Home / Pendekar / Pendekar Pedang Suci / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Pendekar Pedang Suci: Chapter 141 - Chapter 150

231 Chapters

Bab 141_ Menjadi Kaisar?

Bagai disambar petir di siang bolong, Xiu Zhangjian terlalu terkejut untuk bisa menjawab pertanyaan Xiang Shashuang. Bukankah panggilan itu terdengar sangat ... intim? Meskipun demikian, dia tidak berani untuk menolak permintaan sang putri. Oleh sebab itu, yang bisa dilakukan oleh pemuda itu hanya mengangguk pelan.Xiang Shashuang terlalu senang hingga tanpa dia sadari, wajahnya memerah seperti tomat. "Kakak Jian."Xiu Zhangjian mengatupkan kedua bibirnya rapat-rapat. Ada sesuatu yang terasa aneh di sudut hatinya ketika mendengar Xiang Shashuang memanggil demikian. "Iya ..." sahutnya lirih dengan napas sedikit tertahan."Dengan hadirnya dirimu di tempat ini, tidak akan ada orang yang berani keluar masuk. Sebaiknya kita duduk dan membahas beberapa hal yang harus segera diluruskan."Xiu Zhangjian mengangguk. Dia mempersilakan Xiang Shashuang untuk duduk di kursi yang ada di depan ruang pengobatan. Namun, beberapa saat terlewat hanya diisi oleh ... senyap. Sang putri tidak kunjung menga
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

Bab 142_ Daun Dama

Sebagai pria sejati, Xiu Zhangjian tidak ingin mempermalukan dirinya karena melupakan hal sepenting ini. Namun, sebagai seorang pria sejati pula, dia tidak ingin berbohong dan berusaha memegang omongannya. Apa yang dia katakan saat ini, akan dia lakukan di masa depan. "Shuang'er, jujur saja, aku belum memikirkannya."Xiang Shashuang tersenyum tipis. Dia sudah menduga akan terjadi hal seperti ini."Kakak Jian, tidak ada lagi keturunan keluarga Xiang selain aku yang hidup. Orang-orang pasti akan meragukanku dalam pemerintahan karena aku seorang wanita."Gadis itu menatap Xiu Zhangjian seperti menginginkan pendapat dari pemuda itu. Namun, Xiu Zhangjian yang tidak terbiasa dengan urusan politik malah terjebak dalam jawabannya."Shuang'er, jangan khawatir. Aku akan membantumu.""Benarkah? Kakak Jian mau membantuku menjalankan roda kekaisaran?"Xiu Zhangjian mengangguk sekali lagi. "Kalau begitu, setelah Kakak Jian membunuh Huang Fu, aku akan meminta beberapa orang ayahanda yang masih hid
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

Bab 143_ Dukungan Penuh

Berkat asap dari daun dama, kesadaran Wang Qiu langsung hilang. Lin Shen segera mengambil sebuah pisau untuk membuka luka di perut pemuda itu. Xiu Zhangjian merasa penasaran, apa yang membuat Lin Shen justru melakukan pembedahan, kenapa dia tidak langsung mencabut anak panah tersebut.Begitu bagian perut Wang Qiu terbuka, Xiu Zhangjian baru mengerti jika panah tersebut bukanlah panah biasa karena ujungnya yang mekar seperti payung.Dengan sangat hati-hati Lin Shen mengeluarkan anak panah tersebut dan melemparnya ke baskom kecil yang Xiangyu siapkan beberapa waktu lalu.Xiu Zhangjian mendengar langkah Feng Yin mendekat. Pemuda itu begitu hapal dengan langkahnya karena ada ketukan tongkat yang menyertai di setiap langkah. Mengingat Lin Shen sedang berkonsentrasi menangani Wang Qiu, pemuda itu tidak mau jika kedatangan Feng Yin malah mengganggunya."Tetua Lin, ada sesuatu yang harus aku lakukan di luar."Lin Shen yang sedang fokus menjahit bagian organ dalam Wang Qiu mengangguk pelan d
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

Bab 144_ Perhatian Ayah

Feng Yin menghela napas berat seperti kalimat ini begitu berat untuk diucapkan. "Ada apa Tetua Feng?" tanya Xiu Zhangjian melihat sang tetua tampak khawatir."Jalan ini bagai seutas tambang di atas lautan lahar. Jika kita jatuh, maka kita tidak akan bisa selamat."Sebuah napas kabur dari mulut Xiu Zhangjian sebelum berkata pelan, "Aku mengerti."Tiba-tiba Feng Yin menariknya dalam pelukan, sebuah pelukan hangat layaknya orang tua pada anaknya. "Jangan takut ... ingat, di langit ada ayahmu, ada Li Min, ada orang-orang dari Sekte Naga Suci, ada juga orang-orang dari aliran putih yang mendukungmu."Xiu Zhangjian memejamkan mata selagi gigi-giginya beradu menahan entah. Sebelum Li Min meninggal, dia selalu berbagi beban dengan kakaknya. Namun, kini apa yang menjadi tugas pemuda itu tidak lagi bisa dibagi dengan siapa pun. Di pundaknya ada beban yang beratnya melebihi gunung dan dihatinya ada dendam yang lebih panas dari api hitam di lembah kematian.Feng Yin mendorong bahu Xiu Zhangjia
last updateLast Updated : 2022-09-04
Read more

Bab 145_ Patahnya Tangkai Bunga Matahari 

Li Yingying begitu senang ketika melihat Xiu Zhangjian baik-baik saja. Gadis itu bahkan mengikuti Xiu Zhangjian hingga pemuda itu tiba di ruang medis. Namun, sayang beribu saya. Xiu Zhangjian tidak menyadari kedatangan Li Yingying karena pikirannya terlalu fokus dengan kondisi Wang Qiu.Saat melihat Lin Shen keluar dari ruang pengobatan dengan tergesa, dia berniat untuk masuk dan melihat keadaan di dalam sana. Dia khawatir, jika Xiu Zhangjian terluka saat menjalankan misi. Begitu melihat Xiu Zhangjian keluar dari ruangan dan berdiri di depan pintu dengan wajah tenangnya yang semakin tampan, wajah Li Yingying merona seperti buah tomat yang matang.Gadis yang bersembunyi di dekat ruang pengobatan itu berniat menghampiri Xiu Zhangjian untuk menanyakan kabarnya. Namun, dia harus mengurungkan niatnya lagi karena melihat kedatangan Xiang Shashuang. Sayup-sayup dia bisa mendengar percakapan antara Xiu Zhangjian dan Xiang Shashuang sebelum keduanya memutuskan untuk duduk di kursi yang terle
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Bab 146_ Pembawa Kematian

Seperti rencana sebelumnya, ketika matahari terbenam Xiu Zhangjian pergi meninggalkan markas Sekte Harimau Putih. Kepergiannya kali ini ditemani oleh Guan Shi yang meminta langsung padanya mengingat enam tetua yang pergi bersamanya memerlukan istirahat agar kondisi mereka kembali prima.Dengan menggunakan pakaian serba hitam dengan cadar yang menutup wajah, Xiu Zhangjian dan Guan Shi membelah pekatnya hutan terlarang menuju markas Sekte Serigala Hitam. "Jian'er ...."Xiu Zhangjian menoleh kemudian menjawab, "Ya, Paman Guan."Guan Shi menunjuk lurus ke depan, sebuah tempat kecil dengan temaram obor sebagai penerangannya. "Tak jauh di depan kita adalah salah satu markas kecil Aliansi Gongliao." Senyum Xiu Zhangjian terkembang ketika mendengar ucapan Guan Shi. Harus dia akui, bahwa pengetahuannya tentang Aliansi Gongliao dan markas-markasnya sangatlah terbatas. Bahkan, pertama kali dia mengetahui markas pusat Aliansi tersebut karena petunjuk dari Xiang Shashuang. Tanpa berpikir panjan
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Bab 147_ Jamuan?

Guan Shi mendengkus kesal. Walau dia mengatakan demikian, dia sama sekali tidak ingin Xiu Zhangjian membunuh terlalu banyak orang jika tidak benar-benar penting.Seseorang yang terbiasa membunuh, akan memiliki jiwa haus darah di mana tak ada lagi rasa penyesalan ketika dia melakukan pembunuhan. Dan ... Guan Shi tak ingin Xiu Zhangjian berubah seperti itu."Lanjutkan saja."Xiu Zhangjian mengangguk dan kembali melanjutkan aksinya. Pemuda itu memburu musuh-musuhnya, meraih leher dilanjut dengan menghancurkan tulang ekor mereka. Beberapa orang ada yang menyerah, ada juga yang melawan. Namun, nasib mereka semua sama. Mereka lumpuh di tangan orang yang tidak pernah mereka bayangkan.Guan Shi memperhatikan situasi sekitar karena tidak ingin ada orang yang lolos dan melaporkan kejadian ini. Bukan karena dia takut mati, tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk mati. Dia harus membantu Xiu Zhangjian untuk membalas dendam dan menegakan keadilan bagi penduduk Quzhou.Hampir satu dupa waktu yan
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

Bab 148_ Siapa yang Bodoh?

Sebagai sosok dengan kedudukan tertinggi, Xiu Zhangjian duduk di kursi utama yang terletak di bagian paling kanan dari meja jamuan. Di sampingnya ada Guan Shi yang masih terlihat cemas karena firasat buruknya yang muncul dari awal mereka tiba di tempat ini. Sementara itu, Lang Fulan duduk di seberang Xiu Zhangjian diikuti oleh beberapa Tetua Utama yang mengisi kursi kosong dalam meja jamuan. "Ketua Lang, terima kasih untuk jamuan yang anda buat. Aku merasa tak enak hati karena datang dengan pakaian yang tidak pantas." Ketidaktahuannya akan jamuan tersebut membuat Xiu Zhangjian datang dengan pakaian serba hitam dengan cadar yang menutup wajah tampannya. Penampilannya saat ini, lebih cocok seperti seorang pengawal atau pembunuh bayaran daripada 'tamu kehormatan'. Lang Fulan tersenyum tipis. "Walau pakaian anda sederhana, tetapi posisi dan identitas anda adalah yang tertinggi. Kami semua jika digabung menjadi satu tidak akan bisa disamakan dengan sehelai rambut Ketua Xiu." Kata-ka
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

Bab 149_ Sepotong Jari

Siapa yang tidak terkejut ketika salah satu orang terkuat di dalam ruangan itu mati dengan begitu mudahnya?Itu sama mudahnya seperti anak kecil yang meremas tahu, benar-benar mudah. Hanya sesaat saja sudah ... musnah."Bagus!" seru Guan Shi ketika melihat tubuh Song Fu yang ambruk di lantai. Dengan ganas dia mulai mengayunkan tombaknya."Seperti Yin dan Yang ... sebuah ilmu beladiri yang baik akan kembali pada lingkaran."Brak!Dengan menggunakan badan tombak, Guan Shi menghantam meja jamuan hingga terlempar ke arah orang-orang Sekte Tengkorak Darah. Dengan wajah yang sudah membesi, tangan-tangan kekar Guan Shi memutar tombak, menghantam dan menusuk lawannya. Gerakannya lincah dan tajam, setiap tusukan tombaknya akan merenggut nyawa setidaknya satu manusia.Mereka yang awalnya terlihat mendominasi, kini malah berbalik menjadi pihak yang terintimidasi. Dengan gagah berani Guan Shi menghajar orang-orang dalam ruangan jamuan. Penyesalan adalah satu-satunya perasaan yang mereka rasakan
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more

Bab 150_ Jari Petir

Kabar tentang kembalinya Xiu Zhangjian dalam kondisi terluka langsung menyebar dengan cepat. Feng Yin yang sedang berada dalam ruangannya, begitu terkejut saat putrinya menyampaikan kabar tersebut. "Dia tidak sadarkan diri?"Feng Xinyue mengangguk membenarkan. "Ketua Mei sedang memeriksa kondisinya." "Kalau begitu, mari kita ke sana. Anak itu benar-benar membuatku cemas." Feng Yin meraih tongkatnya dan berdiri sebelum meninggalkan kamar ditemani oleh Feng Xinyue untuk melihat kondisi Xiu Zhangjian.Di tempat lain, begitu sampai di markas Sekte Harimau Putih, Guan Shi segera menuju ruang pengobatan. Banyak tetua yang bertanya apa yang terjadi pada mereka berdua hingga membuat sang ketua pingsan. Namun, Guan Shi tak menjawab satu pun pertanyaan itu dan hanya memerintahkan untuk memanggil Mei Shi Lan.Dengan hati-hati Guan Shi merebahkan Xiu Zhangjian, tak lama berselang, Mei Shi Lan dan Lan Yiyan datang dengan wajah cemas. Keduanya begitu terkejut ketika mendengar kabar terlukanya Xi
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
24
DMCA.com Protection Status