Tak lama ponselnya berdering kembali, tertera nama Om Nathan di sana. Tiffany menghembuskan napasnya sebelum ia memencet tombol hijau."Ya, halo Paman?""Tiffany, bagaimana keadaan Matthew? Perasaan paman tidak enak."Tiffany terdiam, ia meremas roti yang ia genggam. David yang menyadari itu segera menyentuh tangan gadisnya dan mengelusnya, memberikan kekuatan."Tiffany, kau masih di sana?""Ah, ya. Iya, Paman. Matthew sedang ditangani oleh Dokter.""Bagaimana dengan kondisinya? Dia baik-baik saja, kan?"Tiffany terdiam sejenak, "Matthew hanya perlu banyak istirahat saja, Paman. Aku rasa jadwalnya sangat padat kemarin, jadi kondisi tubuhnya menurun."Terdengar suara batuk di sana, "Ah, syukurlah. Terima kasih banyak, Tiffany. Kau gadis yang benar-benar bisa aku andalkan.""Ya, Paman. Paman sudah minum obat?""Sudah, Tiffany. Baru saja Paman minum obat.""Baiklah, jaga kondisi kesehatan Paman, ya. Kabari aku jika Paman butuh sesuatu."Pria paruh baya di sana terkekeh, "Baiklah, Tiffan
Last Updated : 2022-07-08 Read more