. "Penjaga akan mengantar kalian." Feng Xinyue mengangguk dan meraih dua plakat tersebut. "Terima kasih." Xiu Zhangjian tersenyum tipis ketika menyadari kekasihnya sedang merasa cemburu. "Xinyue, jangan berpikiran sempit." "Aku tidak berpikiran sempit, aku hanya mengantisipasi gadis itu patah hati." Xiu Zhangjian mengangguk dengan senyuman. "Baiklah ... tetapi kau harus ingat satu hal, jangankan pelayan, seorang kaisar saja tidak berhasil merebut hatiku." "Huh ... sombong." Seorang penjaga mengantar Xiu Zhangjian dan Feng Xinyue ke kamar terbaik sebelum mengantar kusir kereta ke kamar yang Feng Xinyue pesankan untuknya. "Satu minggu lagi perayaan tahun baru, kira-

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 228_ Kunci Teh Enak

    Jantung Kaisar Xiang berdebar kencang. Ini adalah belati Naga dan Phoenix yang pernah menjadi miliknya selama belasan tahun. Dia masih begitu ingat jika belati ini dia berikan kepada Xiu Zhangjian dan Li Min beberapa waktu lalu ketika mereka akan mengambil Pedang Naga Suci di istana Tian Shang. Yuan Shi yang melihat keterkejutan di wajah Kaisar Xiang langsung bisa menebak isi dari pikiran sang kaisar. "Yang Mulia ... Belati Naga dan Phoenix merupakan warisan keluarga kekaisaran. Jika Yang Mulia menginginkannya, saya dengan senang hati akan menyerahkannya pada Yang Mulia." Alih-alih mengangguk, Kaisar Xiang menggeleng dengan senyuman. "Beberapa waktu lalu aku sudah memberikan belati ini pada seseorang. Tetapi, sepertinya orang itu sudah menyukai barang yang lain." "Terima kasih karena kemurahan hati yang mulia." "Sudahlah ... di mana Nona Chen?" tanya Kaisar Xiang seraya mengedarkan pandangannya untuk mencari pengantin wanita yang belum terlihat batang hidungnya. "Chen Yufei menya

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 227_ Salju Hangat

    Butiran-butiran putih turun dari langit, begitu lembut, terasa dinging dan mencair seketika saat menyentuh tangan. Ini adalah hari di mana puncak musim dingin sedang berlangsung. Namun, dinginnya udara hari ini seolah tak terasa di kediaman keluarga Chen yang sedang bahagia.Kediaman mewah keluarga Chen dihiasi kain-kain berwarna merah, banyak orang berlalu-lalang dengan mantel bulu yang melingkar di leher mereka. Asap putih mengepul dari mulut setiap orang, menandakan jika udara benar-benar dingin.Sebuah kereta kuda berwarna coklat yang terlihat polos tetapi elegan berhenti di depan gerbang kediaman keluarga Chen. Tirai kereta dibuka, muncul seorang pemuda yang mengenakan jubah hitam, membawa sebuah kotak kayu dengan ukiran cantik yang mengelilinginya. Tangan lain pemuda itu menggenggam tangan seorang gadis cantik dengan begitu erat, seolah takut kehilangan gadis itu. "Xinyue, berhati-hatilah, jalanan sedikit licin.""Aku tidak perlu khawatir selama ada Kakak Jian di sampingku."S

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 226_ Menerima Pinangan 

    "Aku bersedia, Yang Mulia."Wajah Kaisar Xiang merah merona. "Kalau begitu, berhenti memanggilku Yang Mulia.""Lalu?" "Panggil aku Shuang'er."Wang Tian Lin mengangguk pelan. "Baiklah Shuang'er. Lalu kapan pernikahan kita akan digelar?""Mungkin setalah kondisi Quzhou menjadi jauh lebih baik dan rakyat bisa hidup dengan tenang. Apa kau mau menunggu?" tanya Kaisar Xiang.Wang Tian Lin mengangguk sekali, "Tentu saja. Selain itu, aku juga harus memperkuat fondasi paviliun langit dan menanam akar di banyak tempat demi menunjang kemudahanmu di masa depan."Di dalam ruang rahasia, Qu Lingfeng dan Yang Guo tidak tahan untuk tidak tertawa sehingga Wang Tian Lin bisa mendengarnya walau suara tersebut terdengar begitu pelan."Ada yang menguping pembicaraan kita."Dia adalah Wang Tian Lin, penguasa Paviliun langit yang begitu misterius. Sejak kecil, dia sudah menelan begitu banyak informasi dan memecahkan ratusan sandi rahasia milik beberapa kekaisaran, membuatnya menjadi jauh lebih oeka dari k

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 225_ Teh atau Arak

    Di bawah kepemimpinan Kaisar Xiang, Quzhou mulai berkembang dan para rakyatnya tidak menderita seperti dulu. Tentu saja hal ini bukan karenana Kaisar Xiang seorang, tetapi karena kerja keras para pejabatnya yang menginginkan Quzhou menjadi wilayah makmur seperti dulu.Dalam kerja keras ini, Wang Tian Lin juga mengambil peran cukup besar. Karena hal itu juga, Kaisar Xiang mau menggelontorkan sedikit hartanya untuk membantu meringankan beban para bangsawan dan pedagang yang membeli gandum-gandum serta beras rakyatnya dengan harga tinggi dan menjualnya dengan harga yang sangat rendah.Hari itu, Kaisar Xiang mengundang Wang Tian Lin untuk mengunjungi tempatnya. Wang Tian Lin walaupun dia sibuk, tetapi dia tidak ada niatan untuk menolak sedikit pun. Dengan diantar oleh kasim pembawa pesan, Wang Tian Lin bisa masuk dengan mudah ke kediaman pribadi kaisar.Udara yang sangat dingin karena sebentar lagi puncak musim dingin datang membuat Wang Tian Lin sesekali menarik jubahnya untuk melindung

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 224_ Menengok Boushan 

    Sebuah kereta kuda membelah jalanan hutan dari Sekte Harimau Putih menuju ke timur, tempat dulunya Sekte Naga Suci berdiri. Xiu Zhangjian berangkat bersama Feng Yin dan Feng Xinyue serta satu orang anggota Aliansi Naga Suci sebagai kusir. Tirai kereta dibuka, tampak hutan yang dipenuhi pohon-pohon besar yang tinggi menjulang seolah mereka ingin menembus sang cakrawala biru. Setelah setengah hari menaiki kereta, akhirnya mereka sampai di Boushan. Xiu Zhangjian turun dari kereta, pemuda itu berdiri memunggungi kereta dengan mata terpejam dan kedua tangan yang terbuka. Menghirup napas dalam, Xiu Zhangjian mengembuskannya perlahan. 'Setelah sekian lama ... akhirnya aku kembali.'Feng Xinyue membantu ayahnya menuruni kereta sementara Xiu Zhangjian berjalan mendekati gundukan tanah yang dikelilingi batu-batu berukuran sebesar kepala manusia yang sudah ditumbuhi rumput liar hingga setinggi pinggang manusia dewasa.Tangan Xiu Zhangjian tidak tahan untuk tidak mencabut rumput yang tumbuh d

  • Pendekar Pedang Suci   Bab 223_ Kuil Naga Suci 

    Satu per satu anggota Aliansi Naga Suci yang sudah pulih mulai kembali ke markas Sekte Harimau Putih. Di antara mereka, ada banyak yang kehilangan anggota tubuh seperti tangan, kaki, atau mata. Meskipun begitu, mereka tidak kehilangan semangat hidup dan harga diri mereka sebagai pendekar. Melihat Xiu Zhangjian sedang sibuk mengurusi pembangunan kuil, mereka tidak tinggal dan segera membantu sang ketua."Kalian sudah benar-benar sembuh?" tanya Xiu Zhangjian saat melihat beberapa orang mendatangi dengan membawa banyak peralatan."Jangan khawatirkan kami, Ketua. Walau kami tidak bisa bergerak secepat sebelumnya, tetapi semangat kami masih membara.""Benar, Ketua. Kami sudah sangat ingin menggerakan badan. Tolong jangan halangi kami."Xiu Zhangjian tersenyum tipis, "Baiklah jika seperti itu. Namun, jangan memaksakan diri. Jika kalian sudah tidak kuat, maka istirahatlah.""Baik, Ketua."Beberapa orang mulai mengambil posisi dan mengerjakan apa yang bise mereka kerjakan. Ada yang memecah b

DMCA.com Protection Status